DEDEN ARDIANSYAH
MATERI
Sinyal adalah besaran yang berubah dalam waktu dan atau dalam
ruang, dan membawa suatu informasi. Berbagai contoh sinyal dalam
kehidupan sehari-hari : arus atau tegangan dalam rangkaian elektrik,
suara, suhu.
Representasi sinyal berdasarkan dimensinya dibagi menjadi
Dimensi-1 (contoh : sinyal audio),
Dimensi-2 (contoh : citra),
Dimensi-3 (contoh : video).
INFORMASI SINYAL
amplitudo,
frekuensi,
perbedaan fase,
dan gangguan akbiat noise,
Sebagai penyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal
analog.
Sebagai media penyimpan digital dapat digunakan elemen memori: flash memory,
CD/DVD, hard disk. Untuk menyimpan sinyal analog dapat digunakan pita tape magnetik.
Sinyal digital kebal terhadap noise, karena bekerja pada level tegangan logika “1” dan
“0”
Lebih kebal terhadap perubahan temperatur, Lebih muda memprosesnya, secara teori
tidak ada batasannya, tergantung dari kreativitas dan inovasi perancang.
Kelemahan Sinyal Digital
Sinyal waktu kontinyu yaitu sinyal yang sinyal waktu diskrit adalah sinyal yang
terdefinisi untuk setiap nilai pada sumbu terdefinisi hanya pada nilai waktu diskrit n,
waktu t, dimana t adalah bilangan riil. dimana n adalah bilangan bulat.
Sinyal analog dan sinyal digital
Sinyal riil merupakan sinyal yang Sinyal kompleks merupakan sinyal yang mempunyai nilai
bersifat riil untuk semua variabel. yang kompleks, ada faktor nilai imajiner.
Sinyal deterministik dan sinyal random
Sinyal deterministik adalah sinyal yang Sinyal random mempunyai nilai random atau tidak diketahui
keseluruhan nilainya dapat ditentukan dengan pasti untuk waktu yang diberikan, contohnya noise
dengan suatu persamaan matematis, tegangan pada penguat.
contohnya sinyal sinus
Sinyal ganjil dan sinyal genap
Sinyal x(t) atau sinyal x(n) dikatakan Sinyal x(t) atau sinyal x(n) dikatakan sebagai sinyal ganjil
sebagai sinyal genap jika : jika :
Sinyal periodik dan sinyal non-periodik
Sinyal periodik yaitu sinyal yang mengalami dimana k adalah bilangan bulat dan N adalah
pengulangan bentuk yang sama pada selang perioda sinyal
waktu tertentu. Secara matematis, sinyal waktu
kontinyu dinyatakan periodik jika dan hanya jika :
Suatu sinyal sinusoidal dengan frekuensi 2 KHz disampling setiap Ts = 0.1 ms. Tentukan frekuensi
digitalnya !
Contoh Soal 2
tentukan berapa frekuensi Informasi dari sinyal tersebut dari gambar berikut :
Jawab Contoh Soal 2
Tentukan frekuensi sampling dari sinyal berikut! Dari gambar disamping dapat dilihat terdapat 12
Ts untuk satu siklus gelombang penuh. Sehingga
dapat diperoleh frekuensi digital :
PART II
ANALOG DIGITAL CONVERTER
SAMPLING
t = [0:0.0001:2]; n = [0:100];
fs = 20;
A = 5;
Ts = 1/fs;
f = 2; nTs = n*Ts;
xt = A*sin(2*pi*f*t); xn = A*sin(2*pi*f*nTs);
subplot(2,2,1); subplot(2,2,2);
plot(t,xt,'LineWidth',2); h3 = stem(n,xn,'.r','LineWidth',2);
axis([0 4*(1/f) -A A]) axis([0 4*fs/f -A A])
xlabel('t(detik)'); xlabel('n(sample ke n), Ts=1/20
detik');
ylabel('x(t)');
ylabel('x(n)');
box('off'); box('off');
grid('on'); grid('on');
SOAL LATIHAN MATLAB
xq (n) = Q[x(n)].
e q (n ) = x q (n )- x (n ).
Misalnya sinyal analog xa (t) ternyata memiliki
nilai antara 0.1£ xa (t) £ 0.4 .
Sinyal ini disampling pada sebuah frekuensi
sampling tertentu menghasilkan x(n). Pada titik-
titik sampling, nilai x(n) persis sama dengan xa
(t). Namun ketika dikuantisasi, maka hasilnya xq
(n) memiliki perbedaan dengan x(n) (dan xa (t)
pada titik sampling) sebesar eq (n). Hal ini
disebabkan oleh adanya pembatasan nilai
yang bisa dimiliki oleh xq (n). Nilai-nilai sebanyak L itu disebut sebagai level
Dalam contoh ini, xq (n) hanya diberi kuantisasi.
kesempatan untuk mempunyai satu dari L buah Step kuantisasi (D) adalah selisih antara satu level dengan
nilai dari daftar yang terbatas {0.0, 0.1, 0.2, dst}. level terdekat
berikutnya, yang dalam contoh ini sebesar 0.1.
Nilai-nilai yang terjadi dalam proses
kuantisasi
Beberapa sifat dari kuantisasi adalah:
CONTOH 1
CONTOH 2
PART III
SISTEM DIGITAL / DISKRIT
SISTEM DISKRIT/DIGITAL
SISTEM DISKRIT/DIGITAL
Suatu sinyal diskrit dinyatakan dengan notasi x[n] ,
dimana n adalah suatu bilangan integer
(bulat), dimana n merepresentasikan suatu sampel
(sampling).
1. Dalam pengolahan sinyal diskrit dikenal 2. Delay unit sample Merupakan operasi pergeseran,
beberapa sinyal dasar. digunakan untuk merepresentasikan suatu sinyal sampling
yang ke-n. secara matematik, dinyatakan oleh persamaan
berikut:
Deret unit step Unit Ramp function
Sinyal diskrit dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan matematik, table, dan deret.
Perhatikan sinyal diskrit pada gambar dibawah ini :
Referesentasi Sinyal Diskrit
Operasi Matematik Sinyal Diskrit
1. Operasi penjumlahan
Operasi perkalian skalar
Operasi Pergeseran
Operasi Pencerminan
Operasi perkalian 2 sinyal
KONVOLUSI
Konvolusi didefinisikan sebagai operasi penjumlahan dua fungsi setelah fungsi satu dicerminkan dan
digeser.
Konvolusi antara dua sinyal diskrit x[n] dan h[n] dapat dinyatakan sebagai
Contoh soal:
Menggunakan matlab
xn=[2 1 2 1 1 0];
hn=[1 0 1 2 2 1];
yn=conv(x,h);
PART IV
AUDIO PROCESSING
Pembangkitan Sinyal Sinus
%File Name:lamp_02.m
%Oleh: Deden
fs=8000;
dt=1/fs;
dur=2.8;
t=0:dt:dur;
psi=2*pi*(100 + 200*t + 500*t.*t);
xx= 7.7*sin(psi);
sound(xx,fs);
Pembangkitan Nada DTMF
Fs=8000;
t=0:0.001:1.5;
y1=sin(2*pi*852*t)+sin(2*pi*1209*t);
y2=sin(2*pi*770*t)+sin(2*pi*1477*t);
y3=sin(2*pi*770*t)+sin(2*pi*1477*t);
y4=sin(2*pi*697*t)+sin(2*pi*1209*t);
y5=sin(2*pi*697*t)+sin(2*pi*1336*t); y7=sin(2*pi*941*t)+sin(2*pi*1477*t);
y6=sin(2*pi*697*t)+sin(2*pi*1209*t); wavplay(y1,Fs)
wavplay(y2,Fs)
wavplay(y3,Fs)
wavplay(y4,Fs)
wavplay(y5,Fs)
wavplay(y6,Fs)
wavplay(y7,Fs)
Pembangkit Sinyal DOREMI
Mainkan audio
normal signal and reversed signal
Membuat Echo
Cutting Audio
imread()
imshow()
imwrite()
rgb2gray()
imhist()
imadjust()
im2bw()
imread
imshow()
Operasi blending dalam pengolahan citra digital adalah operasi pengabungan dua citra
atau lebih, yang merupakan penjumlahan dari operasi perkalian ke-dua matriks dengan
skalar.
C = w1.A + w2 . B
w1 + w2 = 1
Operasi negasi dalam pengolahan citra digital adalah operasi pengurangan matriks konstan
dengan matriks (citra) sembarang.
C = k – A, k = matriks konstan
Code Matlab Blending
clear all
clc
gambar1=imread('C:\Users\zhigayina-
);
zendra\Documents\MATLAB\kuliah\gambar\motor2.jpg'
gambar2=imread('C:\Users\zhigayina-
);
zendra\Documents\MATLAB\kuliah\gambar\motor3.jpg'
w1 = 0.5;
w2 = w1;
gambarblend = immultiply(gambar1,w1);
gambarblend2 = immultiply(gambar2,w2);
hasilblend = gambarblend+gambarblend2;
imshow(hasilblend);
Code Matlab Negasi
clear all
clc
macan = imread('C:\Users\zhigayina-
zendra\Documents\MATLAB\kuliah\gambar\tah
anan.jpg'); Citra asli Citra setelah Blending
k = 200;
Konversi = k-macan;
figure, imshow(Konversi);
TERIMA KASIH