Anda di halaman 1dari 71

Chap 7.

Transmisi Sinyal

Mahasiswa mampu :
1. Menyebutkan dan Menjelaskan Jenis
Transmisi sinyal analog (Elektrik,
Pneumatik, Optik, Gel.Radio/Udara) dan
pengkategorian didalamnya
2. Menjelaskan teknik transmisi sinyal
analog dan sinyal digital
Chap 7. Transmisi Sinyal

Transmisi, Sinyal dan Data


 Transmisi
 Komunikasi data dengan cara merambatkan dan memproses sinyal.
(Communication of data by propagation and processing of signals)
 Data
 Sesuatu/kesatuan yang membawa arti (Entities that convey
meaning).
 Data dapat berupa :
 Data Analog
 Bernilai kontinyu didalam sebuah interval
 Contoh : bunyi/suara benda/manusia, pergerakan posisi atau kecepatan
kendaraan/poros motor, suhu pada tungku baja,
 Data Digital
 Bernilai Diskrit
 Contoh : character, level/numeric sebuah measurand, text
 Dalam pengertian sistem instrumen, data adalah measurand atau nilai
pembacaan output
Chap 7. Transmisi Sinyal

Transmisi, Sinyal dan Data


 Sinyal
 Representasi data dalam bentuk besaran elektrik/ elektromagnetik/
optik/pneumatic (Electric/electromagnetic/optic/pneumatic
representations of data) yang dirambatkan/disalurkan melewati
sebuah medium (guided/unguided)
 Sinyal dapat berupa
 Sinyal Analog
 Variabel yang kontinyu
 Dapat dilewatkan berbagai media transmisi
 wire, fiber optic, space, pipe

 Bandwidth suara : 100Hz to 7kHz


 Bandwidth Telepon : 300Hz to 3400Hz
 Bandwidth Video : 4MHz
 Sinyal Digital
 Menggunakan 2 nilai komponen Tegangan DC
Chap 7. Transmisi Sinyal

Sinyal dan Data


 Biasanya menggunakan sinyal digital untuk membawa data digital
dan sinyal analog untuk membawa data analog
 Dapat menggunakan sinyal analog untuk membawa data digital
 Telephone Modem,
 Dapat menggunakan sinyal digital untuk membawa data analog
 CODEC
 Pada umumnya Sinyal Elektrik/elektromagnetik/optik digunakan
untuk komunikasi data jarak jauh. Sinyal pneumatik hanya jarak
dekat
Chap 7. Transmisi Sinyal

Model Komunikasi Data

(Data) (Signal) (Signal) (Data)

(a) Diagram blok Umum

Data Comm. Equipment


(DCE)

(DTE)
Data Terminal Equipment (b) Contoh Transmisi data Terminal/komputer ke server

Measurand Transducer/ Var.Conv.Element Data Presentation


- stimulus Sensor & Sign. Proc. Transmitter Receiver (Meter)
And Recording

(c) Contoh Transmisi data Sensor ke pembacaan meter


Chap 7. Transmisi Sinyal

Sinyal Analog Membawa Data Analog dan Digital


Chap 7. Transmisi Sinyal

Sinyal Analog Membawa Data Analog dan Digital

Analog Data
Chap 7. Transmisi Sinyal

Transmisi Sinyal Analog


 Sinyal Analog yg ditransmisikan tidak memperhatikan isi (content)
 Dapat berupa data analog atau digital
 Dapat Teredam (Attenuation) sepanjang jarak
 Menggunakan amplifier untuk menaikan sinyal, namun menaikan
derau (noise) juga
Chap 7. Transmisi Sinyal

Data Analog – Sinyal Analog Data Digital - Sinyal Analog

Data Analog Data Digital

Tanpa
Gelombang
Carrier

ASK

Dengan
Gelombang FSK
Carrier

PM PSK

AM : Amplitude Modulation ASK : Amplitude Shift Keying


FM : Frequency Modulation FSK : Frequency Shift Keying
PM : Phase Modulation PSK : Phase Shift Keying
Chap 7. Transmisi Sinyal
Transmisi Sinyal Analog Tanpa Gelombang Carrier
 Merupakan bentuk sinyal yang sederhana dimana bentuk sinyal
menyerupai bentuk data aslinya.
 Bentuk sinyal dapat berupa 1) tegangan atau 2)arus (current loop)
 Beberapa masalah yang dihadapi sinyal tegangan :
 redaman (attenuation) akibat resistansi yg membesar sebanding dengan jarak
 Noise (derau), diperlukan shielding yang baik
 Digunakan untuk pengukuran jarak dekat, standar 0-10VDC
 Sinyal arus tidak mengalami redaman, digunakan untuk transmisi
jarak jauh (600 meter), banyak digunakan pada kendali proses
dimana sensor diletakkan pada Plant sedangkan dan alat ukur
diletakkan di ruang Monitor Sentral, standar 4-20 mA.
Keuntungannya : bila tidak ada arus dapat sebagai indikasi bahwa
sensor rusak
Chap 7. Transmisi Sinyal
Transmisi Sinyal Analog Tanpa Gelombang Carrier
Voltage to Current (V/I) Converter Current to Voltage (I/V)Converter

OP AMP LM 741, + 12V V = IR


Terminal –IN sambungkan ke GND

R2/R1 = a
a.R3 = R4+R5 ; R5 biasanya lebih kecil dari R yang lain
Chap 7. Transmisi Sinyal
Transmisi Sinyal Analog Dengan Gelombang Carrier
 Amplitude Modulation
Misalkan frekuensi carrier c(t) = A.sin(2fct)
Misalkan juga sinyal analog hanya berisi 1 frekuensi (audio)
m(t) = M.cos(2fmt + ), M: Amplituda Sinyal, dengan nilai M<1
dan fm jauh lebih kecil dari fc
Bila kedua sinyal (c(t) dan m(t)) tersebut dikalikan
y(t) = [1 + m(t)].c(t)] (penambahan nilai 1 agar sinyal m(t) > 0)
y(t) = A.sin(2fct)+0,5 AM[sin(2(fc+fm)t+)+sin(2(fc-fm)t- )]
 Terdapat 3 komponen frekuensi yaitu fc, fc+fm dan fc-fm
 Pada umumnya sinyal analog berbentuk sembarang, artinya bila
dilihat dalam bidang fourier berupa sinyal dengan amplituda dan
frekuensi yang beragam. Sehingga terdapat dua spektrum
disekitar frekuensi carrier disebut dengan LSB dan USB
 Frequency Modulation
Menghasilkan spektrum frekuensi yang lebih lebar yang
merupakan kelipatan dari frekuensi carriernya. Namun energi
sinyal yang terbesar pada frekuensi dasar dari Frekuensi carrier
Chap 7. Transmisi Sinyal
Transmisi Sinyal Analog Dengan Gelombang Carrier
 Frequency Modulation
Chap 7. Transmisi Sinyal
Transmisi Sinyal Digital
 Sinyal Digital yang ditransmisikan sangat memperhatikan isi
 data sangat terganggu oleh derau dan redaman.
 Menggunakan Repeater, yang berfungsi :
 Menerima sinyal,
 mengektraksi pola bit
 Sinyal di transmisikan lagi (retransmit)
 Dengan repeater : redaman dan derau dihilangkan
Chap 7. Transmisi Sinyal

Data Analog – Sinyal Digital Data Digital - Sinyal Digital


 Data analog dimodulasikan ke data digital  Sinyal Digital berupa pulsa
melalui proses kuantisasi dan digitasi tegangan yang diskontinyu (diskrit)
 Data digital kemudian di transmisikan dengan
skema encoding sinyal digital (misalnya NRZL,
NRZI dlsb.)
 Di receiver
o sinyal digital di decode ke data digital
o Data Digital kemudian dikonversikan ke
data analog signal  Teknik NRZ yang diinvers ketika
o Codec (Data analog -> data digital -> sinyal menemui bit 1
digital -> data digital -> data analog)  Tegangan konstan selama interval bit
 Terdapat dua jenis modulasi : PCM dan  Mod  Data di encode pada saat mulai waktu
• Setiap sample dinyatakan dalam bit terjadi ada atau tidak ada transisi
nilai bit sinyal
▫ 4 bit : 16 level sinyal analog  Keadaan transisi (low to high or high to
▫ 8 bit : 256 level sinyal analog low) sebagai biner 1
▫ Representasi data analog dalam 8  Tidak ada transisi sebagai biner 0
bit sinyal digital yang dicuplik
dengan kecepatan 8000 sample per
 NRZI adalah Contoh dari differential
detik menghasilkan data rate 64 encoding
kBps
Chap 7. Transmisi Sinyal

Keuntungan Transmisi Sinyal Digital


 Teknologi
 Low cost LSI/VLSI technology
 Integritas Data
 Dapat menempuh jarak yang lebih panjang pada saluran berkualitas
lebih rendah
 Pemanfaatan Kapasitas
 Semakin besar penggunaan bandwidth semakin ekonomis
 Proses multiplex yang banyak lebih mudah dilakukan dengan teknik
digital
 Security & Privacy
 Encryption
 Integrasi
 memperlakukan data analog (voice/video) dan digital (teks) secara
sama
Chap 7. Transmisi Sinyal

Gangguan Transmisi Sinyal


 Sinyal yang diterima tidak sama dengan yang dikirimkan
 Sinyal Analog : Penurunan (degradation) kualitas sinyal
 Sinyal Digital : bit errors
 Disebabkan oleh
 Peredaman
 Delay distortion
 Derau (Noise)
Review : Sistem Intrumentasi

Variabel yang diukur Sensor/ Signal Signal


(Measurand/Stimulus) Transducer Conditioner Processing
Variable Conv.
Elements

Chap 1-4. Chap 8-12. Chap 6. Chap 5.Keluaran


Pengukuran

Signal
Output Display/ Present./ Comm. Chap 7. Comm.
Recording Recording Equipment Transmisi
Equipment
Sinyal
Chap 7. Transmisi Sinyal

Media Transmisi
 Guided media: kabel (wire)
 Unguided media : udara (wireless)
 Karakteristik dan kualitas data yang dihasilkan (di receiver)
ditentukan oleh media transmisi dan sinyal
 Untuk guided media : media merupakan bagian yang paling penting
 Untuk unguided media : bandwidth yang dihasilkan yang paling
penting
 Parameter-parameter yang perlu diperhatikan : data rate dan jarak
Media Transmisi Guided
Twisted Pair
Coaxial cable
Optical fiber
Twisted Pair
Twisted Pair - Aplikasi
Media transmisi paling umum
Jaringan Telepon
 PSTN house and local exchange
(subscriber loop)
 Di dalam bangunan
 Dari ruangan ke PBX
local area networks (LAN)
 10Mbps - 100Mbps
Twisted Pair - Pros and Cons

Murah
Mudah instalasi
Data rate rendah
Jarak pendek
Twisted Pair – Karakteristik Transmisi

Sinyal Analog
 Perlu Amplifier setiap 5 – 6 km
Digital
 Perlu Repeater setiap 2 – 3 km
Jarak terbatas
Bandwidth terbatas (1MHz)
Data rate terbatas (100Mbps)
Rentan (Susceptible) terhadap
interferensi dan derau
Unshielded and Shielded TP
Unshielded Twisted Pair (UTP)
 Biasa digunakan pada kabel telepon
 Paling murah
 Mudah diinstalasi
 Sering menderita gannguan dari EM interference
Shielded Twisted Pair (STP)
 Kabel diselubungi bahan metal (braided Metal)
yang akan mereduksi interferensi
 Lebih mahal
 Penanganan agak sukar (thick and heavy)
Kategori UTP
Cat 3
 s/d 16 MHz
 Biasanya untuk suara di perkantoran
 Twist length : 7.5 cm - 10 cm
Cat 4
 s/d 20 MHz
Cat 5
 s/d 100MHz
 Kabel jaringan komputer di perkantoran
 Twist length : 0.6 cm - 0.85 cm
Kabel Coaxial
Kabel Coaxial : Aplikasi
Kabel distribusi untuk Televisi
 Outlet rumah ke TV
 Cable TV
Telepon jarak jauh
 Dapat membawa 10,000 panggilan suara
secara serentak (namun sekarang
tergantikan oleh fiber optic)
Local area networks
Kabel Coaxial – Karakteristik Transmisi

Sinyal Analog
 Amplifiers setiap 2-3 km (akan semakin
dekat untuk frekuensi yang lebih tinggi)
 s/d 500MHz
Sinyal Digital
 Repeater setiap 1 km (akan semakin dekat
untuk data rate yang semakin besar)
Fiber Optik
Fiber optik – Keuntungan
Kapasitas sangat besar
 Data rates dapat mencapai ratusan Gbps
Ukuran dan berat yang kecil
Peredaman lebih rendah
Terisolasi terhadap Medan Elektromagnetik
Jarak repeater lebih panjang
 > 10 km
Fiber Optik – Aplikasi
Long-haul trunks
Metropolitan trunks
Rural exchange trunks
Subscriber loops
LAN
Fiber Optik – Sumber cahaya

Light Emitting Diode (LED)


 Cheaper
 Wider operating temp range
 Last longer
Injection Laser Diode (ILD)
 More efficient
 Greater data rate
Wavelength Division Multiplexing
Optical Fiber Transmission
Modes
Transmisi unguided (Wireless)
Trasmisi dan penerimaan via antena
Terarah (Directional)
 Berkas terfokus
 Perlu alignment yang tepat
Berbagai arah (Omnidirectional)
 Sinyal tersebar pada semua arah
 Dapat diterima oleh banyak antena
4GHz - 40GHz
 Point to point (directional)
 Microwave
 Satellite
30MHz - 4GHz
 Omnidirectional
 TV/Radio Broadcast
Terrestrial Microwave
Antena : Parabolic dish
Berkas terfokus
Line of sight
Telekomunikasi jarak jauh
Frekuensi lebih tinggi menghasilkan
data rate yang lebih tinggi
Satellite Microwave
Satellite adalah relay station
Menerima pada frekuensi tertentu
(down link), mengirim pada frekuensi
berlainan (up link)
Memerlukan orbit geo-stationer
 Ketinggian : 35,784km
Aplikasi : Televisi, telepon jarak jauh,
ATM bank
Radio Pemancar (Broadcast
Radio)
Antena : Omnidirectional
Aplikasi
Radio : AM, FM
Televisi : UHF dan VHF
Line of sight
Mengalami gangguan multipath
interference
 Reflections
Infrared
Memodulasi cahaya inframerah yang
noncoherent
Line of sight (atau pantulan)
Dapat terhalang oleh dinding
Contoh : TV remote control, IrDA port
Teknik Encoding

Data digital, sinyal digital


Data analog, sinyal digital
Data digital, sinyal analog
Data analog, sinyal analog
Data Digital, Sinyal Digital
Sinyal Digital
 Diskrit, berupa pulsa tegangan yang
diskontinyu
 Setiap pulsa adalah elemen sinyal
 Data Biner di encode menjadi elemen
sinyal
Terms (1)
Unipolar
 Semua elemen sinyal memiliki tanda (sign) yang sama
misalnya state “1” diwakili nilai tegangan positif dan bit
“0” diwakili tegangan positif juga (atau nol)
Polar
 Satu state logika diwakili oleh tegangan positif,
sedangkan state logika yang lain diwakili oleh
tegangan negatif (Bi polar)
Data rate
 Kecepatan transmisi data dalam bits per second (bps)
Lama atau panjang bit
 Waktu dari sebuah bit
Terms (2)
Kecepatan modulasi (Modulation rate)
 Kecepatan dari perubahan level sinyal
 Diukur dalam baud = elemen sinyal per
detik (signal elements per second)
Mark and Space
 Biner “1” = mark, biner “0” = space
Penafsiran Sinyal
Perlu diketahui
 Pewaktuan bit – Kapan mulai (start) dan
berakhir (end)
 Level sinyal
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan mengintepretasikan sinyal
 Signal to noise ratio
 Data rate
 Bandwidth
Perbandingan skema Encoding
Spektrum sinyal (Signal Spectrum)
Clocking
 Sinkronisasi transmitter dan receiver
 External clock
 Mekanisme sinkronisasi berdasarkan sinyal
Error detection
 Dapat dibangun pada encoding sinyal
Ketahanan Sinyal terhadap interferensi dan derau
Harga dan kompleksitas
 Semakin tinggi kecepatan sinyal (berarti data rate juga
semakin tinggi) , semakin mahal
 Beberapa encoding memerlukan kecepatan sinyal lebih tinggi
daripada data rate
Skema Encoding
Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)
Bipolar -AMI
Pseudoternary
Manchester
Differential Manchester
B8ZS
HDB3
8b/10b
Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
bit 0 dan 1 memiliki tegangan yang berbeda
Tegangan konstan selama interval bit
 Tidak ada transisi (no return to zero voltage)
Contoh beberapa konfigurasi :
Tegangan 0 untuk bit 0, Tegangan positif untuk
bit 1, atau
Tegangan Negatif untuk bit 0, Tegangan positif
untuk bit 1, atau sebaliknya (bipolar)
Nonreturn to Zero Inverted
Pada transmitter
Teknik NRZ yang diinvers ketika menemui bit 1
Tegangan konstan selama interval bit
Data di encode pada saat mulai waktu bit terjadi
ada atau tidak ada transisi sinyal
Pada receiver
Keadaan transisi (low to high or high to low)
sebagai biner 1
Tidak ada transisi sebagai biner 0
NRZI adalah Contoh dari differential encoding
NRZ
Differential Encoding
Data diwakili oleh perubahan (transisi)
sinyal tidak oleh level
Lebih andal mendeteksi transisi
daripada level
Pada transmisi yang kompleks, level
lebih mudah kehilangan polaritas
NRZ pros and cons
Pros
 Mudah direkayasa
 Penggunaan Bandwidth sangat baik
Cons
 Terdapat komponen dc
 Tidak memiliki kemampuan sinkronisasi
Digunakan untuk perekaman pada pita
magnetik
Jarang digunakan pada transmisi sinyal jarak
jauh.
Multilevel Binary
Menggunakan lebih dari dua level sinyal
Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion)
 Bit 0 direpresentasikan tegangan nol (no line signal)
 Bit 1 direpresentasikan oleh tegangan positif dan
negatif
 1 pulsa bergantian polaritasnya
 Tidak kehilangan sinkronisasi jika terdapat bit 1 yang
panjang (untuk bit 0 masih bermasalah
 Tidak memiliki komponen dc
 Bandwidth lebih kecil
 Mudah mendeteksi kesalahan (error detection)
Pseudoternary
Bit 1 direpresentasikan tegangan nol
(no line signal)
Bit 0 direpresentasikan tegangan positif
dan negatif yang bergantian
Tidak ada keuntungan dan kelebihan
dibandingkan bipolar-AMI
Bipolar-AMI and
Pseudoternary
Trade Off for Multilevel Binary

Tidak seefisien NRZ


 NRZ : tiap elemen sinyal mewakili hanya satu
nilai bit
 Multilevel
 (3 level) mewakili log23 = 1.58 bits
 Receiver harus membedakan 3 level (+A, -A, 0)
 Memerlukan tambahan daya sinyal 3dB agar memiliki
probabilitas bit error yang sama dengan NRZ
Biphase
Manchester
 Transisi sinyal pada titik tengah (midbit) waktu bit
 Transisi ini digunakan sebagai clock dan data
 Transisi dari Low ke high = 1, dari high ke low =0
 Digunakan pada IEEE 802.3
Differential Manchester
 Transisi Midbit hanya untuk clock
 Transisi pada awal perioda bit = 0
 Tidak ada transisi pada awal perioda bit = 1
 Merupakan contoh dari skema differential encoding
 Digunakan pada IEEE 802.5
Biphase Pros and Cons
Con
 Paling sedikit satu transisi setiap waktu bit dan
mungkin 2 transisi
 Keceptan modulasi : 2 x NRZ
 Memerlukan bandwidth lebih besar
Pros
 Sinkronisasi pada midbit transition (self
clocking)
 Tidak ada komponen dc
 Memiliki deteksi kesalahan
Kecepatan Modulasi (Modulation
Rate)
Pengadukan/Pengacakan
(Scrambling)
Scrambling digunakan untuk mengganti urutan sinyal
panjang yang menghasilkan tegangan yang konstan
Urutan pengisian
 Harus menghasilkan transisi yang cukup untuk sinkronisasi
 Harus dikenali oleh receiver kemudian diganti dengan yang
aslinya
 Sama panjangnya dengan yang asli
Tidak ada komponen dc
Tidak ada urutan yang panjang pada tegangan nol (no
line signal)
Tidak ada pengurangan data rate
Kemampuan mendeteksi kesalahan
B8ZS
(Bipolar with Eight Zero Suppression)
Bipolar dengan 8 nilai 0 (zero) yang disubstitusi
Berbasis bipolar-AMI
Jika terdapat 8 (octet) bernilai 0 (zero) dan
pulsa sebelum octet tersebut adalah transisi ke
positif maka encode sebagai 000+-0-+
Jika terdapat 8 (octet) bernilai 0 (zero) dan
pulsa sebelum octet tersebut adalah transisi ke
negatif maka encode sebagai 000-+0+-
Digunakan dalam transmisi sinyal digital tipe T1
(1,544 Mbit/s), North America
HDB3
High Density Bipolar of order 3
Berbasis bipolar-AMI
Bila ada 4 bit 0 berturut-turut maka sinyal digital
ke 4 diganti dengan dengan polaritas yang sama
dengan sinyal digital yang merepresentasikan bit 1
Digunakan pada sistem transmisi digital E-Carrier
(eropa)
B8ZS and HDB3
8b/10b
Prinsip keseimbangan DC (DC Balance) : jumlah
sinyal “0” sama dengan jumlah sinyal “1”
Tranmisi Data dalam Model OSI

65
Lapis OSI
Lapis Fungsi (umum)
Application layer Lapis dimana data akan diolah
Presentation layer Lapis dimana data direpresentasikan
Session layer Lapis dimana terjadi pembentukan,
pengendalian dan pengakhiran sebuah sesi
Transport layer Lapis yang mempersiapkan transfer data
end-to-end yang andal
Network layer Lapis dimana data di routing yang tidak
tergantung pada jenis jaringannya
Data Link layer Lapis yang mempersiapkan transfer data
point-to-point yang andal
Physical layer Lapis dimana data dikirimkan dalam
jaringan fisik berupa bit stream
67
OSI v TCP/IP
Untuk apa Standarisasi
Diperlukan agar memungkinkan terjadi
interoprabilitas antara peralatan
Keuntungan
 Memberi jaminan pasar yang besar untuk
peralatan dan perangkat lunak
 Memungkinkan berbagai produk dari
vendor/pabrikan yang berbeda saling
berkomunikasi
Standards Organizations
Internet Society
ISO
ITU-T (formally CCITT)
ATM forum

Anda mungkin juga menyukai