Anda di halaman 1dari 40

BAB VI

MOTOR INDUKSI
PROGRAM STUDI
TEKNIK ELEKTRO
SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN
PENDAHULUAN

• Arus rotor motor induksi bukan diperoleh dari


sumber tertentu.

• Arus pada rotor terinduksi akibat adanya perbedaan


relatif antara putaran rotor dan medan putar pada
stator
KONSTRUKSI STATOR

• Dibuat dari pelat-pelat tipis dengan slot.

• Belitan ditempatkan pada slot

• Gulungan tiga fasa dilingkarkan untuk sejumlah


kutub tertentu

• Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120° antar


phasa
BAGIAN-BAGIAN MOTOR
KOMPONEN STATOR

• Rangka.
• Inti stator
• Kumparan/gulungan
• Pelat penutup
INTI STATOR

• Terbuat dari lempeng-lempeng baja silikon


berlaminasi.
• Untuk memperkecil rugi-rugi besi akibat arus pusar
KONSTRUKSI ROTOR
• Fungsi :mengubah daya dari stator menjadi tenaga
mekanik.
• Terdapat dua tipe, yaitu :
1. Rotor sangkar
2. Rotor belitan
• Komponen-komponenRotor:
 Inti besi rotor,
 Kumparan/batang penghantar,
 Cincin
 Poros (shaft).
ROTOR SANGKAR
• Terdiri dari batang penghantar tebal yang
diletakkan pada petak-petak slot paralel
• Kedua ujungnya dihubungsingkat dengan
cincin
ROTOR BELITAN
• Konduktor yang digunakan adalah belitan
• Belitan terhubung ke cincin geser yang dipasang
pada shaft
• Belitan terhubung ke resistor melalui sikat karbon
PRINSIP KERJA
• Prinsip kerja motor induksi mirip transformator
• Rangkaian primer (stator) dan sekunder (rotor) tidak
satu inti.
• Rangkaian sekunder berputar
PRINSIP KERJA

• Listrik dipasok ke sator sehingga menghasilkan


medan magnet yang berputar dengan kecepatan
sinkron
• Pada rangkaian rotor timbul arus sehingga timbul
kopel
• Rotor berputar searah putaran medan stator
SLIP
• Dalam praktek rotor tidak pernah berputar pada
kecepatan sinkron
• Perbedaan kecepatan antara putaran medan stator
dan kecepatan rotor disebut slip

Ns  Nr
Slip(%)  x100
Ns
Ns = kecapatan sinkron (rpm)

Nr = kecepatan putaran rotor (rpm)


KONSEP MEDAN PUTAR
RANGKAIAN EKIVALEN
R1 X1 R2 S. X2
I1 I’2 I2

Io

Ic Im
V1 Xm E1 S.E2
RC

V1 = tegangan stator E1 = tegangan stator


R1 = tahanan stator R2 = tahanan stator
X1 = reaktansi bocor X2 = reaktansi bocor
stator stator
RC = reaktansi inti besi Xm = reaktansi
RANGKAIAN PENGGANTI MOTOR INDUKSI

Harga sekunder dipindah ke Harga primer dipindah ke


primer sekunder

a= rasio/perbandingan ggl pada stator (E1) terhadap


ggl pada rotor (E2)
VEKTOR DIAGRAM RANGKAIAN MOTOR INDUKSI

E1  I2  R 2  X 2 
V1  E1  I1  R1  X1 
I0  IC2  Im2 O

I1

Ic
I0
I’2 IM
R I’2
1
E1 SE2

I2 . I2 . SX2
1

R2
X
I’2

V1
KOPEL MOTOR INDUKSI
kopel = torque: tanaga putaran ' E1
I2 =
Z Z= R  X
E1
I'2 = 2
2 O  a 2R 2 
a R2
 
2
I’2  s   a 2
X
S  
2

I1
2 Ic
I’2 a X2  a 2R 2 
IM  s 
cos =  
I0
I’2 2
 a 2R 2 
 
I’2

E1  2 2
 s  a X
R1

1 2
I’2
X  

V1
P = Tω P = 3  E1  I'2  cos
P 3  E1 '
T= =  I 2  cos
ω ω
P 3  V1 '
Bila Z1dianggap kecil  T = =  I 2  cos
ω ω
KURVA TORSI DAN SLIP
3 sa R 2

T = V  2 2

ω a R   s  a X 
T 1 2 2
2 2 2
2 2

‘ “ ‘“
R2 R2 R 2
Tmaks ‘
R2
dT

R2
T diperoleh bila =0
‘“
R2 maks
ds
R
saat : s = 2

X 2

3  V12
S Tmaks = 2
S = 1 S = 0
2  a X2
PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI
• Umumnya berputar dengan kecepatan konstan,
mendekati kecepatan sinkronnya.
• Pada penggunaan tertentu dikehendaki adanya
pengaturan putaran.
• Pengaturan kecepatan putaran motor induksi dapat
dilakukan dengan beberapa cara :
1. Mengubah jumlah kutub motor
2. Mengubah frekuensi masukan
3. Mengatur tegangan masukan
PENGATURAN DENGAN MENGUBAH JUMLAH
KUTUB
120f
n =
S
p

Jumlah kutub dapat diubah dengan merencanakan


kumparan stator sedemikian rupa sehingga dapat
menerima tegangan masuk pada posisi kumparan
yang berbeda-beda.
U S S U S U S
a1 - a1 a2 - a2 a1 - a1 a2 - a2

2 Kutub 4 Kutub
PENGATURAN DENGAN MENGUBAH
FREKUENSI

1. Pengaturan putaran motor dapat dilakukan dengan


mengubah-ngubah harga frekwensi jala
2. Hanya saja untuk menjaga kesimbangan kerapatan
fluks,
3. Pengubahan tegangan harus dilakukan bersamaan
dengan pengubahan frekwensi
PENGATURAN DENGAN MENGUBAH TEGANGAN

3 sa R 2

T = V  2 2

ω a R   s  a X 
1 2 2
2 2 2
2 2

T1

Load
V1

0,5 V1

n 2 n1 n
PENGATURAN DENGAN TAHANAN LUAR

3 sa R 2

T = V 2 2

ω a R   s  a X 
1 2 2
2 2 2
2 2

T1 Load

n3 n 2 n1 n
MOTOR INDUKSI SATU FASA

• Motor satu fasa tidak dapat self-starting


• Perlu metode start khusus
MOTOR KAPASITOR

• Banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga


• Contoh : motor pada pompa air, mesin cuci, lemari
es, AC
KONFIGURASI BELITAN MOTOR KAPASITOR

• U1 dan U2 : Terminal belitan utama


• Z1 dan Z2 : Terminal belitan bantu
• Condenser berfungsi agar belitan utama dan belitan bantu
berbeda 90°
MOTOR KAPASITOR DENGAN CENTRIFUGAL SWITCH

• Digunakan pada motor kapasitor dengan kapasitas di atas


1kW
• Terdapat 2 buah kondensor
• Saat 70% putaran nominal, saklar centrifugal membuka
untuk memutuskan satu kondensor
MOTOR INDUKSI TIGA FASA

R R

480 Volt

√3x480 V
V 480 Volt
480

480
S

V
480 Volt 480 V
S
√3

0V
x4
8

8
0

x4
T 480 Volt V

√3
T
Hubungan
Delta Hubungan
Bintang
NAMEPLATE MOTOR INDUKSI
INFORMASI PADA NAMEPLATE

• Horse Power =: Kemampuan putaran rotor menggerakkan


beban makimum. 1HP = 746 W
• Volt : biasanya mempunyai toleransi 10 %
• AMPS : Kemampuan motor dengan beban maksimum
• HERZT : Frekuensi jaringan listrik
• RPM : Kecepatan putaran rotor saat tersambung beban
maksimum
• Service Factor : Faktor perkalian kemampuan daya mekanik
dimana motor bisa dioperasikan
INSULATION CLASS

Pembagian Kelas Isolasi :


• Class A, kemampuan isolasi hanya 105°C
• Class B, kemampuan isolasi hanya 130°C
• Class C, kemampuan isolasi hanya 155°C
• Class D, kemampuan isolasi hanya 180°C
NEMA DESIGN
Menerangkan Karakteristik kemampuan torsi ouput rotor:
• Nema A, motor mempunyai arus start tinggi dan torsi awal normal
• Nema B, motor mempunyai arus start rendah dan torsi awal normal
• Nema C, motor mempunyai arus start rendah dan torsi awal tinggi
• Nema D, motor mempunyai arus start rendah dan torsi awal sangat tinggi
Design D
300%

Design C

200%
TORQUE

Design A

Design B

100%

0 100%
SPEED
ARUS START
• Mereferensikan terjadinya lock rotor,
• Rotor terkunci sehingga akan menarik sumber sangat besar sekali
• Biasanya untuk motor Nema Design B sebesar 600 – 650 % arus
beban penuh
700
Starting Current
Motor Full-Load Amp (%)

600

500

400

300

200

100
Full-Load Current

Time
KOREKSI FAKTOR DAYA DENGAN
MEMASANG KAPASITOR
• Faktor daya motor induksi < 1
• Efisiensi seluruh sistem pabrik akan rendah
• Kapasitor yang dihubung paralel dapat digunakan
untuk memperbaiki faktor daya.
• Kapasitas kapasitor ditentukan kVA R tanpa beban
yang diserap motor
• Kapasitas kapasitor tidak boleh lebig dari 90%
kVAR motor tanpa beban.
• Kapasitas terlalu besar dapat menyebabkan motor
terbakar
PERAWATAN MOTOR INDUKSI
• Perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi
• Pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan
meningkatkan gesekan motor dan penggerak
transmisi peralatan
• Kondisi ambien juga akan mempengaruhi kinerja
motor
 suhu ekstrim,
 kadar debu yang tinggi,
 atmosfir yang korosif,
 dan kelembaban dapat merusak sifat-sifat bahan
isolasi
PERIKSA PERAWATAN MOTOR INDUKSI
• Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian
bearings dan
• Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan
bahwa motor tidak kelebihan atau kekurangan beban
• Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor
yang benar dan peralatan yang digerakkan
• Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak
terminal dan pemasangannya benar
• Penyediaan ventilasi yang cukup dan menjaga agar
saluran pendingin motor bersih
PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR
1. Motor dengan beberapa kecepatan
2. Variable Speed Drives (VSDs)
3. Penggerak Arus Seaarah (DC)
4. Penggerak motor AC dengan gulungan rotor
(motor induksi cincin geser)
LATIHAN SOAL
1. Sebuah motor induksi mempunyai tahanan rotor dan
reaktansi rotor masing-masing 20,5 Ohm dan 6,48
Ohm. Jika pada rotor dilalui arus sebesar 3,62 A.
Hitunglah tegangan (ggl) pada Stator.

2. Sebuah motor induksi mempunyai tahanan dan


reaktansi stator masing-masing 5,73 Ohm dan 1,6
Ohm. Jika pada motor diberi arus sebesar 10 A, Pada
Stator muncul ggl sebesar 45,82 Volt. Tentukan
sumber tegangan yang diberikan motor tersebut.
3. Sebuah motor induksi bekerja dengan daya 125 W
dan frekuensi 60 HZ. Hitunglah torsi motor tersebut.

4. Sebuah motor induksi bekerja dengan Torsi 0,86 Nm


dan frekuensi 60 HZ. Bila motor diberi sumber
tegangan 200 V dan arus yang masuk ke kumparan
stator sebesar 1,25 A. Hitunglah faktor daya motor
tersebut.
5. Sebuah motor induksi dihubungkan dengan
sumber tegangan 220 V. Jika reaktansi bocor pada
rotor sebesar 500 Ohm, dan rasio ggl stator terhadap
rotor sebesar 8. Hitunglah torsi maksimum motor
tersebut.

6. Sebuah motor induksi bekerja dengan Torsi


maksimum 1,86 Nm, dan rasio ggl stator terhadap
rotor sebesar 12. Hitunglah rekatansi bocor pada
rotor, jika motor tersebut diberi tegangan 320 V.

Anda mungkin juga menyukai