Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI DATA

Enconding Data

DI SUSUN OLEH :

AMRI NUR RAHIM / F 551 12 062 ANISA PRATIWI / F 551 12 075 JUPRI SALINDING / F 551 12 077 WIDYA / F 551 12 059

TEKNIK INFORMATIKA (S1) TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO

2013

ENCONDING DATA Dalam proses kerjanya komputer mengolah data secara digital, melalui sinyal listrik yang diterimanya atau dikirimkannya. Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau off, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah yang yang mampu membuat komputer melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan huruf, gambar, suara, bahkan film-film menarik yang sering kita tonton dalam format digital. Sistem yang merubah sinyal analog menjadi sinyal digital disebut Sistem Akuisisi Data. Dalam Sistem Akuisisi Data ada 4 komponen yang penting yaitu : 1. Input analog yaitu mengubah sinyal input analog dari sensor menjadi bentuk bit. 2. Output analog yaitu mengubah data digital yang tersimpan dalam komputer menjadi sinyal digital. 3. Input / output digital yaitu untuk masukan dan keluaran nilai digital (tingkat logika) kedua dari perangkat keras. 4. Counter / timer dignakan pada saat perhitungan,pengukuran frekwensi dan perioda, pembangkit pulsa.

TEKNIK ENCODING Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t). Untuk pensinyalan analog, input sinyal m(t) dapat berupa analog atau digital dan disebut sinyal pemodulasi (sinyal baseband), yang dimodulasi menjadi sinyal termodulasi s(t). Dasarnya adalah memodulasi sinyal carrier yang sesuai dengan medium transmisinya.

Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier dengan frekuensi Empat kombinasi yang muncul dari komunikasi adalah: 1. Data digital, sinyal digital 2. Data analog, sinyal digital 3. Data digital, sinyal analog 4. Data analog, sinyal analog

1). Data digital, sinyal digital Sinyal Digital merupakan deretan pulsa voltase terputus-putus yang berlainan dan masingmasing memiliki ciri-ciri tersendiri. Setiap pulsa merupakan sebuah elemen sinyal ,Elemen sinyal merupakan data yang ditranmisikan melalui pengkodean bit data ,Dimana Biner 0 = Level voltase lebih rendah Dan Biner 1 = Level voltase yang lebih tinggi. Sinyal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu: 1. Mampu mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi. 2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri. 3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk. 4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.

Ketentuan dalam proses encoding 1.Unipolar : Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama. 2.Polar : Satu state logic dinyatakan oleh tegangan positif dan sebaliknya oleh tegangan negative. 3.Rating Data : Rating data transmisi data dalam bit per second. 4.Durasi atau panjang suatu bit Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk memancarkan bit. 5.Rating modulasi : Rating dimana level sinyal berubah dan diukur dalam bentuk baud=elemen elemen sinyal per detik. 6. Tanda dan ruang : Biner 1 dan biner 0 berturut-turut.

Format Pengkodean Sinyal Digital 1. NONRETURN TO ZERO (NRZ) a. Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L) b. Nonreturn to Zero Inverted(NRZI) 2. MULTILEVEL BINARY a. Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion) b. Pseudoternary

3. BIPHASE a. Manchester b. Differential manchester

NonReturn to Zero (NRZ) 1. Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L) yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili binary lainnya. 2. Nonreturn to Zero Inverted(NRZI) yaitu suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke low) pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary 1 untuk bit time tersebut; tidak ada transisi berarti binary 0. Keuntungan differensial encoding : lebih kebal noise, tidak dipengaruhi oleh level tegangan.

0
NRZ-L

NRZ-I

Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZI adalah terbatasan dalam komponen DC dan kemampuansynchronisasi yang buruk.

Multilevel Binary 1. Bipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary 0 diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary 1 diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif. Zero menggambarkan tidak adanya line signal. Satu menggambarkan positif atau negatif sinyal. 2. Pseudoternary yaitu suatu kode dimana binary 1 diwakili oleh ketiadaan line sinyal dan binary 0 oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif. Satu menggambarkan adanya jalur sinyal. Zero menggambarkan perwakilan dari positif dan negatif.

0
Bipolar-AMI

Pseudoternary

Keunggulan Multilevel binary dibanding 2 teknik NRZ : Kemampuan sinkronisasi yang baik. Tidak menangkap komponen dc Pemakaian bandwidth yang lebih kecil. Dapat menampung bit informasi lebih banyak

Kelemahan Multilevel binary dibanding 2 teknik NRZ : Diperlukan receiver yang mampu membedakan 3 level (+A , -A , 0 ) sehingga membutuhkan lebih dari 3 db kekuatan sinyal dibandingkan NRZ untuk probabilitas bit error yang sama.

Biphase 1. Manchester yaitu suatu kode dimana ada suatu transisi pada setengah dari periode. Tiap bit transisi low ke high mewakili 1 dan high ke low mewakili 0. Zero dari tinggi ke rendah di pertengahan interval. Satu dari rendah ke tinggi di pertengahan interval 2. Differential manchester yaitu suatu kode dimana binary 0 diwakili oleh adanya transisi di awal periode suatu bit dan binary 1 diwakili oleh ketiadaan transisi di awal periode suatu bit.

Gambar perbandingan Format Pengkodean Sinyal Digital

Keuntungan rancangan biphase : Sinkronisasi : karena adanya transisi setiap bit time, receiver dapat mensinkron-kan transisi tersebut. Hal ini disebut self clocking codes. Tidak ada komponen dc. Deteksi terhadap error : ketiadaan transisi yang diharapkanm, dapat dipakai untuk mendeteksi error.

Kekurangan rancangan biphase : Memakai bandwidth yang lebih lebar dari multilevel binary. Kecepatan modulasi maksimum 2 kali NRZ.

2).Data Digital, Sinyal Analog Contoh: transmisi data digital melalui jaringan telepon publik (PSTN); perangkat digital dihubungkan ke jaringan melalui modem. Teknik Encoding : 1. Amplitudo shift Keying (ASK) Dua binary diwakilkan dengan dua amplitudo frekuensi carrier (pembawa) yang berbeda atau dinyakatan sebagai :

A cos (2 fct + c ) S(t) = 0

binary 1

--sinyal carrier

binary 0

data rate hanya sampai 1200 bps pada voice grade line ; dipakai dalam transmisi melalui fiber optik.

2. Frequency Shift Keying (FSK) Dua binary diwakilkan dengan dua frekuensi yang berbeda yang dekat dengan frekuensi carrier atau dinyatakan sebagai : A cos (2 f1 t + c ) S(t) = A cos (2 f2 t + c ) binary 0 binary 1

data rate dapat mencapai 1200 bps pada voice grade line ; dipakai dalam transmisi radio frekuensi tinggi dan local network dengan frekuensi tinggi yang memakai kabel coaxial.

3. Phase Shift Keying Binary 0 diwakilkan dengan mengirim satu sinyal dengan fase yang sama terhadap sinyal yang dikirim sebelumnya dan binary 1 diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fase berlawanan terhadap sinyal yang dikirim sebelumnya, atau dapat dinyatakan sebagai :

A cos (2 fc t + ) S(t) = A cos (2 fc t )

binary 1

binary 0

Bila elemen persinyalan mewakili lebih dari satu bit, maka bandwidth yang dipakai lebih efisien, sebagai contoh Quadrature phase shift keying (QPSK) memakai beda fase setiap 900.

A cos (2 fct + 45&) A cos (2 fct + 135&) S(t)=| | A cos (2 fct + 225&) A cos (2 fct + 315&)

binary 11 binary10

binary00 binary 01

3).Data Analog, Sinyal Digital Setelah konversi data analog ke data digital, proses selanjutnya adalah salah satu dari 3 cara 1. Data digital langsung ditransmisikan dalam bentuk NRZ-L 2. Data digital dikodekan sebagai sinyal digital dengan menggunakan kode selain NRZ-L 3. Data digital dikonversi menjadi sinyal analog, dengan menggunakan teknik modulasi teknik dasar yang digunakan dalam codec. berikut:

Codec (coder decoder) : device yang digunakan untuk mengubah data analog menjadi bentuk digital untuk transmisi dan kemudian untuk mendapatkan kembali data analog dari data digital tersebut.

Teknik Encoding dalam codec :

Pulse Code Modulation (PCM) Dilakukan berdasarkan teori sampling, frekuensi sampling (fs ) harus lebih besar atau sama dengan 2x frekuensi tertinggi sinyal (fh ), atau diformulasikan :

fs > = 2 fh

Jika sinyal asal dianggap mempunyai bandwidth B, maka kecepatan pengambilan sampel yaitu 2B atau 1/2B detik Sampel-sampel ini diwakilkan sebagai pulsa-pulsa pendek yang amplitudonya proporsional terhadap nilai dari sinyal asal. Proses mewakilkan ini disebut pulse amplitudo Modulation (PAM). Lalu amplitudo setiap pulsa PAM dihampiri oleh n-bit integer, misalnya n=3 maka 23 = 8 level yang mungkin terjadi. Suatu sistem 4 bit akan memberikan 16 level.

Delta Modulation (DM) Input analog ditransformasikan dengan fungsi tangga (stairs Function).

Gerakan ke atas atau ke bawah 1 level ()terjadi pada setiap interval pencuplikan, disebut perilaku biner. Operasi DM :

analog

komparator

digital +

+ + delay

Kinerja DM : * Reproduksi suara yang baik (voice bandwidth 4 khz).

* Kompresi (pemampatan) data dapat ditingkatkan, contoh : interframe coding untuk video. 4).Data Analog, Sinyal Analog Alasan utama diperlukannya modulasi analog: 1. Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi. 2. Memungkinkan frequencydivision multiplexing.

Modulasi sudut s(t) = Accos[2fct+(t)] Modulasi fasa: (t) = npm(t) Modulasi frekuensi: (t) = nfm(t) Contoh turunan AM: Quadrature Amplitude Modulation QAM merupakan teknik pensinyalan analog yang digunakan pada jaringan asymmetric digital subscriber line (ADSL).

Anda mungkin juga menyukai