KOMUNIKASI DATA
Gelombang Sinus Kotak
Oleh:
Cahyani Setiawati
(1331130014)
TT 2A
PRAKTIKUM I
SINYAL ANALOG, SINYAL DIGITAL
(PENGGAMBARAN SINYAL MENGGUNAKAN DELPHI)
I.
II.
Tujuan Khusus
Tujuan Umum
III.
IV.
Teori Penunjang
A. Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Sinyal adalah suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu kegiatan.
Biasanya sinyal ini berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, suara-suara, dll. Dalam kereta
api, misalnya, sinyal berarti suatu tanda untuk melanjutkan atau meneruskan perjalanan
ke tempat/stasiun berikutnya, dan biasanya sinyal ini dikirimkan oleh stasiun yang
terkait. Dalam dunia elektronika, dikenal dua macam sinyal yaitu sinyal analog dan
sinyal digital. Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang
merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel.
Sinyal analog merupakan gelombang elektromagnetik yang langsung, terusmenerus, dan disebarkan melalui berbagai media transmisi. Contoh sinyal analog yang
paling mudah dijumpai adalah gelombang sinusoidal. Karakteristik sinyal analog
ditentukan oleh tiga parameter, yaitu:
1. Amplitudo, merupakan ukuran sinyal pada waktu tertentu.
(1)
dengan A = Amplitudo
F = Frekuensi
= Phasa
Berbagai contoh sistem analog :
Perekam pita magnetic
Penguat audio
Suara
Sinyal digital merupakan sinyal sebagai wujud tampilan data digital. Data
digital merupakan data yang memiliki deretan nilai yang berbeda dan memiliki ciri
tersendiri. Contoh data digital adalah teks, deretan bilangan, dan karakter-karakter lain.
Terdapat permasalahan dalam mewujudkan data digital menjadi sinyal digital, yaitu
data dalam bentuk karakter-karakter yang dapat dipahami manusia tidak dapat langsung
ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data harus diubah terlebih dahulu ke dalam
bentuk deretan bit agar dapat ditransmisikan.
Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat
ditemukan pada teknologi analog yaitu :
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara
interaktif.
Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital, register,
counter, decoder, mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya.
Berbagai contoh sistem digital saat ini (sebelumnya sistem analog):
B. Menggambar Sinyal
komputer dapat diikuti gambar seperti ditampilkan pada Gambar 3.b. Dengan referensi
koordinat awal (0,0) terletak di pojok kiri atas, di awali dari koordinat (0,y), lakukan
perulangan sepanjang sumbu x, gunakan Persamaan 1 untuk menentukan nilai y,
sehingga nilai masing-masing titik gelombang sinusoidal (y) di setiap posisi x adalah
y=b A sin 2x.
V.
Perencanaan
a. Flowchart
Keseluruhan
START
inisialisasi
Procedure sumbu1
Procedure sumbu2
Procedure satu
Procedure nol
Procedure tegak
Procedure reset
Procedure btsinus
Procedure btkotak
end
Btsinus
START
amp,sx,x,y:integer;
Sy,frek:real;
tdk
If rba1=amp 25
ya
If
tdk
rbf2=frek
10
If
tdk
rbf5=frek
4
tdk
If rba2=amp 50
If rba4=amp 100
ya
If
rbf10=frek
2
If
If
tdk
tdk
rbf2=frek
rbf5=frek
10
4
ya
If
rbf10=fr
ek 2
x:=strtoint(frmsinyal.edsumbux.Text);
y:=strtoint(frmsinyal.edsumbuy.Text);
sumbu1(20,120,x,y);
sy:=sin(sx/pi/frek)*amp;
sinuskotak.imgsinus.Canvas.Pixels[sx+20,120-round(sy)]:=clred;
end
If
tdk
rbf2=frek
10
If
tdk
rbf5=frek
4
If
rbf10=fr
ek 2
Btkotak
START
i,x,y,tinggi,lebar:integer
Biner:string
Tnd:integer
tdk
If rbt30=lebar 60
If rbt10=lebar 30
ya
If
rbl10=tingg
i 10
tdk
If
rb130=ting
gi 30
tdk
If rbt50=lebar 100
ya
tdk
If
rb150=ting
gi 50
If
rbl10=ting
gi 10
tdk
If
rb130=ting
gi 30
ya
tdk
If
rb150=ting
gi 50
tdk
If
rbl10=ting
gi 10
If
rb130=ting
gi 30
biner:=edbiner.Text;
x:=strtoint(frmsinyal.edsumbux.Text);
y:=strtoint(frmsinyal.edsumbuy.Text);
sumbu2(20,120,x,y);
tnd:=0;
for i:=1 to 16
tidak
if tnd=0
ya
tegak(20,120,lebar,tinggi,i);
satu (20,120,lebar,tinggi,i);
tnd:=1;
end
tegak(20,120,lebar,tinggi,i);
nol(20,120,lebar,tinggi,i);
tnd:=0;
tdk
If
rb150=ting
gi 50
b. Codding
unit sinuskotak;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
Dialogs, StdCtrls, Buttons, ExtCtrls;
type
Tfrmsinyal = class(TForm)
imgsinus: TImage;
imgkotak: TImage;
Panel1: TPanel;
GroupBox1: TGroupBox;
GroupBox2: TGroupBox;
btsinus: TBitBtn;
btkotak: TBitBtn;
Label1: TLabel;
Label2: TLabel;
edsumbux: TEdit;
edsumbuy: TEdit;
Panel2: TPanel;
rba1: TRadioButton;
Panel3: TPanel;
Panel4: TPanel;
Panel5: TPanel;
Panel6: TPanel;
Label3: TLabel;
Label4: TLabel;
Label5: TLabel;
Label6: TLabel;
Label7: TLabel;
rba2: TRadioButton;
rba4: TRadioButton;
rbf2: TRadioButton;
rbf5: TRadioButton;
rbf10: TRadioButton;
edbiner: TEdit;
rbt10: TRadioButton;
rbt30: TRadioButton;
rbt50: TRadioButton;
rbl10: TRadioButton;
rbl30: TRadioButton;
rbl50: TRadioButton;
procedure btsinusClick(Sender: TObject);
procedure btkotakClick(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
public
{ Public declarations }
end;
var
frmsinyal: Tfrmsinyal;
implementation
{$R *.dfm}
procedure sumbu1 (ax,ay,b,c:integer);
begin
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax+b,ay);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax,ay-c);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax,ay+c);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.Pen.Color:=clblue;
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax,ay+110);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax+160,ay+110);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.MoveTo(ax+220,ay+110);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.LineTo(ax+390,ay+110);
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax+170,ay+105,'1 detik');
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax,ay-c,'Amplitude (A)');
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax+b-15,ay-15,'Time (t)');
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax-10,ay-55,'2-');
frmsinyal.imgsinus.Canvas.TextOut(ax-10,ay-107,'4-');
end;
procedure sumbu2(ax,ay,b,c:integer);
begin
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax,ay-c);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax,ay+c);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax,ay-c,'Amplitude (v)');
frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax+b-5,ay+5,'Time (s)');
frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax-15,ay-37,'30-');
frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax-15,ay-67,'60-');
frmsinyal.imgkotak.Canvas.TextOut(ax-21,ay-107,'100-');
end;
procedure satu(ax,ay,a,b,i:integer);
begin
frmsinyal.imgkotak.Canvas.Pen.Color:=clred;
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*b,ay-a);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b+(i-1)*b,ay-a);
end;
procedure nol(ax,ay,a,b,i:integer);
begin
frmsinyal.imgkotak.Canvas.Pen.Color:=clred;
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*b,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax+b+(i-1)*b,ay);
end;
procedure tegak(ax,ay,a,b,i:integer);
begin
frmsinyal.imgkotak.Canvas.Pen.Color:=clred;
frmsinyal.imgkotak.Canvas.MoveTo(ax+(i-1)*b,ay);
frmsinyal.imgkotak.Canvas.LineTo(ax+(i-1)*b,ay-a);
end;
procedure reset;
var
x,y:integer;
begin
frmsinyal.imgsinus.Picture:=nil;
frmsinyal.imgsinus.Refresh;
frmsinyal.imgkotak.Picture:=nil;
frmsinyal.imgsinus.Refresh;
x:=strtoint(frmsinyal.edsumbux.Text);
y:=strtoint(frmsinyal.edsumbuy.Text);
sumbu1(20,120,x,y);
sumbu2(20,120,x,y);
end;
procedure Tfrmsinyal.btsinusClick(sender:Tobject);
var
amp,sx,x,y:integer;
sy,frek:real;
tnd : integer;
begin
reset;
if rba1.Checked then amp:=25; // amplitudo=1 v
if rba2.Checked then amp:=50; // amplitudo=2 v
if rba4.Checked then amp:=100; // amplitudo=1 v
if rbf2.Checked then frek:=10; // frekuensi= 4Hz
if rbf5.Checked then frek:=4; // frekuensi= 5Hz
if rbf10.Checked then frek:=2; // frekuensi= 10Hz
x:=strtoint(frmsinyal.edsumbux.Text);
y:=strtoint(frmsinyal.edsumbuy.Text);
sumbu1(20,120,x,y);
for sx:=1 to 395 do
begin
sy:=sin(sx/pi/frek)*amp;
frmsinyal.imgsinus.Canvas.Pixels[sx+20,120-round(sy)]:=clred;
end;
end;
procedure Tfrmsinyal.btkotakClick(sender:Tobject);
var
i,x,y,tinggi,lebar:integer;
biner:string;
tnd : integer;
begin
reset;
if rbt10.Checked then lebar:=30;
if rbt30.Checked then lebar:=60;
if rbt50.Checked then lebar:=100;
if rbl10.Checked then tinggi:=10;
if rbl30.Checked then tinggi:=30;
Analisis
Dari percobaan yang telah dilakukan, hasil pada gelombang sinus saat amplitudo
1V dan frequensi 2Hz didapatkan gelombang sebanyak 2 gelombang sinus. Pada grafik
f=
n
t
dimana jika
frekurensi 2Hz maka didapatkan 2 gelombang tiap satu detik. Dan ketika amplitudo 2V
dan frekuensi 5Hz didapatkan gelombang sinus sebanyak 5 gelombang.
Namun, pada gelombang kotak didapatkan hasil pada grafik yakni tinggi pulsa
dan lebar pulsa. Jika tinggi pulsa 30V dan lebar puls 30V maka gelombang yang
dihasilkan akan lebar dan rendah. Namun, jika tingi pulsa 60V dan lebar pulsa 10V
maka gelombang kotak yang dihasilkan akan tinggi dan sempit. Yang membedakan
adalah bilangan biner yang kita inputkan. Bila bilangan biner 1 maka sinyal akan naik,
dan jika bilangan biner 0 maka sinyal akan lurus mendatar.
VII.
Kesimpulan
1. Semakin besar frekuensi, maka semakin banyak pula gelobang yang dihasilkan tiap
satu detik.
2. Pada gelombang sinus dipengaruhi oleh frekuensi, amplitudo dan banyak geomban g
tiap satu detik.
3. Pada gelombang kotak, dipengaruhi oleh lebar pulsa, tinggi pulsa, dan bilanggan biner
yang kita inputkkan.
VIII. Referensi
https://www.academia.edu/7753204/SINYAL_ANALOG_DAN_SINYAL_DIGITAL
http://id.wikipedia.org/wiki/Modulasi