Anda di halaman 1dari 65

Switching Digital

Telekomunikasi
Politeknik Negeri Padang
Mauhammad Naufal Az Zaky
2111073018
3A D4 TC
Back to Basic (Sistem Transmisi PCM)
 What the heck is digital?
Ilustrasi 1

Jarum jam analog bergerak kontinu dan Jam digital menunjukkan waktu secara diskrit
setiap saat menunjukkan (ada loncatan posisi waktu)
waktu yang tepat

Ilustrasi 2

Tegangan analog memiliki


jumlah kemungkinan Pada suatu “tegangan digital”
2 hanya ada beberapa kemungkinan
level tegangan yang tak hingga
level tegangan
Sinyal analog vs Sinyal Digital

Sinyal digital memiliki


Sinyal analog memiliki jumlah kemungkinan
jumlah kemungkinan
nilai amplituda yang tak terhingga
nilai amplituda yang terhingga

3
Perbedaan sinyal Analog dan Digital

1.Representasi Sinyal:
•Sinyal Analog: Representasi kontinu.
•Sinyal Digital: Representasi diskret dalam bentuk kode
biner.

2.Karakteristik Sinyal:
•Sinyal Analog: Rentan terhadap gangguan dan distorsi.
•Sinyal Digital: Lebih tahan terhadap gangguan dan
distorsi.
3.Aplikasi:
• Sinyal Analog: Suara, musik, perekaman analog.
• Sinyal Digital: Komunikasi data, komputer, penyimpanan data.

4.Konversi:
• Sinyal Analog: Harus dikonversi menjadi digital (ADC).
• Sinyal Digital: Dapat diubah menjadi analog jika diperlukan
(DAC).

5.Presisi dan Fleksibilitas:


• Sinyal Analog: Kurang presisi, kurang fleksibel dalam analisis
data.
• Sinyal Digital: Lebih presisi, mudah untuk analisis dan
manipulasi data.
Binary Signal
 Binary signal (sinyal biner) : sinyal
digital yang hanya memiliki dua
kemungkinan nilai
Contoh:
 Cahaya on versus cahaya off
 Ada tegangan versus tidak ada
tegangan
 Arus rendah versus arus tinggi

 Sinyal biner digunakan di dalam


sistem komputer dan sistem digital lain
untuk merepresentasikan setiap sinyal
digital
Contoh:
 Kita dapat menyatakan delapan level
tegangan pada contoh “tegangan
digital” yang sudah kita lihat, ke dalam
3 bit biner (setiap words menyatakan
satu dari 23 nilai)
 Setiap words dapat dinyatakan dalam
bentuk sinyal biner

6
Binary Signal
"Sinyal biner" adalah istilah yang merujuk kepada
jenis sinyal yang hanya memiliki dua keadaan
diskrit atau nilai, yaitu 0 dan 1. Sinyal biner
digunakan secara luas dalam komunikasi digital
dan sistem komputer, dan representasi sinyal ini
mirip dengan sistem bilangan biner yang terdiri
dari dua angka, yaitu 0 dan 1.

Dalam komunikasi digital, informasi dikodekan


dalam bentuk biner untuk ditransmisikan melalui
media seperti kabel atau gelombang radio. Ini
memungkinkan transmisi data yang tahan
Mentransfer voice analog melalui
PSTN digital

8
Apa itu PSTN?

PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang
biasa disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel). Jaringan telepon ini
secara umum diatur oleh standar-standar teknis yang dibuat oleh ITU-T,
dan menggunakan pengalamatan E.163/E.164 yang dikenal dengan
nomor telepon.

PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada
awalnya untuk fasilitas teleponi. PSTN merupakan jaringan
telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia.
Proses Tranfer sinyal analog melalui
PSTN
1.Konversi Suara ke Sinyal Analog: Ketika seseorang berbicara
melalui telepon, suara mereka ditangkap oleh mikrofon telepon.
Suara manusia diubah menjadi sinyal listrik analog oleh mikrofon
ini.

2.Modulasi Sinyal: Sinyal analog yang dihasilkan oleh mikrofon


kemudian dimodulasikan menjadi gelombang analog yang sesuai
dengan suara yang sedang dipercakapkan. Ini dilakukan untuk
mengirimkan suara melalui jalur tembaga.

3.Transmisi melalui Kabel Tembaga: Gelombang analog yang


dihasilkan dikirim melalui kabel tembaga, yang merupakan bagian
dari jaringan PSTN. Setiap panggilan telepon memiliki saluran
suara terdedikasi yang menghubungkan telepon pengirim dengan
telepon penerima.
4. Central Office (CO): Sinyal suara dari berbagai telepon yang
berbeda di daerah tersebut dikumpulkan di Central Office (CO).
CO adalah fasilitas yang menghubungkan telepon dari berbagai
wilayah ke jaringan PSTN.

5. Transmisi ke Tujuan Akhir: Sinyal suara yang telah mencapai CO


di dekat tujuan akhir kemudian dikirimkan melalui jaringan PSTN
hingga mencapai Central Office di dekat tujuan penerima.

6. Demodulasi Sinyal: Di telepon penerima, sinyal analog yang


diterima, yang sesuai dengan suara yang dikirimkan oleh pengirim,
diterjemahkan kembali menjadi suara manusia melalui proses
demodulasi. Demodulasi mengubah gelombang analog kembali
menjadi sinyal suara.

7. Konversi Suara Kembali: Pada langkah terakhir, sinyal analog yang


diterjemahkan kembali diubah menjadi suara manusia yang dapat
didengar oleh penerima panggilan.
PCM (Pulse Coded Modulation)
PAM = Pulse Amplitude Modulation

Nyquist rate:
Sampling rate (fs)  2 fmax sinyal analog
Atau
Sampling rate (fs)  2 bandwidth sinyal analog
Untuk voice, fs = 8 kHz (perioda sampling = 125ms)
(bandwidht kanal telepon = 4 kHz)

12
Proses Pembetukan PCM
1. Sampling (Pengambilan Sampel): Proses dimulai dengan
mengambil sampel dari sinyal analog pada interval waktu tertentu.
Ini berarti sinyal analog diukur dan dicatat pada titik-titik waktu
yang tetap.

2. Kuantisasi (Quantization): Nilai-nilai sampel yang telah diambil


kemudian dibulatkan ke nilai amplitudo yang paling mendekati
pada skala tertentu. Misalnya, jika kita menggunakan resolusi 8-bit,
maka ada 256 nilai yang mungkin dalam rentang amplitudo.

3. Encoding (Pengkodean): Setiap nilai amplitudo hasil kuantisasi


diubah menjadi kode biner. Jumlah bit yang digunakan dalam
pengkodean menentukan seberapa akurat suara asli
direpresentasikan dalam format digital. Semakin banyak bit yang
digunakan, semakin akurat representasi suara tersebut.
(Note: untuk CD digunakan
16-bit binary words
(ada 216 = 65536 level)

(= 28)

14
QUANTIZING

Quantization adalah proses mengubah nilai-nilai


kontinu, seperti dalam sinyal analog, menjadi
nilai-nilai diskrit dalam bentuk kode biner. Proses
ini sering dilakukan sebagai langkah dalam
mengonversi sinyal analog menjadi format
digital, seperti dalam PCM (Pulse Code
Modulation).
Langkah-Langkah Kuantisasi
1. Penentuan Resolusi Quantization: Langkah pertama adalah
menentukan jumlah bit yang akan digunakan untuk
mengkodekan setiap sampel sinyal. Jumlah bit ini
menentukan resolusi quantization, di mana nilai-nilai
kontinu akan dibulatkan atau diterjemahkan menjadi kode
biner. Semakin banyak bit yang digunakan, semakin tinggi
resolusi quantization dan semakin baik akurasi representasi
sinyal.

2. Pengukuran Amplitudo Sinyal: Setiap sampel sinyal analog


diukur dalam istilah amplitudo. Misalnya, dalam audio, ini
mungkin merupakan nilai tingkat suara dalam desibel (dB)
atau volt.
3. Pembulatan Nilai: Nilai amplitudo yang diukur dalam
langkah sebelumnya kemudian dibulatkan ke nilai yang
sesuai dengan jumlah bit yang digunakan untuk
mengkodekannya. Sebagai contoh, jika Anda
menggunakan resolusi 8-bit, maka nilai amplitudo akan
dibulatkan menjadi salah satu dari 256 level yang
mungkin.

4. Konversi ke Kode Binier: Nilai amplitudo yang telah


dibulatkan kemudian diubah menjadi kode biner.
Misalnya, jika Anda menggunakan 8-bit, setiap nilai
amplitudo akan diwakili oleh 8 bit biner, yang mewakili
angka desimal antara 0 hingga 255.

5. Kode Biner yang dihasilkan: Kode biner yang dihasilkan


adalah representasi sinyal dalam bentuk digital. Ini adalah
A Closer Look to Quantization

18
Equally spaced levels
(ini disebut uniform
quantizing)

• Bila menggunakan uniform quantizing, noise kuantisasi akan sangat terasa pada
sinyal-sinyal berlevel rendah
• Solusi untuk menanggulangi noise kuantisasi adalah dengan menambah jumlah level,
tetapi akibatnya bit rate hasil pengkodean akan menjadi lebih tinggi
• Solusi elegan yang ditempuh adalah dengan tidak menambah jumlah level,
melainkan dengan membedakan kerapatan level
• Level kuantisasi pada sinyal-sinyal rendah lebih rapat daripada untuk sinyal berlevel tinggi
• Hal ini dilakukan dengan mengkompress (compressing) sinyal di sumber
• Di tujuan dilakukan proses dekompress (expanding)
• Proses compressing dan expanding disebut companding
19
Quantization levels 8
Companding

21
companding
Companding adalah singkatan dari "compression-
expansion" atau "companding" dalam bahasa
Inggris. Ini adalah teknik pengkodean yang
digunakan dalam telekomunikasi dan audio untuk
mengurangi dinamika sinyal suara sebelum
dilakukan digitalisasi, dan kemudian memperluas
dinamika sinyal setelah dekompresi. Tujuan utama
companding adalah untuk meningkatkan rasio
sinyal-ke-kebisingan (S/N) dan meminimalkan
distorsi yang mungkin terjadi selama transmisi dan
penyimpanan sinyal audio.
Companding umumnya digunakan dalam sistem
komunikasi telepon, terutama dalam
pengkodean sinyal suara untuk penyimpanan
dan transmisi. Dengan mengurangi dinamika
sinyal selama kompresi, sinyal-suara yang lebih
lemah diperkuat dan yang lebih kuat dikurangi,
sehingga perbedaan antara puncak dan lembah
sinyal dikurangi. Hal ini membantu mengurangi
kebisingan dan distortion yang mungkin terjadi
selama transmisi sinyal suara. Salah satu
algoritma companding yang terkenal adalah μ-
law companding yang digunakan dalam sistem
komunikasi telepon di Amerika Utara.
Companding juga digunakan dalam
berbagai sistem audio digital, seperti
dalam format kompresi audio seperti A-
law dan μ-law di format WAV, dan
dalam format seperti MP3 untuk
kompresi audio. Ini membantu
mengurangi kehilangan kualitas audio
saat mengompresi dan mengekstrak
audio dari format terkompresi.
Dua kurva companding standard:
- A-law, digunakan di negara2 Eropa (Rec. ITU-T G.732)
- μ-law, digunakan di Amerika Utara dan Jepang (Rec. ITU-T G.733)
25
m-Law

x : nilai sinyal
Z(x) : sinyal ter-kompress
sgn(x) : polaritas x (+ atau –)
μ : konstanta = 255

A-Law

A : konstanta = 87,6

26
Binary Coding (Menentukan bit-bit biner yang
merepresentasikan sinyal voice)
 Contoh untuk kurva A-law

segmen

Setengah dari jumlah level diperuntukkan bagi


sinyal yang levelnya lebih rendah dari 6,25% level sinyal maksimum
27
Klasifikasi voice coding
 Secara umum, teknik untuk melakukan voice coding dapat dibagi ke dalam
dua katagori:
 Waveform coding
 Vocoder (voice coder)
 Pada waveform coding, voice digital yang dihasilkan berasal dari
pengolahan gelombang sinyal voice (voice waveform) secara langsung
 Contoh: PCM
 Pada vocoder, voice digital yang dihasilkan merupakan hasil analisa
terhadap spektrum frekuensi sinyal voice (bukan betul-betul berasal dari
sinyal voice-nya sendiri)
 Keunggulan dibanding waveform coding: mengurangi bit rate
 Mengurangi ukuran file voice digital
 Kelemahan : kualitas lebih jelek daripada waveform coding
 Hybrid coding: gabungan antara teknik waveform coding dan vocoder
(mengkombinasikan kelebihan kedua teknik tersebut)

28
Contoh waveform coding
PCM
 Bitrate 64 kbps
ADPCM (Adaptive Differential Pulse Code Modulation)
 Dulu: ITU-T G.721: bit rate 32 kbps
 Sekarang : ITU-T G.726: bit rate 40, 24 dan 16 kbps, juga 32 kbps
Contoh vocoder
13kb/s GSM 06.10 RPE-LTP
4.8kb/s FED-STD 1016 CELP
Qualcomm QCELP (IS-96a)
13kb/s Qualcomm QCELP
2.4kb/s FED-STD-1015 LPC-10

29
Kualitas hasil teknik pendigitalan sinyal voice dinilai
menggunakan dua metoda:
Metoda objective
 Paramater-parameter teknik pengkodean diukur
 Misalnya: delay pengkodean dsb.
Metoda subjective
 Kualitas diukur berdasarkan persepsi pendengar
 Mean Opinion Score (MOS)

30
 Nilai MOS dihasilkan dengan cara merata-ratakan hasil
penilaian sejumlah pendengar terhadap audio yang dihasilkan
oleh teknik voice coding
 Setiap pendengar diminta untuk menilai kualitas suara
menggunakan skema rating sbb:

31
32
Konsep Switching Digital
Materi
Digital Time Switch
Digital Space Switch
Kombinasi Time dan Space Switch untuk sistem
nonblocking
Digital Time Switch
Digital Time Switch adalah alat elektronik seperti jam
yang bisa membantu Anda mengontrol peralatan listrik
atau elektronik pada waktu tertentu. Ini seperti
membuat jadwal untuk peralatan Anda. Anda bisa
mengatur kapan peralatan harus dihidupkan atau
dimatikan, misalnya, menghidupkan lampu ketika
senja tiba dan mematikannya ketika Anda tidur. Anda
bisa mengaturnya berdasarkan harian, mingguan, atau
pola yang berulang. Ini membantu Anda menghemat
energi dan membuat hidup lebih nyaman dengan
mengotomatisasi kapan peralatan beroperasi.
Digital Space Switch
Dalam konteks telekomunikasi atau jaringan
komputer, "Digital Space Switch" bisa merujuk
kepada teknologi atau sistem pengalihan (switching)
digital yang digunakan untuk menghubungkan sinyal
atau data dari satu sumber ke tujuan dalam ruang
digital. Ini sering terkait dengan pengalihan sinyal
dalam jaringan telekomunikasi atau jaringan
komputer. Teknologi switching digital seperti ini
menggunakan komponen elektronik untuk
mengarahkan aliran data, dan ini berbeda dari sistem
switching analog yang menggunakan komponen
analog.
Switching, menghubungkan inlet (asal pemanggil)
dengan outlet (tujuan yang dipanggil)
Analog, jalur penyambungan menyediakan
interkoneksi sinyal analog Analog, sedang untuk
control dapat analog atau digital (SPC)
Digital, jalur penyambungan digital, control koneksi
menggunakan sistem digital
Time Switch

5 4 3 2 1 3 2 4 5 1

5 4 3 2 1 2 TERJADI
1 5 4 3
PERUBAHAN
5 4 3 2 1 1 4 SLOT
TIME 2 3 5

5 4 3 2 1 5 1 4 2 3

Time Switch
Konsep dasar time slot switching adalah
mengalokasikan waktu tertentu dalam periode yang
berulang (frame) untuk setiap saluran data yang akan
ditransmisikan. Setiap saluran mendapatkan "slot
waktu" khusus di dalam frame ini. Data dari berbagai
saluran dikirimkan secara bergantian selama frame
sesuai dengan slot waktu yang ditentukan.

Time slot switching memungkinkan pengalihan data


secara teratur dan terorganisir, sehingga berbagai
perangkat atau saluran dapat berbagi jalur transmisi
secara efisien. Itu juga memungkinkan pengaturan
prioritas dan alokasi sumber daya yang efisien dalam
jaringan komunikasi.
Space Switch

5 4 3 2 1 35 24 43 52 11

5 4 3 2 1 25TERJADI
14 53 42 31
PERUBAHAN
5 4 3 2 1 1HIGH
5 44 2WAY
3 32 51

5 4 3 2 1 55 14 43 22 31

Space Switch
Dalam space switch, alih lalu lintas data dilakukan
dengan cara mengalokasikan jalur fisik yang berbeda
untuk setiap aliran data atau saluran. Ini berarti setiap
saluran memiliki jalur fisiknya sendiri yang tidak dibagi
dengan saluran lain. Pada titik tertentu, data dikirimkan
melalui jalur fisik yang sesuai dengan saluran sumber
dan tujuan.

Space switch sering digunakan dalam jaringan


berkecepatan tinggi, seperti jaringan optik, di mana
kecepatan transmisi sangat tinggi. Ini memungkinkan
transmisi data yang paralel dan efisien antara berbagai
peralatan atau titik dalam jaringan.
Penting untuk diingat bahwa space switch
dan time switch adalah dua metode yang
berbeda dalam pengalihan data dalam
jaringan komunikasi, dan pemilihan
metode ini akan tergantung pada
kebutuhan spesifik jaringan, kecepatan
transmisi, dan karakteristik lalu lintas data
yang dihadapi. Space switch sering
digunakan dalam jaringan yang
memerlukan transmisi data dalam waktu
nyata dengan kapasitas tinggi.
Syarat Nyquist = besar frekuensi sampling minimal
sehingga tidak terjadi hilang informasi.
fs ≥ 2xfimax.
fs frekuensi sampling
fi frekuensi informasi
Error Quantisasi = perbedaan antara amplituda pulsa hasil
sampling dengan level quantisasi terdekat.
Dapatkah error Quantisasi dihilangkan?
tidak, hanya dapat diminimalisasi.

Bagaimana caranya?
1. Kenali sifat sinyal informasi
2. Lakukan penetapan level quantisasi yang tidak uniform.
1. Sinyal voice memiliki psd (power spectral density)
pada level amplituda sinyal rendah lebih tinggi
dibanding level amplituda sinyal tinggi.
2. Pada level sinyal rendah dilakukan penetapan level
quantisasi lebih rapat dibanding pada level sinyal
tinggi.
 PCM 30 mempunyai primary rate sebesar 2.048 kbps yang terdiri dari 8000
frame tiap detik. Tiap frame mengandung 32 time slot, 30 time slot
digunakan untuk pembicaraan, 1 time slot untuk sinkronisasi, dan 1 time
slot untuk signaling. Setiap time slot mengandung 8 bit sampel. Kanal voice
ini kemudian dimultiplex secara sinkron ke dalam sebuah 2-Mbps data
stream, yang biasa disebut E1. Speech code PCM ditransmisikan 8 bit per
time slot sebanyak 8000 kali dalam satu detik.sehingga data ratenya
menjadi 64 kbps.
 PCM 24 mempunyai primary rate sebesar 1.544 kbps yang terdiri dari 8000
frame tiap detik. Tiap frame mengandung 24 time slot. Dalam setiap frame
ditambahkan satu bit frame, satu frame alignment atau sinkronisasi bit (S-
bit). Kanal yang digunakan disebut T1. Pada T1 tidak ada time slot yang
berfungsi sebagai signaling. Satu bit pada tiap time slot setiap frame ke-6
diganti menjadi signaling information. Sebagai konsekuensi, hanya 7 dari 8
bit yang digunakan, sehingga besar data ratenya menjadi 56 kbps.
Cross Connect
Cross-connect adalah komponen dalam
jaringan telekomunikasi yang digunakan
untuk menghubungkan berbagai saluran atau
sirkuit dalam sebuah sistem. Ini
memungkinkan sinyal atau data yang masuk
dari satu jalur untuk diarahkan atau
dihubungkan ke jalur keluar atau tujuan
yang sesuai.
Cross-connect berfungsi sebagai perangkat
yang menghubungkan sumber dengan
tujuan. Dalam dunia nyata, cross-connect
sering digambarkan dengan panel fisik yang
memiliki koneksi kabel atau koneksi
berbasis elektronik yang dapat diatur untuk
menghubungkan sirkuit yang masuk dengan
sirkuit yang keluar sesuai kebutuhan.
cara sistem cross-connect bekerja
1. Input Data: Data atau sinyal masuk ke sistem cross-connect dari
berbagai sumber. Sumber ini bisa berupa perangkat telekomunikasi,
perangkat jaringan, atau sumber data lainnya.

2. Pemilihan Sumber dan Tujuan: Operator atau sistem manajemen


jaringan memilih sumber data yang akan dikirimkan dan tujuan data
yang sesuai. Ini biasanya dilakukan melalui antarmuka pengguna
atau perangkat lunak manajemen jaringan.

3. Konfigurasi Cross-Connect: Setelah sumber dan tujuan data dipilih,


sistem cross-connect dikonfigurasi untuk mengalihkan data dari
sumber ke tujuan. Konfigurasi ini dapat mencakup pengaturan yang
menentukan bagaimana data akan dialihkan, apakah data dari satu
sumber akan dikirimkan ke beberapa tujuan, atau sebaliknya.
4. Pengalihan Data: Sistem cross-connect akan memproses
pengalihan data sesuai dengan konfigurasi yang telah
ditetapkan. Ini mungkin melibatkan pengalihan data secara
elektronik atau, dalam beberapa kasus, secara fisik dengan
menghubungkan jalur sumber ke jalur tujuan yang sesuai.

5. Transmisi Data: Data yang telah dialihkan akan ditransmisikan


dari sumber ke tujuan melalui jalur fisik yang telah
dikonfigurasi. Data ini dapat berupa sinyal suara, data digital,
atau jenis data lainnya tergantung pada konteks jaringan.

6. Pemantauan dan Manajemen: Selama proses pengiriman data,


sistem cross-connect mungkin menyediakan pemantauan dan
manajemen yang memungkinkan pengguna memantau status
pengalihan, mendeteksi masalah, dan melakukan perubahan
jika diperlukan.
Direct connect
Direct connect, atau koneksi langsung, adalah
istilah yang digunakan dalam konteks jaringan
dan telekomunikasi untuk merujuk kepada
penyambungan atau koneksi fisik antara dua
perangkat atau jaringan tanpa adanya
perantaraan atau pengalihan data. Ini berarti
data yang dikirim dari satu perangkat atau
jaringan akan langsung diterima oleh perangkat
atau jaringan tujuan tanpa melalui perangkat
perantara atau pemutusan sirkuit.
Direct connect juga digunakan dalam jaringan
telekomunikasi, terutama untuk menghubungkan dua
titik jaringan atau peralatan telekomunikasi secara
langsung, tanpa perantara seperti switch atau router. Ini
sering digunakan untuk menghubungkan pusat data atau
perangkat telekomunikasi dengan jaringan inti.

Direct connect biasanya digunakan ketika kecepatan,


latensi rendah, dan keamanan koneksi langsung antara
perangkat atau jaringan sangat penting. Dalam banyak
kasus, ini juga digunakan untuk menghindari perantaraan
yang dapat memperlambat atau mengganggu aliran data.
Direct Connect vs Cross Connect
perbedaan utama
1. Tujuan Penggunaan:

Cross-connect digunakan untuk mengalihkan lalu


lintas data atau sinyal dari satu jalur atau sumber
ke jalur atau tujuan yang berbeda dalam jaringan.

Direct connect (koneksi langsung) mengacu


kepada penyambungan atau koneksi fisik antara
dua perangkat atau jaringan tanpa ada pengalihan
atau perantaraan di antaranya.
2. Pengalihan Data:

Dalam cross-connect, data dari sumber diarahkan


atau dihubungkan ke tujuan melalui pengalihan
yang dapat dilakukan secara fisik atau elektronik.
Ini sering digunakan dalam manajemen jaringan
telekomunikasi untuk mengelola koneksi atau
sirkuit.

Tidak ada pengalihan data dalam direct connect.


Data yang dikirimkan dari satu perangkat akan
langsung diterima oleh perangkat tujuan tanpa
melalui perantara atau pemutusan sirkuit.
3. Keunggulan lain:

Fleksibilitas: Cross-connect memberikan


fleksibilitas dalam mengalihkan sinyal atau data
antara berbagai perangkat atau saluran dalam
jaringan. Ini dapat digunakan untuk mengelola lalu
lintas data dalam jaringan yang kompleks.

Kecepatan dan Keterhubungan Langsung: Direct


connect sering digunakan untuk menghubungkan
perangkat atau jaringan dengan kecepatan dan
keterhubungan langsung, tanpa pemrosesan di
perantara atau perangkat lainnya. Contoh
umumnya adalah koneksi langsung antara
komputer dan server atau antara perangkat
Jadi, perbedaan utama adalah bahwa cross-
connect digunakan untuk mengalihkan lalu
lintas data atau sinyal, sedangkan direct
connect adalah tentang menghubungkan
perangkat atau jaringan secara langsung
tanpa perantaraan pengalihan data.
Keduanya memiliki aplikasi yang berbeda
sesuai dengan kebutuhan dalam jaringan
komunikasi.
Aplikasi Cross-Connect:

1. Manajemen Jaringan Telekomunikasi: Cross-connect digunakan


untuk mengelola sambungan antara berbagai sirkuit
telekomunikasi dalam jaringan. Ini memungkinkan penyedia
layanan untuk menghubungkan pelanggan ke sumber sinyal yang
sesuai.
2. Jaringan Data: Dalam jaringan data, cross-connect digunakan
untuk mengelola koneksi antara berbagai perangkat jaringan. Ini
memungkinkan administrator jaringan untuk mengarahkan lalu
lintas data sesuai kebutuhan.
3. Pusat Data: Cross-connect digunakan dalam pusat data untuk
menghubungkan server, switch, dan perangkat jaringan lainnya ke
infrastruktur jaringan. Ini memungkinkan pemantauan dan
manajemen yang lebih baik.
4. Jaringan Telepon: Cross-connect sering digunakan dalam jaringan
telepon tradisional untuk menghubungkan panggilan dari satu
pelanggan ke pelanggan lainnya. Ini memungkinkan
penghubungan panggilan dan penyediaan layanan telepon.
Aplikasi Direct Connect:

1. Koneksi Jaringan Langsung: Direct connect digunakan untuk


menghubungkan perangkat atau jaringan secara langsung tanpa
melalui perantaraan. Contoh umum adalah koneksi langsung antara
komputer dan server atau antara pusat data dan jaringan inti.
2. Koneksi Internet Khusus: Beberapa perusahaan atau penyedia
layanan internet menawarkan layanan direct connect yang
memungkinkan pelanggan terhubung secara langsung dengan pusat
data penyedia layanan internet. Ini umumnya digunakan untuk
meningkatkan kecepatan dan kestabilan koneksi internet.
3. Keamanan Jaringan: Direct connect dapat digunakan dalam konteks
keamanan jaringan untuk mengisolasi perangkat atau jaringan dari
jaringan publik atau internet. Ini membantu melindungi perangkat
atau data yang sangat sensitif.
4. Koneksi Point-to-Point: Direct connect digunakan dalam koneksi
titik ke titik, di mana data hanya perlu diirimkan langsung antara
dua titik tanpa perantara. Ini sering digunakan dalam jaringan
swasta dan koneksi VPN.

Anda mungkin juga menyukai