Anda di halaman 1dari 66

andiekokp

bilangan
andiekokp 1
Teknik Digital
Bilangan

andiekokp 2
Tujuan

 Mengetahui rangkaian logika;


 Memahami rangkaian logika penyusun CPU;
 Memahami dasar Mikroposesor dan memori;
 Sebagai pengetahuan dasar rangkaian untuk mata kuliah Sistem Tertanam dan IoT;
 Memahami pengkodean dalam teknik informatika;

andiekokp 3
Pendahuluan
High-Level Language Programs
 Hirarki Arsitektur Komputer
Software Assembly Language Programs
Application
Operating
Machine Language Program System
Compiler Firmware
Software/Hardware Boundary Instruction Set Architecture
Instr. Set Proc. I/O system
Datapath & Control
Hardware
Digital Design Microprogram
Circuit Design
Layout

Logic Diagrams Register Transfer Notation (RTN)

Circuit Diagrams andiekokp 4


Pendahuluan

 Arsitektur Komputer
 Perspektif programer mengenai perilaku fungsional dari komputer (mis, 32 bit untuk
merepresentasikan nilai integer)
 Organisasi Komputer
 Hubungan struktural internal yang tidak terlihat oleh programer (mis, memori secara fisik)

Memory

CPU = Control unit + datapath

I/O

andiekokp 5
Gelombang

andiekokp 6
Pendahuluan

 Bunyi adalah gelombang;


 Gambar dapat diubah menjadi data, demikian juga bunyi;
 Bunyi atau data perlu media/medium untuk disampaikan dari pengirim ke penerima;
 Data perlu pembawa untuk melewati medium;

andiekokp 7
Pendahuluan

 Bunyi adalah gelombang;


 Gambar dapat diubah menjadi data, demikian juga bunyi;

andiekokp 8
Pendahuluan

 Bunyi adalah gelombang;


 Gambar dapat diubah menjadi data, demikian juga bunyi;

andiekokp 9
Besaran Gelombang

 Amplitudo
 Nilai puncak suatu sinyal adalah ukuran seberapa besar
penyimpangan ukuran dari nilai tengah (titik nol);
 Contoh: arus, teganggan;
 Panjang gelombang (λ)
 Jarak antara dua puncak yang berdekatan atau jarak antara dua
lembah yang berdekatan atau jarak satu siklus lengkap;
 Contoh: waktu, frekensi;
 Phase:
 Besar sudut yang dimiliki oleh gelombang sinus;
 Pada bentuk gelombang lain jarang digunakan;
 Pada gelombang sinus, fasa diukur dalam derajat atau radian
andiekokp
yang keduanya merupakan satuan yang tak berdimensi; 10
Time Period and Phase

 Periode waktu sinyal


 waktu di mana ia menyelesaikan satu siklus penuhnya;
 Satuan periode waktu adalah Detik.
 Periode waktu dilambangkan dengan 'T' dan merupakan kebalikan dari
frekuensi, yaitu.
T=1/F
 Contoh, gelombang sinus periode waktu 10 detik akan menyelesaikan satu
siklus penuhnya dalam 10 detik;
 Fase sinyal sinusoidal
 pergeseran atau offset pada titik asal atau titik awalnya.
 dapat tertinggal atau memimpin.
 Biasanya, sinyal sinusoidal asli memiliki fase 0° derajat dan mulai pada
amplitudo 0 tetapi offset dalam fase akan menggeser amplitudo awalnya ke
selain 0. andiekokp 11
Macam-macam Gelombang

 Menurut arah getarnya:


 Transversal;
 Longitudinal;
 Menurut amplitudo dan fasenya:
 Gelombang berjalan;
 Gelombang diam (stasioner);
 Menurut medium perantaranya:
 Mekanik;
 Elektromagnetik;

andiekokp 12
Macam-macam Gelombang Listrik

 Gelombang Sinus (Sine Waveform);


 Bentuk gelombang yang paling umum ditemukan di rangkaian
Elektronika terutama pada sinyal-sinyal Analog seperti sinyal Audio,
sinyal tegangan AC dan sinyal RF;
 Gelombang Kotak (Square Waveform);
 Memiliki bentuk seperti Kotak;
 Umumnya digunakan pada rangkaian mikro elektronik untuk
pengendalian waktu (timing control).
 Lebar pita dapat bervariasi, sehingga menghasilkan bermacam-macam
gelombang kotak;

andiekokp 13
Macam-macam Gelombang Listrik

 Gelombang Segitiga (Triangular Waveform);


 Gelombang yang berbentuk seperti segitiga.
 Pada Bentuk Gelombang Segitiga ini, tegangan naik secara linear dari titik
0 hinggi titik mencapai titik tertinggi (+V);
 Terdapat bermacam-macam variasi Gelombang segitiga, seperti:
gelombang segitiga dan gigi gergaji;
 Gelombang Gigi Gergaji ini digunakan pada Rangkaian Televisi terutama
pada TV yang masih menggunakan tabung CRT dan juga sebagai Pemicu
(Trigger) pada rangkaian Digital

andiekokp 14
andiekokp 15
Sistem, Sinyal dan Data

 Sistem
 Kumpulan berbagai hal yang saling terhubung membentuk satu kesatuan;
 Berasal dari bahasa latin systema, yang berarti berhubungan;
 Digunakan untuk mengolah sebuah data atau informasi dari elemen-elemen untuk menjalankan fungsi atau tujuan
tertentu;
 Sinyal:
 Sekumpulan nilai yang mewakili sebuah variabel fisik;
 Misal: suara, cahaya, temperature dan arus (current).
 Variabel fisik berubah terhadap waktu, dan bergantung pada sebuah sumbu spatial;
 Data:
 sekumpulan informasi yang didapat dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat;
 Things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap (Webster New World
Dictionary)
andiekokp 16
Sistem Analog dan Digital

 Analog
 Sistem pengolahan sinyal yang datanya diolah secara kontinyu, atau bertahap.
 Mempunyai “range” dalam pengolahan data dan sinyal.
 Contoh: perangkat TV (bukan yang TV digital), Audio amplifier dll
 Digital
 Pengolahan sinyal yang datanya diolah secara diskrit, yaitu nilainya berubah secara ekstrim (naik atau
turun secara drastis);
 Walaupun di mata kita sinyal tersebut terlihat kontinyu (analog), namun sebenarnya sinyal tersebut
adalah piksel-piksel yang tersusun tidak kontinyu (digital).
 Hanya mengolah 2 jenis data “bit” yaitu 0 dan 1, sehingga sinyalnya tidak memiliki range;
 Contoh: komputer, player CD, TV digital, kalkulator elektronik, kamera digital dll
andiekokp 17
Analog Representation

 Dalam termometer:
 Air raksa merah merepresentasikan panas atau suhu;
 Semakin panas maka semakin tinggi;
 Angka adalah kuantifikasi dari panas;
 Angka adalah representasi analog dari suatu bilangan;

andiekokp 18
Analog vs. Digital

 Analog system  Digital system


 Kuantitas fisik atau sinyal dapat bervariasi  Kuantitas fisik atau sinyal hanya dapat
terus menerus selama rentang tertentu; mengasumsikan nilai diskrit;
 Akurasi yang lebih besar;
X(t) X(t)

t t
Analog signal Digital signal

andiekokp 19
Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital

Sinyal Analog Sinyal Digital


Kontinyu; Diskrit;
Baik digunakan untuk komunikasi yang Baik digunakan untuk komunikasi yang
lalulintasnya rendah; lalulintasnya tinggi;
Kemungkinan error besar; Kemungkinan error kecil;
Perbaikan error sulit; Perbaikan error mudah;
Mudah terkena noise; Lebih tahan terhadap noise;
Kapasitas informasi sedikit; Kapasitas informasi besar;
Sukar dilalukan modifikasi; Lebih mudah dilalukan modifikasi;
Menggunakan konsep frekuensi; Menggunakan konsep biner/bit;
Boros bandwidth; Lebih hemat bandwidth;

andiekokp 20
Keuntungan Sistem Digital Vs Sistem Analog

 Ouput
 Akurat
 Dapat di produksi kembali
 Lebih dapat diandalkan karena bebas noise
 Mudah dirancang;
 Flexibilitas and fungtionalitas.
 Programmabilitas.
 Kecepatan:
 Keluaran kurang dari 10 nanoseconds (10-8 detik).
 Ekonomis:
 integrasi jutaan elemen logika digital dalam bentuk chip miniatur tunggal integrated circuit (ICs).
andiekokp 21
Binary Digital Signal

 Variabel informasi yang diwakili oleh kuantitas fisik;


V(t)
 Untuk sistem digital, variabel mengambil nilai diskrit;
 Dua tingkat, atau nilai biner adalah nilai yang paling umum;
Logic 1
 Nilai biner diwakili secara abstrak oleh:
 Digits 0 dan 1; undefine

 Kata (simbol) False (F) dan True (T) Logic 0


t
 Kata (simbol) Low (L) dan High (H)
 Dan kata-kata Hidup dan Mati;
 Nilai biner diwakili oleh nilai atau rentang nilai besaran fisik;

andiekokp 22
Bilangan

andiekokp 23
Sistem Bilangan

Bilangan yang digunakan dalam komputer :


 Desimal  basis 10
 Oktal  basis 8
 Biner  basis 2
 Hexadesimal  basis 16

andiekokp 24
Sistem Bilangan

Used by Used in
System Base Symbols humans? computers?

Decimal 10 0, 1, … 9 Yes No

Binary 2 0, 1 No Yes

Octal 8 0, 1, … 7 No No

Hexa- 16 0, 1, … 9, No No
decimal A, B, … F

andiekokp 25
Decimal Number System
Desimal
0
 Base (also called radix) = 10 1
 10 digits { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } 2
3
2 1 0 -1 -2 4
 Digit Position 5
 Integer & fraction 5 1 2 7 4 6
7
 Digit Weight 8
100 10 1 0.1 0.01 9
Position
 Weight = (Base) 2 10
10 11
 Magnitude 12
13
 Sum of “Digit x Weight” 500 10 2 0.7 0.04
14
15
 Formal Notation d2*B2+d1*B1+d0*B0+d-1*B-1+d-2*B-2
(512.74)10
andiekokp 26
Decimal Number System
Desimal
0
1
2
3
Desimal 1 2 3 4 5, 6 710 7 x 10-2 = 0,07 4
5
6 x 10-1 = 0,6 6
7
5 x 100 = 5 8
9
4 x 101 = 40 10
3 x 102 = 300 11
12
2 x 103 = 2000 13
14
1 x 104 = 10000 15
3*102+2*101+5*100 1234510 0,6710
325
andiekokp 27
Octal Number System
Oktal
0
 Base = 8 1
 8 digits { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 } 2
3
64 8 1 1/8 1/64 4
 Weights 5
 Weight = (Base) Position
5 1 2 7 4 6
7
2 1 0 -1 -2 10
 Magnitude
2 1 0
5 *8 +1 *8 +2 *8 +7 *8 +4 *8
-1 -2 11
 Sum of “Digit x Weight” 12
=330.937510 13
 Formal Notation 14
15
5*82+1*81+2*80 512.748 16
17
330

andiekokp 28
Octal Number System
Oktal
0
1
2
Oktal 1 2 3 4 5, 6 78 7 x 8-2 = 0,109 3
4
5
6 x 8-1 = 0,75 6
5 x 80 = 5 7
10
4 x 81 = 32 11
12
3 x 82 = 192 13
2 x 83 = 1024 14
15
1 x 84 = 4096 16
17
534910 0,85910

andiekokp 29
372 8 = 250 10
37 8
3*82+7*81+2*80
3*81+7*80
192 56 2

andiekokp 30
Binary Number System
Biner
0000
 Base = 2 0001
0010
 2 digits { 0, 1 }, called binary digits or “bits” 0011
4 2 1 1/2 1/4 0100
 Weights 0101
Position
1 0 1 0 1 0110
 Weight = (Base) 0111
2 1 0 -1 -2
 Magnitude 1000
2 1 0
1 *2 +0 *2 +1 *2 +0 *2 +1 *2
-1 -2 1001
 Sum of “Bit x Weight” 1010
=(5.25)10 1011
 Formal Notation 1100
1101
 Groups of bits 4 bits = Nibble (101.01)2 1110
1111
8 bits = Byte 1011

11000101
andiekokp 31
andiekokp 32
Binary Number System
Biner
0000
0001
0010
Biner 1 0 0 1 1, 1 12 1 x 2-2 = 0,25 0011
0100
1 x 2-1 = 0,5 0101
0110
1 x 20 = 1 0111
1000
1 x 21 = 2 1001
0 x 22 = 0 1010
1011
0 x 23 = 0 1100
1101
1 x 24 = 16 1110
1910 0,7510 1111

andiekokp 33
Hexadecimal Number System
Hexa
00
 Base = 16 01
 16 digits { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F } 02
3
256 16 1 1/16 1/256
4
 Weights 5
 Weight = (Base) Position
1 E 5 7 A 6
7
2 1 0 -1 -2 8
 Magnitude
9
 Sum of “Digit x Weight” 1 *162+14 *161+5 *160+7 *16-1+10 *16-2 A
B
 Formal Notation =(485.4765625)10 C
D
(1E5.7A)16 E
F
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F , 10, 11.....19, 1A, 1B.... 1F, 20

andiekokp 34
Hexa Hexa Hexa
0 10 20
1 11 21
2 12 22
3 13 23
4 14 24
5 15 25
6 16 26
7 17 27
8 18 28
9 19 29
A 1A 2A
B 1B 2B
C 1C 2C
D 1D 2D
E 1E 2E
F 1F 2F

andiekokp 35
Hexadecimal Number System
Hexa
0
1
2
Hexadecimal 1 2 3, 4 516 3 x 16-2 = 0,03125 3
4
2 x 16-1 = 0,125 5
6
7
3 x 160 = 3 8
2 x 161 = 32 9
A
1 x 162 = 256 B
29110 0,1762510 C
D
E
F

andiekokp 36
Bilangan
Desimal Oktal Biner Hexa
0 0 0000 0
1 1 0001 1
2 2 0010 2
3 3 0011 3
4 4 0100 4
5 5 0101 5
6 6 0110 6
7 7 0111 7
8 10 1000 8
9 11 1001 9
10 12 1010 A
11 13 1011 B
12 14 1100 C
13 15 1101 D
14 16 1110 E
15 17 1111 F

andiekokp 37
Sistem Bilangan

Desimal 1 2 3 4 510 5 x 100 = 5


4 x 101 = 40
3 x 102 = 300
2 x 103 = 2000
1 x 104 = 10000
1234510

Oktal 1 2 3 4 58 5 x 80 = 5
4 x 81 = 32
3 x 82 = 192
2 x 83 = 1024
1 x 84 = 4096
534910
andiekokp 38
Sistem Bilangan

Biner 1 0 0 1 12 1 x 20 = 1
1 x 21 = 2
0 x 22 = 0
0 x 23 = 0
1 x 24 = 16
1910

1 2 316 3 x 160 = 3
Hexadecimal
2 x 161 = 32
1 x 162 = 256
29110
andiekokp 39
Sistem Bilangan

 Contoh Oktal ke Desimal:

358 = .... 10 1278 = .... 10

3 x 81 + 5 x 80 = 1 x 82 + 2 x 81 + 7 x 80 =
3x8 +5x1 = 1 x 64 + 2 x 8 + 7 x 1 =
24 + 5 = 2910 64 + 16 + 7 = 8710

andiekokp 40
Sistem Bilangan

 Contoh Heksadesimal ke Desimal:

2A16 = .... 10 1B28 = .... 10

2 x 161 + 10 x 160 = 1 x 162 + 11 x 161 + 2 x 160 =


2 x 16 + 10 x 1 = 1 x 256 + 11 x 16 + 2 x 1 =
32 + 10 = 4210 256 + 176 +2 = 43410

andiekokp 41
Sistem Bilangan

 Contoh Biner ke Desimal:


10112 = .... 10
1 x 23 + 0 x 22 + 1 x 21 + 1 x 20 =
1x8 +0x4 +1x2+1x1 =
8 +0 +2 +1 = 1110

10110012 = .... 10
1 x 26 + 0 x 25 + 1 x 24 + 1 x 23 + 0 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20 =
1 x 64 + 0 x 32 + 1 x 16 + 1 x 8 + 0 x 4 + 0 x 2 + 1 x 1 =
64 + 0 + 16 +8 +0 +0 +1 = 8910

andiekokp 42
Sistem Bilangan Pecahan

 Contoh Oktal ke Desimal:

0,278 = .... 10
2 x 8-1 + 7 x 8-2 =
0,1278 = .... 10
2/8 + 7/64 =
0,25 + 0,109375 = 0,35937510 1 x 8-1 + 2 x 8-2 + 7 x 8-3 =
1/8 + 2/64 + 7/512 =
0,125 + 0,03125 + 0,013671875 = 0,16992187510
Pangkat minus sama dengan
pembagian

andiekokp 43
Sistem Bilangan Pecahan

 Contoh Heksadesimal ke Desimal:

0,A716 = .... 10
10 x 16-1 + 7 x 16-2 =
10/16 + 7/256 =
0,625 + 0,02734375 = 4210

andiekokp 44
Sistem Bilangan Pecahan

 Contoh Biner ke Desimal:


0,10112 = .... 10
1 x 2-1 + 0 x 2-2 + 1 x 2-3 + 1 x 2-4 =
1/2 + 0/4 + 1/8 + 1/16 =
0,5 + 0 + 0,125 + 0,0625 = 0,687510

andiekokp 45
The Power of 2

n 2n n 2n
0 20=1 8 28=256
1 21=2 9 29=512
2 22=4 10 210=1024 Kilo

3 23=8 11 211=2048
4 24=16 12 212=4096
5 25=32 20 220=1M Mega

6 26=64 30 230=1G Giga

7 27=128 40 240=1T Tera


andiekokp 46
Numbers Conversion

andiekokp 47
Decimal Numbers Conversion

Bilangan octal

2510 = …..8
258 = sisa 1  LSB (Least Significant Bit)
3  3  MSB (Most Significant Bit)
Jadi 2510 = 318

andiekokp 48
Decimal Numbers Conversion

Bilangan octal,
contoh:

95 10 = .....8 1688 0
12 4
8 21 5
1 1 95 7 8
8
2 2
95 - (11*8) 11
8 3
95 - 88 1 1 16810 = 2508
12 10
= 14 8
95 10 = 1378

andiekokp 49
Decimal Numbers Conversion

Konversi Bilangan Pecahan Desimal ke Oktal Desimal ke Oktal


.16
x 8
12.16 1.28
0,3710 = 0,2753 8 x 8
2.24
x 8
0,37 8 1.92
2,96 8 x 8
0,6310 = 0,50243 8
7,68 8 7.36
5,44 x 8
8 0,63 8
3,52 2.88
5,04 8 x 8
0,32 8 7.04
2,56 8 14.121727.. etc.
4,48 8
3,84
andiekokp 50
Decimal Numbers Conversion
Hexa
0
1
Bilangan hexadecimal 2
3
4
5
2510 = …..16 6
7
2516 = sisa 9  LSB (Least Significant Bit) 8
9
1  1  MSB (Most Significant Bit) A
B
C
Jadi 2510 = 1916 D
E
F

andiekokp 51
Decimal Numbers Conversion
Hexa
0
1
Bilangan hexadecimal 2
3
Contoh: 4
5
6
7
8
32 16 0 16716 7 95 15 = F 9
16 A
2 2 10 A 5 5 B
C
D
E
F
32 10
= 20 h 16710 = A7 16 95 10 = 5 F 16

andiekokp 52
Decimal Numbers Conversion

Konversi Bilangan Pecahan Desimal ke Heksadesimal Desimal ke Heksadesimal


.16
x 16
15.16 2.56
0,3710 = 0,5EB h x 16
8.96
x 16
0,37 16 15.36
5,92 16 x 16
14,72 16 5.76
11,52 x 16
12.16
x 16
0.28F5C2h = 0,... 10 2.56
F.28F5C2.. etc.

andiekokp 53
Decimal Numbers Conversion

Bilangan desimal ke bilangan biner


2510 = …..2 35 2 1
25 2 = sisa 1  LSB (Least Significant Bit) 17 1
2
8 2 0
12 2 = sisa 0
4 2
6 = sisa 0 0
2
2 2
0
3 = sisa 1 1
2 1
1  1  MSB (Most Significant
Bit) Jadi 3510 = 1000112
Jadi 2510 = 110012
andiekokp 54
Decimal Numbers Conversion

Konversi Bilangan Pecahan Biner ke Desimal Desimal ke Biner


.14579
x 2
10.1011  1 x 2-4 = 0.0625 3.14579 0.29158
x 2
1 x 2-3 = 0.125
0.58316
0 x 2-2 = 0.0 x 2
1 x 2-1 = 0.5 1.16632
0 x 20 = 0.0 x 2
1 x 21 = 2.0 0.33264
2.6875 x 2
0.66528
x 2
1.33056
11.001001... etc.

andiekokp 55
Contoh

 Ubah dari Desimal ke Biner, Oktal dan Heksadesimal


1) 11
2) 27
3) 54
4) 113
5) 273
 Ubah dari Biner ke Desimal
6) 101
7) 1011
8) 10100
9) 111010
10) 1010001

andiekokp 56
andiekokp 57
29,810 0,8
1,6 2
0,7 8
1,2 2

X,110 0,4 2 5,6 8


3,078 4,8
101,1101 X,54
5,D
andiekokp 58
Another Ways

andiekokp 59
Konversi cara lain

27 + 2 6 + 2 5 + 2 4 + 2 3 + 2 2 + 2 1 + 2 0
27 26 25 24 23 22 21 20
Biner
128 64 32 16 8 4 2 1

87 + 8 6 + 8 5 + 8 4 + 8 3 + 8 2 + 8 1 + 8 0
87 86 85 84 83 82 81 80
Oktal 262144 32768 4096 512 64 8 1

167 + 166 + 165 + 164 + 163 + 162 + 161 + 160


167 166 165 164 163 162 161 160
Heksadesimal
65536 4096 256 16 1 61-48=11
3 D
andiekokp 60
Contoh 54-48=6
113-64=49
157-128=29
 Ubah dari Desimal ke Biner, Oktal dan Heksadesimal
1) 11
2) 27 Oktal
3) 54
4) 113 87 + 8 6 + 8 5 + 8 4 + 8 3 + 8 2 + 8 1 + 8 0
5) 273 87 86 85 84 83 82 81 80
 Ubah dari Biner ke Desimal 262144 32768 4096 512 64 8 1

6) 101 4 2 1

7) 1011 27 + 2 6 + 2 5 + 2 4 + 2 3 + 2 2 + 2 1 + 2 0
8) 10100
27 26 25 24 23 22 21 20
9) 111010
10) 1010001 128 64 32 16 8 4 2 1
1 0 1 0 0
54-16=11 27-16=11
andiekokp 61
Bilangan

Ada cara lain?


 Konversi dari Heksadesimal ke biner;
• Konversikan masing-masing digit heksadesimal kedalam ekuivalen biner 4-bit.
• Contoh : 1AB

Hex 1 A B
Bin 0001 1010 1011
110101011

andiekokp 62
Konversi Heksadesimal ke Oktal

 Ubah masing-masing digit heksadesimal ke biner;


 Konversikan masing-masing digit biner 4 bit
kedalam ekuivalen heksadesimal mulai dari yang
kanan;
Hex 1 A B
 Jika jumlahnya tidak lengkap (perkalian 4) maka Bin 0001 1010 1011
lengkapi sisanya dengan digit 0; menjadi 110101011
 Bagi masing-masing hasil konversi biner menjadi
Bagi masing-masing 3
digit
110.101.011
Oktal 6 5 3
3 digit seperti pada contoh.
 Konversikan masing-masing hasil biner ke dalam
oktal
andiekokp 63
Hexa Biner
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
5CA16 6 0110
1138 7 0111
8 1000
0101 1100 1010 1 001 011 9
A
1001
1010
10 111 001 010 100 1011 B 1011
C 1100
D 1101
27128 4B16 E 1110
F 1111

andiekokp 64
Hex 1 5 F
Bin 1 0101 1111
menjadi 101011111
Bagi masing-masing
3 digit 101.011.111
Oktal 5 3 7

andiekokp 65
Number Base Conversions

Evaluate
Magnitude
Octal
(Base 8)

Evaluate
Magnitude
Decimal Binary
(Base 10) (Base 2)

Hexadecimal
(Base 16)
Evaluate
Magnitude andiekokp 66

Anda mungkin juga menyukai