(Wireless Communication)
Teknik Elektro
Semester VI Kendali
7. Teknik-Teknik Penyandian
Sinyal
• Kriteria Penyandian Sinyal
• Data Digital, Sinyal Digital
• Data Digital, sinyal Analog
• Data Analog, Sinyal Analog
• Data Analog, Sinyal Digital
Kriteria Penyandian Sinyal
• Sinyal digital
– Diskrit, pulsa tegangan diskontinyu
– Tiap pulsa adalah satu elemen sinyal
– Data biner dikodekan ke dalam elemen-
elemen sinyal
Terminologi (1)
• Unipolar
– Semua elemen sinyal mempunyai tanda sama
• Polar
– Satu kondisi logik dinyatakan dengan
tegangan positif lainnya dengan tegangan
negatif
• Laju data
– Laju transmisi data dalam bit per detik
• Durasi atau panjang dari satu bit
– Waktu diperlukan pengirim untuk
“memancarkan” bit
Terminologi (2)
• Laju modulasi
– Laju dimana level sinyal berubah
– Diukur dalam baud = elemen sinyal per
detik
• Mark dan Space
– Masing-masing biner 1 dan biner 0
Interpretasi Sinyal
• Perlu tahu
– Timing dari bit-bit → kapan mulai dan
berakhir
– Level sinyal
• Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
interpretasi sinyal
– Rasio sinyal dan noise (signal to Noise ratio)
– Laju data
– bandwidth
Perbandingan Skim-Skim
Encoding (1)
• Spektrum sinyal
– Ketidakadaan frekuensi tinggi mengurangi
bandwidth yang diperlukan
– Ketidakadaan komponen dc memungkinkan ac
coupling melalui transformer, memberikan isolasi
– Mengkonsentrasikan daya pada tengah-tengah
bandwidth
• Pewaktuan (Clocking)
– Mensinkronkan pengirim dan penerima
– Clock eksternal
– Mekanisme sync berdasarkan pada sinyal
Perbandingan Skim-Skim
Encoding (2)
• Deteksi error
– Dapat ‘ditanamkan’ pada encoding sinyal
• Interferensi sinyal dan ketahanan thd
noise
– Beberapa code lebih baik daripada lainnya
• ‘Biaya’ dan kompleksitas
– Laju sinyal lebih tinggi (& karenanya laju
data) menyebabkan ‘biaya’ lebih tinggi
– Beberapa code memerlukan laju sinyal lebih
besar daripada laju data.
Skim-Skim Encoding
• Keuntungan
– Mudah dalam rekayasa
– Baik dalam penggunaan bandwidth
• Kekurangan
– Komponen dc
– Kurang kemampuan sinkronisasi
• Digunakan untuk perekaman (recording)
magnetis
• Tidak sering digunakan untuk transmisi
sinyal
Multilevel Binary
• Keuntungan
– Paling sedikit satu transisi per waktu bit dan
kemungkinan dua
– Laju modulasi maksimum dua kali NRZ
– Memerlukan lebih banyak bandwidth
• Kelemahan
– Sinkronisasi pada pertengahan transisi bit
(self clocking)
– Tidak ada komponen dc
– Deteksi error
• Ketidakadaan transisi yang diharapkan
Laju Modulasi
Scrambling
• Gunakan pengacakan (scrambling) untuk
menggantikan deretan yang akan menghasilkan
tegangan konstan
• Pengisisan (filling) deretan
– Harus menghasilkan cukup transisi untuk sinkronisasi
– Harus dikenali oleh penerima dan diganti dengan yang
original
– Sama panjang seperti original
• Tidak ada komponen dc
• Tidak ada level sinyal saluran nol yang panjang
• Tidak ada pengurangan dalam laju data
• Kemampuan deteksi error
B8ZS
• Bipolar dengan subsitusi 8 Nol (Bipolar With 8
Zeros Substitution)
• Didasarkan pada bipolar AMI
• Jika octet dari semua nol dan tegangan pulsa
terakhir sebelum positif, code-kan sebagai 000+-
0-+
• Jika octet dari semua nol dan tegangan pulsa
terakhir negatif, codekan sebagai 000-+0+-
• Menyebabkan dua pelanggaran terhadap AMI code
• Kecil kemungkinannya terjadi sebagai hasil dari
noise
• Penerima mendeteksi dan menginterpretasikan
sebagai octet dari semua nol
HDB3
• Digitalisasi
– Konversi dari data analog ke data digital
– Data digital lalu dapat ditransmisikan
menggunakan NRZ-L
– Data digital dapat ditransmisikan
menggunakan code lain selain NRZ-L
– Data digital dapat dikonversikan kembali ke
sinyal analog
– Konversi analog ke digital dilakukan
menggunakan codec
– Pulse code modulation
– Delta modulation
Digitalisasi Data Analog
Pulse Code Modulation (PCM) (1)
• Materi 1-7
• Sifat terbuka, online
• Waktu sekitar 75 menit.
• Pelaksanaan → mengikuti jadwal
fakultas.