Anda di halaman 1dari 57

UNIVERSITAS MARSEKAL DIRGANTARA SURYADARMA

NAME Of COURSE
3222224 : SISTEM KOMUNIKASI DATA
(P E R T E M U A N - 3)
PRODI : ELECTRICAL ENGINEERING
FACULITY Of INDUSTRIAL TECHNOLOGY
2021

FRENGKY PANJAITAN, ST, MT 9 October 2021


MATERI PEMBAHASAN

KONSEP DAN TERMINOLOGI

TRANSMISI DATA ANALOG DAN DIGITAL

GANGGUAN TRANSMISI DAN MEDIANYA

PENGKODEAN DAN ENSKRIPSI DATA


2 FRENGKY PANJAITAN, ST, MT 9 October 2021
TRANSMISI DATA
ANALOG DAN DIGITAL
TRANSMISI DATA DIGITAL & ANALOG

 Hal yang harus diperhatikan dalam proses transmisi data


dari sumber ke tujuan :
a. sifat data
b. arti fisik untuk propagate data dan pemprosesan
c. Penyetelan yang perlu dilakukan agar data yang diterima
dapat dimengerti dengan baik .

 Intinya apakah “ Analog entiti” atau “Digital entiti”


Istilah Analog & Digital

Analog Kontinu

Digital Discrete

Istilah analog & digital digunakan dalam :


1. Data
2. Pensinyalan
3. Transmisi
Pengertian
Data
Entiti yang menyampaikan arti atau
informasi
Sinyal
Tampilan data Elektrik atau
elektromagnetik
Pensinyalan
Penyebaran sinyal secara fisik melalui
media yang sesuai
Transmisi
komunikasi data melalui Penyebaran dan
Pemprosesan sinyal-sinyal
Konsep Data Analog

 Analog data menerima nilai yang berulang


terus menerus dan kontinyu dalam beberapa
interval.

Contoh :
Suara & Audio mengubah pola-pola intensitas
secara terus menerus . Sebagian besar data
yang dikumpulkan oleh sensor seperti
temperatur dan tekanan, dinilai tanpa henti.
Audio
 Audio dalam bentuk gelombang suara akustik, dapat dirasakan
manusia secara langsung.

 Frekuensi komponen-komponen percakapan biasa berkisar


antara 100Hz dan 7 kHz.

 Frekuensi komponen-komponen percakapan terpusat pada


frekuensi yang lebih rendah, seperti penelitian menunjukkan
bahwa frekuensi bisa mencapai 600 – 700 Hz.

 Percakapan biasa memiliki rentang dinamik (dynamic range)


sebesar 25 dB, yaitu kekuatan yang dihasilkan teriakan
terkeras kemungkinan bisa mencapai 300 kali lebih besar dari
bisikan lemah.
Konsep Data Digital

 Contoh data digital adalah teks atau karakter-karakter.


 Sistem dalam data digital dirancang untuk data biner.
 Kode-kode biner diwakili oleh sederetan bit-bit.

Contoh :
Morse dan pengkodean teks (IRA / International Reference
Alphabet, ASCII /American Standar Code For Information
Interchange).
Sinyal & Pensinyalan
 Sinyal analog adalah aneka ragam gelombang
elektromagnetik yang berlangsung terus menerus yang
disebarkan melalui berbagai media.
 Sinyal analog dipergunakan untuk menampilkan data analog
Contoh :
media kabel (wire), atmosfer atau ruang perambatan

 Sinyal digital adalah suatu rangkaian voltase pulsa yang


bisa dtransmisikan melalui media kabel.
 Sinyal digital untuk menampilkan data digital
Contoh :
suatu level voltage positif sebagai biner 1 dan voltase negatif
sebagai bimer 0
Data Analog & Data Digital
 Data analog merupakan fungsi waktu dan menempati
spektrum frekuensi terbatas.
 Data analog ditampilkan melalui sinyal elektromagnetik yang
menempati spektrum frekuensi terbatas.
 Data analog dapat dibawa melalui sinyal-sinyal digital dengan
menggunakan CODEC (Coder – Decoder)

 Data digital dibawa melalui signal digital, dengan level


voltase yang berlainan untuk setiap dua digit biner.
 Data digital dapat dibawa melalui sinyal-sinyal analog dengan
menggunakan modem (modulator demodulator)
MODEM
 Mengubah suatu deretan voltase biner (two-valued) menjadi
sinyal analog dengan cara menandai data digital diatas
frekuensi pembawa (carrier frequency).

 Sinyal yang dihasilkan menempati frekuensi tertentu pada


frekuensi pembawa dan disebarkan sepanjang media yang
sesuai dengan frekuensi pembawa tersebut.

 Modem yang paling umum menampilkan data digital dalam


spektrum suara dan dan memungkinkan data tersebut
disebarkan melalui jalur telepon berderajat suara biasa.

 Pada ujung saluran yang lain, modem yang lain juga


medemodulasi sinyal untuk menghasilkan data yang asli.
Codec
 Codec digunakan agar data analog dapat
ditransmisikan melalui sinyal digital.

 Codec menampilkan data suara secara


langsung dan memperkirakan sinyal tersebut
melalui deretan bit.

 Pada ujung penerima,deretan bit tersebut


digunakan untuk merekonstruksi data analog
Transmisi Analog
 Transmisi analog merupakan suatu alat untuk
mentransmisikan sinyal-sinyal analog tanpa
memperhatikan muatannya.
 Sinyal-sinyal yang ditransmisi dapat berupa
data analog atau data digital.
 Untuk transmisi jarak jauh digunakan amplifier
yang akan menambah kekuatan sinyal.
 Amplifier dapat menambah distorsi pada sinyal.
 Untuk data analog, distorsi bit bisa ditoleransi
dan data tetap jelas.
 untuk data digital, pancaran amplifir akan tetap
memunculkan error.
Transmisi Digital
 Transmisi digital berkaitan dengan muatan sinyal.

 Sinyal digital dapat ditransmisikan hanya pada jarak


tertentu sebelum terjadi atenuasi, derau atau
gangguan lain yang membahayakan integritas data.

 Untuk mencapai jarak yang jauh digunakan repeater.

 Sebuah repeater menerima sinyal digital, memperoleh


kembali pola 1 dan 0 dan kembali mentransmisikan
sinyal yang baru.
Data & Sinyal

Transmisi Analog Transmisi Digital


Dua alternatif :
1. Sinyal menempati spektrum Data analog yang ditandai dengan
Data yang sama sebagai data analog menggunakan sebuah Codec agar
Analog 2. data analog ditandai agar menghasilkan suatu digital bit stream
menempati sebagian spektrum
yang berlainan

Dua alternatif :
1. Sinyal terdiri dari 2 level voltage
Data digital disandikan dengan untuk menggambarkan 2 nilai
Data menggunakan modem untuk biner.
Digital menghasilkan sinyal analog 2. data digital ditandai agar
menghasilkan suatu signal digital
dengan sifat-sifat (properties)
yang diinginkan.
Perlakuan Sinyal

Transmisi Analog Transmisi Digital

Sinyal Disebarkan melalui amplifier. Perlakuan Anggap sinyal analog menggambar- kan
Analog yang sama apakah sinyal dipergunakan data digital. Sinyal disebarkan melalui
untuk menggambarkan data analog atau repeater, pada masing-masing repeater,
untuk menggambarkan data digital. digital data diperoleh kembali dari sinyal
yang masuk dan dipergunakan untuk
menghasilkan sinyal keluaran analog yang
baru.

Sinyal Tidak dipergunakan Sinyal digital menampilkan stream 1 dan


Digital 0, yang bisa menggambarkan data digital
atau menggambarkan pengkodean data
analog. Sinyal disebarkan melalui repeater.
Pada masing-masing repeater deretan 0
dan 1 diperoleh kembali dari sinyal yang
masuk dan dipergunakan untuk
menghasilkan sinyal keluaran digital yang
baru.
Kelebihan Teknik Pensinyalan Digital
 Adanya teknologi LSI ( Large Scale Integration) dan VLSI
(very Large Scale Integration) yang menyebabkan penurunan
biaya dan ukuran sirkuit digital. Peralatan analog tidak
menunjukkan penurunan yang sama.
 Dengan menggunakan repeater, efek derau dan gangguan
sinyal lainnya tidak menumpuk, sehinnga lebih menjamin data
ketika proses pentransmisian jarak jauh.
 Security (pengamanan) dan privacy (kerahasiaan) yang lebih
baik. Teknik-teknik encryption dapat diterapkan dengan
mudah pada data digital atau data analog yang didigitalkan.
 Lebih efektif digunakan teknik multipleksing pada teknik
digital daripada teknik analog.
Gangguan Transmisi
Dampak gangguan transmisi :

 Pada sinyal analog, dapat


menurunkan kualitas sinyal.
 Pada sinyal digital, akan muncul bit
error seperti biner 1 terbaca biner
0 atau sebaliknya.
Jenis- jenis Gangguan Transmisi

Gangguan transmisi yang paling


significant :

 Attenuasi
 Distorsi attenuasi
 distorsi delay
 derau
Attenuasi
 Kekuatan sinyal akan berkurang dan tidak dapat diterima
dengan baik ketika melalui media transmisi yang
jauh/panjang.

 Untuk memperkuat sinyal pada interval yang wajar,


digunakan repeater atau amplifier

 Untuk mengurangi permasalahan attenuasi ketika


membangun suatu transmisi :
1. sinyal yang diterima harus kuat sehingga arus
elektronik pada receiver (penerima) bisa mendeteksi
sinyal.
2. sinyal harus mempertahankan level yang lebih tinggi
dibanding derau yang diterima tanpa error.
3. attenuasi merupakan fungsi frekuensi yang meningkat.
Attenuasi (lanjut)
 Untuk hubungan ujung ke ujung, kekuatan sinyal
transmitter harus cukup kuat agar dapat diterima
dengan jelas, namun juga tidak perlu terlalu kuat
agar tidak menimbulkan overload pada sirkuit
transmitter atau repeater tidak menyebabkan
distorsi.

 karena attenuasi berubah-ubah sebagai fungsi


frekuensi, sinyal yang diterima menjadi menyimpang,
sehingga mengurangi tingkat kejelasan.
Contoh
 Gambar disamping menampilkan
attenuasi sebagai fungsi frekuensi
untuk leased line tertentu.
 Attenuasi yang diukur
berhubungan dengan attenuasi
1000 Hz.
 Nilai (+) pada sumbu Y
menggambarkan attenuasi yang
lebih besar daripada attenuasi
1000 Hz.
 Nada sebesar 1000 Hz pada
tingkat tenaga tertentu
ditetapkan untuk input dan daya
P100 diukur pada output.
Contoh Nf = -10 log10 (Pf / P100)

 Garis tebal menunjukkan attenuasi


tanpa equalisasi.
 komponen frekuensi pada bagian
akhir voice band di tingkat yang lebih
tinggi diperlemah dibandingkan
dengan yang berada pada frekuensi
yang lebih rendah.
 Ini akan mengakibatkan munculnya
distorsi pada sinyal percakapan yang
diterima.
 garis putus-putus menunjukkan efek
qualisasi.
 Garis lengkung balasan yang
mendatar meningkatkan mutu sinyal
suara.
 hal ini memungkinkan data rate yang
lebih besar dipergunakan oleh data
digital yang melintasi modem
Distorsi Tunda
 Distorsi tunda merupakan
fenomena khas pada media guided,
disebabkan oleh kenyataan bahwa
kecepatan penyebaran sebuah
sinyal melewati medium guided
berbeda dengan frekuensi.
Derau
 Derau merupakan faktor utama yang membatasi performance
sistem komunikasi.

 pada proses pentransmisian data, sinyal yang diterima akan


berisikan sinyal-sinyal yang ditransmisikan, dimodifikasi oleh
berbagai distorsi yang terjadi melalui sistem transmisi, plus
sinyal-sinyal tambahan yang tidak diinginkan .

 4 kategori derau :
1. Derau suhu
2. Derau intermodulasi
3. Crosstalk
4. Derau impuls
Derau Suhu /White Noise
 Derau suhu merupakan gejolak thermal
elektron.

 Muncul di semua perangkat elektronik dan


media transmisi serta merupakan fungsi
temperatur.

 Derau suhu tidak dapat dihilangkan dan karena


itu menempatkan suatu batas atas pada unjuk
kerja sistem komunikasi.
Derau Suhu /White Noise (lanjut)
 Energi termal atau panas menyebabkan partikel
bergerak secara acak (random motion).

 Gerakan acak dari partikel bermuatan seperti


electron, pada suatu konduktor menghasilkan
arus / tegangan acak yang menghasilkan
thermal noise.

 Derau suhu disebut juga dengan white noise.


Tegangan Kebisingan
 Tegangan kebisingannya dapat dirumuskan :

En² = 4RkTB
 Dimana :
 En² = tegangan kebisingan (volt).
 R = Resistan konduktor (ohm).
 K = konstanta Boltzman = 1,3808 x 10¯²³ J / K
 T = Temperatur konduktor (°Kelvin)
 B = Bandwidth (hertz).
Contoh
 Hitung tegangan tegangan kebisingan yang berkesesuaian
pada suhu 290°K untuk bandwidth 1 MHz dan
hambatanya 50Ω.

En² = 4RkTB
= 4 x 50Ω x 1,3808 x 10¯²³ J/°K x 290°K x 10⁶ Hz.
= 8 x 10 ̄¹³ volt

En = = 0,895 μv.
Derau Suhu /White Noise (lanjut)

Jumlah derau suhu yang dapat ditemukan pada bendwidth 1


Hz untuk segala jenis perangkat atau konduktor

N0 = kT (W/Hz)

N0 = kerapatan kekuatan derau dalam watt per 1 Hz bandwidth


K = Konstanta Boltzman = 1,3803 x 10ˉ ²³ J/ºK
T = Temperatur, ºK
Contoh
Pada temperatur kamar T = 17ºC atau
290ºK dan kerapatan tenaga derau
suhunya

No = (1,3803 x 10ˉ ²³ ) x 290


= 4 x 10ˉ²¹ W/Hz
= -204 dBW / Hz
Derau Suhu /White Noise (lanjut)

 Derau juga dapat diasumsikan sebagai keleluasaan


frekuensi, sehingga dapat ditampilkan dalam suatu
bandwidth B Hz

N = kTB

atau dalam desibel watt

N = 10 log k + 10 log T + 10 log B


= -228,6 dBW + 10 log T + 10 Log B
Contoh
Sebuah receiver tertentu dengan
temperatur derau efektif sebesar 100º
dan bandwidth 10 MHz, tingkat derau
suhu output receiver :
N = -228,6 dBW + 10 log 10² + 10 log 107
= -228,6 + 20 + 70
= -138,6 dBW
Derau Intermodulasi
 Derau intermodulasi terjadi bila sinyal-sinyal
pada frekuensi yang berlainan menggunakan
transmisi yang sama.

 Efek derau intermodulasi akan menghasilkan


sinyal-sinyal pada suatu frekuensi yang
merupakan jumlah atau kelipatan antara 2
frekuensi asal atau kelipatan dari frekuensi-
frekuensi tersebut.
Derau Impuls
 Derau impuls terjadi pada pulsa-pulsa yang tidak
beraturan atau terputus bunyi pada durasi pendek serta
dari amplitudo yang relatif tinggi.
 derau impuls umumnya hanya gangguan kecil bagi data
analog.
 derau impuls merupakan sumber utama terjadinya error
dalam komunikasi data digital.

Terjadi karena :
▪ gangguan elektromagnetik eksternal seperti halilintar.
▪ Kesalahan serta kerusakan dalam sistem komunikasi.
Lanjut gambar…

 Tampilan derau dapat merusak satu bit


atau lebih
 Bila data rate meningkat, maka bit akan
menjadi lebih pendek agar lebih banyak
bit yang terpengaruh melalui pola-pola
derau tertentu.
 Pada level derau tertentu, semakin tinggi
rate data, maka semakin tinggi rate
errornya.
Crosstalk
 Crosstalk dialami saat menggunakan telepon
terdengar percakapan lain.

Terjadi karena :
▪ kopel elektrik diantara twisted pair yang berdekatan
atau jalur coaxial cable membawa sinya-sinyal
multipel.
▪ Sinyal-sinyal yang tidak diharapkan disebarkan melalui
antena gelombang mikro. Meskipun antena pengarah
dipergunakan, namun energi gelombang mikro
tersebar luas selama proses propagasi.
KAPASITAS CHANNEL
 Kapasitas channel adalah rate maksimum pada data
yang dapat ditransmisikan melalui suatu jalur
komunikasi tertentu atau channel.
 Data rate adalah merupakan rate (dalam bps) yang
dapat dikomunikasikan.
 Bandwidth merupakan bandwidth dari sinyal yang
ditransmisikan melalui transmitter dan sifat media
transmisi (dalam siklus per detik / hertz)
 derau merupakan level rata-rata derau sepanjang jalur
komunikasi
 error rate merupakan rate dimana error terjadi.
Nyquist Bandwidth
Menurut Nyquist (diasumsikan bahwa sebuah channel
bebas dari derau) :

bila rate sinyal transmisi adalah 2B, maka suatu sinyal


dengan frekuensi tidak lebih besar dari pada B cukup
memadai untuk menghasilkan rate sinyal.

Suatu bandwidth tertentu sebesar B, maka rate sinyal


tertinggi yang bisa dihasilkan adalah sebesar 2B.
Nyquist Bandwidth (Lanjut)
 Bila sinyal-sinyal yang ditransmisikan berupa biner
(level 2 voltase), maka data rate yang bisa di dukung
oleh B Hz adalah 2B bps.

C = 2B log 2 M

C = kapasitas channel
B = Bandwidth
M = level voltase / jumlah signal yang berlainan.
Contoh
 Suatu suara melalui modem mentransmisikan data digital.
Bila bandwidth adalah 3100 Hz maka kapasitas channelnya
adalah
C = 2 (3100) log 2 (2)
= 6200 (1)
= 6200

 dari soal diatas bila M = 8 maka


C = 2 (3100) log 2 (8)
= (6200) log 2 (2³)
= (6200) (3)
= 18.600 bps
Kapasitas Shannon

 tampilan derau dapat merusak satu bit atau lebih


 bila data rate meningkat, maka bit akan menjadi lebih pendek agar
lebih banyak bit yang terpengaruh melalui pola-pola derau tertentu.
 pada level derau tertentu, semakin tinggi rate data, maka semakin
tinggi rate errornya.
SNR (Signal To Noise Ratio)
 SNR merupakan perbandingan daya dalam suatu sinyal
terhadap daya dikandung oleh noise yang muncul pada
titik-titik tertentu dalam transmisi.
 Perbandingan ini diukur pada receiver, karena
perbandingan pada titik ini dimaksudkan untuk
memproses sinyal dan menghilangkan derau yang
tidak diinginkan.

(SNR)dB = 10 log10 (signal power / noise power)


C = B log2 (1 + SNR)
Contoh
 Spektrum sebuah channel berkisar antara
3 MHz – 4 MHz serta SNR 24 dB. Tentukan
kapasitas channel dan signalling levelnya.

B = 4 MHz – 3 MHz = 1 MHz


SNRdB = 24 dB = 10 log10 (SNR)
SNR = 251

C = 10³10³ log2 (1+251)


= 8 Mbps
Untuk mencari level signalingnya
menggunakan rumus Nyquist
C = 2B log2 M
8 Mbps = 2 (1 MHz) x log2 M
4 = log2 M
M = 16
MEMPRESENTASIKAN GAIN, LOSSES DAN LEVEL
RELATIF DALAM DESIBEL

Mempresentasikan gain, losses dan level relatif


dalam decibel, karena :

 Kekuatan sinyal sering ditulis dalam logaritma,


sehingga loss sangat mudah diekspresikan dalam
decibel yang mempunyai satuan logaritmit.

 Gain dan loss dalam aliran lintasa transmisi dapat


dihitung, dijumlahkan dan dikurangkan dengan
mudah.
(db) Desibel
Adalah ukuran dari perbedaan 2 level
kekuatan / tenaga, (ukuran beda relatif
bukan absolut), yaitu :

NdB = 10 log10 (P2/P1)

dengan : NdB = nomor desibel


P1,2 = tenaga/power
log10 = logaritma berbasis 10
Contoh :

Sebuah sinyal dengan p = 10 mW dialirkan


melalui jalur transmisi dan pada suatu jarak
tertentu harganya menjadi 5 mW, maka :

Loss (dB) = 10 log10 (5 mW / 10 mW)


= 10 (-0,3) = - 3 dB
dB / Desibel (lanjut)
Desibel digunakan juga untuk mengukur beda tegangan
karena tenaga sebanding dengan kuadrat voltage,
karena :
P = V2/R
dengan :
P = tenaga yang melalui tahanan R
V = tegangan yang melalui tahanan R
R = tahanan

Maka :
NdB = 10 log10 (P2/P1)
= 10 log10 {(V22/R) / (V12/R)}
= 20 log10 (V2/V1)
dBW / Desibel Watt
Secara intensif digunakan dalam pemakaian mikrowave,
dimana harga 1 Watt sebagai referensi dan didefinisikan
sebagai 0 dBW (1 W = 0 dbW).
Maka :

Tenaga(dBW) = 10 log {Tenaga(W) / 1W}

Contoh :
tenaga 1000 W adalah 30 dBW, karena :

Tenaga(dBW) = 10 log {1000 W / 1W}


= 10 x 3
= 30 dBW
dan
tenaga 1 mW = -30 dBW
dBmV / Desibel milliVolt
Secara intensif digunakan dalam pemakaian video, dimana harga 1 mV
sebagai referensi dan didefinisikan sebagai 0 dBmV (1 mV = 0 dbmV).
Maka :

Voltage (dBmV) = 20 log {Voltage(mV) / 1mV}

Level voltage diumpamakan dalam tahanan 75. Sehingga desibel baik


sekali untuk menentukan gain / loss total dalam sebuah sistem.

Contoh :
pada sambungan point to point yang terdiri dari jalur transmisi dengan
amplifier tunggal, maka jika : loss jalur porsi I = 13 dB, gain pada
amplifier = 30 dB, loss jalur porsi II = 40 dB, maka gain totalnya = -13
dB + 30 dB – 40 dB = - 23 dB (tanda (-) menunjukan bukan terjadi
gain / penguatan tetapi telah terjadi loss.
Contact:
Frengky PANJAITAN, ST., MT
Institut Teknologi PLN ; Universitas Dirgantara
Email : frengky.xvii@outlook.com. H/P : 0815-8686-7886

57
FRENGKY PANJAITAN, ST, MT 9 October 2021

Anda mungkin juga menyukai