Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DASAR-DASAR INSTRUMENTASI

PEMROSESAN SINYAL



Disusun Oleh:
1. Yogi Marzati Utama (0651 13 323)
2. Fendy Irwansyah (0651 13 327)
3. Faizal Ichwan Budiansyah (0651 13 329)
4. Septa Islamissuwari (0651 13 331)
5. Rahmadan Aulia Rizki (0651 13 335)
6. Yoga Agung Prasetya (0651 13 337)
7. Pandu Dhewa Herlambang (0651 13 338)
8. Suhaimi Lubis (0651 13 341)
9. Muhammad Herdi Iskandar (0651 13 343)
10. Jimas Barep Priangga Prastawa (0651 13 349)









PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya lah kami
sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah dasar-dasar instrumentasi kami yang
berjudul Pemrosesan Sinyal. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
keluarganya, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Materi kali ini mengenai
pembelajaran pengolahan sinyal yang kerap kali kita gunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Pada laporan ini, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesesmpurnaan.
Untuk itu, kami menerima segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat ke depannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bogor, 17 April 2014



Tim Penyusun





i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................i
DAFTAR ISI..ii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang..1
1.2 Rumusan Masalah.....1
BAB II PEMBAHASAN....2
2.1 Sinyal..2
2.2 Jenis-jenis Sinyal...2
2.2.1 Sinyal Kontinu..2
2.2.2 Sinyal Diskrit.3
2.3 Bentuk Sinyal.....3
2.4 Pemrosesan Sinyal.4
2.4.1 Pemrosesan Sinyal Analog...5
2.4.2 Pemrosesan Sinyal Digital6

BAB III PENUTUP7

3.1 Kesimpulan....7

DAFTAR PUSTAKA.8










ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak fenomena yang tidak kita sadari, salah satunya
adalah sinyal yang selalu memudahkan kehidupan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. Sinyal banyak sekali kita jumpai di barang-barang yang kita miliki,
contohnya telepon genggam (handphone), televisi, proyektor, speaker, dan masih banyak
hal lainnya yang tidak mungkin kami cantumkan satu-persatu.
Kenyataannya, banyak dari kita masih tidak mengetahui apa itu sinyal, bagaimana
cara sinyal itu bekerja, apa saja jenis-jenis sinyal, dan bentuk dari sinyal itu sendiri.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang sinyal yang selalu mendampingi
kehidupan manusia saat ini.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu sinyal?
2. Apa saja Jenis-jenis Sinyal dan bagaimana cara sinyal bekerja?
3. Bagaimana bentuk sinyal?
4. Apa itu pemrosesan sinyal?
5. Bagaimana cara sinyal diproses?











1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sinyal
Secara bahasa, sinyal merupakan sebuah fungsi yang berisi informasi mengenai
keadaan tingkah laku dari sebuah sistem secara fisik. Meskipun sinyal dapat diwujudkan
dalam beberapa cara, dalam berbagai kasus informasi terdiri dari sebuah pola dari
beberapa bentuk yang bervariasi. Secara matematis, sinyal merupakan fungsi dari satu
atau lebih variable yang berdiri sendiri (independent variable). Cara untuk
menggabungkan dua buah fungsi sinyal dapat dilakukan dengan sebuah metode
konvolusi. Konvolusi secara umum dapat diartikan sebagai cara untuk
mengkombinasikan dua buah deret angka untuk menghasilkan deret angka ketiga.
Sinyal adalah suatu besaran fisis yang berubah terhadap waktu, ruang, ataupun dapat
berubah terhadap variabel bebas lainnya, yang dimaksud dengan variabel bebas disini
adalah sinyal dapat dikatakan sebagai sinyal kontinyu (dinyatakan dengan x(n)), sinyal
diskrit (dinyatakan dengan x(t)), dan lain-lain
2.2 Jenis-jenis Sinyal
Sinyal terbagi menjadi dua, yaitu Sinyal Kontinu (Analog) dan Sinyal Diskrit
(Digital)
2.2.1 Sinyal Kontinu (Analog)
Sinyal Kontinu adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinu
(merupakan variable kontinu), yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik
gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog
adalah amplitude dan frekuensi. Sinyal analog berupa sinyal listrik atau getaran. Suatu
sinyal x(t) dikatakan sebagai sinyal waktu-kontinyu atau sinyal analog ketika memiliki
nilai pada setiap saat. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi
data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise.
Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga
variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Gelombang sinus memiliki frekuensi tunggal, dimana gelombang sinus dapat
dideskripsikan memiliki frekuensi awal nol dan amplitudo awal nol. Kemudian amplitudo
tersebut akan berubah-ubah sehingga berpindah ke amplitudo maksimum positif.
2
Contoh sinyal analog adalah sinyal dari mic. Mic adalah suatu alat yang mengubah
besaran audio ke besaran listrik. Sinyal analog apabila digambar dengan gelombang sinus
bentuknya konsisten atau kontinu.

2.2.2 Sinyal Diskrit (Digital)

Sinyal diskrit merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa. Suatu sinyal x(kT)
dikatakan sebagai sinyal waktu-diskrit ketika memiliki nilai pada rentang waktu tertentu.
Sinyal diskrit atau digital juga merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi
suatu angka yang dapat dimengerti oleh mesin yaitu angka 0 (off) dan 1 (on) yang disebut
angka biner untuk memproses informasi yang mudah, cepat, akurat, dan lebih tahan
terhadap noise.. Selain itu sinyal digital juga mempunyai istilah tepi naik dan tepi turun.
Tepi naik merupakan transisi dari negatif ke positif, sedangkan tepi turun merupakan
transisi dari positif ke negatif.

Contoh sinyal digital adalah data yang kita upload atau download data saat kita
menggunakan komputer.

2.3 Bentuk Sinyal

Sinyal Analog Memiliki gelombang yang terstruktur dan kontinu

Gambar 1.1 Sinyal Analog

Sinyal Digital Memiliki gelombang yang lebih fleksibel, seperti gambar dibawah ini:

Gambar 1.2 Sinyal Digital
3
Dibawah ini adalah bentuk perbedaan antara sinyal analog dan sinyal digital bedasarkan
tegangan (voltase):

Gambar 2.1 Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital

Dibawah ini adalah perbedaan antara sinyal analog dan sinyal digital berdasarkan waktu
berbanding getaran:

Gambar 2.2 Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital

2.4 Pemrosesan Sinyal

Pemrosesan sinyal masuk ke dalam cakupan Sistem Mesin, Teknik Elektro dan
matematika terapan yang berhubungan dengan operasi atau analisis analog maupun sinyal
digital, yang mewakili variasi waktu atau variasi spasial kuantitas fisik. Sinyal dapat
mencakup suara, radiasi elektromagnetik, gambar, dan pembacaan sensor, misalnya
pengukuran biologis seperti electrocardiograms, sistem kontrol sinyal, sinyal transmisi
telekomunikasi, dan banyak lainnya.
4
Tujuan dari pemrosesan sinyal secara kasar dapat dibagi ke dalam kategori
berikut.
Sinyal akuisisi dan rekonstruksi, yang melibatkan mengukur sinyal fisik,
menyimpannya, dan mungkin kemudian membangun kembali sinyal asli atau
perkiraan daripadanya. Untuk sistem digital, ini biasanya mencakup sampling dan
kuantisasi.
Peningkatan mutu, seperti pengurangan kebisingan, peningkatan citra, dan gema.
Sinyal kompresi (Sumber coding), termasuk kompresi audio, kompresi citra, dan
kompresi video.
Ekstraksi fitur, seperti pemahaman gambar dan pengenalan suara.


Gambar 3.1 Cara sinyal diproses

Dalam sistem komunikasi, pemrosesan sinyal dapat terjadi pada OSI layer 1,
Physical Layer (modulasi, pemerataan, multiplexing, dll) dalam tujuh lapisan model OSI,
serta pada lapisan OSI 6, Presentation Layer (source coding, termasuk analog-ke-digital
konversi dan kompresi sinyal).

2.4.1 Pemrosesan Sinyal Analog

Pemrosesan sinyal analog adalah setiap pemrosesan sinyal dilakukan pada sinyal
analog dengan cara analog. "Analog" menunjukkan sesuatu yang secara matematis
direpresentasikan sebagai seperangkat nilai-nilai terus menerus. Ini berbeda dari "digital"
yang menggunakan serangkaian kuantitas diskrit untuk mewakili sinyal. Nilai Analog
biasanya direpresentasikan sebagai tegangan, arus listrik, atau biaya listrik sekitar
komponen dalam perangkat elektronik. Sebuah kesalahan atau kebisingan mempengaruhi
kuantitas fisik tersebut akan mengakibatkan kesalahan yang sesuai dalam sinyal diwakili
oleh kuantitas fisik seperti.

5
Contoh pemrosesan sinyal analog termasuk filter crossover pada pengeras suara,
"bass", "treble" dan "volume" kontrol pada stereo, dan "warna" kontrol di TV. Elemen-
elemen pemrosesan analog umum termasuk kapasitor, resistor, induktor dan transistor.

2.4.2 Pemrosesan Sinyal Digital

Pemrosesan sinyal digital (DSP) adalah manipulasi matematika dari sinyal
informasi untuk mengubah atau memperbaikinya dalam beberapa cara . Hal ini ditandai
dengan representasi waktu diskrit , frekuensi diskrit , atau sinyal domain diskrit lain
dengan urutan angka atau simbol dan pengolahan sinyal-sinyal ini .

Tujuan dari DSP biasanya untuk mengukur, filter dan/atau kompres sinyal analog
dunia nyata terus menerus . Langkah pertama adalah biasanya untuk mengkonversi sinyal
dari analog ke bentuk digital, dengan sampling dan kemudian digitalisasi menggunakan
sebuah konverter analog-ke-digital (ADC) , yang mengubah sinyal analog menjadi aliran
angka. Namun, sering sinyal output yang diperlukan adalah sinyal output analog, yang
membutuhkan konverter digital-ke-analog (DAC). Bahkan jika proses ini lebih kompleks
daripada proses analog dan memiliki jangkauan nilai diskrit , penerapan daya komputasi
untuk pemrosesan sinyal digital memungkinkan untuk banyak keuntungan dibandingkan
pengolahan analog dalam banyak aplikasi , seperti deteksi dan koreksi kesalahan dalam
transmisi serta kompresi data.

Pemrosesan sinyal digital dan pemrosesan sinyal analog subbidang pemrosesan
sinyal. Aplikasi DSP meliputi: audio dan pidato pemrosesan sinyal, sonar dan
pemrosesan sinyal radar , pengolahan sensor array, estimasi spektral , pemrosesan sinyal
statistik, pengolahan citra digital, pemrosesan sinyal untuk komunikasi, kontrol sistem,
pemrosesan sinyal biomedis, pengolahan data seismik, dll algoritma DSP telah lama
dijalankan pada komputer standar, serta pada prosesor khusus yang disebut prosesor
sinyal digital dan pada tujuan-dibangun perangkat keras seperti aplikasi-spesifik sirkuit
terpadu (ASICs). Saat ini ada teknologi tambahan yang digunakan untuk pemrosesan
sinyal digital termasuk lebih kuat mikroprosesor tujuan umum, lapangan - programmable
gate array (FPGA), pengendali sinyal digital (sebagian besar untuk aplikasi industri
seperti kontrol motor), dan stream prosesor.

Pemrosesan sinyal digital dapat melibatkan operasi linear atau nonlinear.
Pemrosesan sinyal nonlinear erat kaitannya dengan identifikasi sistem nonlinier dan dapat
diimplementasikan dalam waktu, frekuensi , dan domain spatio - temporal.





6
BAB III PENUTUP

2.5 Kesimpulan
Sinyal selain memiliki berbagai jenis dan bentuk, juga memiliki fungsi tersendiri
dalam penerapannya. Seperti contoh sinyal analog, diterapkan di barang-barang yang
membutuhkan sinyal yang konstan, terstruktur dan kontinu seperti speaker, mic, televisi,
dan barang-barang lainnya.

Contoh sinyal digital yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah
sinyal handphone, sinyal internet, dan barang-barang lain yang membutuhkan sifat sinyal
digital yang fleksibel, dan dapat mengubah sinyal menjadi bilangan biner, yaitu on(1) dan
off(0).






























7
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_Digital

http://resyuchan.blogspot.com/2011/10/operasi-dasar-sinyal.html

http://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/sinyal-diskrit/

http://en.wikipedia.org/wiki/Signal_processing

http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_signal_processing

http://en.wikipedia.org/wiki/Analog_signal_processing





























8

Anda mungkin juga menyukai