Anda di halaman 1dari 60

SINYAL DAN SISTEM

Sinyal : sebuah fungsi yang


merepresentasikan besaran fisik atau
variabel yang berisi informasi tentang
tingkah laku atau phenomena alam pada
sebuah sistem.
Sistem : sekumpulan obyek yang tergabung
dalam suatu interaksi dan inter-dependensi yang
teratur. Sistem dibedakan menjadi dua tipe :
* sistem diskrit
*sistem kontinu.

SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU KONTINUE DAN


DISKRIT

Sinyal x(t) disebut sebagai sinyal waktu


kontinue jika t adalah variabel
kontinue.
Jika t adalah variabel diskrit maka x(t)
adalah sinyal dalam domain waktu
diskrit. Sinyal waktu diskrit sering
disamakan dengan sequence (nilai
yang berurutan), yang dinotasikan
dengan (xn) atau x[n], dimana n =
integer.

REPRESENTASI SINYAL KONTINUE (A) DAN


SINYAL DISKRIT (B)
SINYAL DISKRIT X[N] BISA DISEBUT SEBAGAI
SAMPLING DARI SINYAL KONTINUE X(T),

SINYAL ANALOG DAN DIGITAL

sinyal kontinue tersebut disebut sinyal


analog. Jika sinyal kontinue waktu x(t)
dapat mengambil nilai pada interval
secara kontinue (a,b) dimana a=-
sampai b=+
sinyal waktu diskrit x[n] hanya dapat
mengambil nilai tertentu pada nilai
yang terbatas disebut sinyal digital.

SINYAL REAL DAN COMPLEX


Sinyal x(t) disebut sinyal real jika nilai
nya berupa bilangan real
sinyal x(t) disebut sinyal complex jika
nilainya berupa bilangan komplek.
bentuk sinyal x(t) adalah sebagai berikut:
x(t) = x1(t) + jx2(t)
Dimana: x1(t) dan x2(t) sinyal real dan
j = V-1

SINYAL DETERMINISTIK DAN RANDOM (ACAK)

Sinyal deterministik : sinyal yang


nilainya ditentukan pada waktu yang
diberikan, sinyal deterministik dapat
dimodelkan berdasarkan fungsi waktu
t.
Sinyal random : sinyal yang mengambil
nilai secara acak pada waktu yang
berikan dan harus di karakteristikkan
secara statistik.

SINYAL GENAP DAN GANJIL (EVEN AND ODD SIGNAL)

Sebuah sinyal x(t) atau x[n] disebut


sebagai sinyal genap atau even signal
jika:
x(-t) = x(t); x(-n) = x(n)
Sebuah sinyal x(t) atau x[n] disebut sebagai
sinyal ganjil atau odd signal jika:
x(-t) = -x(t)
x(-n) = -x(n)

EVEN SIGNAL (A DAN B) DAN ODD SIGNAL (C DAN D)

SIGNAL PERIODIC DAN NONPERIODIC

KLASIFIKASI SINYAL :
* Sinyal dalam domain waktu
kontinue dan diskrit
* Sinyal Analog dan Digital
* Sinyal Real dan Complex
* Sinyal Deterministik dan
Random (Acak)
* Signal Periodic dan NonPeriodic
* Energy and Power Signal

A. SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU KONTINUE


DAN DISKRIT

a. Sinyal waktu kontinue, b. Sinyal Waktu diskrit

SINYAL WKTU KONTINUE :


XN = X[N] = X(TN)

Sinyal diskrit x[n] dapat ditentukan


melauli 2 cara:
Menentukan aturan tertentu untuk
menghitung nilai n yang berurutan.
Mengeksplisit nilai-nilai yang berurutan,
gambar 1.1b dapat ditulis
Tanda panah menunjukkan n=0
Penjumlahan dan perkalian dari dua nilai
yang berurutan adalah:

PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN DARI DUA NILAI YANG


BERURUTAN ADALAH:

B. SINYAL ANALOG DAN DIGITAL

Sinyal Analog = sinyal kontinue, Jika sinyal


kontinue waktu x(t) dapat
mengambil nilai pada interval secara
kontinue (a,b) dimana a=- sampai
b=+ maka sinyal kontinue tersebut
disebut dengan sinyal analog.
Sinyal Digital : sinyal waktu diskrit x[n]
hanya dapat mengambil nilai
tertentu pada nilai yang terbatas
disebut sinyal digital.

C. SINYAL REAL DAN COMPLEX

Sinyal x(t) disebut sinyal real jika


nilai nya berupa bilangan real dan
sinyal x(t) disebut sinyal complex jika
nilainya berupa bilangan komplek.
Secara umum bentuk sinyal x(t)
adalah sebagai berikut:

Dimana: 1(t) dan x2(t) sinyal real dan j = -1

D. SINYAL DETERMINISTIK DAN RANDOM (ACAK)

Sinyal deterministik : sinyal yang


nilainya ditentukan pada waktu yang
diberikan, sinyal deterministik dapat
dimodelkan berdasarkan fungsi
waktu t.
Sinyal random : sinyal yang
mengambil nilai secara acak pada
waktu yang berikan dan harus di
karakteristikkan secara statistik.

E.SINYL GENAP & GANJIL (EVEN AND ODD SIGNAL)

Sebuah sinyal x(t) atau x[n] disebut


sebagai sinyal genap atau even
signal jika:

Sebuah sinyal x(t) atau x[n] disebut sebagai sinyal


ganjil atau odd signal jika:

Gambar 1.2 even signal (a dan b) dan


odd signal (c dan d)
Beberapa sinyal x(t) atau x[n] dapat
diekpresikan sebagai penjumlahan dua
buah sinyal

SALAH SATUNYA EVEN SIGNAL DAN ODD SIGNAL:

F. SIGNAL PERIODIC DAN NON-PERIODIC

Sebuah sinyal waktu kontinue x(t)


dikatakan sebagai sinyal periodic
dengan periode T jika ada nilai
positif (non-zero) T :

Untuk semua t dan m bernilai


integer.

SECARA ANALOGI, SINYAL PERIODIK WAKTU


DISKRIT X[N] DISEBUT PERIODIK DENGAN
PERIODE N JIKA N ADALAH INTEGER POSITIF,
SEPERTI DITUNJUKKAN PADA PERSAMAAN 1.9

Gb. 1.3 sinyal periodik

PERSAMAAN PERIODIK YG MENUNJUKKAN GB. 1.3B :

G. ENERGY AND POWER SIGNAL

Daya per Ohm :

Total Energi E & daya rata2 per ohm :

PADA SINYAL WKT KONTINUE X(T) ENERGI E PADA X(T) :

Rata-rata daya ternormalisasi P x(t) adalah:

ANALOG DENGAN SINYAL KONTINUE, ENERGI


TERNORMALISASI PADA SINYAL DISKRIT SESUAI DENGAN
PERSAMAAN 1.16 :

Sedangkan daya ternormalisasi adalah:

BERDASARKAN PERSAMAAN 1.14 SAMPAI 1.17,


CLASIFIKASI SINYAL DITENTUKAN BERDASARKAN:

X(t) atau x[n] dikatakan sebagai


Energi sinyal jika dan hanya jika
0<E<, dan P=0

X(t) atau x[n] dikatakan sebagai


Daya sinyal jika dan hanya jika
0<P<, dan E=0

ILUSTRASI SUPERPOSISI :

Dasar Sinyal Waktu Kontinue

A.Fungsi Unit Step :


Fungsi unit step u(t), disebut juga
sebagai Heaviside unit function,
didefinisikan sebagai:
a.
b.
Gambar 1.4 (a) Unit Step Function
(b) Shifted Unit Step Function

B. FUNGSI UNIT IMPULSE

Fungsi unit impulse (t) juga dikenal dengan


fungsi dirac delta, proses fungsi unit impulse
adalah:

Gambar 1.5 (a) Unit Impulse Function


(b) Shifted Unit Impulse Function

C. SINYAL EKSPONENSIAL KOMPLEKS :

Menggunakan rumus Euler

X(t) adalah sinyal komplek dengan cos


ot adalah bagian bilangan real
sedangkan sin ot bagian bilangan
imajiner.

FUNDAMENTAL PERIOD TO ADALAH

Gambar 1.6 (a) exponentially increasing signal


(b) exponentially decreasing signal.

D.SINYAL SINUSOIDA
A : amplitudo (real),
o : frekuensi radian in radian per
second
: sudut phasa in radian.
Fundamental period:

(1.16)

PERSAMAAN 1.16 DISEBUT FREKUENSI ANGULER, DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS


EULER BAHWA:

Gambar 1.7 menunjukkan sinyal


sinusoida

SISTEM
- dari bahasa Latin (systma) dan bahasa

Yunani

(sustma)
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau
elemen
yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi
atau energi untuk mencapai
suatu tujuan.
sebuah model matematika dari sebuah proses fisik
yang
menghubungkan antara sinyal input dan sinyal output.

menggambarkan suatu set entitas yang


berinteraksi, di mana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat.
merupakan kesatuan bagian yang saling
berhubungan dalam suatu wilayah serta memiliki
item-item penggerak

ELEMEN DALAM SISTEM

Elemen pembentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan,


masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme
pengendalian dan umpan balik serta lingkungan
Setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
Objek, yang dapat berupa bagian, elemen,
ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak,
ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada
sifat sistem tersebut.
Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat
kepemilikan sistem dan objeknya.
Hubungan internal, di antara objek-objek di
dalamnya.
Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

7 Bagian sistem

1. Tujuan :
menjadi pemotivasi yang mengarahkan
sistem

2.

Masukan :

segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem

dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.

3.

Proses :

merupakan bagian yang melakukan perubahan

atau transformasi dari masukan menjadi


keluaran yang berguna dan lebih bernilai

4. KELUARAN
MERUPAKAN HASIL DARI PEMROSESAN. PADA
SISTEM INFORMASI, KELUARAN BISA BERUPA
SUATU INFORMASI, SARAN, CETAKAN LAPORAN,
DAN SEBAGAINYA.

5. Batas

pemisah antara sistem dan


daerah di luar sistem
(lingkungan)

6. Mekanisme Pengendalian dan


Umpan
Balik : ini digunakan
untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuannya adalah
untuk mengatur agar sistem berjalan
sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan : segala sesuatu
yang berada diluar sistem.
Bisa berpengaruh terhadap operasi
sistem dalam arti bisa merugikan
atau menguntungkan sistem itu
sendiri

Jenis sistem

Atas dasar keterbukaan:


sistem terbuka, dimana pihak luar dapat
mempengaruhinya.
sistem tertutup.
Atas dasar komponen:
Sistem fisik, dengan komponen materi
dan energi.
Sistem non-fisik atau konsep, berisikan
ide-ide.

BLOK DIAGRAM SISTEM

a. Sistem SISO
b. Sistem MIMO

KOMPONEN SISTEM:

Entitas objek yang sedang


diamati dari sistem
Atribut identitas dari entitas
Aktivitas suatu masa yang
mewakili proses suatu entitas
Status kumpulan variabel yg
dibutuhkan untuk menggambarkan
sistem
Kejadian Kejadian yg mengubah
status sistem

ILUSTRASI SUPERPOSISI

KLASIFIKASI SISTEM :
Sistem waktu kontinue dan waktu
diskrit

Gambar 1.9 (a) continious time system ; (b) discrete


time system

Jika sinyal input ouput (x, y) adalah


sinyal kontinyu maka sistem merupakan
sistem waktu kontinyu.

* SISTEM DENGAN MEMORI DAN TANPA MEMORI

Sistem tanpa memori, memoryless


jika output pada setiap waktu hanya
tergantung pada input dalam waktu
yang sama
Sistem dg memori jika output td
hanya tergantung waktu itu saja tp
juga pasa waktu2 sebelumnya.

Contoh sistem dengan memori :


Contoh
sistem antara
tanpa memori
Hubungan
egangan: sbg output,
Hubungan antara tegangan (V) pd ouput
arus dan kapasitor sbg inputnya, :
dg Resistor & arus pd inputnya :
Y(t) = R.i(t)

* SISTEM CAUSAL & NON CAUSAL

causal jika output y(t) pada t=to hanya


tergantung pada input x(t) untuk t
to. Sehingga output sistem kausal
waktu sekarang hanya tergantung
pada nilai input waktu sekarang atau
yang lalu, tidak tergantung pada
waktu yang akan datang
Non causal jika ouput tergantung pada
Catatan: semua
yang akan datang,
sistem
Contoh :
memoryless
adalah sistem

E. SISTEM LINIER & NON


LINIER
Sistem Linier :
sistem yg memenuhi hk superposisi, yg prinsipnya adalah
respon sistem thd jml bobot sinyal akan sama dg jml bobot yg
sesuai dr respon sistem thd masing2 sinyal keluaran individual.

operator linier disebut dengan linier system.


Additivity
Diketahui
maka :
untuk sembarang sinyal x1 dan x2
Homogeneity (or scaling)

sinyal x dan scalar


Kombinasi antara addivity dan homogeneity menjadi single
kondisi adalah:

Dimana 1 dan 2 adalah arbitrary scalar. Persamaan dikenal


dengan superposisi.

CONTOH SISTEM LINIER ADALAH RESISTOR DAN


KAPASITOR SEPERTI PADA PEMBAHASAN MEMORY DAN
MEMORYLESS,SEDANGKAN CONTOH SYSTEM NON LINIER:

F. Sistem Variant & Invariant


invariant jika pergeseran waktu (delay
or advance) pada sinyal input
menyebabkan pergeseran output pada
waktu yang sama.
sistem waktu kontinue, sistem
invariant jika:

pada sistem waktu diskrit:

G. LINIER TIME INVARIANT SYSTEM


jika sistem linier dan timeinvariant (LTI) , sistem ini tidak
berubah terhadap waktu karena
output tidak tergantung pada
waktu tertentu input diterapkan.
LTI sistem respon impulse
konvolusi
Metode analisis yang sering
disebut domain waktu point-ofview.

HUBUNGAN ANTARA DOMAIN


WAKTU DAN DOMAIN
FREKUENSI

H. SISTEM STABLE

Sebuah sistem disebut bounded


input/bounded output (BIBO) jika untuk
bounded input ditentukan oleh:
Bounded output:

dimana k1 dan k2 adalah finite real


konstan

I.

FEEDBACK SYSTEM

sistem feedback, sinyal output


diumpan balikkan ke inut dan
ditambahkan kesebuah sistem
Gambar sistem Feedback :

CONTOH SOAL SINYAL & KLASIFIKASI SINYAL

1. Sinyal waktu kontinue x(t) ditunjukan


pada gb berikut,

gambarkan dan beri label untuk sinyalsinyal berikut:


X(t-2)
X(2t)
X(t/2)
X(-t)

JAWAB :

2. SINYAL WAKTU DISKRIT X[N]


DITUNJUKKAN PADA GAMBAR BERIKUT

Gambar & beri label sinyal2 berikut


a. X[n-2]
b. X[2n]
c. X[-n]
d. X[-n+2]

JAWAB :

3. DIKETAHUI SINYAL KONTIUNE DENGAN


SPESIFIKASI SEBAGAI BERIKUT:

Tentukan resultan sekuen waktu


diskrit yang diperoleh dari
sampling uniform x(t) dengan
sampling interval (a) 0.25 s, (b)
0.5 s dan (c) 1.0 s

JAWAB
Untuk menyelesaikan permasalahan dilakukan
pendekatan melalui gambar. Sinyal x(t) diplotkan
pada gambar (a), sedangkan gambar (b) sampai
gambar (d) menunjukkan gambar dengan masingmasing interval sampling.
a. Ts=0.25 sdan gambar (b)

x[n] = (. . . ,
0,0.25,0.5,0.75,1,0.75,0.5,0.25,0,. . .)

b. Ts=0.5 s dan gambar

x [ n ] = { ..., 0,0.5,1,0.5,0, . . . }
c. Ts = 1 s dan gambar
x [ n ] = (. . . , O , 1,O.. . .) = [n]

GAMBAR :

Anda mungkin juga menyukai