KELOMPOK 6 :
Dosen Pengampu :
SAPRI, S.kom, M.kom
Teknik Encoding
Data digital merupakan data yang memiliki deretan data yang memiliki
ciri-ciri tersendiri. Salah satu contoh data digital adalah teks.
Permasalahannya adalah data tersebut tidak dapat langsung ditransmisikan
dalam sistem komunikasi. Data tersebut harus terlebih dahulu diubah dalam
bentuk biner. Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary
atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam
elemen-elemen sinyal.
• sinyal digital
• Diskrit, pulsa tegangan diskontinyu
• tiap pulsa adalah elemen sinyal
• data biner diubah menjadi elemen-elemen sinyal
Keistimewaan Sinyal Digital
1. Mampu mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai
bentuk.
• Unipolar
– Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama
• Polar
– satu state logic dinyatakan oleh tegangan positif dan sebaliknya oleh
tegangan negatif
• Rating Data
– Rating data transmisi data dalam bit per secon
• Durasi atau panjang suatu bit
– Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk memancarkan bit
Ketentuan (2)
• Rating modulasi
– Rating dimana level sinyal berubah
– Diukur dalam bentuk baud=elemen-elemen sinyal per detik
• Tanda dan ruang
– Biner 1 dan biner 0 berturut-turut
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary
ditransmisikan dengan meng-encode-kan tiap bit data menjadi elemen-
elemen sinyal. Sinyal unipolar adalah semua elemen sinyal yang
mempunyai tanda yang sama, yaitu positif semua atau negatif semua.
Sinyal polar adalah elemen-elemen sinyal dimana salah satu logic statenya
diwakili oleh level tegangan positif dan yang lainnya oleh level tegangan
negatif. Durasi atau lebar suatu bit adalah waktu yang diperlukan oleh
transmitter untuk memancarkan bit tersebut. Modulation rate adalah
kecepatan dimana level sinyal berubah, dinyatakan dalam bauds atau
elemen sinyal per detik.
Menerjemahkan Sinyal
• Perlu diketahui
– Waktu bit saat mulai dan berakhirnya
– Level sinyal
• Faktor-faktor penerjemahan sinyal yang sukses
– Perbandingan sinyal dengan noise(gangguan)
– Rating data
– Bandwidth
Perbandingan Pola-Pola
Encoding(1)
• Spektrum sinyal
• Clocking
menentukan awal dan akhir dari tiap posisi bit dengan mekanisme
synchronisasi yang berdasarkan pada sinyal transmisi.
– Sinkronisasi transmiter dan receiver
– Clock eksternal
– Mekanisme sinkronisasi berdasarkan sinyal
Perbandingan Pola-Pola
Encoding(2)
• Pendeteksian error
– Dapat dibangun untuk encoding sinyal
• Interferensi sinyal dan kekebalan terhadap noise
– Beberapa code lebih baik daripada yang lain
• Harga dan Kerumitan
– Rating sinyal yang lebih tinggi(seperti kecepatan data)
menyebabkan harga semakin tinggi
– Beberapa code membutuhkan rating sinyal lebih tinggi
Pola –Pola encoding
NRZ adalah teknik differential encoding Dalam NRZ, nilai-sinyal tinggi ‘1’
dalam bit biner, dan nilai-sinyal rendah ‘0’. NRZ dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, antara lain :
Dalam NRZ-I, keberadaan masa transisi di bit, baik dari tinggi ke rendah
dan wakil versa akan bernilai ‘1’. Sedangkan jika tidak ada transisi, maka
nilai ‘0’. NRZ-I memiliki kekebalan kebisingan lebih tinggi daripada jenis lain
• Pros
– Mudah untuk teknisi
– Membuat kegunaan bandwidth menjadi baik
• Cons
– Komponen dc
– Kekurangan dari kapasitas sinkronisasi
• Digunakan untuk recording magnetik
yaitu suatu kode dimana binary „0 ′ diwakili dengan tidak adanya line
sinyal dan binary „1 ′ diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif. Zero
menggambarkan tidak adanya line signal. Satu menggambarkan
positif atau negatif sinyal.
• Tidak ada kerugian dalam sinkronisasi jika panjang tali (nol masih
bermasalah)
• Bandwidth rendah
• Tidak ada jaringan untuk komponen dc
• Mudah mendeteksi error
Pseudoternary
• Manchester
• Con
– Paling sedikit satu transisi tiap bot time dan kemungkinan
dua
– Kecepatan modulasi maksimum adalah kedua NZR
– Memerlukan lebih banyak bandwidth
• Pros
– Sinkronisasi dalam transisi bit mid (clocking sendiri)
– Tidak ada komponen dc
– Pendeteksian error
• Kehadiran dalam transisi yang diharapkan
Kecepatan Modulasi
Scrambling
• Penggunaan lebih efisien oleh tiap elemen sinyal diwakili lebih dari
satu bit
o
• Misalnya perubahan pada π/2 (90 )
• Tiap elemen diwakili dua bit
• Dapat digunakan 8 sudut fase dan memiliki lebih dari satu amplitudo
• 9600bps modem menggunakan sudut 12, empat pada tiap dua amplitudo
• Offset QPSK (orthogonal QPSK)
• Delay dalam aliran Q
QPSK dan Modulator OQPSK
Contoh pada gelombang QPSF
dan OQPSK
Performance pada Pola Modulasi
Digital ke Analog
• Bandwidth
• Bandwidth ASK dan PSK berhubungan langsung pada
kecepatan bit
The analog Istilah dapat disamakan dengan rasa terus menerus. Dengan
demikian, data analog adalah komunikasi data dengan penyebaran dan
pemrosesan sinyal ditunjukkan melalui ukuran fisik dan memiliki nilai-nilai
terus berulang dan terus menerus dalam beberapa interval.
Untuk jarak jauh yang digunakan amplifier yang akan menambah kekuatan
sinyal sehingga menghasilkan distorsi yang terbatas.
Digital transmisi data : Istilah ini dapat disamakan dengan digital diskrit.
Dengan demikian, data digital adalah data yang memiliki deretan nilai yang
berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Data digital juga dapat dilakukan
melalui sinyal analog menggunakan modem (modulator/demodulator).
Teknologi digital memiliki beberapa fitur unik yang tidak dapat ditemukan
pada teknologi analog, yaitu :
Transmisi Analog
Keuntungan
Kekurangan
Demikian pula, sinyal analog akan lebih lemah setelah melewati jarak yang
jauh. Elain tumbuh lebih sinyal analog juga mengambil gangguan listrik
atau “noise” dari alur. Kabel listrik, petir dan mesin listrik semua
menyuntikkan suara ke bentuk listrik ke sinyal analog. Untuk mengatasi
kelemahan ini, alat yang diperlukan disebut penguat penguat sinyal.
• Digitalisasi
– Konversi dari data analog ke data digital
– Data digital dapat ditransmisikan dengan
menggunakan NRZ-L
– Data digital dapat ditransmisikan dengan
menggunakan code selain NRZ-L
– Data digital dapat dirubah menjadi sinyal analog
– Konfersi analog ke digital menggunakan code
– Pulse code modulation
– Modulasi delta
Digitalisali Data Analog
Pulse Code Modulation(PCM) (1)
• Jika sinyal diambil pada interval regular kecepatannya lebih tinggi daripada
kedua sinyal frekuensi, sample menahan banyak informasi pada sinyal
original
– (Proof - Stallings appendix 4A)
• Batas data voice(suara) sampai 4000Hz
• Membutuhkan 8000 sample tiap detik
• Sample-sample analog (Pulse Amplitude
Modulation, PAM)
• Tiap sample diberikan nilai digital
Pulse Code Modulation(PCM) (2)
• Tipe-tipe modulasi
– Amplitudo
– Fase
– Frekuensi
Modulasi
Analog
Bacaan yang dibutuhkan
• Stallings bab 5