Anda di halaman 1dari 53

Tujuan Pembelajaran:

1. Memahami Rangkaian Digital dan Arsitektur Mikrokontroler serta


pemrograman mikrokontroler
2. Membuat Program Aplikasi Sistem Pengendali Berbasis
Mikrokontroler

SEMESTER GASAL

Teknik Elektronika
Bab 1 Rangkaian Digital

A. Memahami Rangkaian Digital


1. Rangkaian Digital dan Rangkaian Analog
Rangkaian digital dan analog merupakan jenis rangkaian yang umum ditemukan di
beberapa bidang teknik. Rangkaian digital adalah rangkaian yang menghasilkan sinyal digital.
Sinyal digital adsiah sinyal yang hanya memiliki dua keadaan yaitu 0 atau 1. Rangkaian digital
mengukur dan memproses informasi dengan cara yang berbeda menggunakan rangkaian analog.
Informasi pada rangkaian digital diwakili oleh deretan angka biner yang terdiri atas 0 dan 1.
Beberapa contoh dari rangkaian digital adalah komparator, encoder, dan decoder. Sementara itu,
rangkaian analog didefinisikan sebagai rangkaian yang menghasilkan sinyal analog, yaitu sinyal
yang dapat berubah secara kontinu dalam rentang tertentu. Contohnya, suara manusia atau
gelombang radio. Rangkaian analog mengukur dan memproses sinyal dengan cara yang mirip
dengan cara manusia memproses informasi. Beberapa contoh dari rangkaian analog adalah
amplifier, filter, dan oscillator.
a. Sinyal digital
Sinyal digital adalah teknologi yang mampu mengubah sinyal menjadi gabungan urutan
bilangan 0 dan 1. Bilangan tersebut merupakan bilangan biner.
Sinyal yang memiliki dua kondisi bilangan 0 dan 1 disebut bit. Bit adalah istilah khusus
yang digunakan dalam isyarat digital. Kemungkinan nilai pada sebuah bit adalah 2 buah.
Kemungkinan nilai pada 2 bit adalah 4 yang terdiri atas 00,01,10, dan 11. Sistem digital adalah
bentuk sampling dari sistem analog. Umumnya, sinyal dibuat menjadi kode berbentuk biner
(Hexa). Banyaknya nilai pada sebuah sistem digital dibatasi oleh lebar atau jumlah bit
(bandwidth) yang dapat memengaruhi nilai akurasi sistem digital.
1) Ciri khusus sinyal digital
Adapun ciri khusus sinyal digital dipaparkan dalam poin-poin berikut.
a) Mengirimkan informasi dengan kecepatan secepat cahaya.
b) Tidak memengaruhi kualitas informasi itu sendiri, walaupun digunakan berulang kali.
c) Kemudahan dalam memproses dan memodifikasi informasi ke berbagai macam
bentuk.
d) Informasi dalam jumlah besar dapat diproses dan dikirim secara interaktif.
2) Karakteristik sinyal digital
Adapun karakteristik sinyal digital dijabarkan sebagai berikut.
a) Memiliki sifat discrete (0 dan 1).
b) Cocok untuk penggunaan komunikasi dengan lalu lintas yang tinggi.
c) Nilai errrornya kecil dan lebih mudah diperbaiki.
d) Lebih tahan terhadap noise.
e) Meningkatnya kapasitas informasi.
f) Modifikasi informasi lebih mudah dilakukan.
g) Menerapkan konsep bit atau biner.
h) Bandwidth yang digunakan lebih hemat.
3) Kelebihan dan kekurangan sinyal digital
Berikut diuraikan mengenai kelebihan dan kekurangan sinyal digital.
a) Kelebihan sinyal digital
Berikut kelebihan-kelebihan sinyal digital.
(1) Mudah dikompresi.
(2) Dapat dilakukan enkripsi pada setiap informasi yang berbentuk digital.
(3) Tersedianya banyak alat pengeditan.
(4) Suara dapat diedit tanpa mengubah salinan aslinya.
(5) Mudah dalam mengirim data pada jaringan.
b) Kekurangan sinyal digital
Berikut kekurangan sinyal digital.
(1) Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar.
(2) Hilangnya informasi akibat pengambilan sampel.
(3) Sistem dan pemrosesan lebih kompleks.
(4) Terbatasnya kecepatan prosesor.
b. Sinyal analog

Sinyal analog merupakan sinyal data berbentuk gelombang kontinu yang membawa
informasi dengan cara mengubah karakteristikgelombang.Terdapat dua parameter atau
karakteritistik utama yang dimiliki isyarat analog yaitu frekuensi dan amplitude. Umumnya,
isyarat analog dihubungkan dengan gelombang sinus karena gelombang sinus merupakan dasar
dari semua bentuk isyarat analog. Hal ini sesuai fakta analisis fourier yang menyatakan sinyal
analog didapatkan dari kombinasi beberapa gelombang sinus. Pemanfaatan dari sinyal analog
menjadikan jangkauan transmisi datanya lebih jauh, tetapi hal ini mengakibatkan sinyal analog
mudah dipengaruhi oleh noise.
1) Variabel dasar sinyal analog
Berikut tiga variabel dari sinyal analog.
a) Amplitudo merupakan parameter untuk menyatakan tinggi dan rendahnya tegangan
sinyal analog.
b) Frekuensi merupakan jumlah dari gelombang sinyal analog di setiap satu detik.
c) Phase merupakan besar sudut sinyal analog pada jangka waktu tertentu.
2) Karakteristik sinyal analog
Sinyal analog memiliki beberapa karakteristik yang dijelaskan sebagai berikut.
a) Memiliki sifat kontinu untuk menampilkan data.
b) Memiliki kualitas yang bagus apabila digunakan pada komunikasi dengan lintasan
yang rendah.
c) Memiliki peluang error yang besar dan error sulit untuk diperbaiki.
d) Rawan terkena noise.
e) Memiliki daya simpan informasi yang rendah.
f) Modifikasi informasi sulit untuk dilakukan.
g) Menggunakan konsep frekuensi.
h) Bandwidth yang digunakan lebih boros.
3) Kelebihan dan kekurangan sinyal analog
Berikut kelebihan dan kekurangan dari sinyal analog yang dapat dimanfaatkan sebagai
pertimbangan apabila ingin digunakan pada sistem radio dan televisi.
a) Kelebihan sinyal analog
Kelebihan sinyal analog dipaparkan dalam poin-poin berikut.
(1) Pemrosesan lebih mudah dilakukan.
(2) Cocok digunakan dalam penyaluran audio dan video.
(3) Kepadatannya lebih tinggi sehingga informasi yang disajikan lebih halus.
(4) Bandwidth yang digunakan lebih sedikit dibandingkan sinyal digital.
(5) Suara yang direpresentasikan lebih akurat.
(6) Lebih mudah dikompresi.
(7) Terjadinya enkripsi pada setiap infromasi yang berbentuk digital.
(8) Tersedianya alat pengeditan dalam jumlah banyak.
(9) Dapat untuk mengedit suara tanpa mengubah file atau salinan.
(10) Pengiriman data menggunakan perantara jaririgan mudah dilakukan.
b) Kekurangan sinyal analog
Kekurangan sinyal analog dipaparkan dalam poin-poin berikut
1) kualitas sinyal yang lebih rendah dari sinyal digital.
2) Kabel yang digunakan memiliki sensitivitas terhadap pengaruh dari luar (eksternal).
3) Sinkronisasi suara analog cukup sulit untuk dilakukan
4) Ketersediaan model dengan interface digital rendah
5) Terbatasnya pengeditan
6) Buruknya interface multi pengguna

2. Representasi Besaran Digital


Besaran digital memiliki sifat yang diskrit, artinya besaran hanya memiliki dua keadaan
yang disebut keadaan biner. Keadaan biner terdiri atas level logika 0 atau keadaan rendah serta
level logika 1 atau keadaan tinggi. Besaran digital dapat direpresentasikan ke dalam beberapa hal
atau bidang berikut
a. Representasi besaran digital dengan tegangan listrik
Besaran digital pada tegangan listrik dapat diwujudkan dalam berbagai macam bentuk
seperti gambar dibawah ini.
b. Representasi besaran digital dengan diode
Besaran digital juga dapat direpresentasikan dengan dioda. Dioda adalah komponen
elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor.Terdapat dua jenis elektroda yaitu anoda dan
katoda. Sifat yang dimiliki dioda yakni apabila anoda diberikan tegangan dengan nilai yang lebih
tinggi dari katodanya, dioda berada dalam keadaan menghantar. Sementara itu, dioda tidak
berada dalam kondisi menghantar jika tegangan di kedua elektroda bernilai sama. Peristiwa
tersebut juga terjadi apabila tegangan anoda bernilai lebih rendah dibandingkan tegangan di
katoda. Dioda pada keadaan mengantar (conducting) akan memiliki keadaan level logika 1 dan
keadaan level logika 0 saat tidak

c. Representasi besaran digital dengan transistor


Transistor adalah komponen elektronika yang memiliki tiga elektrode yaitu basis emitor,
serta kolektor. Ketiga elektroda tersebut berfungsi sebagai sakelar maupun penguat (amplifier).
Dalam hal ini, basis adalah elektroda pengendali yang berfungsi menentukan kondisi transistor.
Besaran digital yang direpresentasikan dengan transistor ditunjukkan saat transistor dalam
keadaan jenuh dan mati.
Apabila transistor dalam keadaan jenuh, transistor dianggap mempresentasikan level logika
1 karena memiliki sifatseperti sakelar tertutup. Sementara itu, transistor berada dalam keadaan
mati apabila mempresentasikan level logika 0 karena memiliki sifat seperti sakelar terbuka.
Untuk memberikan kondisi saat transistor dalam keadaan mirip sakelar tertutup antara elektroda
kolektor dan emitor, bagian basis harus diberikan tegangan tinggi. Hal ini juga berlaku apabila
transistor ingin dibuat seperti sakelar terbuka antara kolektor dan emitor. Dengan demikian,
tegangan yang terdapat pada elektroda basis harus dibuat rendah.

d. Representasi besaran digital dengan sakelar


Representasi lain dari besaran digital adalah sakelar yang sebenarnya. Sakelar tertutup
akan mewakili level logika 1 dan sakelar terbuka mewakili level logika 0. Pada umumnya,
representasi level logika pada sakelar ini untuk bagian input suatu rangkaian logika. Sementara
itu, bagian output dari level logika diwakili atau direpresentasikan menggunakan indikator Light
Emitting Diode (LED).

e. Representasi level logika menggunakan LED


LED adalah piranti elektronik dengan jumlah elektroda sebanyak dua buah yang terdiri
atas anoda dan katoda. Apabila tegangan yang terdapat di antara anoda dan katoda bernilai lebih
besar daripada tegangan ambang (threshold'), lampu LED akan menyala. Lampu LEDakan mati
jika tegangan di antara anoda dan katoda bernilai lebih kecil dari tegangan ambang. LED yang
menyala akan mewakili level logika 1 dan ketika mati mewakili level logika 0.

f. Representasi besaran digital pada bidang elektronika


Representasi besaran digital pada bidang elektronika, terutama pada sistem atau rangkaian
digital umumnya dinyatakan dalam bentuk gambar berikut.
3. Penerapan Rangkaian Digital di Bidang Teknik Audio Video
Penerapan rangkaian digital dalam bidang teknik audio video menjadi sangat penting
karena teknologi ini mampu menghasilkan sinyal yang lebih baik, lebih stabil, dan lebih mudah
dikendalikan. Rangkaian digital ini untuk memproses sinyal audio dan video. Proses yang
dimaksud antara lain proses perekaman, pengeditan, dan distribusi.
Berikut contoh penerapan rangkaian digital yang terdapat pada bidang teknik audio video.
a. Kamera digital
Kamera digital berfungsi memotret atau mengabadikan gambar menggunakan sensor
dengan format berbentuk digital. Gambar tersebut akan disimpan di media penyimpanan digital.
Media tersebut dikenal dengan nama memori. Kamera sendiri merupakan perangkat yang
menghasilkan gambar melalui objek di lingkungan sekitar dan akan dibiaskan melalui lensa di
sensor CCD.
Perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadikan kamera digital juga
menggunakan sensor Back Side Illuminated (BSI)-CMOS.

tentu memiliki kelebihan dan kekurangan yang diuraikan sebagai berikut.


1) Kelebihan kamera digital
Berikut kelebihan dari kamera digital.
a) Hasil pemotretan gambar dapat langsung dilihat menggunakan layar LCD yang
terdapat di kamera digital.
b) Pengambilan gambar dapat dilakukan berulang kali tanpa biaya tambahan untuk biaya
cuci cetak foto.
c) Penggunaan kamera yang mudah dan proses pengiriman foto dapat dilakukan secara
elektronik.
d) Hasil pemotretan gambar secara permanan dapat disimpan dan warna pada foto tidak
akan mengalami perubahan, walaupun disimpan dalam jangka waktu lama.
e) Ramah lingkungan karena pada proses pencetakan tidak menggunakan bahan kimia.
2) Kekurangan kamera digital
Berikut kekurangan dari kamera digital.
a) Harganya relatif mahal karena memiliki resolusi tinggi.
b) Menyediakan baterai cadangan karena sistem operasinya menggunakan baterai.
c) Terdapat artifac serta noise pada gambar untuk penggunaan ISO yang tinggi.
b. Smartphone

Smartphone merupakan telepon seluler pintar atau telepon gengggam yang memiliki fitur
canggih (internet, email, sampai membaca e-book) serta kemampuan operasi tinggi seperti
komputer. Smartphone juga dapat didefinisikan sebagai telepon gengggam yang bekerja
mengggunakan perangkat lunak sistem operasi (OS). OS berfungsi menyediakan hubungan
standar dan mendasar bagi para pengembang aplikasi.
Pada jaringan internet, smartphone bekerja sendiri menggunakan gelombang radio digital.
Hal ini menjadikan smartphone dapat mengatasi beberapa informasi yang dikirim dan diterima
oleh perangkat digital satu ke perangkat lain. Infomasi tersebut dikirim dan diterima dengan
memanfaatkan teknologi Frequency Shift Keying (FSK).
beberapa dampak negatif apabila tidak segera dihentikan. Berikut kelebihan dan
kekurangan dari penggunaan smartphone.
1) Kelebihan smartphone
Kelebihan smartphone ini diuraikan sebagai berikut.
a) Komunikasi mudah dan praktis untuk dilakukan.
b) Multifungsi karena dapat digunakan sebagai radio, perekam suara, GPS, sampai
kamera.
c) Harga yang bervariasi sehingga calon pembeli dari berbagai kalangan dapat
membelinya sesuai anggaran yang dimiliki.
d) Mudah untuk dipelajari dalam waktu singkat.
e) Akses instan karena seluruh informasi di seluruh penjuru dunia dapat diakses dalam
satu perangkat elektronik.
2) Kekurangan smartphone
Adapun kekurangan smartphone diuraikan sebagai berikut.
a) Mengalami nomophobia (penyakit medis, para penggunanya merasa takut untuk jauh
dari smartphone).
b) Menjadi target cybrecrime apabila menggunakan smartphone secara sembarangan dan
kurang berhati-hati.
c) Pengaruh terhadap hubungan. Hal ini terjadi karena smartphone dapat membuat setiap
orang mudah membangun hubungan satu sama lain. Apabila para pengguna terlalu
fokus dengan smartphone, hal yang akan terjadi adalah mudahnya berhubungan dekat,
khususnya untuk hal buruk umumnya disebut korban. Orang tersebut akan menjadi
korban dari hal yang dilakukan oleh pengguna smartphone lain.
d) Mengalihkan konsentrasi. Hal ini terjadi saat para pengguna smartphone sudah
kecanduan sehingga mengalami penurunan produktivitas dan pengalihan konsentrasi.
e) Durabilitas yang rendah saat smartphone memiliki ketahanan fisik lebih rendah
dibandingkan ponsel di masa lalu. Hal ini karena ponsel zaman dulu memiliki bentuk
yang lebih padat dan kompak.
c. TV (televisi)

Istilah TV berasal dari bahasa Yunani. Istilah tersebut berasal dari kata tele (jauh) dan visi
(gambar). Berdasarkan asal mula istilahnya, TV didefinisikan sebagai benda elektronikyang
memiliki fungsi menyajikan tampilan visual dalam bentuk suara (audio) dan gambar (visual). TV
berfungsi sebagai alat komunikasi dan media yang menghubungkan penggunanya dengan dunia
luar.'
TV memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik-karakteristik tersebut dipaparkan
sebagai berikut.
1) TV dapat menyampaikan informasi dalam bentuk audio visual sehingga para
pengguna dengan mudah dapat memahami informasi yang diberikan.
2) Informasi yang disampaikan berbentuk suara dan gambar sehingga para pelaku
penyiaran harus mengubah infomasi tersebut agar informasi dapat ditampilkan dalam
bentuk visual.
3) TV adalah media massa satu arah yang bertugas sebagai penyampai informasi serta
komunikator.
4) Informasi yang diberikan bersifat umum atau terbuka tanpa sangkut paut kepentingan
organisasi atau individu.
5) Tayangan yang diberikan bersifat selintas dan tidak ditayangkan ulang.
6) Tayangan di TV dilaksanakan secara serempak. Hal ini membuat para pengguna TV
dapat menikmati satu acara pada waktu bersamaan.
B. Macam-Macam Rangkaian Digital
Terdapat beberapa jenis rangkaian digital yang umumnya digunakan, yaitu rangkaian
kombinasional, rangkaian sekuensial, dan rangkaian logika. Rangkaian kombinasional terdiri
atas beberapa gerbang logika yang terhubung secara paralel. Output gerbang hanya bergantung
pada inputnya. Sementara itu, rangkaian sekuensial memiliki elemen penyimpan seperti flip-flop
untuk menyimpan informasi dan menghasilkan output- nya. Terakhir, rangkaian logika adalah
gabungan antara rangkaian kombinasional dan sekuen untuk menghasilkan fungsi logika yang
lebih kompleks. Dalam pengembangan teknologi digital, agar rangkaian digital lebih mudah
dipahami maka diperlukan konversi bilangan yang terdiri atas bilangan biner, oktal, desimal,
serta heksadesimal.
1. Sistem dan Konversi Bilangan
Sistem bilangan adalah sistem yang dimanfaatkan untuk mewakili suatu besaran input dan
output dari rangkaian digital menggunakan basis radix atau angka sebagai batasan. Contohnya,
suatu bilangan desimal terdiri atas satuan angka 0-9. Berdasarkan angka tersebut, dapat
dikatakan bilangan desimal terdiri atas 10 radix karena menggunakan basis angka sebanyak 10
digit.
a. Macam-macam sistem bilangan
Sistem bilangan pada teknik elektronika digital dibagi menjadi empat jenis. Keempat jenis
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1 Macam-Macam Sistem Bilangan
No. Jenis Basis Komponen
1. Biner
Bilangan Bil. Berbasis 2 0,1
Bilangan
2. Oktal Bil. Berbasis 8 0,1,2, 3,4, 5, 6,7
3. Desimal Bil. Berbasis 0, 1,2, 3,4, 5, 6, 7, 8,9
4. Hexadesimal Bil.
10 Berbasis 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9, A, B, C, D,
1) Sistem bilangan desimal 16 E, F
Sistem bilangan desimal terdiri atas angka 0-9 sehingga dapat dikatakan bahwa sistem ini
memiliki radix sebanyak 10. Radix adalah jumlah simbol atau angka yang digunakan di suatu
bilangan. Pada sistem bilangan desimal terdapat dua konsep yang digunakan. Kedua konsep
tersebut diuraikan sebagai berikut.
a) Bilangan desimal nilai mutlak (absolute value) merupakan sistem bilangan desimal
yang dinyatakan menggunakan angka 0-9.
b) Bilangan desimal nilai tempat (positional value) merupakan sistem bilangan desimal
yang dinyatakan dari sebelah kiri, mulai dari bentuk satuan, puluhan, ribuan, dan
bilangan lainnya.
Tabel 1.2 Nilai Tempat Sistem Bilangan Desimal

Jumlah bilangan Dst. 10.000 1.000 100 10 1

Nilai tempat Dst. Puluh ribuan ribuan ratusan puluhan satuan


Berdasarkan tabel di atas dapat diambil contoh angka 567. Jika angka tersebut dijabarkan,
angka 5 menunjukkan nilai ratusan, 6 menunjukkan nilai puluhan, serta 7 menunjukkan nilai
satuan.
Pada sistem bilangan digital, terdapat dua jenis bobot antara lain bobot dengan bilangan
nilai tempat terbesar atau Most Significant Digit (MSD) dan bobot dengan bilangan nilai tempat
terkecil atau Least Significant Digit (LSD). Kedua bobot tersebut dapat dicontohkan kembali
menggunakan angka 567. Angka 5 merupakan MSD dan angka 7 adalah LSD. Untuk
penggunaannya, sistem bilangan desimal umumnya ditemukan dan dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Sistem bilangan biner
Sistem bilangan biner umumnya disebut bahasa mesin karena hanya memiliki dua angka
atau radix. Angka tersebut terdiri atas angka 0 yang menunjukkan kondisi padam dan angka 1
menunjukkan kondisi hidup. Oleh karena itu, sistem ini umumnya untuk memanipulasi data yang
terdapat pada hardware. Sistem ini terdiri atas dua jenis bobot yakni bobot paling besaratau Most
Siginificant Bit (MSB) dan bobot paling kecil atau Least Significant Bit (LSB).
Bit didefinisikan sebagai digit pada sistem bilangan biner. Pada rangkaian elektronika
digital, bit yang umum digunakan ini mulai dari jumlah 4, 8,16, 32,64, serta 128 bit.
Tabel 1.3 Bobot Nilai Digit Sistem Bilangan Biner
27 26 25 24 23 22 21 2°
128 64 32 16 8 4 2 1
Tabel 1.4 Urutan Bilangan Biner 4 Bit ke Desimal
Bilangan Bilangan Biner
0Desimal 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
10 1010
11 1011
12 1100
13 1101
14 1110
15 1111

Contohnya, terdapat bilangan biner 10101100 dengan jumlah bit sebanyak 8. Angka yang
terletak di ujung sebelah kiri yaitu 1 yang merupakan MSB, sedangkan untuk angka di ujung
kanan yaitu 0 yang merupakan LSB.
3) Sistem bilangan oktal
Sistem bilangan oktal merupakan sistem yang terdiri atas delapan symbolangka mulai dari
angka 0-7 sehingga radix pada sistem ini berjumlah 8. Untuk menyatakan angka yang bernilai
lebih besardari 7 maka digunakan angka 10. Sistem bilangan oktal digunakan pada sistem
pemograman untuk generasi awal komputer.
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 10, 11,12,13, 14, 15, 16, 17, 20

4) Sistem bilangan heksadesimal


Sistem bilangan heksadesimal berbeda dengan ketiga sistem lainnya. Pada sistem ini terdiri
atas 16 simbol angka. Simbol-simbol tersebut terdiri kombinasi dari angka dan huruf yaitu 0-9
serta A-F. Huruf A-F digunakan sebagai pengganti angka 10-15 pada bilangan desimal. Sistem
bilangan desimal ini untuk melakukan manipulasi data pada software operasi microprocessor.
b. Konversi bilangan
Konversi bilangan adalah proses mengubah suatu bentuk bilangan menjadi bilangan
lainnya tanpa mengubah nilai bilangan tersebut. Konversi bilangan dibagi menjadi beberapa jenis
yang diuraikan sebagai berikut.
1) Biner ke desimal
Konversi bilangan biner menjadi bilangan desimal dilakukan untuk memanfaatkan nilai
tempat dari bilangan desimal. Konversi dilakukan dengan mengalikan bilangan biner dan hasil
pemangkatan nilai tempat. Hasil perkalian dari kedua bilangan tersebut akan dijumlahkan.
Berikut contoh konversi dari biner ke desimal.

2) Biner ke oktal
Konversi dilakukan dengan cara bilangan biner dikelompokkan menjadi 3 digit dari kanan.
Setiap 3 digit akan dikonversi menjadi oktal menggunakan konversi biner ke desimal. Berikut
contoh konversi dari biner ke oktal.
3) Biner ke heksadesimal
Konversi dilakukan dengan mengelompokkan bilangan biner menjadi 4 digit dari kanan.
Setiap 4 digit akan dikonversikan ke heksadesimal menggunakan konversi biner ke desimal.
Berikut contoh konversi dari biner ke heksadesimal.

Untuk pembagian di sisi kiri ditambahkan angka 0 sebanyak dua buah untuk melengkapi
agar bilangan biner berjumlah 4 digit di kedua sisi. Penambahan angka 0 bilangan biner hanya
boleh dilakukan di sebelah kiri.
4) Desimal ke biner
Konversi dilakukan dengan membagi bilangan desimal menggunakan bilangan biner dibagi
2 sampai habis. Apabila ditemukan sisa hasil bagi, akan ditulis 1. Akan ditulis 0 apabila tidak
terdapat sisa bagi. Hasil akhir dari konversi berupa angka biner ditulis dari bawah ke atas.
Berikut contoh konversi dari desimal ke biner.

5) Desimal ke oktal
Bilangan desimal akan dibagi dengan basis bilangan oktal yaitu 8 sampai habis. Apabila
ditemukan sisa hasil bagi (angka bukan 0), ditulis sesuai sisa hasil bagi tersebut. Ditulis 0 apabila
sisa bagi habis. Hasil akhir dari konversi desimal ke oktal ditulis dari bawah ke atas. Berikut
contoh konversi dari desimal ke oktal.
6) Desimal ke heksadesimal
Bilangan desimal dibagi dengan basis bilangan heksadesimal yaitu 16 sampai habis.
Apabila ditemukan sisa hasil bagi (angka bukan 0), akan ditulis. Ditulis 0 apabila sisa bagi habis.
Hasil akhir dari konversi desimal ke heksadesimal ditulis dari bawah ke atas. Berikut contoh
konversi dari desimal ke heksadesimal.

Angka 15 ditulis menjadi F sesuai urutan penomeran heksadesimal. Angka di atas 9 ditulis
menggunakan huruf. Format penulisan di atas angka 9 adalah 10=A, 11 =B, 12=C, 13=D, 14=E,
dan 15=F.
7) Oktal ke biner
Konversi dilakukan dengan cara setiap digit bilangan oktal dikonversi ke 3 digit bilangan
biner.

8) Oktal ke desimal
Konversi dilakukan dengan cara setiap digit bilangan oktal dikali dengan 8 sesuai
posisinya. Kemudian, setiap digit dari kanan akan dipangkat mulai dari 0.

9) Oktal ke heksadesimal
Konversi dilakukan dengan mengubah bilangan oktal merijadi bilangan biner lebih dahulu.
Kemudian, bilangan tersebut akan diubah dengan cara mengonversi empat digit bilangan biner
menjadi bilangan heksadesimal.
Oktal 2 5 3 7
Biner 010 101 011 111

Pada perubahan nilai oktal ke biner, setiap angka oktal diubah menjadi bentuk biner.
Biner 1010 0101 1111
Heksadesimal 5 5 F
10) Heksadesimal ke desimal
Konversi dilakukan dengan cara setiap digit bilangan heksagonal dikalikan dengan 16
sesuai posisinya. Setiap digit mulai dari kanan nantinya akan dipangkat mulai dari 0.

Heksadesimal = 7FD
7 15 13
7:2 = 3 sisa 1 15:2 = 7 sisa 1 13:2 = 6sisa 1
3:2 = 1 sisa 1 7:2 = 3 sisa 1 6:2 = 3 sisa 0
1:2 = 0 sisa 1 3:2 = 1 sisa 1 3:2 = 1 sisa 1
1:2 = 0sisa 1 1:2 = 0 sisa 1
Biner = 11111111011

2. Gerbang Logika Dasar


Gerbang logika merupakan bagian dasar perancangan dari rangkaian elektronika digital.
Gerbang logika dalam sistem rangkaian digital ini untuk mengubah sinyal masukan menjadi
sinyal keluaran.Terdapattiga gerbang logika dasar, yaitu gerbang AND, gerbang OR, dan
gerbang NOT. Berikut penjelasan masing-masing gerbang logika dasar tersebut.
a. GerbangAND
Keluaran gerbang AND akan memiliki logika 1 apabila semua masukannya berlogika 1.
Gerbang AND memiliki dua atau lebih masukan dengan hanya satu keluaran.
b. Gerbang OR
Keluaran gerbang OR akan memiliki logika 1 apabila salah satu masukannya berlogika 1.
Sama seperti gerbang AND, gerbang OR memiliki dua atau lebih masukan dengan hanya
satu keluaran.
c. Gerbang NOT
Gerbang NOT memiliki hanya satu masukan dan satu keluaran. Keluaran gerbang NOT
adalah kebalikan dari masukannya.
3. Jenis Rangkaian Digital
Terdapat dua jenis rangkaian digital yaitu rangkaian kombinasi dan rangkaian sekuensial.
Dalam dunia teknologi modern, kedua jenis rangkaian ini sangat penting dan digunakan secara
luas dalam berbagai aplikasi elektronika digital, mulai dari perangkat digital kecil sampai
jaringan besar dan kompleks. Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai rangkaian kombinasi
dan rangkaian sekuensial beserta dengan contoh-contohnya.
a. Rangkaian kombinasi
Rangkaian kombinasi adalah rangkaian digital yang hanya dapat menghasilkan keluaran
berdasarkan kondisi input saat ini. Rangkaian kombinasi dibentuk dari hasil penggabungan dua
atau lebih gerbang logika dasar sehingga menghasilkan logika keluaran yang baru. Berikut
beberapa contoh rangkaian digital kombinasi.
1) Gerbang NAND
Gerbang NAND merupakan logika yang terbentuk dari kombinasi gerbang NOT dan AND
dengan masukan sebanyak dua variabel atau lebih. Variabel yang digunakan mulai dari A, B, ....
serta satu variabel keluaran yaitu F. Variabel keluaran akan memiliki logika 0 apabila secara
keseluruhan masukannya dalam keadaan 1.
2) Gerbang NOR
Gerbang NOR merupakan kombinasi dari dua gerbang yaitu gerbang NOT dan OR.
Gerbang ini memiliki masukan sebanyak dua variabel atau lebih dengan variabel yang digunakan
adalah A,B, ... dan satu variabel keluaran F. variabel keluaran gerbang NOR akan memiliki
logika 1 apabila semua masukannya dalam keadaan 0.
3) Gerbang EX-OR
Gerbang Exclusive-OR atau EX-OR berfungsi menghubungkan dua masukan variabel
yaitu variabel A dan B. Gerbang ini juga dilengkapi dengan satu variabel keluaran berupa F.
4) Gerbang EX-NOR
Gerbang Exclusive-Not OR atau EX-NOR berfungsi menghubungkan dua masukan
variabel yaitu variabel A dan B. Gerbang EX-NOR juga memiliki satu variabel keluaran berupa
F.

5) Enkoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasi yang berfungsi mengubah sinyal masukan
analog menjadi sinyal keluaran berbentuk digital. Enkoder terbuat dari gerbang-gerbang logika
yang akan menghasilkan keluaran berbentuk biner. Keluarannya tersebut merupakan hasil
tanggapan dari dua atau lebih variabel masukan (input). Hasil keluaran (output) dinyatakan
menggunakan aljabar Boole bergantung pada berbagai macam kombinasi gerbang yang
digunakan.
Suatu enkoder harus memenuhi syarat perancangan yaitu m<2n. Variabel m merupakan
kombinasi masukan (input), sedangkan n merupakan jumlah bit keluaran (output) dari enkoder.
Satu kombinasi input hanya dapat dimanfaatkan untuk mewakili satu kombinasi output.
6) Dekoder
Dekoder adalah rangkaian logika kombinasi yang berfungsi mengubah sinyal masukan
digital menjadi sinyal keluaran berbentuk analog. Jadi, sifatnya merupakan kebalikan dari
enkoder.
7) Multiplekser
Multiplekser atau MUX adalah rangkaian logika kombinasi yang dapat memilih satu dari
beberapa masukan yang diterimanya. Sinyal masukan terpilih tersebut nantinya akan diteruskan
ke bagian keluarannya. Pemilihan masukan ditentukan oleh sinyal kontrol.
8) Demultiplekser
Demultiplekser atau DEMUX memiliki fungsi yang berkebalikan dari multiplekser.
Demultiplekser memiliki satu masukan dan beberapa keluaran. Satu masukan yang
diterimademultiplekserakandidistribusikan ke beberapa masukan. Sinyal masukan yang akan
diteruskan ke bagian keluaran akan dipilih oleh sinyal kontrol.

9) Adder
Multiplekser, demultiplekser, enkoder, dan dekoder dimanfaatkan untuk keperluan
transmisi atau pengiriman data, sedangkan adder untuk fungsi penjumlahan bilangan biner.
Untuk adder dibagi menjadi dua jenisyang diuraikan sebagai berikut.
a) Half adder
Rangkaian half adder didefinisikan sebagai dasar bilangan biner yang masing-masing
hanya memiliki satu bit. Berdasarkan pernyataan tersebut, half ladder disebut sebagai penjumlah
tidak lengkap. Berikut beberapa persamaan dari half adder yang dijadikan sebagai tabel
kebenaran.
(1) Apabila A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya adalah S (Sum) = 0
(2) Apabila A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya adalah S (Sum) = 1
(3) Apabila A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya adalah S (Sum) = 0. Nilai pindahan Cy
(Carry Out) = 1.
Berdasarkan pernyataan tersebut, half adder memiliki dua masukan yang terdiri atas A dan
B. Half adder juga' memiliki dua keluaran berupa S dan Cy.
Tabel 1.5 Kebenaran Half Adder
INPUT OUTPUT
A B S cy
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1

Keterangan
A= Augend (bilangan yang dijumlahkan)
B= Addend (bilangan penjumlah)
S= Sum (hasil penjumlahan)
Cn= Next carry (bawaan berikutnya)
b) Full adder
Full adder ini mengolah data penjumlahan untuk 3 bit bilangan atau lebih dengan jumlah
bit yang tidak terbatas. Oleh karena itu, full adder umumnya disebut rangkaian penjumlah
lengkap. Terdapat 3 input dan 2 output pada full adder. Kedua output disimbolkan dengan S
(Sum) untuk hasil penjumlahan dan C (Carry).
Tabel 1.6 Kebenaran Full Adder
INPUT OUTPUT
A B C S cy
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
c. Rangkaian sekuensial
Rangkaian sekuensial adalah rangkaian digital dengan sinyal keluaran yang bergantung
dari kondisi input saat ini dan kondisi sebelumnya.
1) Rangkaian flip-flop
Rangkaian flip-flop adalah rangkaian elektronika yang memiliki dua arus stabil dan
berfungsi sebagai tempat menyimpan informasi. Maksudnya rangkaian flip-flip adalah sebuah
multivibrator bistabil. Hal ini karena tegangan keluaran pada dua tingkat multivibratornya stabil
dan dapat mengubah situasi tingkat tegangan keluaran saat dipicu.
Dua output yang dimiliki rangkaian flip-flop salah satu outputnya adalah komplemen
output. Keluaran output pada flip-flop berupa tegangan rendah yang ditandai 0 dan tegangan
tinggi yang ditandai 1. Jenis-jenis rangkaian flip-flop diuraikan sebagai berikut.
a) S-R flip-flop
Rangkaian flip-flop S-R atau R-S umumnya disebut Set-Clear (S- C) flip-flop. Rangkaian
ini adalah rangkaian dasar flip-flop yang memiliki dua inputan yaitu Set (S) dan Reset (R). Flip-
flop S-R juga memiliki dua output yang logikanya berlawanan yakni berupa output Q dan
Q'fdibaca Not Q). Rangkaian flip-flop dapat dirancang menggunakan gerbang logika NAND dan
NOR yang ditunjukkan pada kedua gambar di bawah ini.

Berdasarkan rangkaian flip-flop S-R Gambar 1.16 menunjukkan bahwa ouput


rangkaiannya dibangun dengan gerbang NAND yang memiliki logika apabila S = 1 dan R=0.
Begitu juga sebaliknya, apabila S=0 dan R=1, outputnya akan berada pada salah satu keadaan
dengan logika 0 atau 1 yang disebut keadaan tidak menentu. Ketika S=R=1, hasil outputnya
tidak berubah atau sama dengan keadaan awalnya. Kondisi ini disebut memori dari rangkaian
flip-flop.
Rangkaian flip-flop dibangun dengan gerbang logika NOR yang memiliki kondisi operasi
logika outputnya berbeda. Rangkaian ini memiliki output dengan logika 1 saat S=1 dan C=0.
Begitu juga sebaliknya, output akan menjadi logika 0 saat S=0 dan C=1. Ketika S=C=1, hasil
outputnya tidak akan menentu, sedangkan apabila S=R=1, hasil keadaan outputnya sama dengan
keadaan awal memori. Berdasarkan uraian kedua rangkaian flip-flip dengan logika NAND dan
NOR, keduanya memiliki operasi logika yang berbeda. Dengan demikian, didapatkan tabel
kebenaran dari kedua rangkaian pada tabel berikut.
Tabel Kebenaran Rangkaian S-R Logika NAND dan NOR
Gerbang Logika NAD Gerbang Logika NOR
S R Q S R Q
0 0 * 0 0 M
0 1 0 0 1 1
1 0 1 1 0 0
1 1 M 1 1 *

Keterangan
1 = Reset
0 = Set
* = Tidak menentu
M= Memory
b) S-R flip-flop
angkaian clocked S-R flip-flop adalah rangkaian S-R flip-flop yang dikembangkan
kembali. Inputan pada R dan S dalam rangkaian S-R flip-flop disinkronisasi dengan
menambahkan input berupa clock atau detak. Clock ini dimanfaatkan untuk mengaktifkan flip-
flop agar memperoleh kondisi output sesuai keadaan R dan S pada flipflip tersebut. Ketika flip-
flop dipengaruhi oleh perubahan clock dari logika 1 ke 0, flip-flop dapat dikatakan aktif rendah
(low). Sebaliknya, apabila flip-flop aktif saat kondisi transisi clock positif dari logika 0 ke 1, flip-
flop dapat dikatakan aktif tinggi (high). Rangkaian clocked S-R flip-flop sama dengan S-R flip-
flop yang dapat dibangun dengan gerbang logika NAND dan NOR.

Berdasarkan Gambar, flip-flop tidak dipengaruhi oleh clock transisi negatif yang
disebabkan output NAND pada gate 1 dan 2 memiliki logika 1 apabila input clocknya diberikan
logika 0. Dengan demikian, flip-flop ini tidak akan berubah outputnya apabila mengalami
transisi negatif yang menandakan bahwa flip-flip ini dalam keadaan memori. Selain itu, apabila
input clock diberikan logika 1, kondisi outputnya akan ditentukan oleh inputan S dan R. Dengan
demikian, flip-flop akan bekerja ketika mendapat clock transisi positif. Contohnya, apabila input
R=0, kemudian S=1, keadaan yang dihasilkan adalah Q=1.

Pada Gambar rangkaian tersebut menunjukkan bahwa ketika clock diberikan logika 1,
output yang dihasilkan sama dengan keadaan sebelumnya atau memori. Sebaliknya, apabila
diberikan logika 0, hasil outputnya bergantung pada input R dan S. Apabila terjadi transisi clock
negatif pada input, sedangkan input R=0 dan S=1, hasil outputnya adalah Q=0. Begitu juga
sebaliknya, apabila R=1 dan S=0 dan terjadi transisi negatif, outputnya adalah Q=1. D Flip-flop
Rangkaian flip-flop D adalah rangkaian yang memiliki satu inputan yaitu D yang berasal
dari kata data. Rangkaian ini banyak digunakan sebagai sei memori pada komputer. Flip-flop D
merupakan rangkaian S-R flip-flop yang memiliki kondisi output tidak menentu. Istilah flip-flop
D adalah D-FF. Pada rangkaian S-R flip-flop ini memiliki dua inputan yaitu S dan R. Pada
rangkaian D-FF ini dimodifikasi menjadi satu inputan yaitu D (data) saja. Hasil modifikasi
rangkaian ini dengan adanya penabahan gerbang logika NOT dari input S ke R.

Tabel Kebenaran Rangkaian D Flip-Flop


Input Output
D Q Q
0 0 1
1 1 0

c) J-K flip-flop
Dinamakan J-K flip-flop karena inputannya adalah J dan K. Inputan ini disebut inputan
pengendali karena menentukan hal yang dibutuhkan rangkaian flip-flop saat pinggiran pulsa
positif tiba. J-K flip-flop dibuat untuk memberikan solusi dari kelemahan S-R flip-flop. Flip-flop
S-R tidak memberikan izin pada inputan dengan R=S=1. Rangkaian J-K flip-flop dapat dilihat
pada Gambar 1.21.
d) Rangkaian counter
Rangkaian counter atau pencacah adalah salah satu rangkaian register yang menggunakan
urutan logika digital dan dipicu oleh pulsa atau clock. Secara umum, rangkaian counter akan
mencacah atau menghitung dalam biner yang nantinya dapat dibuat untuk berulang ke hitungan
awal setiap saat maupun berhenti. Apabila counter berulang, jumlah kondisi biner berbeda dan
menunjukkan modulus counter. Contohnya, terdapat sebuah counter yang menghitung mulai 0-9
secara berulang maka disebut modulus (MOD) 10. Rangkaian dasar counter terdiri atas beberapa
flip-flop yang jumlahnya bergantung pada modulusnya. Counter terbagi menjadi dua yaitu
synchronous dan asynchronous yang dibedakan cara clock-nya. Counter asynchronous dibuat
menggunakan flip-flop dengan keadaan toggle, misalnya flip-flop J-K dan flip-flop D. Beberapa
jenis rangkaian counter diuraikan sebagai berikut.
e) Pencacah riak
Pencacah asynchonous atau pencacah ripple (riak) merupakan pencacah yang terdiri atas
flip-flop dalam hubungan cascade (seri). Adanya perubahan keadaan adalah reaksi berantai yang
beriak melalui pencacah. Oleh karena itu, dinamakan pencacah riak. Berikut contoh rangkaian
pencacah riak dengan flip-flop J-K.

Berdasarkan gambar di atas, input J dan K terpasang pada tingkat tegangan tinggi. Hal ini
mengakibatkan setiap flip-flop mengalami toggle saat masukan detak menerima tepi negatif
pulsa. Gambar diagram pewaktu pencacah riak dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar tersebut menunjukkan apabila SLR rendah, smua flipflop akan direset sampai
menghasilkan Q3Q2Q1QO = 0000. Apabila CLR berlogika tinggi, pencacah siap melaksanakan
operasi karena flip-flop sebelah kanan menerima pulsa detak secara langsung. Hal ini
menyebabkan Qo mengalami toggle sekali setiap tepi negatif pulsa detak. Ketika nilai Q o berubah
dari 1 menjadi 0, flip-flop 1 akan menerima tepi negatif pulsa dan menimbulkan toggle pada
keluaran Qr Dengan demikian, apabila flip-flip mengalami reset menjadi 0, akan menyebabkan
adanya toggle pada flip-flopnya.
f) Pencacah sinkron
Synchronous counter atau pencacah sinkron adalah rangkaian counter yang pemicu
masukan clocknya terhubung dengan setiap flip-flop. Hal ini mengakibatkan setiap flip-flop
beroperasi dengan masukan transisi clock yang sama. Pencacah sinkron harus memperhatikan
setiap flip-flop untuk menahan transisi keluarannya sampai gilirannya tiba. Pencacah riak saat
waktu tunda propagasi total adalah ntp. Hal ini menyebabkan pencacah riak lambat dalam
pemakaian tertentu. Untuk mengatasi hal tersebut, digunakanlah pencacah sinkron. Contoh
rangkaian pencacah sinkron dapat dilihat pada gambar berikut.

Saat pencacah sinkron terkendali, sinyal count rendah akan membuat seluruh flip-flip tidak
aktif. Apabila count tinggi, rangkaian akan berfungsi sebagai pencacah sinkron yang berarti
setiap tepi positif dari detak akan menaikkan satu angka cacahan.
g) Pencacah modulus
Modulus suatu pencacah merupakan jumlah keadaan yang dimilikinya. Pada pencacah riak
4-bit memiliki modulus 16 yang menandakan adanya 16 keadaan keluaran berbeda dari 0000
sampai 1111. Rangkaian pencacah modulus 10 (mod-10) umumnya disebut rangkaian pembagi-
10 atau pencacah decade. Berikut contoh rangkaian modulus 10.

Pencacah mod-10 memiliki 4 bit dengan harga 8-an, 4-an, 2-an, dan 1-an. Oleh karena itu,
dibutuhkan empat flip-flop yang dihubungkan dengan pencacah riak. Selain itu, penambahan
gerbang logika NAND dibutuhkan untuk menghapus seluruh flipflop kembali dalam keadaan 0
setelah hitungan ke 10. Mod-10 hanya menghitung sampai 9 (1001) sehingga hitungan
berikutnya 10- 1010 dimanfaatkan untuk menghasilkan pulsa reset. Penggunaan gerbang NAND
ini agar dapat membuat sejumlah pencacah modul lain dengan tetap memperhatikan logika 1
sebagai tanda tercapainya batas perhitungan. Pencacah modul dibangun dengan beberapa flip-
flop individual ataupun empat flip-flop dalam paket IC 7493 yang telah menerapkan gerbang
reset NAND. Berikut urutan pencacah modulus 10.
Q =0000 (0) Q=0110 (6)
Q =0001 (1) Q =0111 (7)
Q=0100 (2) Q=1000 (8)
Q =0011 (3) Q=1001 (9)
Q=0100 (4) Q =0000 (0)
Q=0101 (5)

3) Rangkaian shift register


Rangkaian shift register disebut juga dengan register geser. Shift register merupakan
rangkaian yang mampu melakukan pergeseran informasi biner ke kiri dan ke kanan. Shift
register memiliki konfigurasi yang terdiri atas sebuah rangkaian flip-flop yang dihubungkan
secara cascade yaitu output, salah satu dari flip-flop dihubungakan ke inputan flip-flop
berikutnya. Pada shift register, semua flip-flopnya akan menerima pulsa clock diwaktu yang
sama. Hal tersebut mengakibatkan pergeseran dari suatu keadan ke keadaan berikutnya.
Berdasarkan sistem input-output, shift register terbagi menjadi beberapa macam yang diuraikan
sebagai berikut.
a) SISO
Shift register Serial Input Serial Output (SISO) merupakan salah satu jenis register yang
inputan dan outputnya secara seri. Berdasarkan arah pergeserannya, SISO dikelompokkan
menjadi dua yaitu register geser kiri dan kanan. Apabila kedua pergeseran tersebut digabung,
disebut shift control register. Pada shift control register memiliki bit Serial Control (SC) yang
berfungsi sebagai pemilihan jenis pergeseran. Apabila SC memiliki logika 0, penerapan register
geser kanan terdapat pada rangkaian register. Sementara itu, register geser kiri memiliki logika 1
maka penerapan register kiri terletak pada rangkaian register. Contoh rangkaian shift register
SISO ditujukkan pada gambar berikut.

b) SIPO
Shift register Serial Input Paralel Output (SIPO) yaitu salah satu jenis rangkaian shift
register yang memiliki inputan dengan bentuk serial dan output dengan bentuk paralel. SIPO
memiliki parameter read out atau port. Parameter ini berfungsi sebagai pengambil data dalam
bentuk paralel. Apabila parameter read out memiliki logika 0, hasil outputnya akan berlogika 0
semua. Begitu juga sebaliknya, apabila parameter read out memiliki logika 1, hasil outputnya
akan sama dengan data flip-flop yang terdapat pada register. Rangkaian shift register SIPO
ditunjukkan pada gambar berikut.

c) PIPO
Shift register Paralel Input Paralel Output (PIPO) termasuk salah satu jenis rangkaian shift
register yang memiliki inputan dan output dengan bentuk paralel. Rangkaian PIPO memiliki
sebuah reset yang dimanfaatkan untuk membuat output register =0 sebelum mendapat input
paralel. Contoh rangkaian shift register PIPO ditunjukan gambar berikut

d) PISO
Shift register Paralel Input Serial Output (PISO) yakni rangkaian yang berbeda dari semua
jenis shift register sebelumnya. Rangkaian ini akan menginputkan data secara paralel yang akan
ditransfer pada output dengan keadaan bentuk serial (satu per satu). Rangkaian dapat dibentuk
dengan berbagai macam cara menggunakan flipflop dan ditambahkan beberapa gerbang
kombinasional dengan multiplexer dan counter. Contoh rangkaian shift register PISO
ditunjukkan pada gambar berikut.

Bab 2 Arsitektur Mikrokontroler


A. Memahami Mikrokontroler
Mikrokontroler berfungsi sebagai pengendali komponen yang terhubung dengan satu set
instruksi atau program. Fungsi mikrokontroler mirip dengan PC karena keduanya memiliki
fungsi pengendalian. Perbedaannya terlihat pada pengendalian mikrokontroler yang bersifat
spesifik, sedangkan PC lebih general (umum).

Mikrokontroler termasuk dalam ilmu terapan yang penerapannya dapat ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya jam digital, televisi, dan kulkas. Selain itu, mikrokontroler juga
banyak digunakan dalam penelitian dan pengembangan. Penelitian ini umumnya dilakukan oleh
dosen, guru, atau bahkan mahasiswa yang mengangkat judul tesis dan skripsi maupun tugas
akhir menggunakan mikrokontoler.
mikrokontroler digunakan dalam beberapa sistem elektronika, yakni pada sistem manajemen
mesin mobil, keyboard komputer, alat ukur elektronik, televisi, radio, telepon digital,
mobile^phone, microwave oven, printer, scanner, lemari pendingin, AC, CD/DVD player,
kamera, mesin cuci, Programmable Logic Controller (PLC), robot, sistem otomasi, sistem
akuisisi data, sitem keamanan, sistem Electronic Data Capture EDC), mesin ATM, modem, dan
router.
Mikrokontroler juga digunakan dalam beberapa aplikasi, seperti aplikasi untuk
pengendalian, otomasi industri, akuisisi data, dan telekomunikasi.
1. Sejarah Perkembangan Mikrokontroler
Sejarah perkembangan mikrokontrolertidakterlepasdari sejarah mikroprosesordan
komputer. Sebelum ditemukannya mikrokontroler, diawali dengan ditemukannya mikroprosesor,
kemudian komputer. Setelah itu, ditemukan mikrokontroler dengan uraian peristiwa berikut.
a. John Napier pada tahun 1617 menemukan sistem untuk melakukan perkalian dan
pembagian berdasarkan logaritma.
b. Gottfriend Wilhelm Leibniz pada tahun tahun 1694 membuat mesin mekanik yang
mampu melakukan operasi /, dan akar kuadrat.
c. Charles Babbage pada tahun 1835 memberikan usulannya mengenai komputer digital
atau digital computer pertama di dunia yang menggunakan punched card untuk data dan
instruksi serta program control (looping and branching dengan unit aritmatik dan unit
penyimpanan).
d. George Boole pada tahun 1850 melakukan pengembangan symbolic logic, termasuk
operasi binari seperti AND dan OR.
e. Von Neumann pada tahun 1946 memberikan saran bahwa instruksi menjadi kode
numerik yang disimpan pada memori. Komputer dan semua mikrokontroler didasarkan
pada komputer Von Neumann.
f. Pada tahun 1948 ditemukan transistor, kemudian mengembangkan konsep sofware.
Selanjutnya, pada tahun 1948 dimulai dengan perkembangan hardware penting seperti
transistor.
g. Pada tahun 1959, Integrated Circuit (IC) dibuat pertama kali.
h. Pada tahun 1971, Intel membuat mikroprosesor Intel 4004. Ini merupakan mikroprosesor
pertama yang dikembangkan oleh Intel (Integrated Electronics). Mikroprosesor ini
memiliki transistor sebanyak 2250. Intel 4004 merupakan mikroprosesor 4 bit. Pada
tahun 1974, Intel membuat mikroprosesor generasi kedua yaitu Intel 8008. Mikroprosesor
ini merupakan mikroprosesor 8 bit. Ukuran bit yang semakin besar dapat diartikan bahwa
mikroprosesor mampu memproses lebih banyak data. IC mikroprosesor Intel 4004 dan
Intel 8008 dikemas berupa Dual Inline Package (DIP).
i. Pada tahun 1972, dibuat mikrokontroler TMS 1000. Mikrontroler ini adalah
mikrokontroler 4 bit yang dibuat oleh Gary Boone dari Texas Instrument (Tl). Boone
merancang IC yang mampu menampung hampir seluruh komponen membentuk
kalkulator, hanya layar dan keypad yang tidak dimasukkan. Kemudian, pada tahun 1983,
Tl menawarkan mikrokontroler ini untuk dijual kepada industri elektronik sebanyak 100
juta IC mikrokontroler TMS 1000 telah dijual.
j. Pada tahun 1974, beberapa pabrik yang membuat IC menawarkan mikroprosesor dan
pengendali menggunakan mikroprosesor. Mikroprosesor yang ditawarkan pada saat itu
adalah Intel 8080, 8085, Motorola 6800, Signetics 6502, Zilog Z80, dan Texas Instrumen
9900 (16 bit).
k. Mikrokontroler PIC dikembangkan dan dibuat pertama kali pada tahun 1975 di
Universitas Harvard. Pada tahun 1985, PIC mulai dikenalkan kepada publik oleh
Microchip. PIC adalah kepanjangan dari Peripheral Interface Controller atau dapat juga
kependekan dari Programmable Intelligent Computer.
l. Pada tahun 1976, Intel membuat mikrokontroler pertamanya yaitu Intel 8048.
m. Pada tahun 1978, mikroprosesor 16 bit banyak digunakan, seperti Intel 8086, Motorola
68000, dan Zilog Z8000. Sejak itu, pabrik yang membuat mikroprosesor terus
mengembangkan mikroprosesor yang memiliki beberapa keistimewaan dan arsitektur.
Selain itu, dikembangkan juga mikroprosesor 32 bit yaitu Intel Pentium, Motorola
DragonBall, dan beberapa mikrokontroler yang menggunakan Advanced RISC Machine
(ARM) Ltd core. ARM hanya menjual desain arsitekur mikrokontroler atau
mikroprosesor. Saat ini, sedang dipromosikan penggunaan mikrokontroler 32 bit yang
berbasis ARM dari keluarga seri Cortex M, seperti ARM Cortex-MO, ARM Cortex-
MO+, ARM Cortex-M3, ARM Cortex-M4, ARM Cortex-M7, ARM CortexR4, dan ARM
Cortex A5. Perusahaan yang menggunakan lisensi ARM prosesor adalah Advanced
Micro Devices, Inc., Broadcom, Samsung, Toshiba, Alcatel-Lucent, Apple Inc, Atmel,
Intel, LG, Nuvoton, STMicroelectronics, Texas Instruments, dan Infineon.
n. Pada tahun 1980, Intel 8051 atau lebih dikenal keluarga mikrokontroler ini paling
populer. Mikrokontroler ini diadopsi oleh beberapa vendor seperti Philips dan Siemens.
Selain itu, mikrokontroler diadopsi oleh Atmel yang juga membuat Mikrokontroler MCS
51 yaitu mikrokontroler Atmel seri AT89xxx, contohnya AT89S51 danAT89S52.
o. Pada tahun 1996, Atmel AVR merupakan salah satu keluarga mikrokontroler pertama
yang menggunakan on-chip flash memory sebagai penyimpanan programnya.
2. Produsen Mikrokontroler
Saat ini, banyak mikrokontroler yang dipasarkan oleh pabrikan mikrokontroler, mulai dari
8-bit sampai 32-bit. Beberapa produsen besar mikrokontroler diuraikan sebagai berikut.
a. Microchip
Microchip Technology Inc. merupakan perusahaan dengan kantor pusat yang terdapat di
Chandler, Arizona, Amerika Serikat. Perusahaan ini resmi didirikan pada tahun 1989.
Perusahaan ini membuat mikrokontroler keluarga PIC, dsPIC, AVR, dan SAM. Kemudian,
produk lain yang diproduksi, yaitu IC analog, Serial EEPROM Device, dan Serial SRAM.
Mikrokontroler yang dibuat oleh Microchip ini dalam bentuk PIC16F84 dan PIC16F877.

b. Atmel
Sejaktahun 1984, Atmel Corporation telah menjadi perancang dan manufaktur komponen
semikonduktor. Atmel mulai bergabung dengan Microchip Technology pada tahun 2016.
Perusahaan memiliki kantor pusat yang berada di California, Amerika Serikat. Tidak hanya
mikrokontroler, Atmel juga memproduksi flash memory, touchscreen controller, touch sensor,
dan wireless/ RF transceiver. Mikrokontroler yang dibuat oleh Atmel, yaitu Atmel AT89 series
(arsitektur Intel 8051 /MCS-51), AT90Tiny & Mega series (AVR), Atmel AT91 series, ATMega
16, dan Atmel AVR32.
c. STMicroelectronics
STMicroelectronics merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 1987 dan memiliki
kantor yang berpusat di Swiss. Perusahaan ini memproduksi produk yaitu IC untuk aplikasi
khusus, memori, mikrokontroler, mikroprosesor, dan transistor. Contoh mikrokontroler yang
dibuat oleh STMicroelectronics yaitu ST 62 dan ST 7.

d. Texas Instrument
Texas Instrument merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 1930. Pada tahun 1930
tersebut, awalnya bernama Geophysical Service Inc. Pada tahun 1951, perusahaan ini berubah
nama menjadi Texas Instrument. Perusahaan ini memiliki kantor yang berpusat di Dallas, Texas,
dan Amerika Serikat. Texas Instrument menghasilkan produk dalam bentuk kalkulator,
perangkat elektronika analog, IC, embedc/edprocessorjmikroprosesordan mikrokontroler), serta
digital signal processor. Contoh mikrokontroler buatan Texas Instrument antara lain TMS370
dan MSP430.

e. Toshiba
Toshiba Corporation adalah salah satu perusahaan multinasional yang memiliki kantor
pusat di Jepang. Perusahaan ini berdir sejak tahun 1875 dan memiliki produk utama berupa

PT Uni Suara
peralatan elektronik, alat listrik, software, dan infrastruktur. Tidak hanya itu, Toshiba juga
membuat komponen elektronika, misalnya mikrokontroler dan flash memory. Contoh
mikrokontroler yang dibuat oleh Toshiba yaitu TLCS-12.

f. Philips
Koninklijke Philips Electronics N.V. (Royal Dutch Philips Electronics Ltd.) umumnya
disebut Philips ini merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi elektronik konsumen
terbesar di dunia. Pada tahun 2004, perusahaan ini menjual produknya sekitar 30,3 juta dan
mempekerjakan sebanyak 161.586 orang dari 60 lebih negara. Philips memiliki beberapa
organisasi yang terbagi dalam sejumlah divisi, yaitu Philips Consumer Electronics, Philips
Semiconductors, Philips Lighting, Philips Medical Systems, dan Philips Domestic Appliances
and Personal Care. Perusahaan philips pertama kali didirikan pada tahun 1891 oleh dua orang
bersaudara bernama Gerard dan Anton Philips di Eindhoven, Belanda.

g. Hitachi
Hitachi termasuk salah satu perusahaan multinasional. Kantor pusatnya berada di
Marunouchi, Chiyoda, Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merupakan perusahaan induk bagi Hitachi
Group. Hitachi berada di peringkat 371 dalam Forbes Global 2000tahun 2007. Perusahaan
inididirikan padatahun 1910 yang mempekerjakan 384.444 pekerja pada tahun 2007.
h. Motorola
Motorola yakni sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan beberapa jenis
produk teknologi. Perusahaan ini didirikan seseorang pada tahun 1928 yang bernama Ludwig
van Beethoven and Johannes Brahms. Motorola bermarkas di Schaumburg, Illinois. Perusahaan
ini mempekerjakan 66.000 pekerja pada tahun 2006

i. Mitsubishi
Mitsubishi Companies yaitu perusahaan Jepang yang melingkupi beberapa perusahaan
berbagai merek dagang dan bagian perusahaan Mitsubishi. Perusahaan Mitsubishi pertama kali
didirikan oleh Yataro Iwasaki pada tahun 1870 sebagai perusahaan pelayaran.

j. NEC
NEC Corporation dahulu merupakan singkatan dari Nippon Electric Company. NEC
merupakan perusahaan teknologi informasi multinasional dengan kantor pusat yang terletak di
Minato, Tokyo, Jepang.
k. Intel
Intel Corporation merupakan sebuah perusahaan multinasional yang didirikan pada tahun
1968. Perusahaan ini berpusat di Amerika Serikat. Perusahaan ini terkenal dengan rancangan dan
produksi mikroprosesoryang mengkhususkan dalam sirkuit terpadu. Selain itu, Intel
memproduksi kartu jaringan, chipset papan induk, dan komponen. Intel memiliki projek riset
yang maju dalam semua aspek produksi semikonduktor, termasuk MEMS. Pada tanggal 2
Januari 2006, Intel mengganti logo dan slogannya. Slogan lamanya yaitu Intel inside, kemudian
diganti dengan leap ahead.

l. National Semiconductor
National Semiconductor (NSM) merupakan perusahaan pembuatsemikonduktor Amerika
Serikat yang bergerak dalam bidang peralatan analog dan subsistem yang berpusat di Santa
Clara, California, Amerika Serikat.

m. Zilog
Zilog merupakan perusahaan yang memproduksi mikrokontroler 8 bit dan 16 bit dari
Amerika. Produksinya yang paling terkenal adalah Intel 8080-kompatibel Z80 series. Zilog
didirikan oleh Federico Faggin pada tahun 1974 di California. Faggin meninggalkan Intel setelah
bekerja pada 4004 dan 8080 mikroprosesor. Pada tahun 1980, perusahaan ini menjadi anak
perusahaan dari Exxon. Namun, manajemen dan karyawan membelinya kembali pada tahun
1989, kemudian dipimpin oleh Dr Edgar Sack.
n. Siemens
Siemens AG merupakan perusahaan dalam bidang industri yang besar dunia. Perusahaan
ini berkantor pusat yang terletak di Berlin dan Mnchen, Jerman. Sejak 12 Maret 2001, Siemens
AG terdaftar dalam Bursa Saham Frankfurt dan Bursa Saham New York. Siemens dan anak
perusahaannya di seluruh dunia telah mempekerjakan sebanyak 461.000 orang pada tahun 2005
dari 190 negara dan melaporkan penjualan global sebesar 85 miliar dalam tahun fiskal 2005.

o. Sharp
Sharp Corporation adalah perusahaan multinasional yang menghasilkan beberapa jenis
produk elektronik. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1912 yang berkantor pusat di Osaka,
Jepang. Terhitung bahwa Sharp telah mempekerjakan 56.000 pekerjanya pada tahun 2008.

3. Ciri-Ciri Mikrokontroler
Mikrokontroler memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang diuraikan sebagai berikut.
a. Kemampuan komputasi yang tidak terlalu tinggi.
b. Ukuran memori internal yang kecil.
c. Memori yang dimiliki bersifat nonvolatile (data tetap tersimpan walaupun tidak terdapat
daya listrik).
d. Perintah yang dikerjakan relatif sederhana.
e. Program berhubungan langsung dengan perangkat masukan dan keluaran.
Prinsip kerja mikrokontroler yaitu mengolah sinyal masukan yang berasal dari perangkat
masukan, lalu mengirimkannya ke perangkat keluaran sesuai program yang diberikan. Perangkat
masukan mikrokontroler, umumnya berupa sensor yang mampu mendeteksi perubahan kondisi
lingkungan yang dijadikan acuan cara berperilaku pada perangkat keluarannya.
4. Fungsi Mikrokontroler
Mikrokontroler memiliki enam fungsi berikut.
a. Mikrokontroler sebagai pewaktu (timer).
b. Mikrokontroler sebagai penghitung (counter).
c. Mikrokontroler sebagai pembangkit osilas.
d. Mikrokontroler sebagai flip-flop.
e. Mikrokontroler sebagai Analog to Digital Converter (ADC).
f. Mikrokontroler sebagai decoder dan encoder.
5. Kelebihan dan Kekurangan Mikrokontroler
Mikrokontroler termasuk sebuah peralatan elektronik yang menggabungkan beberapa
komponen, misalnya CPU, RAM, ROM, I/O, dan perangkat keras lainnya yang dikemas dalam
bentuk chip tunggal. Beberapa kelebihan dan kekurangan saat menggunakan mikrokontroler ini
diuraikan sebagai berikut.
a. Kelebihan mikrokontroler
Kelebihan mikrokontroler ini diuraikan sebagai berikut.
1) Efisiensi
Mikrokontroler sangat efisien karenaseluruh komponenyangdibutuhkan untuk menjalankan
tugas tertentu telah terintegrasi di dalam satu chip tunggal. Hal ini akan mengurangi biaya dan
ukuran perangkat elektronik.
2) Penghematan daya
Mikrokontroler mampu bekerja dengan daya yang sangat rendah. Dengan demikian, akan
ideal untuk aplikasi baterai yang bergantung pada penghematan daya.
3) Kemampuan untuk diprogram ulang
Mikrokontroler mampu diprogram ulang untuk melakukan beberapa tugas berbeda-beda.
Dengan demikian, akan membuat mikrokontroler sangat fleksibel dan dapat digunakan dalam
beberapa aplikasi.
4) Kompatibilitas
Mikrokontroler mampu berinteraksi dengan perangkat lunak maupun perangkat keras
lainnya. Dengan demikian, antara mikrokontroler dan perangkat lain dapat diintegrasikan dengan
mudah ke dalam sistem yang lebih besar.
b. Kekurangan mikrokontroler
Adapun kekurangan mikrokontroler diuraikan sebagai berikut.
1) Kapasitas memori terbatas
Mikrokontroler merupakan perangkat yang menggabungkan beberapa komponen dalam
satu chip tunggal sehingga kapasitas memori dari mikrokontroler akan terbatas. Hal ini akan
membatasi kemampuan mikrokontroler dalam beberapa aplikasi yang membutuhkan memori
lebih besar.
2) Keterbatasan I/O
Walaupun mikrokontroler memiliki I/O yang lebih dari satu, tetapi jumlahnya terbatas. Hal
ini akan membatasi kemampuan mikrokontroler untuk berkomunikasi dengan beberapa
perangkat.
3) Sulit untuk debugging
Kadang-kadang, seseorang sulit untuk memecahkan masalah ketika menggunakan
mikrokontroler. Apabila terjadi masalah dengan kode yang telah diprogram, akan mengalami
kesulitan untuk menemukan sumber masalah dalam program tersebut.
4) Penggunaan yang kompleks
Dalam menggunakan mikrokontroler membutuhkan pemahaman yang baik mengenai
perangkat keras dan perangkat lunak. Apabila pemahaman tersebut kurang, dapat memperumit
penggunaan mikrokontroler bagi pengguna yang belum terbiasa dengan teknologi.

B. Perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor


Berikut diuraikan mengenai perbedaan mikrokontroler dengan mikroprosesor.
1. Harga Komponen
Ditinjau dari segi harga, mikrokontroler lebih murah daripada mikroprosesor.
2. Aplikasi dan Penerapan
mikroprosesor digunakan pada sebuah sistem dengan fungsi melakukan tugas • omputasi
rumit dan kompleks yang tidak mampu ditangani oleh mikrokontroler
3. Kecepatan
Mikrokontroler lebih lambat dalam memproses data karena dibuat untuk menangani
operasi yang tidak terlalu kompleks. Saat ini, kecepatan clock mikrokontroler antara 4-200 MHz,
sedangkan mikroprosesor sudah mencapai 4 GHz.
4. Konsumsi Daya
Mikrokontroler membutuhkan daya yang lebih rendah karena kecepatannya jauh lebih
lambat daripada mikroprosesor. Pada mikroprosesor, tugas-tugas komputasi yang dikerjakan
sangat rumit dan kompleks maka konsumsi daya yang dibutuhkan jauh lebih besar, khususnya
jika menggunakan perangkat eksternal tambahan.
5. Arsitektur
Mikroprosesor menerapkan arsitektur von Neumann pada sistem memorinya. Arsitektur
von Neumann termasuk arsitektur komputer dengan penempatan program (ROM=Read Only
Memory) dan data (RAM=Random Access Memory) dalam peta memori yang sama.
C. Memahami Arsitektur Mikrokontroler
Berdasarkan arsitekturnya, mikrokontroler terbagi menjadi dua yaitu CISC dan RISC.
Complex Instruction Set Computer (CISC) adalah salah satu jenis mikrokontroler yang memiliki
jumlah instruksi yang kompleks dan lengkap. Contohdari mikrokontroler CISC yaitu Intel 80C51
(MCS51) dan Motorola 68HC11. Sementara itu, Reduce Instruction Set Computer (RISC) adalah
salah satu jenis mikrokontroler yang memiliki jumlah instruksi terbatas dan lebih sedikit
daripada CISC. Arsitektur pada RISC memiliki jumlah instruksi lebih sedikit, tetapi memiliki
lebih banyak register daripada CISC.Tidak hanya itu, arsitektur RISC memiliki instruksi yang
banyak dieksekusi hanya dalam satu clock cycle dan mode addressing memory yang
sederhana.Contoh dari mikrokontroler yang menerapkan RISC yaitu ATMELAVR, Microchip
PIC2/16CXX, dan National Semiconductor COP8.
Agar instruksi dasar yang jumlahnya tidak banyak ini dapat direalisasikan, RISC tidak
membutuhkan gerbang logika yang banyak karena dimensi IC dan konsumsi daya prosesor pada
RSIC lebih kecil daripada prosesor CISC. Namun, program assembly pada processor CISC
menjadi lebih sederhana karena telah terdapat instruksi yang kompleks.
D. Komponen Mikrokontroler
Mikrokontroler bertugas mengendalikan komponen yang terhubung dengannya
berdasarkan program yang tersimpan di memori. Komponen yang terhubung menuju
mikrokontroler berupa perangkat input seperti sensor suhu atau output seperti motor kipas.
Contoh program sederhananya adalah menggerakkan motor kipas apabila suhu sudah mencapai
50°C dan menghentikan kipas apabila sudah turun 40°C.
Mikrokontroler merupakan sebuah mikroprosesor dengan tambahan komponen atau bagian
lain seperti memori dan rangkaian I/O. Mikrokontroler berfungsi sebagai pusat pengendali pada
sebuah sistem yang di dalamnya terdapat beberapa komponen atau rangkaian elektronika. Fungsi
komponen-komponen mikrokontroler diuraikan sebagai berikut.
1. CPU
CPU adalah sebuah mikroprosesor. Fungsinya sama seperti fungsi mikroprosesor yaitu
mengendalikan kinerja semua bagian-bagian pada mikrokontroler.
2. RAM
RAM berfungsi menyimpan data untuk sementara. Data yang tersimpan pada RAM secara
otomatis akan terhapus ketika catu daya mikrokontroler diputus. Contoh data yang tersimpan di
dalam RAM adalah source code yang ditulis oleh programmer.
3. ROM
Fungsi ROM adalah menyimpan data yang tidak dapat diubah atau dihapus. Data yang
tersimpan di dalam ROM tidak akan hilang walaupun catu daya mikrokontroler terputus. Data
yang terdapat di dalam ROM ditulis oleh pabrik pembuat mikrokontroler. ROM berisikan
program dasar yang bertugas mengatur atau mengendalikan semua komponen mikrokontroler
ketika mikrokontroler dihidupkan.

4. EEPROM
ROM dan RAM selalu terdapat pada hampir setiap mikrokontroler. Namun, EEPROM
hanya dapat dijumpai pada jenis mikrokontroler tertentu. EEPROM memiliki fungsi seperti
ROM untuk menyimpan data yang bersifat permanen, tetapi data yang tersimpan masih dapat
dihapus menggunakan arus listrik. EEPROM dimanfaatkan untuk menyimpan data konfigurasi
perangkat, sistem yang tetap harus tersedia walaupun catu daya dimatikan. EEPROM umumnya
dimanfaatkan untuk menyimpan data password pada mikrokontroler.
5. Timer
Timer atau counter merupakan bagian dari mikrokontroler. Timer berfungsi menentukan
jalannya program yang berhubungan dengan waktu.
6. Interrupt Unit
interrupt unit berfungsi menunda sebuah operasi yang sedang dikerjakan oleh
mikrokontroler. Interupsi atau penundaan dapat dilakukan secara internal dengan kode program
atau secara eksternal menggunakan pin tertentu.
7. Port Serial dan Paralel
Port serial dan paralel dimanfaatkan untuk menghubungkan mikrokontroler dengan
perangkat I/O. Perangkat I/O berfungsi menerima sinyal masukan dan menghasilkan sinyal
keluaran dari mikrokontroler ke mikrokontroler.
8. ADC dan DAC
Analog to Digital Converter (ADC) dimanfaatkan untuk mengubah sinyal analog menjadi
sinyal digital, misalnya mengubah sinyal analog dari sensor. Sebaliknya, Digital to Analog
Converter (DAC) berfungsi mengubah sinyal digital menjadi analog. Data analog hasil konversi
DAC umumnya untuk mengendalikan perangkat analog, misalnya motor DC.
9. Periferal Lain
Periferal lain adalah perangkat tambahan lain yang dimiliki oleh mikrokontroler.
Fungsinya membantu mikrokontroler mengerjakan tugas tertentu, misalnya Serial Peripheral
Interface (SPI). SPI adalah jalur komunikasi data serial antara mikrokontroler dengan perangkat
lain di luar mikrokontroler.
E. Jenis-jenis Mikrokontroler
Mikrokontroler dimanfaatkan untuk mengendalikan komponen yang terhubung
berdasarkan program di memori. Komponen yang dihubungkan dengan mikrokontroler
umumnya berupa perangkat masukan, seperti sensor, saklar tekan, atau perangkat keluaran.
Perangkat keluaran tersebut, seperti LED, seven segment, LCD character, dan motor.
Mikrokontroler tersusun atas CPU yang di dalamnya terdapat bagian CU, ALU, dan RU,
kemudian dilengkapi dengan memori, perangkat input output, serta periferal lain. Masing-masing
komponen atau bagian tersebut dihubungkan oleh tiga buah bus atau saluran, yaitu data bus,
address bus, dan control bus. Beberapa jenis mikrokontroler yang umum digunakan dijelaskan
sebagai berikut.
1. Mikrokontroler Atmega
Mikrokontroler Atmega adalah salah satu jenis mikrokontroler yang diproduksi oleh
perusahaan asal Norwegia. Atmel Corporation sekarang dimiliki oleh Microchip Technology.
Mikrokontroler Atmega menggunakan arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC) dan
banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk otomasi industri, kendali mesin, perangkat
medis, serta kendaraan.
Mikrokontroler Atmega terdiri atas unit pemrosesan inti, memori program, memori data,
rangkaian input/output, dan beberapa modul periferal, seperti komunikasi serial, PWM, serta
ADC. Mikrokontroler ini dapat diprogram menggunakan bahasa pemrograman Catau bahasa
pemrograman lainnya dan dapat diprogram ulang dengan mudah. Hal tersebut membuatnya
menjadi solusi yang fleksibel dan efisien untuk banyak aplikasi. Beberapa jenis mikrokontroler
Atmega yang terkenal adalah Atmega328, Atmega2560, dan Atmega32U4.
1) Konfigurasi pin mikrokontroler Atmega328

2) Blok Diagram Atmega 328


2. Mikrokontroler Arduino
Arduino merupakan sebuah platform dari physical computing yang memiliki sifat open
source. Platform termasuk kata yang tepat untuk Arduino karena Arduino tidak hanya alat
pengembangan, namun kombinasi dari beberapa hardware, bahasa pemrograman, dan Integrated
Development Environtment (IDE) yang canggih. IDE merupakan sebuah perangkat lunakyang
berperan untuk menulis program, meng- compile menjadi kode biner dan mengunggah ke dalam
memori mikrokontroler. Terdapat banyak projek dan beberapa alat yang dikembangkan oleh
akademisi maupun profesional menggunakan Arduino. Selain itu, banyak beberapa modul
pendukung, seperti sensor, tampilan, maupun penggerak yang dibuat oleh pihak lain agar dapat
disambungkan dengan Arduino. Oleh karena itu, Arduino berkembang menjadi sebuah platform
karena dapat menjadi pilihan serta acuan untuk banyak praktisi.
a. Macam-macam papan Arduino
Saat ini, Arduino memiliki beberapa jenis papan yang disesuaikan dengan fungsinya
sebagai berikut.

1) Arduino USB
Arduino ini menggunakan USB sebagai antarmuka pemrograman atau komunikasi
komputer. Contoh Arduino yang menggunakan USB adalah Arduino UNO, Arduino
Duemilanove, Arduino Diecimia, Arduino NG Rev.C, Arduino Nouva Generazioner (NG),
Arduino Extremedan Arduino Extream v2, Arduino USB, dan Arduino Usb v2.0.

2) Arduino Serial
Arduino ini menggunakan RS232 sebagai antarmuka pemrograman atau komunikasi
komputer. Contohnya, Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0.

3) ArduinoMega
Arduino Mega memiliki papan Arduino yang spesifikasinya lebih tinggi serta dilengkapi
tambahan pin digital, pin analog, dan port serial. Contohnya, Arduino Mega dan Arduino Mega
2560.

4) Arduino FIO
Arduino FIO umumnya dimanfaatkan untuk penggunaan nirkabel. Arduino ini memiliki
bentuk yang lebih unik, terutama untuk socketnya. Walaupun jumlah pin input atau output digital
dan input analognya memiliki kesamaan dengan uno dan leonardo, tetapi Arduino FIO memiliki
Socket XBee. Socket ini yang membuat FIO dapat dimanfaatkan untuk keperluan projekyang
berhubungan dengan wireless.

5) Arduino Lilypad
Arduino Lilypad memiliki papan yang berbentuk melingkar. Contohnya, Lilypad Arduino
00, Lilypad Arduino 01, Lilypad Arduino 02, Lilypad Arduino 03, dan Lilypad Arduino 04.

6) Arduino BT (bluetooth)
Arduino BT merupakan Arduino yang di dalamnya terdapat modul bluetooth untuk
komunikasi nirkabel. Contoh gambar Arduino BT dapat dilihat pada gambar berikut.

a. Arduino UNO
Arduino UNO merupakan board mikrokontroler berbasis Atmega328 (datasheet). Arduino
ini memiliki 14 pin input dari output digital. 6 pin input dapat digunakan sebagai output PWM
dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, serta
tombol reset. Mikrokontroler ini dapat digunakan hanya dengan menghubungkan Board Arduino
UNO ke komputer menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC ke adaptor DC atau baterai
untuk menjalankannya. Dalam Arduino, terdapai 14 pin. Masing-masing pin tersebut dapat
digunakan sebagai input atau output menggunakan fungsi pinModeO, digitalwrite(), dan
digitalRead(). Ketiga fungsi tersebut bekerja dalam tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima arus maksimum sebesar 40 mA dan memiliki sebuah resistor pull-up
sebesar 20-50 KOhm.

1) Bagian-bagian Arduino UNO


Berdasarkan gambar di atas, Arduino memiliki beberapa bagian yang perlu diketahui pada
tabel berikut.

Bagian-Bagian Arduino UNO


No. Fungsi Kegunaan

1 Power USB Memberikan catu daya pada papan Arduino dan mengunggah kode
atau sketch program menggunakan kabel USB.
Memberikan catu daya ke papan Arduino secara langsung dari
2 Power (barrel jack)
sumber daya AC.

3 Voltage regulator Mengendalikan tegangan yang akan diberikan ke papan Arduino


untuk menstabilkan tegangan DC yang digunakan oleh prosesor.
4 Crystal oscilator Membantu Arduino dalam beberapa hal terkait dengan waktu.

Mereset proses Arduino dari awal. Untuk mereset Arduino, dapat


5
dilakukan dengan dua cara yaitu reset button (17) pada papan
dan Arduino reset
Arduino dan menambahkan reset eksternal ke pin Arduino yang
17
berlabel RESET (5).
3.3V (6): Supply 3.3 output Volt 5V (7) : Supply 5 output Volt
6,
Arduino bekerja dengan baik pada tegangan 3.3 Volt dan 5 Volt.
7,
Pin 3.3V, 5V, GND, Vin GND (8): Ground
8, dan
Vin (9) : untuk memberikan daya ke papan Arduino dari sumber
9
daya eksternal, misalnya sumber daya AC
10 I/O Analog Pin analog.
11 IC Digunakan sebagai pusat pengolahan Arduino.
ICSP (12) merupakan AVR, suatu programming header kecil untuk
Arduino yang terdiri atas MOSI, MISO, SCK, RESET, VCC, dan
GND. Umumnya, pin ini dirujuk sebagai SPI yang dapat
12 Pin ICSP
dipertimbangkan sebagai expansion dari output. Faktanya saat
menggunakan Arduino, seseorang memasang perangkat output ke
master bus SPI.
LED ini harus menyala apabila menghubungkan Arduino ke

13 Power LED indicator sumber daya. Jika LED tidak menyala, kemungkinan terdapat suatu
masalah yang berhubungan dengan sambungannya.

Pin ini berfungsi melakukan komunikasi serial antara TX (transmit)


dengan RX (receive). TX dan RX muncul di dua tempat pada papan
14 TX dan RX
Arduino UNO.

1) Pin masukan dan keluaran Arduino UNO


Pin masukan dan keluaran di Arduino UNO ini untuk menghubungkan mikrokontroler
dengan berbagai perangkat atau sensor yang digunakan dalam proyek elektronik. Sebagai
tambahan, terdapat beberapa pin masukan digital yang memiliki fungsi khusus berikut.
a) Komunikasi serial yaitu pin 0 (RX) dan pin 1 (TX) berfungsi menerima (RX) serta
mengirim (TX) data secara serial.
b) External Interrupt yaitu pin 2 dan pin 3. Kedua pin tersebut dapat dikonfigurasi
untuk memicu sebuah interrupt pada nilai rendah, sisi naik atau turun, maupun
ketika terjadi perubahan nilai.
c) Pulse Width Modulation (PWM) terdiri atas pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 yang
menyediakan keluaran PWM 8 bit menggunakan fungsi analogWrite().
d) Serial Peripheral Interface (5PI) terdiri atas pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO),
dan 13 (SCK). Keempat pin tersebut mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI
library.
e) LED terdiri atas pin 13. Pin ini terhubung ke pin digital 13. Saat pin bernilai high,
menandakan bahwa LED menyala. Begitu juga sebaliknya, saat pin bernilai low,
menandakan LED akan padam.
Arduino UNO memiliki 6 input analog yang diberi label A0-A5. Masing-masing pinnya
dilengkapi dengan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara default, pin
mengukur nilai tegangan dari ground (0V) sampai 5V. Walaupun demikian, memungkinkan
untuk dilakukan penggantian nilai batas atas menggunakan pin AREF dan fungsi
analogReference(). Sebagai tambahan, terdapat beberapa pin input analog yang memiliki fungsi
khusus seperti pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL). Pin tersebut dimanfaatkan untuk komunikasi
Two Wire Interface (TWI) atau Inter Integrated Circuit (I2C) menggunakan wire library.
2) Spesifikasi Arduino UNO
Spesifikasi Arduino UNO dapat dilihat pada gambar tabel berikut.
Spesifikasi Detail
Mikrokontroler Atmega328
Operasi tegangan 5V
Input tegangan 7-12 V
Digital I/O 14(6 PWM output)
Analog input 6
Arus DC tiap pin I/O 50
Memori flash 32 KB
SRAM 2 KB (Atmega328)
EEPROM 1 KB (Atmega328)
Clock speed 16 MHz

b. Arduino Nano
Arduino Nano merupakan salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang memiliki
ukuran lebih kecil dilengkapi dengan penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan dengan
basis mikrokontroler Atmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau Atmega 168 (untuk
Arduino versi 2.x). Arduino Nano memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan Arduino
Duemilanove, tetapi dalam paket yang berbeda. Arduino ini tidak menyediakan colokan DC
berjenis barrel jack, tetapi dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino
Nano dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.

1) Spesifikasi Arduino Nano


Untuk spesifikasi Arduino Nano ini dapat dilihat sebagai berikut.
Spesifikasi Detail
Mikrokontroler Atmel ATmega168atau
Tegangan operasi 5V
ATmega328
Tegangan input 7-12V
Tegangan input (limit)
(disarankan) 6-20 V
Pin digital I/O 14 (6 pin digunakan sebagai
output PWM)
Pin input analog 8
Arus DC per pin I/O 40 mA
Rash memory 16KB (ATmega168)atau 32KB
(ATmega328) 2KB digunakan
oleh Bootloader
SRAM 1 KB (ATmegal 68) atau 2 KB
(ATmega328)
EEPROM 512 byte (ATmegal68) atau 1 KB
(ATmega328)
Clock speed 16 MHz
Ukuran 1,85 cm x 4,3 cm

1) Sumber daya Arduino Nano


Untuk mengaktifkan Arduino Nano dapat melalui koneks USB Mini-B atau melalui catu
daya eksternal yang tegangannya belum teregulasi antara 6-20 Volt. Tegangan ini dihubungkan
melalui pin 30 atau pin VIN atau dapat melalui catu daya eksternal dengan tegangan yang
teregulasi 5 Volt melalui pin 27 atau pin 5V. Sumber daya akan secara otomatis dipilih dair
sumber tegangan yang paling tinggi. Chip FTDI FT232L aktif apabila mendapatkan daya melalui
USB. Saat Arduino Nano memperoleh daya dari luan non-USB, chip FTDI tidak aktif dan pin
3.3V juga tidak tersedia atau tidak mengeluarkan tegangan. Adapun untuk LEDTX dan RX juga
berkedip apabila pin digital 0 dan 1 dalam posisi high.
2) Konfigurasi pin Arduino nano
Konfigurasi pin Arduino Nano dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar tersebut
merupakan pemetaan antara pin Arduino Nano dan port Atmega328 SMD. Pemetaan pin untuk
Atmega8, Atmega168, dan Atmega328 adalah sama atau identik.

3) Input dan ouput Arduino Nano


Setiap 14 pin digital dalam Arduino Nano dapat berfungsi sebagai input ataupun output
menggunakan fungsi pinModef), digitalWriteO, dan digitalRead(). Seluruh pin tersebut dapat
bekerja dengan tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan maupun menerima arus
maksimum sebesar 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal yang akan terputus secara
default sebesar 20-50 KOhm. Pin dalam Arduino Nano juga memiliki fungsi khusus berikut.
a) Serial
0 (RX) dan 1 (TX) berfungsi menerima (RX) serta mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin
ini terhubung ke pin yang sesuai dari chip FTDI USB-to-TTL Serial.
b) External interrupt
Pin 2 dan pin 3 dapat dimanfaatkan untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah.
Selain itu, dapat meningkat atau menurun maupun perubahan nilai.
c) PWM
Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 dapat menyediakan output PWM 8 bit dengan fungsi
analogWrite(). Apabila pada jenis papan berukuran lebih besar seperti Arduino UNO, pin
PWM ini diberikan simbol tilde atausedangkan pada Arduino Nano diberi tanda titik atau
strip.
d) SPI
Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), dan 13 (SCK) dapat mendukung komunikasi SPI.
Secara umum, komunikasi SPI tersedia pada perangkat keras, tetapi saat ini belum
didukung dalam bahasa Arduino.
e) LED
LED tersedia pada pin 13 secara built-in pada papan Arduino Nano. LED terhubung ke pin
digital 13. Pada saat pin diset bernilai high, dapat diartikan bahwa LED menyala. Saat pin
diset bernilai low, diartikan bahwa LED padam.
Arduino Nano memiliki 8 pin sebagai input analog yang berlabel A0-A7. Setiap pinnya
menyediakan resolusi 10 bit yakni 1024 nilai yang berbeda. Secara default, pin ini dapat diukur
atau diatur mulai dari ground sampai dengan 5 Volt dan dapat memungkinkan untuk mengubah
titikjangkauan tertinggi atau terendah menggunakan fungsi analogReference(). Pin analog 6 dan
7 tidak dapat digunakan sebagai pin digital.
4) Komunikasi Arduino Nano
Arduino Nano memiliki beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi
dengan komputer dengan Arduino lain maupun dengan mikrokontroler lainnya. Contohnya,
Atmega168 dan Atmega328 menyediakan komunikasi serial UART TTL (5 Volt) yang tersedia
pada pin digital 0 (RX) dan pin 1 (TX). Chip FTDI FT232RL yang berada dalam papan Arduino
Nano berfungsi sebagai media komunikasi serial melalui USB. Selain itu, digunakan driver FTDI
(tersedia pada software Arduino IDE) yang akan menyediakan COM Port Virtual (pada device
komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer. Salah satu software
Arduino yang terdapat di dalamnya yaitu serial monitor. Hal tersebut memungkinkan data
tekstual sederhana dikirim ke papan Arduino maupun dari papan Arduino. LED RX dan TX
yang terdapat pada papan akan berkedip saat data sedang dikirim maupun diterima. Data tersebut
akan melalui chip FTDI dan koneksi USB yang terhubung melalui USB komputer, tetapi tidak
untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1.
Perpustakaan software serial memungkinakan komunikasi serial pada beberapa pin digital
nano. Dalam mikrokontroler Atmega168 dan Atmega328 juga dilengkapi dengan komunikasi
I2C (TWI) dan SPI. Software Arduino dan perpustakaan wire dapat dimanfaatkan untuk
menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI, dapat melihat datasheet pada
mikrokontroler Atmega168 dan Atmega328.
c. Perbedaan dan persamaan Arduino UNO dan Arduino Nano
Berikut dipaparkan persamaan dan perbedaan dari Arduino UNO dan Arduino Nano.
1) Persamaan
Arduino UNO dan Arduino Nano memiliki beberapa persamaan yang diuraikan sebagai
berikut.
a) Keduanya berbasis mikrokontroller AVR Atmega328P sehingga dari
pemrosesan memiliki fitur yang sama yaitu tegangan kerja 5V, clock 16Mhz, 16
digital IO (4 PWM), EEPROM 1 Kb, SRAM 2 Kb, dan flash 32 Kb.
b) Keduanya memiliki dukungan untuk pengembangan dan pemrograman
menggunakan lingkungan pemrograman Arduino IDE.
c) Keduanya dilengkapi dengan dukungan untuk input/output digital dan analog
yang memungkinkan untuk mengontrol perangkat, seperti LED, motor, dan
sensor.
d) Keduanya dapat dihubungkan dengan perangkat komputer melalui kabel USB
untuk mengirimkan program dan mengontrol board.
e) Keduanya dapat dihubungkan dengan berbagai sensor dan perangkat elektronik
untuk membangun proyek-proyek elektronik.
f) Keduanya memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan perangkat-perangkat
yang terhubung menggunakan berbagai protokol komunikasi, seperti serial, SPI,
dan I2C.
g) Keduanya memiliki dukungan yang luas dari komunitas pengguna Arduino
sehingga mudah untuk menemukan sumber daya dan tutorial online yang
berkaitan dengan penggunaan board.
Walaupun terdapat beberapa perbedaan antara Arduino UNO dan Arduino Nano,
keduanya memiliki persamaan yang kuat dalam hal fungsi dan kemampuan sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berbagai proyek elektronik.
2) Perbedaan
Arduino UNO dan Arduino Nano adalah dua jenis board Arduino yang berbeda walaupun
keduanya menggunakan mikrokontroler Atmega328. Berikut perbedaan antara Arduino UNO
dan Arduino Nano.
a) Ukuran Arduino Nano lebih kecil dari Arduino UNO sehingga lebih mudah
dipasang pada proyekyang membutuhkan ukuran kecil dan portabilitas.
b) Arduino UNO memiliki lebih banyak pin I/O daripada Arduino Nano. Arduino
UNO memiliki 14 pin digital dan 6 pin analog, sedangkan Arduino Nano hanya
memiliki 8 pin digital dan 4 pin analog.
c) Arduino UNO memiliki USB port standar tipe B yang lebih mudah ditemukan,
sedangkan Arduino Nano menggunakan USB port mini B.
d) Arduino Nano lebih murah daripada Arduino UNO.
e) Kapasitas memori program (flash memory) pada Arduino UNO lebih besar
daripada Arduino Nano yaitu sebesar 32 Kb untuk UNO dan 16 Kb untuk Nano.
f) Arduino Nano memiliki kepadatan pin yang lebih tinggi daripada Arduino UNO
sehingga memungkinkan lebih banyak fitur yang dimasukkan ke dalam ukuran
board lebih kecil.
Dalam banyakkasus,baik Arduino UNO maupun Arduino Nanodapat dimanfaatkan untuk
proyek-proyek yang sama. Namun, bergantung pada kebutuhan proyekyang akan dijalankan,
pengguna dapat memilih jenis board yang lebih sesuai kebutuhan dan batasan yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai