Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DASAR TELEKOMUNIKASI

SINYAL ANALOG DAN DIGITAL

Disusun Oleh:

Adriansyach - F44122052

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK ELEKTRO

2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang
merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti,
sinyal adalah kuantitas terukur yang rentang waktuny atau spasial yang bervariasi.
Sebuah sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi.
Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam
bentuk gelombang kontinu (continous varying).
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal
menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak
mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat,
tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman
data yang relatif dekat.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan antara lain:
1. Pengertian tentang sinyal Analog dan Digital
2. Pengonversian sinya Analog ke Digital dan sebaliknya
1.3 Tujuan Penulisan makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Agar Mahasiswa/i mengetahui apa perbedaan sinyal Analog dan sinyal Digital
2. Agar mahasiswa/i dapat mengetahui cara mengonversi sinyal Analog ke
Digital maupun sebaliknya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sinyal Analog dan Digital


Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang
merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti,
sinyal adalah kuantitas terukur yang rentang waktuny atau spasial yang bervariasi.
Sebuah sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi.
Sinyal analog adalah sebuah kontinyu sinyal untuk waktu yang berbeda-
beda, fitur variabel dari sinyal adalah representasi dari beberapa waktu lain yang
bervariasi jumlah, yaitu analog dengan sinyal yang berbedabeda dalam waktu lain,
Ini berbeda dari sinyal digital dalam hal fluktuasi kecil sinyal yang bermakna,
analog biasanya memikirkan dalam listrik konteks namun mekanik pneumatik
hidrolik dan sistem lain juga menyampaikan sinyal analog. Elektrik merupakan
properti yang paling sering digunakan yang di dalamnya terdapat tegangan yang
diikuti oleh frekuensi, arus, dan biaya, sebuah sinyal analog mempunyai sinyal
diukur adalah respon terhadap perubahan dalam fenomena fisik, seperti suara,
cahaya, suhu, posisi, atau tekanan, misalnya dalam rekaman suara Sinyal analog
memiliki resolusi teoritis tak terbatas, dalam prakteknya sebuah sinyal analog
tunduk pada kebisingan dan yang terbatas adalah laju perubahan tegangan,
sehingga baik analog dan sistem digital ada pembatasanpembatasan dalam
resolusi dan bandwidth. Keuntungan utama sinyal analog adalah baik dari sinyal
analog itu sendiri juga memiliki potensi yaitu jumlah sinyalnya yang tak terbatas
dalam resolusi sinyal, apabila dibandingkan dengan sinyal-sinyal digital, sinyal
analog mempunyai kepadatan yang tinggi, dapat dilakukan pengolahan lebih
sederhana dibandingkan dengan digital, sinyal analog dapat diproses secara
langsung oleh komponen analog, meskipun beberapa proses tidak tersedia
kecuali dalam bentuk digital Kerugian utama dari sinyal analog adalah bahwa
sistem apapun
memiliki suara yaitu acak variasi yang tidak diinginkan, Sebagian sinyal akan
disalin dan disalin ulang, atau ditransmisikan dalam jarak jauh, listrik kerugian ini
dapat dikurangi dengan melindungi hubungan baik dari beberapa jenis seperti
kabel koaksial atau twisted pair, lalu dampak dari kebisingan juga membuat
kehilangan sinyal dan distorsi, dan ini tidak mungkin untuk pulih, karena
memperkuat sinyal untuk memulihkan bagian dilemahkan memperkuat sinyal
suara juga.
Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam
bentuk gelombang kontinu (continous varying). Dua parameter/karakteristik
terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi.
Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat
gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini
didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog
dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan
sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh,
tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog
yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu
amplitudo, frekuensi dan phasa.
 Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
 Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
 Phasa adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Salah satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara.
● Ciri ciri Sinyal Analog :
1. Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi
2. Memungkinkan frequency division multiplexing

Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal


menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak
mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat,
tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman
data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret.
Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan
istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).
Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk
2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah
kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Sistem digital merupakan bentuk sampling dari sitem analog. digital pada
dasarnya di kodekan dalam bentuk biner atau Hexa. besarnya nilai suatu sistem
digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat
mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Sinyal digital ini memiliki berbagai
keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
 Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat
membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
 Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi
kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
 Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai
bentuk
 Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
mengirimnya secara interaktif.
Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital,
register, counter, decoder, mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya. Saat
ini pengolaha sinyal banyak dilakukan secara digital, karena kelebihannya antara
lain :
1. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan
sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media
digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media
penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.
2. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′.
3. lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
4. lebih mudah pemrosesannya.

Semua informasi digital memiliki sifat-sifat umum yang membedakannya dari


metode komunikasi analog sinkronisasi dalam informasi digital yang disampaikan
oleh simbol urutan yang diperintahkan, semua skema digital memiliki beberapa
metode untuk menentukan awal sebuah urutan dan semua komunikasi digital
memerlukan bahasa, yang terdiri dari semua informasi bahwa pengirim dan
penerima harus komunikasi digital kedua miliki, di muka, agar komunikasi bisa
sukses Gangguan noise dalam komunikasi analog selalu memperkenalkan
beberapa, umumnya penyimpangan atau kesalahan kecil antara dimaksudkan dan
komunikasi aktual, gangguan dalam komunikasi digital tidak mengakibatkan
gangguan kecuali kesalahan sangat besar untuk menghasilkan sebuah simbol yang
disalahartikan sebagai simbol lainnya, atau mengganggu urutan simbol-simbol.
kesalahan dalam komunikasi digital bisa mengambil bentuk kesalahan substitusi
di mana simbol yang seharusnya digantikan dengan simbol lain. Komunikasi
digital umumnya bebas dari kesalahan, dan salinansalinan dapat dibuat tanpa
batas, ketika variabel yang terus-menerus dan nilai analog direpresentasikan
dalam bentuk digital maka akan ada keputusan mengenai jumlah simbol yang
akan ditetapkan untuk nilai, jumlah symbol menentukan presisi atau resolusi yang
dihasilkan datum. Perbedaan antara nilai analog aktual dan representasi digital
dikenal sebagai kesalahan kuantisasi, sinyal-sinyal digital dapat disimpan pada
media magnetik berupa tape atau disk tanpa mengalami pelemahan atau distorsi
data sinyal yang bersangkutan, metode-metode pemrosesan sinyal digital juga
membolehkan implementasi algoritma-algoritma pemrosesan sinyal yang lebih
canggih. Implementasi digital dalam sistem pemrosesan sinyal mempunyai biaya
lebih murah dibandingkan secara analog, hal ini disebabkan karena perangkat
keras digital lebih murah, atau mungkin karena implementasi digital memiliki
fleksibilitas untuk dimodifikasi, kelebihan-kelebihan pemrosesan sinyal digital
yang telah disebutkan sebelumnya menyebabkan pemrosesan sinyal digital lebih
banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, namun implementasi digital tersebut
memiliki keterbatasan, dalam hal kecepatan konversi A/D dan pengolah sinyal
digital yang bersangkutan.Implementasi digital dalam sistem pemrosesan sinyal
mempunyai biaya lebih murah dibandingkan secara analog, hal ini disebabkan
karena perangkat keras digital lebih murah, atau mungkin karena implementasi
digital memiliki fleksibilitas untuk dimodifikasi, kelebihan-kelebihan pemrosesan
sinyal digital yang telah disebutkan sebelumnya menyebabkan pemrosesan sinyal
digital lebih banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, namun implementasi
digital tersebut memiliki keterbatasan, dalam hal kecepatan konversi A/D dan
pengolah sinyal digital yang bersangkutan.
● Ciri-ciri Sinyal Digital :
1. Mampu mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat
informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi
kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai
bentuk

4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya
secara interaktif

Gambar 2.1 Bentuk Sinyal Analog dan Sinyal Digital

Mengacu pada pendapat Stephen Cook(Cornelius Arianto, 2010),Ada dua


factor penting selama proses sinyal analog diubah menjadi sinyal digital. Pertama
adalah "sample rate", atau seberapa sering untuk merekam nilai-nilai tegangan.
Kedua, adalah "bit per sampel", atau seberapa akurat nilai dicatat. Item ketiga
adalah jumlah saluran (mono atau stereo), tetapi untuk aplikasi yang paling
ASR(Automatic Speech Recognition) mono sudah cukup. Pengembang harus
bereksperimen dengan nilai yang berbeda untuk menentukan apa yang terbaik
dengan algoritma mereka.
2.2 Konversi Digital ke Analog (DAC) dan Analog ke Digital (ADC)
Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses
adalah yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga
sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh
piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal
listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuahkomputer atau
rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi
analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini haris diketahui sehingga
ada keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan digital. Seringkali,
situasi yang sebaliknya terjadi dimana sinyal digital diperlukan untuk
menggerakkan sebuah piranti analog. Dalam hal ini, diperlukan sebuah konverter
digital ke analog (D/A).
a. Konversi Digital ke Analog (DAC)
Sebuah DAC menerima informasi digital dan mentransformasikannya ke
dalam bentuk suatu tegangan ananlog. Informasi digital adalah dalam bentuk
angka biner dengan jumlah digit yang pasti. Khususnya ketika dipergunakan
sebagai penghubung dengan sebuah komputer, angka biner ini disebut word biner
atau word komputer. Digit-digit tersebut disebut bit word. Sehingga, sebuah word
8 bit akan memberikan sebuah angka biner yang memiliki delapan digit, seperti
101101102. Konverter D/A mengonversi sebuah word digital ke dalam sebuah
tegangan analog dengan memberikan skala output analog berharga nol ketika
semua bit adalah nol dan sejumlah nilai maksmum ketika semua bit adalah satu.
Hal ini dapat direpresentasikan secara matematis dengan memperlakukan angka
biner sebagai angka pecahan. Dalam konteks ini, output dari konverter D/A dapat
ditentukan dengan menggunakan Persamaan (3.1) yang memberikan skala dari
sejumlah tegangan referensi.
b. Konversi Analog ke Digital (ADC)
Meskipun ada beberapa transduser yang memberikan output sinyal digital
secara langsung dan sdang dikembangkan, sebagian besar transduser tetap hanya
mengkonversi variabel dinamik ke dalamsebuah sinyal lsitrik analog. Dengan
peningkatan penggunaan logika digital dan komputer di dalam kontrol proses,
sangat [erlu untuk mempergunakan sebuah DAC untukmenhasilkan sebuah output
yang dikodekan secara digital. Fungsi transfer dari ADC dapat diekspresikan
dengan cara yang sama denga Persamaan (3-3) dalam sejumlah tegangan analog
yang diberikan sebagai nput, dan konverter mendapatkan sebuah bilangan biner
yang jika disubstitusikan ke dalam Persamaan (3-3) memberikan input analog.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang
merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut Stoneytiti,
sinyal adalah kuantitas terukur yang rentang waktuny atau spasial yang bervariasi.
Sebuah sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan frekuensi.
Alat bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses
adalah yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga
sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh
piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal
listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuahkomputer atau
rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi
analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini haris diketahui sehingga
ada keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan digital. Seringkali,
situasi yang sebaliknya terjadi dimana sinyal digital diperlukan untuk
menggerakkan sebuah piranti analog. Dalam hal ini, diperlukan sebuah konverter
digital ke analog (D/A).
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Digital

http://www.ilmushare.com/2011/01/apa-itu-sinyal-definisi-sinyal.html

http://budi.blog.undip.ac.id/files/2009/06/Pengkondisi-Sinyal-Digital.doc

http://irham93.blogspot.com/2013/06/sinyal -analog-dansinyal digital.html

http://mithasanada.wordpress.com/electrocardiogra/

http://welut88.blogspot.com/2013/01/teknologi-analog-dan-digital-pada.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyal_Digital

Anda mungkin juga menyukai