Anda di halaman 1dari 12

Rahmat Rifqi Wibisono

07111740000139

SINYAL ENCODING
A.      Pengertian
Encoding adalah salah satu proses yang sulit dalam algoritma genetika. Hal ini disebabkan
karena proses encoding untuk setiap permasalahan berbeda-beda karena tidak semua teknik
encoding cocok untuk setiap permasalahan. Proses encoding menghasilkan string yang
kemudian disebut kromosom. String terdiri dari sekumpulan bit. Bit ini dikenal sebagai gen.
Jadi satu kromosom terdiri dari sejumlah gen. Ada bermacam-macam teknik encoding yang
dapat dilakukan dalam algoritma genetika. 

B.       Macam-macam Teknik Encoding


Digital signaling  sumber data g(t), berupa digital atau analog, dikodekan menjadi sinyal
digital x(t) berdasarkan teknik tertentu. Analog signaling: sinyal input m(t) disebut
“modulating signal” dikalikan dengan sinyal pembawa, hasil modulasi berupa sinyal analog
s(t) disebut “modulated signal”.

1.    Data digital, sinyal digital


Umumnya peralatan untuk mengubah kode data digital menjadi sebuah sinyal digital tidak
terlalu kompleks dantidak terlalu mahal dibanding peralatan modulasi digital ke analog.

2.    Data analog, sinyal digital


Perubahan data analog ke bentuk digital memungkinkan penggunaan peralatan transmisi
digital dan peralatan switching modern.

3.    Data digital, sinyal analog


Beberapa media transmisi seperti serat optik & media unguided hanya akan menyebarkan
sinyal-sinyal analog

4.    Data analog, sinyal analog


Data analog dalam bentuk elektrik dapat ditransmisikan sebagai sinyal baseband
dengan mudah & murah. Hal ini dilakukan dengan transmisi suara melalui jalur derajat –
suara. Satu penggunaan modulasi yang umum dilkukan dengan mengalihkan badwidth sinyal
basebaband ke bagian lain dari spectrum. Dengan cara ini sinyal multiple dimana masing-
masing berada pada posisi yang berlainan pada spectrum dapat membagi media transmisi
yang sama.
Berikut adalah gambar modulasi dan encoding sinyal :
C.      Data Digital dan Sinyal Digital
1.    Pengertian
Sinyal digital adalah sinyal diskrit dengan pulsa tegangan diskontinyu. Tiap pulsa
adalah elemen sinyal data biner diubah menjadi elemen - elemen sinyal.
Spektrum sinyal  adalah disain sinyal yang bagus harus mengkonsentrasikan kekuatan
transmisinya pada daerah tengah dari bandwidth transmisi; untuk mengatasi distorsi dalam
penerimaan sinyal digunakan disain kode yang sesuai dengan bentuk dari spektrum sinyal
transmisi.Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary ditransmisikan
dengan meng-encoder-kan tiap bit data menjadi elemen-elemen sinyal.
2.    Ketentuan
a.    Unipolar: Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama yaitu positif semua atau
negatif semua.
b.    Polar :adalah elemen-elemen sinyal dimana salah satu state logic dinyatakan oleh level
tegangan positif dan sebaliknya oleh tegangan negative
c.    Rating Data : Rating data transmisi data dalam bit per second
d.   Durasi atau panjang suatu bit: Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk memancarkan bit
e.    Rating modulasi
f.     Rating dimana level sinyal berubah
g.    Diukur dalam bentuk baud=elemen-elemen sinyal per detik
h.    Tanda dan ruang
i.      Biner 1 dan biner 0 berturut-turut
j.      Modulation rate adalah kecepatan dimana level sinyal berubah, dinyatakan dalam bauds
atau elemen sinyal per detik.
k.    Istilah mark dan space menyatakan digit binary '1' dan '0'.

3.    Receiver
Tugas-tugas receiver dalam mengartikan sinyal-sinyal digital:
a.       receiver harus mengetahui timing dari tiap bit
b.      receiver harus menentukan apakah level sinyal dalam posisi bit high(1) atau low(0).
Tugas-tugas ini dilaksanakan dengan men-sampling tiap posisi bit pada tengah-tengah
interval dan membandingkan nilainya dengan threshold.
Faktor yang menentukan sukses dari receiver dalam mengartikan sinyal yang datang :
a.         Data rate (kecepatan data) : peningkatan data rate akan meningkatkan bit error
rate (kecepatan error dari bit).
-          S/N : peningkatan S/N akan menurunkan bit error rate.
-          Bandwidth : peningkatan bandwidth dapat meningkatkan data rate.
4.    Faktor Perbandingan Teknik Komunikasi
Lima faktor yang perlu dinilai atau dibandingkan dari berbagai teknik komunikasi
a.    Spektrum sinyal
Disain sinyal yang bagus harus mengkonsentrasikan kekuatan transmisinya pada daerah
tengah dari bandwidth transmisi; untuk mengatasi distorsi dalam penerimaan sinyal
digunakan disain kode yang sesuai dengan bentuk dari spektrum sinyal transmisi
b.    Clocking
Untuk menentukan awal & akhir posisi setiap bit adalah dgn menyediakan
clock  terpisah  utk sinkronisasi transmiter dan receiver. Mekanisme sinkronisasi berdasarkan
sinyal yg ditransmisikan.
c.    Deteksi error
Dengan skema pengkodean sinyal scr fisik dpt mendeteksi error dgn lbh cepat.
d.   Interferensi sinyal dan Kekebalan terhadap noise
Beberapa kode tertentu menunjukkan kinerja yg sgt baik dlm mengatasi noise
e.    Harga dan Kelengkapan
Rating sinyal yang lebih tinggi(seperti kecepatan data) menyebabkan harga semakin tinggi.
Beberapa kode membutuhkan rate sinyal ternyata lbhbesar dibanding rate data aktual
5.    Pola-Pola Encoding
Berikut adalah gambaran dari pola-pola encoding :

a.    Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)


Yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary dan tegangan
positif dipakai untuk mewakili binary lainnya.
–      Dua tegangan yang berbeda antara bit 0 dan bit 1
–      Tegangan konstan selama interval bit
–      Tidak ada transisi yaitu tegangan no return to zero
Contoh :Ketiadaan voltase dpt digunakan utk menampilkan biner 0 dan voltase positif
konstan utk menampilkan nilai biner 1

b.   Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)


Yaitu suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke low) pada awal suatu bit
time akan dikenal sebagai binary '1' untuk bit time tersebut; tidak ada transisi berarti binary
'0'. Sehingga NRZI merupakan salah satu contoh dari differensial encoding.
–      Nonreturn to Zero Inverted (NRZI) dalam kesatuan
–      Pulsa tegangan konstan untuk durasi bit
–      Data dikodekan / diterjemahkan sebagai kehadiran(ada) atau ketiadaan sinyal transisi saat
permulaan bit time
–      Transisi (dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah) merupakan biner 1
–      Tidak ada transisi untuk biner 0
Sebagai contoh encoding differential
Keuntungan differensial encoding :
-       lebih kebal noise
-       tidak dipengaruhi oleh level tegangan.
Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZI :
–      keterbatasan dalam komponen dc dan kemampuan synchronisasi yang buruk
NRZ
Berikut gambaran NRZ-L dan NRZI

c.    Bipolar-AMI
–           Teknik ini diarahkan utk mengatasi ketidakefisienan kode-kode NRZ
–           Digunakan lebih dari 2 level sinyal
–           Contoh untuk skema ini yakni Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion) dan
pseudoternary
–           Sedangkan biner 1 ditampilkan melalui pulsa positif dan negatif
–           Pulsa biner 1 harus berganti-ganti polaritasnya
–           Bandwidth yg dihasilkan dari sinyal2 yang dihasilkan  sangat tipis dibanding bandwidth
untuk NRZ
–           Karena sinyal2 biner 1 berganti voltase dari positif ke negatif maka tidak ada dc
komponen murni
–           Sifat pulsa yg berganti-ganti memungkinkan hanya diperlukan alat yg sederhana untuk
mendeteksi error
d.   Pseudoternary
–           Biner 1sesuai utk melalui No Line Signal
–           Biner 0 melalui pulsa yg berganti-ganti negatif & positif
Berikut adalah gambaran Bipolar-AMI dan Pseudoternary

Pertukaran untuk biner multilevel


–           Tidak ada efisiensi pada NZR
–           Tiap elemen sinyal hanya menggambarkan satu bit
–           Pada 3 level sistem dapat menggambarkan log23 = 1.58 bits
–           Receiver harus membedakan diantara 3 level (+A, -A, 0)
–           Membutuhkan kira-kira lebih dari 3db kekuatan sinyal untuk kemungkinan yang sama
dalam bit error
Pertukaran dua fase dengan dua tekniknya yaitu manchester dan differential manchester.

e.    Manchester
–      Transisi di tengah untuk tiap periode bit
–      Perpindahan transisi sebagai clock dan data
–      Rendah ke tinggi menggambarkan 1
–      Tinggi ke rendah menggambarkan 0
Berikut adalah gambraran encoding Manchester :
f.     Differential Manchester
–      Transisi pertengahan bit hanya digunakan untuk clocking
–      Transisi dimulai saat periode bit menggambarkan 0
–      Tidak ada transisi yang dimulai saat periode bit dalam menggambarkan nol
–      Menggunakan differential encoding

Keuntungan rancangan biphase :


–      Synchronisasi : karena adanya transisi selama tiap bit time, receiver dapat mensynchron-
kan pada transis tersebut atau dikenal sebagai self clocking codes.
–      Tidak ada komponen dc.
–      Deteksi terhadap error : ketiadaan dari transisi yang diharapkan, dapat dipakai untuk
mendeteksi error.
Kekurangannya :
–      Memakai bandwidth yang lebih lebar dari pada multilevel binary.
Manchester Encoding

g.    B8ZS
–      Penggantian Bipolar With 8 Zeros
–      Skema pengkodean didasarkan pada bipolar-AMI
–      Kekurangan kode AMI adalah string panjang nol bisa menyebabkan hilangnya
singkronisasi. Utk itu terdapat aturan :
–      Jika octet pada semua zero dan pulsa terakhir tegangan yang terdahulu adalah encode
positif sebagai 000+-0-+
–      Jika octet pada semua zero dan pulsa terakhir tegangan yang terdahulu adalah encode
negatif sebagai 000-+0+-
–      Teknik ini memaksa dua kode pelanggaran pada kode AMI
–      Receiver mendeteksi dan menerjemahkan seperti octed pada semua zero
h.   HDB3
–      Kepadatan tinggi Bipolar 3 Zeros
–      Didasarkan pada bipolar-AMI
–      String pada empat zero digantikan dengan satu atau dua pulsa
Berikut adalah adalah gambaran Bipolar AMI, B8ZS dan HDB3
6.    Rate Modulasi
Saat teknik pengkodean sinyal digunakan, perlu dibuat suatu perbedaan jelas antara rate data
(dinyatakan dlm bit per detik) dan rate modulasi (dinyatakan dlm baud).Rate data atau rate bit
adalah 1/tB,  tB = durasi bit.
Sedangkan rate modulasi adalah rate tempat elemensinyal dimunculkan.
D = R   
       b
Dimana :
D = rate modulasi, baud
      R = rate data, bps
      b = jumlah bit per elemen sinyal
salah satu cara menentukan karakteristik rate modulasi adalah dengan menentukan rata-rata
jumlah transisi yang terjadi per waktu bit, dan hal ini tergantung pada runtutan tetap bit yang
ditransmisikan.

Gambar Kecepatan Modulasi

7.    Scrambling
Dalam skema ini, rangkaian yg akan menghasilkan level voltase konstan dijalurnya dan
digantikan oleh rangkaian pengisi (yg menyediakan transisi yg cukup utk clock-receiver dlm
memelihara singkronisasi).  Runtunan pengisi harus dikenal receiver dan akan digantikan
dengan runtunan data asli. Runtunan pengisi ini sama panjangnya dengan Runtunan yang asli,
sehingga tidak ada peningkatan rate data.
Rangkaian Pengisi (Filling)
–      Harus cukup menghasilkan transisi untuk sinkronisasi
–      Harus dapat diakui oleh receiver dan digantikan dengan yang asli
–      Panjang sama dengan yang asli
Dengan ciri :
–      Tidak ada komponen dc
–      Tidak ada rangkaian panjang pada saluran sinyal level zero
–      Tidak ada penurunan pada kecepatan data
–      Kemampuan pendeteksian error

D.      Data Digital Sinyal Analog


Pentransmisian data ditigal menggunakansinyal-sinyal analog. Yang paling sering
dilakukan adalah dengan mentransmisikan  data digital melalui jaringan telepon
umum.Jaringan telepon dirancang untuk menerima, mengalihkan dan mentransmisikan
sinyal-sinyal analog dengan rentang frekuensi suara 300Hzsampai 3400Hz. Untuk jaringan
telepon (perangkat digital) yang dipasang ke jaringan melalui sebuah modem (modulator-
demodulator) dapat mengubah data digital ke sinyal-sinyal analog.
Untuk jaringan telepon digunakan modem-modem yang menghasilkan sinyal-sinyal dalam
rentang frekuensi suara. Teknik-teknik dasar yang sama digunakan untuk modem yang
menghasilkan sinyal-sinyal pada frekuensi yang lebih tinggi.

1.      Modulasi dipengaruhi oleh karakteristik sinya pembawa yaitu :amplitudo, frekuensi, fase
2.      Ada tiga teknik dasar pengkodean atau teknik modulasi yakni:
-       Amplitude shift keying (ASK)
-       Frequency shift keying (FSK)
-       Phase shift keying (PSK)
Berikut ini adalah gambaran ASK, BFSK, BPSK

a.    Amplitude shift keying (ASK)


Dua nilai  biner dilambangkan dua amplitudo berbeda dari frekuensi sinyal
pembawa.Selalu, salah satu amplitudo adalah zero (nol) yakni, satu digit biner yg ditunjukkan
melalui keberadaan sinyal pd amplitudo yg konstan dr sinyal pembawa, sedangkan yg lain
melalui ketidakadaan sinyak pembawa.ASK sangat rentan untuk pergantian gain (bati) yang
tiba-tiba, sehingga menyebabkan ASK menjadi Teknik Modulasi yg tidak terlalu efisien.
Pada derajat suara (voice grade line) hanya sampai dengan 1200bps. ASK sering digunakan
untuk mentransmisikan data pada fiber optic.

b.   Frequency shift keying (FSK)


Secara umumFSK berbentuk binary sehingga disebut juga Binary Frequency Shift
Keying (BFSK).Dua hasil biner diwakili oleh dua frekuensi yang berbeda(carrier dekat) di
dekat frekuensi pembawa. Pada FSK, fase sinyal pembawa diubah untuk menampilkan data.
FSK lebih stabil dan tidak mudah error bila dibandingkan dengan ASK. Sama seperti ASK,
pada derajat suara (voice grade line) hanya sampai dengan 1200 bps. FSK untuk operasi Full-
Duplex zspanjang jalur derajat-suara, akan melewatkan frekuensi pada kisaran rentang 300-
3400 Hz. Full-Duplex berarti sinyal-sinyal ditransmisikan dua arah pada saat yang
bersamaan.
gambar transmisi full duplex FSK pada garis suara

c.       Phase shift keying (PSK)


–      Fase pada sinyal carrier adalah perubahan untuk mewakili data
–      Binary PSK : Dua fase diwakili dua digit biner
–      Differential PSK
–      Perubahan fase relatif untuk transmisi sebelumnya lebih dari beberapa sinyal referensi

Quadrature PSK
–      Penggunaan lebih efisien oleh tiap elemen sinyal diwakili lebih dari satu bit
–      Misalnya perubahan pada /2 (90o)
–      Tiap elemen diwakili dua bit
–      Dapat digunakan 8 sudut fase dan memiliki lebih dari satu amplitudo
–      9600bps modem menggunakan sudut 12, empat pada tiap dua amplitudo
–      Offset QPSK (orthogonal QPSK)
–      Delay dalam aliran Q
E.       Data Analog Sinyal Digital
Digitalisasi adalah Konversi dari data analog ke data digital. Data digital dapat
ditransmisikan dengan menggunakan NRZ-L. Data digital dapat ditransmisikan dengan
menggunakan code selain NRZ-L. Data digital dapat dirubah menjadi sinyal analog.  Bila
data analog diubah menjadi data digital, maka akan terjadi banyak hal, diantaranya:
1.      Data digital dapat ditransmisikan menggunakan NRZ-L.
2.      Data digital dapat ditandai sebagai sinyal digital dengan menggunakan kode lain selain
NRZ-L. sehingga diperlukan satu data tambahan.
3.      Data digital dapat diubah menjadi suatu sinyal analog, dengan menggunakan salah satu
teknik modulasi.
Konversi analog ke digital menggunakan codec (Coder-Decoder). Dua teknik yg digunakan
dalam Codec adalah Pulse Code Modulation dan Delta Modulation.

1.        Pulse Code Modulation(PCM)


Ciri-ciri :
–      Jika sinyal diambil pada interval regular dan pada rate yg lebih tinggidua kali daripada
frekuensi sinyal tertinggi, maka sample memuat banyak informasi dari sinyal original atau
disebut Proof - Stallings appendix 4A.
–      Batas data voice(suara) sampai 4000Hz.
–      Membutuhkan 8000 sample tiap detik untuk menggolongkan sinyal suara dengan lengkap.
–      Untuk mengubah menjadi digital, tiap sample harus ditandai dengansuatu kode biner.
–      Sistem 4 bit sample memberi 16 level.
Kualitas :
–      Kualitas error atau noise
–      Kira-kira diartikan dimungkinkan untuk menutup kembali ketepatan original
–      8 bit sample memberi 256 level kuantisasi
–      Mutu sinyal suara yg diwakili lbh baik dibandingkan kualitas dengan transmisi analog
–      8000 samples tiap detik pada tiap 8 bit memberi  64kbps
2.        Non-Linier Encoding
Skema PCM menggunakan Nonlinear Encoding yg artinya bahwa level-level kuantisasi tidak
diperlakukan sama. Untuk mengurangi sinyal distorsi dapat dilakukan dengan menggunakan
kuantisasi yang seragam dan companding yakni proses mempersingkat rentang intensitas
sebuah sinyal dengan penambahan lebih banyak penguat untuk sinyal-sinyal yang lemah
dibanding sinyal yang kuat pada input.

Gambar efek pengkodean Nonlinier

3.    Modulasi Delta
–      Dengan DM, suatu input analog  kira-kira seperti fungsi tangga yang bergerak naik-turun
dengan satu level kuantisasi pada tiap interval sampling
–      Output dari proses DM adalah tuntunan biner yang dapat digunakan
receiver  untuk rekonstruksi fungsi tangga yang jalannya mirip biner. Pada setiap waktu
pengambilan sampel, fungsi bergerak naik turun sebesar   sehingga output dari proses
modulasi delta dapat ditampilkan sebagai suatu digit biner tunggal untuk setiap sampel.

Contoh modulasi delta

Output dari proses DM adalah runtunan biner yang dapat digunakan receiver untuk
merekonstruksi fungsi tangga. Kemudian fungsi tangga dapat diperhalus lagi dengan melalui
lebih banyak jenis proses integrasi agar dapat menghasilkan pendekatan analog dari sinyal
input analog.

F.       Data Analog, Sinyal Analog


Terdapat dua alas an utama untuk modulasi analog dari sinyal-sinyal analog:
a.    Diperlukan frekuensi yang lebih tinggi agar transmisi yang dilakukan lebih efektif
b.   Modulasi memperbolehkan frequency-division multiplexing
Tipe-tipe modulasi
–      Amplitudo Modulation (AM)
–      Phase Modulation (PM)
–      Frequency Modulation (FM)

AMPLITUDO MODULATION
Dikenal sebagai double sideband transmitter carrier (DSBTC). Secara matematik proses ini
dinyatakan sebagai : 

s(t) = [1 + nax(t)] cos2π fct 


dimana : 
cos2π fct   = carrier
x(t) = sinyal input (pembawa data)
na = indeks modulasi = ration amplitudo dari sinyal input terhadap carrier.

Gambar 3.10 menunjukkan spektrum sinyal AM yang terdiri dari sinyal carrier
ditambah spektrum dari sinyal input sehingga terdapat lower sideband (f > fc) dan
upper sideband (f < fc). 

Jenis AM : 

 Yang populer yaitu single sideband (SSB) dimana pengiriman hanya satu sideband dan
menghapus sideband lain dan carriernya.

Keuntungan : 
o   Hanya separuh dari bandwidth yang dibutuhkan
o   Diperlukan power yang lebih kecil sebab tidak ada power yang dipakai untuk men-
transmisi carrier pada sideband yang lain.

 Doublesideband suppressed carrier (DSBSC) dimana menyaring frekuensi carrier dan


mengirimkan kedua sideband.

Keuntungan : menghemat power tetapi memakai bandwidth yang besarnya sama dengan
DSBTC. 
Kerugian dari kedua -duanya : menahan carrier, padahal carrier dapat dipakai untuk
tujuan synchronisasi. 

Solusi : dengan vestigial sideband (VSB) dimana memakai satu sideband dan mengurangi


power carrier. 

Anda mungkin juga menyukai