Telekomunikasi
Politeknik Negeri Padang
Mauhammad Naufal Az Zaky
2111073018
3A D4 TC
Back to Basic (Sistem Transmisi PCM)
What the heck is digital?
Ilustrasi 1
Jarum jam analog bergerak kontinu dan Jam digital menunjukkan waktu secara diskrit
setiap saat menunjukkan (ada loncatan posisi waktu)
waktu yang tepat
Ilustrasi 2
3
Perbedaan sinyal Analog dan Digital
1.Representasi Sinyal:
•Sinyal Analog: Representasi kontinu.
•Sinyal Digital: Representasi diskret dalam bentuk kode
biner.
2.Karakteristik Sinyal:
•Sinyal Analog: Rentan terhadap gangguan dan distorsi.
•Sinyal Digital: Lebih tahan terhadap gangguan dan
distorsi.
3.Aplikasi:
• Sinyal Analog: Suara, musik, perekaman analog.
• Sinyal Digital: Komunikasi data, komputer, penyimpanan data.
4.Konversi:
• Sinyal Analog: Harus dikonversi menjadi digital (ADC).
• Sinyal Digital: Dapat diubah menjadi analog jika diperlukan
(DAC).
6
Binary Signal
"Sinyal biner" adalah istilah yang merujuk kepada
jenis sinyal yang hanya memiliki dua keadaan
diskrit atau nilai, yaitu 0 dan 1. Sinyal biner
digunakan secara luas dalam komunikasi digital
dan sistem komputer, dan representasi sinyal ini
mirip dengan sistem bilangan biner yang terdiri
dari dua angka, yaitu 0 dan 1.
8
Apa itu PSTN?
PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang
biasa disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel). Jaringan telepon ini
secara umum diatur oleh standar-standar teknis yang dibuat oleh ITU-T,
dan menggunakan pengalamatan E.163/E.164 yang dikenal dengan
nomor telepon.
PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch dan pada
awalnya untuk fasilitas teleponi. PSTN merupakan jaringan
telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia.
Proses Tranfer sinyal analog melalui
PSTN
1.Konversi Suara ke Sinyal Analog: Ketika seseorang berbicara
melalui telepon, suara mereka ditangkap oleh mikrofon telepon.
Suara manusia diubah menjadi sinyal listrik analog oleh mikrofon
ini.
Nyquist rate:
Sampling rate (fs) 2 fmax sinyal analog
Atau
Sampling rate (fs) 2 bandwidth sinyal analog
Untuk voice, fs = 8 kHz (perioda sampling = 125ms)
(bandwidht kanal telepon = 4 kHz)
12
Proses Pembetukan PCM
1. Sampling (Pengambilan Sampel): Proses dimulai dengan
mengambil sampel dari sinyal analog pada interval waktu tertentu.
Ini berarti sinyal analog diukur dan dicatat pada titik-titik waktu
yang tetap.
(= 28)
14
QUANTIZING
18
Equally spaced levels
(ini disebut uniform
quantizing)
• Bila menggunakan uniform quantizing, noise kuantisasi akan sangat terasa pada
sinyal-sinyal berlevel rendah
• Solusi untuk menanggulangi noise kuantisasi adalah dengan menambah jumlah level,
tetapi akibatnya bit rate hasil pengkodean akan menjadi lebih tinggi
• Solusi elegan yang ditempuh adalah dengan tidak menambah jumlah level,
melainkan dengan membedakan kerapatan level
• Level kuantisasi pada sinyal-sinyal rendah lebih rapat daripada untuk sinyal berlevel tinggi
• Hal ini dilakukan dengan mengkompress (compressing) sinyal di sumber
• Di tujuan dilakukan proses dekompress (expanding)
• Proses compressing dan expanding disebut companding
19
Quantization levels 8
Companding
21
companding
Companding adalah singkatan dari "compression-
expansion" atau "companding" dalam bahasa
Inggris. Ini adalah teknik pengkodean yang
digunakan dalam telekomunikasi dan audio untuk
mengurangi dinamika sinyal suara sebelum
dilakukan digitalisasi, dan kemudian memperluas
dinamika sinyal setelah dekompresi. Tujuan utama
companding adalah untuk meningkatkan rasio
sinyal-ke-kebisingan (S/N) dan meminimalkan
distorsi yang mungkin terjadi selama transmisi dan
penyimpanan sinyal audio.
Companding umumnya digunakan dalam sistem
komunikasi telepon, terutama dalam
pengkodean sinyal suara untuk penyimpanan
dan transmisi. Dengan mengurangi dinamika
sinyal selama kompresi, sinyal-suara yang lebih
lemah diperkuat dan yang lebih kuat dikurangi,
sehingga perbedaan antara puncak dan lembah
sinyal dikurangi. Hal ini membantu mengurangi
kebisingan dan distortion yang mungkin terjadi
selama transmisi sinyal suara. Salah satu
algoritma companding yang terkenal adalah μ-
law companding yang digunakan dalam sistem
komunikasi telepon di Amerika Utara.
Companding juga digunakan dalam
berbagai sistem audio digital, seperti
dalam format kompresi audio seperti A-
law dan μ-law di format WAV, dan
dalam format seperti MP3 untuk
kompresi audio. Ini membantu
mengurangi kehilangan kualitas audio
saat mengompresi dan mengekstrak
audio dari format terkompresi.
Dua kurva companding standard:
- A-law, digunakan di negara2 Eropa (Rec. ITU-T G.732)
- μ-law, digunakan di Amerika Utara dan Jepang (Rec. ITU-T G.733)
25
m-Law
x : nilai sinyal
Z(x) : sinyal ter-kompress
sgn(x) : polaritas x (+ atau –)
μ : konstanta = 255
A-Law
A : konstanta = 87,6
26
Binary Coding (Menentukan bit-bit biner yang
merepresentasikan sinyal voice)
Contoh untuk kurva A-law
segmen
28
Contoh waveform coding
PCM
Bitrate 64 kbps
ADPCM (Adaptive Differential Pulse Code Modulation)
Dulu: ITU-T G.721: bit rate 32 kbps
Sekarang : ITU-T G.726: bit rate 40, 24 dan 16 kbps, juga 32 kbps
Contoh vocoder
13kb/s GSM 06.10 RPE-LTP
4.8kb/s FED-STD 1016 CELP
Qualcomm QCELP (IS-96a)
13kb/s Qualcomm QCELP
2.4kb/s FED-STD-1015 LPC-10
29
Kualitas hasil teknik pendigitalan sinyal voice dinilai
menggunakan dua metoda:
Metoda objective
Paramater-parameter teknik pengkodean diukur
Misalnya: delay pengkodean dsb.
Metoda subjective
Kualitas diukur berdasarkan persepsi pendengar
Mean Opinion Score (MOS)
30
Nilai MOS dihasilkan dengan cara merata-ratakan hasil
penilaian sejumlah pendengar terhadap audio yang dihasilkan
oleh teknik voice coding
Setiap pendengar diminta untuk menilai kualitas suara
menggunakan skema rating sbb:
31
32
Konsep Switching Digital
Materi
Digital Time Switch
Digital Space Switch
Kombinasi Time dan Space Switch untuk sistem
nonblocking
Digital Time Switch
Digital Time Switch adalah alat elektronik seperti jam
yang bisa membantu Anda mengontrol peralatan listrik
atau elektronik pada waktu tertentu. Ini seperti
membuat jadwal untuk peralatan Anda. Anda bisa
mengatur kapan peralatan harus dihidupkan atau
dimatikan, misalnya, menghidupkan lampu ketika
senja tiba dan mematikannya ketika Anda tidur. Anda
bisa mengaturnya berdasarkan harian, mingguan, atau
pola yang berulang. Ini membantu Anda menghemat
energi dan membuat hidup lebih nyaman dengan
mengotomatisasi kapan peralatan beroperasi.
Digital Space Switch
Dalam konteks telekomunikasi atau jaringan
komputer, "Digital Space Switch" bisa merujuk
kepada teknologi atau sistem pengalihan (switching)
digital yang digunakan untuk menghubungkan sinyal
atau data dari satu sumber ke tujuan dalam ruang
digital. Ini sering terkait dengan pengalihan sinyal
dalam jaringan telekomunikasi atau jaringan
komputer. Teknologi switching digital seperti ini
menggunakan komponen elektronik untuk
mengarahkan aliran data, dan ini berbeda dari sistem
switching analog yang menggunakan komponen
analog.
Switching, menghubungkan inlet (asal pemanggil)
dengan outlet (tujuan yang dipanggil)
Analog, jalur penyambungan menyediakan
interkoneksi sinyal analog Analog, sedang untuk
control dapat analog atau digital (SPC)
Digital, jalur penyambungan digital, control koneksi
menggunakan sistem digital
Time Switch
5 4 3 2 1 3 2 4 5 1
5 4 3 2 1 2 TERJADI
1 5 4 3
PERUBAHAN
5 4 3 2 1 1 4 SLOT
TIME 2 3 5
5 4 3 2 1 5 1 4 2 3
Time Switch
Konsep dasar time slot switching adalah
mengalokasikan waktu tertentu dalam periode yang
berulang (frame) untuk setiap saluran data yang akan
ditransmisikan. Setiap saluran mendapatkan "slot
waktu" khusus di dalam frame ini. Data dari berbagai
saluran dikirimkan secara bergantian selama frame
sesuai dengan slot waktu yang ditentukan.
5 4 3 2 1 35 24 43 52 11
5 4 3 2 1 25TERJADI
14 53 42 31
PERUBAHAN
5 4 3 2 1 1HIGH
5 44 2WAY
3 32 51
5 4 3 2 1 55 14 43 22 31
Space Switch
Dalam space switch, alih lalu lintas data dilakukan
dengan cara mengalokasikan jalur fisik yang berbeda
untuk setiap aliran data atau saluran. Ini berarti setiap
saluran memiliki jalur fisiknya sendiri yang tidak dibagi
dengan saluran lain. Pada titik tertentu, data dikirimkan
melalui jalur fisik yang sesuai dengan saluran sumber
dan tujuan.
Bagaimana caranya?
1. Kenali sifat sinyal informasi
2. Lakukan penetapan level quantisasi yang tidak uniform.
1. Sinyal voice memiliki psd (power spectral density)
pada level amplituda sinyal rendah lebih tinggi
dibanding level amplituda sinyal tinggi.
2. Pada level sinyal rendah dilakukan penetapan level
quantisasi lebih rapat dibanding pada level sinyal
tinggi.
PCM 30 mempunyai primary rate sebesar 2.048 kbps yang terdiri dari 8000
frame tiap detik. Tiap frame mengandung 32 time slot, 30 time slot
digunakan untuk pembicaraan, 1 time slot untuk sinkronisasi, dan 1 time
slot untuk signaling. Setiap time slot mengandung 8 bit sampel. Kanal voice
ini kemudian dimultiplex secara sinkron ke dalam sebuah 2-Mbps data
stream, yang biasa disebut E1. Speech code PCM ditransmisikan 8 bit per
time slot sebanyak 8000 kali dalam satu detik.sehingga data ratenya
menjadi 64 kbps.
PCM 24 mempunyai primary rate sebesar 1.544 kbps yang terdiri dari 8000
frame tiap detik. Tiap frame mengandung 24 time slot. Dalam setiap frame
ditambahkan satu bit frame, satu frame alignment atau sinkronisasi bit (S-
bit). Kanal yang digunakan disebut T1. Pada T1 tidak ada time slot yang
berfungsi sebagai signaling. Satu bit pada tiap time slot setiap frame ke-6
diganti menjadi signaling information. Sebagai konsekuensi, hanya 7 dari 8
bit yang digunakan, sehingga besar data ratenya menjadi 56 kbps.
Cross Connect
Cross-connect adalah komponen dalam
jaringan telekomunikasi yang digunakan
untuk menghubungkan berbagai saluran atau
sirkuit dalam sebuah sistem. Ini
memungkinkan sinyal atau data yang masuk
dari satu jalur untuk diarahkan atau
dihubungkan ke jalur keluar atau tujuan
yang sesuai.
Cross-connect berfungsi sebagai perangkat
yang menghubungkan sumber dengan
tujuan. Dalam dunia nyata, cross-connect
sering digambarkan dengan panel fisik yang
memiliki koneksi kabel atau koneksi
berbasis elektronik yang dapat diatur untuk
menghubungkan sirkuit yang masuk dengan
sirkuit yang keluar sesuai kebutuhan.
cara sistem cross-connect bekerja
1. Input Data: Data atau sinyal masuk ke sistem cross-connect dari
berbagai sumber. Sumber ini bisa berupa perangkat telekomunikasi,
perangkat jaringan, atau sumber data lainnya.