Kelas : S1TT-06-A
NIM : 18101016
SOAL
1. Buatlah rangkuman mengengenai konsep sinyal dan sistem dari sumber buku/artikel yang
lain.
2. Berikan contoh sistem pada bidang pengolahan sinyal, baik waktu kontinu ataupun waktu
diskret dan jelaskan mengenai komponen-komponennya.
JAWAB :
Sinyal merupakan sesuatu yang secara kuantitatif bisa terdeteksi dan digunakan untuk
memberikan informasi yang berkaitan dengan fenomena fisik. Contoh sinyal yang kita
temui dalam kehidupan sehari hari, suara manusia, cahaya, temperatur, kelembaban,
gelombang radio, sinyal listrik, dsb. Sinyal listrik secara khusus akan menjadi
pembicaraan di dalam praktikum ini, secara normal diskpresikan di dalam bentuk
gelombang tegangan atau arus. Dalam aplikasi bidang rekayasa, banyak sekali dijumpai
bentuk sinyal-sinyal lingkungan yang dikonversi ke sinyal listrik untuk tujuan
memudahkan dalam pengolahannya.
Secara matematik sinyal biasanya dimodelkan sebagai suatu fungsi yang tersusun lebih
dari satu variabel bebas. Contoh variabel bebas yang bisa digunakan untuk
merepresentasikan sinyal adalah waktu, frekuensi atau koordinat spasial. Sebelum
memperkenalkan notasi yang digunakan untuk merepresentasikan sinyal, berikut ini kita
mencoba untuk memberikan gambaran sederhana berkaitan dengan pembangkitan sinyal
dengan menggunakan sebuah sistem.
Dimana f(t) adalah variabel tidak bebas yang menyatakan fungsi sinyal waktu
kontinyu sebagai fungsi waktu. Sedangkan t merupakan variabel bebas, yang bernilai
antara – tak hingga (-_) sampai + tak hingga (+_). Hampir semua sinyal di lingkungan
kita ini mseupakan sinyal waktu kontinyu. Berikut ini adalah yang sudah umum:
a. Gelombang tegangan dan arus yang terdapat pada suatu rangkaian listrik
b. Sinyal audio seperti sinyal wicara atau music
c. Sinyal bioelectric seperti electrocardiogram (ECG) atau electro encephalogram
(EEG)
d. Gaya-gaya pada torsi dalam suatu sistem mekanik
e. Laju aliran pada fluida atau gas dalam suatu proses kimia
Sinyal waktu kontinyu memiliki bentuk-bentuk dasar yang tersusun dari fungsi dasar
sinyal seperti fungsi step, fungsi ramp, sinyal periodik, sinyal eksponensial dan sinyal
impulse.
Dalam hal ini x(n) menyatakan nilai yang ke-n dari suatu deret, persamaan (3-1)
biasanya tidak disarankan untuk dipakai dan selanjutnya sinyal diskrit diberikan seperti
Gambar 1. Meskipun absis digambar sebagai garis yang kontinyu, sangat penting untuk
menyatakan bahwa x(n) hanya merupakan nilai dari n. Fungsi x(n) tidak bernilai nol
untuk n yang bukan integer; x(n) secara sederhana bukan merupakan bilangan selain
integer dari n.
2. Contoh Sistem Pada Bidang Pengolahan Sinyal
Salah satu contoh dari penerapan sistem-sistem diskret adalah dalam bidang sistem
audio digital piringan kompak (compact-disk audio digital). Dengan sistem ini, bahan
audio bukannya direkam sebagai suatu sinyal analog melainkan dicuplik dengan suatu
pengubah analog-ke-digital (analog-to-digital converter = ADC) dan direkam dalam
bentuk digital, sama halnya dengan data-data digital lainnya. Selama pemutaran kembali,
informasi ini diubah kembali ke bentuk analog dengan sebuah pengubah digital-keanalog
yang menghasilkan kembali suatu bentuk-gelombang (waveform) yang melewati cuplikan-
cuplikan dari bentuk-gelombang semula. Bentuk-gelombang analog yang dihasilkan ini
kemudian dilewatkan melalui sebuah sistem penguat/pengeras suara konvensional.
Keuntungan dari pendekatan baru ini terhadap perekaman dan pemutaran kembali
musik cukup banyak. Jangkauan dinamiknya (dynamic range) dinaikkan dari kurang
daripada 70 db ke lebih daripada 90 db. Dengan menggunakan sebuah sandi pembetulan-
kesalahan (error-correction code), informasi digital dapat diproduksi kembali tanpa
kesalahan mendasar yang disebabkan oleh hal-hal seperti berbagai goresan dan sidik-jari
pada piringan kompak. Karena informasi digital, pada hakekatnya, bebas dari kata-ke-
kata, maka pemisahan stereo antara saluran-saluran (channels) menjadi lebih daripada 90
db dibandingkan dengan pemisahan stereo analog yang hanya 25 hingga 30 db. Dengan
majunya teknologi pembuatan rangkaian-mikro digital, maka jenis-jenis sistem audio ini
pasti akan menggantikan sistem analog yang lebih tradisional. Dan contoh penggantian
sistem-sistem analog atau kontinu dengan digital ini akan terus berlangsung dalam
penerapan begitu teknologi mempermurah harganya dan memperbesar kerapatan berbagai
rangkaian-mikro pada sebuah chip (serpihan).