NAME Of COURSE
3222224 : SISTEM KOMUNIKASI DATA
(P E R T E M U A N - 3)
PRODI : ELECTRICAL ENGINEERING
FACULITY Of INDUSTRIAL TECHNOLOGY
2021
Analog Kontinu
Digital Discrete
Contoh :
Suara & Audio mengubah pola-pola intensitas
secara terus menerus . Sebagian besar data
yang dikumpulkan oleh sensor seperti
temperatur dan tekanan, dinilai tanpa henti.
Audio
Audio dalam bentuk gelombang suara akustik, dapat dirasakan
manusia secara langsung.
Contoh :
Morse dan pengkodean teks (IRA / International Reference
Alphabet, ASCII /American Standar Code For Information
Interchange).
Sinyal & Pensinyalan
Sinyal analog adalah aneka ragam gelombang
elektromagnetik yang berlangsung terus menerus yang
disebarkan melalui berbagai media.
Sinyal analog dipergunakan untuk menampilkan data analog
Contoh :
media kabel (wire), atmosfer atau ruang perambatan
Dua alternatif :
1. Sinyal terdiri dari 2 level voltage
Data digital disandikan dengan untuk menggambarkan 2 nilai
Data menggunakan modem untuk biner.
Digital menghasilkan sinyal analog 2. data digital ditandai agar
menghasilkan suatu signal digital
dengan sifat-sifat (properties)
yang diinginkan.
Perlakuan Sinyal
Sinyal Disebarkan melalui amplifier. Perlakuan Anggap sinyal analog menggambar- kan
Analog yang sama apakah sinyal dipergunakan data digital. Sinyal disebarkan melalui
untuk menggambarkan data analog atau repeater, pada masing-masing repeater,
untuk menggambarkan data digital. digital data diperoleh kembali dari sinyal
yang masuk dan dipergunakan untuk
menghasilkan sinyal keluaran analog yang
baru.
Attenuasi
Distorsi attenuasi
distorsi delay
derau
Attenuasi
Kekuatan sinyal akan berkurang dan tidak dapat diterima
dengan baik ketika melalui media transmisi yang
jauh/panjang.
4 kategori derau :
1. Derau suhu
2. Derau intermodulasi
3. Crosstalk
4. Derau impuls
Derau Suhu /White Noise
Derau suhu merupakan gejolak thermal
elektron.
En² = 4RkTB
Dimana :
En² = tegangan kebisingan (volt).
R = Resistan konduktor (ohm).
K = konstanta Boltzman = 1,3808 x 10¯²³ J / K
T = Temperatur konduktor (°Kelvin)
B = Bandwidth (hertz).
Contoh
Hitung tegangan tegangan kebisingan yang berkesesuaian
pada suhu 290°K untuk bandwidth 1 MHz dan
hambatanya 50Ω.
En² = 4RkTB
= 4 x 50Ω x 1,3808 x 10¯²³ J/°K x 290°K x 10⁶ Hz.
= 8 x 10 ̄¹³ volt
En = = 0,895 μv.
Derau Suhu /White Noise (lanjut)
N0 = kT (W/Hz)
N = kTB
Terjadi karena :
▪ gangguan elektromagnetik eksternal seperti halilintar.
▪ Kesalahan serta kerusakan dalam sistem komunikasi.
Lanjut gambar…
Terjadi karena :
▪ kopel elektrik diantara twisted pair yang berdekatan
atau jalur coaxial cable membawa sinya-sinyal
multipel.
▪ Sinyal-sinyal yang tidak diharapkan disebarkan melalui
antena gelombang mikro. Meskipun antena pengarah
dipergunakan, namun energi gelombang mikro
tersebar luas selama proses propagasi.
KAPASITAS CHANNEL
Kapasitas channel adalah rate maksimum pada data
yang dapat ditransmisikan melalui suatu jalur
komunikasi tertentu atau channel.
Data rate adalah merupakan rate (dalam bps) yang
dapat dikomunikasikan.
Bandwidth merupakan bandwidth dari sinyal yang
ditransmisikan melalui transmitter dan sifat media
transmisi (dalam siklus per detik / hertz)
derau merupakan level rata-rata derau sepanjang jalur
komunikasi
error rate merupakan rate dimana error terjadi.
Nyquist Bandwidth
Menurut Nyquist (diasumsikan bahwa sebuah channel
bebas dari derau) :
C = 2B log 2 M
C = kapasitas channel
B = Bandwidth
M = level voltase / jumlah signal yang berlainan.
Contoh
Suatu suara melalui modem mentransmisikan data digital.
Bila bandwidth adalah 3100 Hz maka kapasitas channelnya
adalah
C = 2 (3100) log 2 (2)
= 6200 (1)
= 6200
Maka :
NdB = 10 log10 (P2/P1)
= 10 log10 {(V22/R) / (V12/R)}
= 20 log10 (V2/V1)
dBW / Desibel Watt
Secara intensif digunakan dalam pemakaian mikrowave,
dimana harga 1 Watt sebagai referensi dan didefinisikan
sebagai 0 dBW (1 W = 0 dbW).
Maka :
Contoh :
tenaga 1000 W adalah 30 dBW, karena :
Contoh :
pada sambungan point to point yang terdiri dari jalur transmisi dengan
amplifier tunggal, maka jika : loss jalur porsi I = 13 dB, gain pada
amplifier = 30 dB, loss jalur porsi II = 40 dB, maka gain totalnya = -13
dB + 30 dB – 40 dB = - 23 dB (tanda (-) menunjukan bukan terjadi
gain / penguatan tetapi telah terjadi loss.
Contact:
Frengky PANJAITAN, ST., MT
Institut Teknologi PLN ; Universitas Dirgantara
Email : frengky.xvii@outlook.com. H/P : 0815-8686-7886
57
FRENGKY PANJAITAN, ST, MT 9 October 2021