Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Elektronika Analog


Elektronika analog ialah bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat
bersifat kontinue. Beda dengan elektronika digital dimana sinyal listrik yang terlibat
merupakan sinyal 0V atau 5 V (sinyal digital berlogika 0 atau 1).
Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Sinyal
analog digunakan pertama kali pada sekitar tahun 1800-an. Yang dimanfaatkan
dalam kabel telepon yang terbuat dari tembaga. Misalnya ketika seseorang
berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui
jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian, ketika
gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali
ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang
disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut.
2.1.1 Data pada sistem analog
Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus
memiliki tiga variable dasar yaitu amplitude, frekuensi dan phase.
a. Amplitude
Amplitude merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan sinyal analog.
b. Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik
c. Phase
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Data Analog di sebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang
radio) secara terus menerus ,yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu” .
Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses
pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang
berurutan .

2
3

Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi


elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada
gelombang elektromagnetik. Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz)
yang diukur dalam satuan detik . Misal dalam satu detik gelombang dikirim
sebanyak 1000 , maka disebut dengan 1000 Hertz.
2.1.2 Contoh Alat Dengan Konsep Elektronika Analog yaitu:
a. Jam tangan konvensional
b. Radio analog
c. Kamera analog
d. Telepon Analog
e. Menghitung dengan tangan, lidi, dan batu.
f. Alat ukur analog
2.1.3 Bentuk dan Sifat Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu,
untuk menggambarkan bahwa besaran itu mempunyai nilai yang kontinyu (tak
terputus) yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
dua Parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog yaitu
amplitude dan frekuensi.
Contoh Sinyal Analog yang paling mudah adalah suara,seperti pada teknologi
telepon atau radio konvensional, sinyal gambar (foto) pada kamera konvensional,
sinyal video pada televisi konvensional.
4

2.1.4 Ciri-ciri Elektronika Analog


a. Rentan terhadap Noise
b. Noise merupakan sinyal tambahan yang dapat menyebabkan hambatan atau
melambatnya transfer informasi. Beberapa hal yang menyebabkan munculnya
noise adalah :
1) Penyetingan yang tidak tepat
2) Terdapat kerusakan pada alat
3) Terjadi kontrol respon sinyal yang tidak tepat
4) Adanya delay
5) EMI, yang terjadi pada aktivitas sinyal bolak-balik, seperti pada kabel aki
mobil
6) RFI (Radio Frequency Interference), terjadi pada dua sinyal dengan fungsi
sama yang diletakkan secara berdekatan. Seperti penggunaan sinyal radio
yang tidak berfungsi jika diletakkan berdekatan dengan sinyal radio lainnya.
c. Membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang
d. Signal yang diterima diproses dengan di-amplifikasi dan diulang.
e. Kualitas signal diukur dalam satuan S/N
f. Mudah terjadi crosstalk.
g. Bentuk sinyal kontinyu.
2.1.5 Kelebihan Teknologi Analog
a. Pemrosesan Sinyal dari Alam secara alamiah, sinyal yang dihasilkan alam itu
adalah berbentuk analog. Misalnya sinyal suara dari mikrofon, seismograph,
dan sebagainya.
b. Tidak mudah dimakan usia
c. Hasil yang didapatkan dapat diuji ketepatannya
2.1.6 Kekurangan Teknologi Analog
a. Tidak dapat digunakan untuk memberikan informasi dalam jumlah banyak.
b. Sebagai komunikasi dengan lalu lintas rendah.
c. Sistem informasi dirasakan kurang fleksibel.
d. Mudah terjadi error.
e. Pengiriman data membutuhkan waktu yang cukup lama.
5

f. Belum memungkinkan layanan baru.


g. Daya tahan kurang lama.
h. Penggunaan berulang dapat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas.

2.2 Elektronika Digital


Elektronika digital adalah sistem elektronika yang menggunakan isyarat
digital. Elektronika digital adalah representasi dari aljabar boolean dan digunakan
di komputer, telpon genggam dan berbagai produk lainnya. Dalam sebuah sirkuit
digital, sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high,
active, true,) dan 0 (low, nonactive, false). Atau jika direspresentasika dalam
tegangan 1 dapat berarti tegangan maksimum (umumnya 5 V atau 3 V) dan 0 berarti
tegangan minimum (umumnya 0 v, tapi ada pula yang 2,5 V).
Contoh yang paling gampang untuk memahami pengertian ini adalah saklar
lampu. Ketika kalian tekan ON berarti terjadi hubungan sehingga dinotasikan 1.
Ketika kalian tekan OFF maka tidak ada hubungan sehingga dinotasikan 0.
2.2.1 Contoh alat dengan konsep elektronika digital
a. Jam tangan digital
b. Alat musik: sampler, squencer, groovebox, dll
c. Menghitung dengan kalkulator, komputer, dll
d. Komputer modern
e. Kamera digital
2.2.2 Konsep Teknologi Digital
Teknologi digital menggunakan sistem bit dan bite, untuk menyimpan dan
memproses data, sistem digital mempekerjakan sejumlah besar switch listrik
mikroskopis yang hanya memiliki dua keadaan atau nilai. Switch biner ini bisa
dalam keadaan on atau off, satu atau nol, ya atau tidak, hitam atau putih.
Istilah digital adalah menunjuk kepada jari-jari kaki dan tangan, yang telah
dipakai selama ribuan tahun untuk menghitung dan menggambarkan data-data
numers. Teknologi digital pada dasarnya hanyalah sistem menghitung sangat cepat
yang memproses semua bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris.
6

Sistem Digital adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengukur suatu nilai
atau besaran yang bersifat tetap atau tidak teratur dalam bentuk diskrit berupa digit
digit atau angka angka. Biasanya sebelum mempelajari lebih dalam tentang sistem
digital pertama pasti kita akan mempelajari yang namanya Sistem Bilangan. Sistem
bilangan memiliki 4 macam yaitu Biner, Oktal, Desimal, HexaDesimal.
a. Biner merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis dua dan hanya
mempunyai 2 buah simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner modern ditemukan
oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada abad ke-17. Sistem bilangan ini merupakan
dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dalam penulisan biasanya ditulis
seperti berikut 101001, dll,
b. Oktal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis delapan dan memiliki 8
simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7). Dalam penulisan biasanya ditulis seperti
berikut 23078, 23558, 1028, dll.
c. Desimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis sepuluh dan memiliki
10 simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9). Desimal merupakan sistim bilangan
yang biasa digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
d. HexaDesimal merupakan sebuah sistim bilangan yang berbasis 16 dan memiliki
16 simbol yang berbeda (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F). Dalam penulisan
biasanya ditulis seperti berikut 2D8616, 12DA16, FA16, dll.

2.2.3 Bentuk Dasar Sinyal Digital


Sinyal digital adalah merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat
mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital
hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1 sehingga tidak mudah terpengaruh oleh
darau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau
pengiriman data yang relatif dekat.
7

2.2.4 Ciri-Ciri Sistem Digital


a. Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa gerbang logika
b.Outputnya merupakan fungsi pemrosesan sinyal digital
c. Input dan Outputnya berupa sinyal digital
2.2.5 Kelebihan Teknologi Digital
a. sistem komunikasi yang dihasilkan terbukti lebik fleksibel
b. memiliki sifat lebih toleran terhadap noise, tahan derau/ gangguan
c. memiliki tingkat erorr yang kecil saat sering digunakan dan dapat dikoreksi
d. Memberikan kemudahan dalam penggunaan
e.informasi mudah disimpan
f. mudah diprogam ulang
g. ketelitian lebih besar
2.2.6 Kekurangan Teknologi Digital
a. harga relatif mahal, karena membutkan energilebih banyak
b. Memerlukan sinkronasi.

2.3 Perbedaan Analog dan Digital


Perbedaan utama antara kuantitas analog dan digital, dapat dinyatakan secara
sederhana sebagai berikut :
Sistem Analog = kontinu
Sistem Digital = diskret (langkah demi langkah)
8

Perbedaan sistem analog dan digital antara lain sebagai berikut :


a. Sistem digital mampu mengirimkan informasi lebih cepat dari analog,Sistem
analog lebih sensitif terhadap ganguan (noise), sistem digital lebih kebal terhadap
gangguan (noise).
b. Sistem digital memiliki fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik dari
analog.
c. Penyimpanan informasi mudah dilakukan. Penyimpanan informasi itu dapat
dilakukan oleh rangkaian pengalih khusus yang dapat menyesuaikan informasi
tersebut dan menahannya selama diperlukan.
d. Ketepatan dan ketelitiannya lebih tinggi. Sistem digital dapat menangani
ketelitian sebanyak angka yang diperlukan hanya dengan menambahkan rangkaian
pengalih saja. Dalam sistem analog, ketelitian biasanya terbatas hanya sampai tiga
atau empat angka saja karena nilai tegangan dan arus didalamnya bergantung
langsung pada kepada nilai komponen rangkaiannya.
e. Operasinya dapat dengan mudah diprogramkan. Sangat mudah untuk merancang
suatu sistem digital yang kerjanya dikendalikan oleh program. Sistem analog juga
dapat diprogram tetapi ragam dan kerumitan operasinya sangat terbatas.
f. Lebih banyak rangkaian digital yang dapat dibuat dalam bentuk chip rangkaian
terpadu. Meskipun rangkaian analog juga dapat dibuat dalam bentuk IC,
kerumitannya membuat sistem analog itu lebih mahal dalam bentuk IC.
g. Untuk memperkuat sinyal dan mengurangi noise pada transmisi analog,
dipergunakan amplifier. Untuk memperkuat sinyal dan mengurangi noise pada
transmisi digital, digunakan repeater.

Perbedaan jika ditinjau dari :


a. Menurut karakteristik
Karakteristik sistem digital adalah bersifat diskrit, sedangkan sistem analog
bersifat kontinyu sehingga pengukuran yang di dapat sebenarnya lebih tepat dari
sistem digital. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tergantung dari
kasus pada sistem tersebut digunakan.
9

b. Menurut Pesan atau Message


Pesan analog adalah kuantitas fisik yang bervariasi terhadap waktu dan dalam
bentuk continue. Contohnya aadalah tekanan akustikyang dihasilkan ketika
berbicara dan arus voice pada saluran telepon konvensional. Karena informasi
yang terkandung pada gelombang yang selalu berubah terhadap waktu, maka
sistem komunikasi analog harus dapat mentranmisikan gelombang pada tingkat
fidelitas tertentu.
Pesan digital adalah deretan simbol yang merepresentasikan informasi. Karena
informasi yang terkandung dalam simbol-simbol, maka sistem komunukasi digital
harus dapat mengankut sismbol-simbol tersebut dengan tingkat akurasi tertentu .
dan pertimbangan utama dalam desain sistem adalah menjaga agar simbol tidak
berubah.
c. Menurut Cara Kerja
Sistem digital merupakan bentuk sampling dari sistem analog. Digital pada
dasarnya di code kan dalam bentuk bilangan biner (Hexa). Besarnya nilai suatu
sistem digital dibatasi oleh lebarnya atau jumlah bit (bendwidth). Jumlah bit akan
mempengaruhi nilai akurasi sistem digital. Pada sistem analog terdapat amplifier
digantikan regeneratif repeater. Fungsi repeater tersebut selain menguatkan
sinyal, juga membersihkan sinyal tersebut dari noise.

Anda mungkin juga menyukai