Nama:Ahmad arif
NPM:17350086
Jurusan:Teknik informatika
Matkul:Elektronika Digital
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................. ii
Daftar isi...................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang.......................................................................................... 3
B. Rumusan masalah.................................................................................... 5
C. Tujuan..................................................................................................... 5
D. Manfaat.................................................................................................... 5
Bab II Pembahasan
A. Elektronika Analog................................................................................... 6
B. Elektronika Digital................................................................................... 10
C. Gerbang Logika....................................................................................... 5
D. Karnaugh Map.......................................................................................... 18
E. Flip-Flop.................................................................................................. 24
F. Register................................................................................................... 30
G. Encoder.................................................................................................... 33
H. Decoder………………………………………………………………….… 38
Bab III Penutup
A. Kesimpulan.............................................................................................. 40
B. Saran....................................................................................................... 40
Daftar pustaka
KATA PENGANTAR
Penyusun,
Ahmad arif
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan
cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer,
peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari
alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan
sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik
elektronika dan instrumentasi.
Elektronika digital adalah sistem elektronik yang menggunakan signal digital. Signal digital
didasarkan pada signal yang bersifat terputus-putus. Biasanya dilambangkan dengan notasi
aljabar 1 dan 0. Notasi 1 melambangkan terjadinya hubungan dan notasi 0 melambangkan tidak
terjadinya hubungan. Contoh yang paling gampang untuk memahami pengertian ini adalah saklar
lampu. Ketika kalian tekan ON berarti terjadi hubungan sehingga dinotasikan 1. Ketika kalian
tekan OFF maka akan berlaku sebaliknya. Elektronik digital merupakan aplikasi dari aljabar
boolean dan digunakan pada berbagai bidang seperti komputer, telpon selular dan berbagai
perangkat lain. Hal ini karena elektronik digital mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
sistem digital mempunyai antar muka yang mudah dikendalikan dengan komputer dan perangkat
lunak, penyimpanan informasi jauh lebih mudah dilakukan dalam sistem digital dibandingkan
dengan analog. Namun sistem digital juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu: pada beberapa
kasus sistem digital membutuhkan lebih banyak energi, lebih mahal dan rapuh.
B.Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud Elektronika Analog
C. Tujuan
1) Memahami apa itu Elektronika Analog
2) Memahami apa itu Elektronika Digital
3) Memahami apa itu Gerbang Logika
4) Memahami apa itu Karnaugh Map
5) Memahami apa itu Flip-Flop
6) Memahami apa itu Register
7) Memahami apa itu Encoder
8) Memahami apa itu Decoder
D.Manfaat
Kita dapat Mengetahui Tentang Apa itu Elektronika, Elektronika Analog, Elektronika
Digital, Gerbang Logika, karnaugh Map, Flip-Flop, Register, Encoder, Dan
Decoder
BAB II PEMBAHASAN
Elektronika analog
Elektronika analog ialah bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat bersifat
kontinue, sedangkan komponen yang digunakan umumnya disebut komponen diskrit. Beda
dengan elektronika digital dimana sinyal listrik yang terlibat merupakan sinyal 0V atau 5 V
(sinyal digital berlogika 0 atau 1).
Analog merupakan proses pengiriman sinyal dalam bentuk gelombang. Misalnya ketika
seseorang berkomunikasi dengan menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui
jaringan telepon tersebut dilewatkan melalui gelombang. Dan kemudian, ketika gelombang ini
diterima, maka gelombang tersebutlah yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara,
sehingga si penerima dapat mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari
komunikasi tersebut.
Sinyal analog adalah istilah yang digunakan dalam ilmu teknik (terutama teknik elektro, teknik
informasi, dan teknik kendali), yaitu suatu besaran yang berubah dalam waktu atau dan dalam
ruang, dan yang mempunyai semua nilai untuk untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap nilai
ruang). Digunakan juga istilah Sinyal Kontinyu, untuk menggambarkan bahwa besaran itu
mempunyai nilai yang kontinyu (tak terputus).
Contoh Sinyal Analog yang paling mudah adalah suara,seperti pada teknologi telepon atau radio
konvensional, sinyal gambar (foto) pada kamera konvensional, sinyal video pada televisi
konvensional.
2).Data Analog
Data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat
analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk
gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitude, frekuensi dan phase.
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elektromagnetik (gelombang radio) secara terus
menerus , yang banyak dipengaruhi oleh factor ”pengganggu” . Analog merupakan bentuk
komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang
elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan . Jadi sistem analog merupakan suatu
bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya
pada gelombang elektromagnetik.
Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik . Misal
dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000 , maka disebut dengan 1000 Hertz .
Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error .
Hal-hal seperti ini tidak terjadi pada sistem digital . Oleh karenanya saat ini banyak peralatan
maupun aplikasi yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.
\
Elektronika digital
Elektronika Analog dan Digital merupakan pengenalan, penggunaan tentang dasar macam dan
karakteristik komponen-komponen elektronika serta sistem pembilangan dan gerbang dasar
maupun kombinasional. Ilmu elektronika analog dan digital biasanya mencakup tentang
pengetahuan dasar teori atom; bahan penghantar, isolator dan semikonduktor, serta sistem
pembilangan dan gerbang dasar.
Dalam pengerjaannya, rangkaian elektronika digital saat ini telah merajai setiap perangkat
elektronika. Sebut saja misalnya Televisi. Dengan adanya sistem pengaturan Volume (+) ataupun
Volume (-) ataupun menu lainnya dari remote, itu telah membuktikan bahwa teknologi digital
telah diterapkan didalam televisi tersebut.
Elektronika Digital pada dasarnya tersusun dari dari apa yang disebut sebagai gerbang logika.
Gerbang logika melakukan operasi logika pada satu atau lebih input dan menghasilkan ouput
yang tunggal. Output yang dihasilkan merupakan hasil dari serangkaian operasi logika
berdasarkan prinsip prinsip aljabar boolean. Dalam pengertian elektronik, input dan output ini
diwujudkan dan voltase atau arus (tergantung dari tipe elektronik yang digunakan).
Pada diagram rangkaian logika, biasanya daya tidak dicantumkan. Dalam aplikasinya, gerbang
logika adalah blok-blok penyusun dari perangkat keras elektronik. Gerbang logika ini dibuat
dengan menggunakan transistor. Seberapa banyak transistor yang dibutuhkan, tergantung dari
bentuk gerbang logika. Dasar pembentukan gerbang logika adalah tabel kebenaran (truth table).
Ada tiga bentuk dasar dari tabel kebenaran yaitu AND, OR, dan NOT.
Gerbang logika
Gerbang Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada dasarnya
menggunakan Komponen-komponen Elektronika seperti Integrated Circuit
(IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal.
Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk sebuah Sistem Elektronika
Digital, yaitu :
1. Gerbang AND
2. Gerbang OR
3. Gerbang NOT
4. Gerbang NAND
5. Gerbang NOR
6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)
7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)
Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input (Masukan) yang menghasilkan Output
(Keluaran) Logis disebut dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”.
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada
umumnya dapat dilambangkan dengan :
Berikut ini adalah Penjelasan singkat mengenai 7 jenis Gerbang Logika Dasar beserta Simbol
dan Tabel Kebenarannya.
Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran
(Output). Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan
(Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari
masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika AND
adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.
Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran
(Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan
(Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua
Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.
Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1
Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan
Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita
ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus
bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas
Variabel Inputnya.
Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND merupakan kombinasi dari
Gerbang AND dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang
AND. Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua Masukan (Input)
pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 1.
Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan kombinasi dari
Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang
OR. Gerbang NOR akan menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari Masukan (Input)
bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran Logika 1, maka semua Masukan (Input)
harus bernilai Logika 0.
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran
(Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua
Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya
sama, maka akan memberikan hasil Keluaran Logika 0.
Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2 Masukan (Input) dan 1 Keluaran
(Output). X-NOR adalah singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari Gerbang
X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika
semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai Logika yang berbeda. Hal ini
merupakan kebalikan dari Gerbang X-OR (Exclusive OR).
H = AB + A’B+AB’
H = ABC + A’BC+A’B’C+AB’C
Contoh Soal
H = ABCD + ABCD’+AB’CD+ABC’D’
Flip-Flop
Flip-flop dapat digunakan secara sederhana yaitu dengan menggunakan clock; sedangkan yang
paling sederhana dinamakan latch.[1] Kata "latch" lebih biasa digunakan untuk menyimpan data
yang ada, sementara clocked devices dapat dikategorikan sebagai flip flop.[2]
Sejarah Flip-Flop
Awalnya dinamai Sirkui Pemicu Eccles-Jordan dan berisi dua elemen aktif (tabung vakum).
[6]
Seperti versi sirkuit dan transistornya yang sering dijumpai pada komputer walaupun setelah
penemuan dari sirkuit integrasi, melalui flip flop yang dibuat dari gerbang logika yang kita kenal
sekarang.[7][8] Early flip-flops were known variously as trigger circuits or multivibrators.
Jenis-Jenis Flip-Flop Dan Cara Kerja Flip-Flop
RS flip-flop
Jenis flip-flop yang paling sederhana adalah RS flip-flop atau SR flip-flop atau Set Reset flip-
flop
RS flip-flop mempunyai 2 masukan yaitu Set dan reset
Set berfungsi untuk menyetel keluaran flip-flop atau output Flip-flop menjadi berlogika 1
Reset berfungsi untuk mereset keluaran flip-flop menjadi berlogika 0
jadi intinya cara kerja flip-flop jenis ini adalah menyimpan dan menghapus data melalui pin set
dan reset
Berikut rangkaian RS flip-flop secara sederhana
Ketika clock bernilai rendah atau berlogika 0 maka apapun Input yang diberikan pada pin R dan
S tidak akan berpengaruh terhadap output Flip-flop
Ketika clock bernilai tinggi atau berlogika 1 maka masukkan baru akan diteruskan menuju
output flip-flop
simbol rs flip-flop
Saat RS bernilai 00
Ini berarti tidak diterapkan pemicu.
Dalam hal ini output Flip-flop akan mempertahankan nilai terakhir yang dimilikinya
Saat RS bernilai 01
Ini berarti sebuah pemicu diterapkan pada input S hal ini akan merubah nilai flip-flop sehingga
output Q menjadi berlogika 1 (kondisi Set)
Saat RS bernilai 10
Ini berarti sebuah pemicu diterapkan pada input R hal ini akan merubah nilai flip-flop sehingga
output Q menjadi berlogika 0 (kondisi Reset)
Saat RS bernilai 11
Dalam artian kita berupaya melakukan Set dan reset secara bersamaan
Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah kita berupaya untuk memutar gas dan
melakukan rem secara bersamaan
Karna kondisi terlarang tersebutlah RS flip-flop jarang digunakan dalam rangkaian digital namun
kita bisa memakai flip-flop lain yang lebih bagus dari pada rs flip-flop
Namun bagaimana pun juga RS flip-flop adalah inti dari semua flip-flop
D flip-flop
Pada D flip-flop kondisi masukkan terlarang sudah tidak ditemukan lagi karna telah dimodifikasi
sehingga hanya mempunyai 1 input
D flip-flop dapat dibuat dengan menambahkan gerbang not pada rs flip-flop. Untuk artikel D
flip-flop selengkapnya admin membagikannya padarangkaian d flip-flop
Simbol D flip-flop
JK flip-flop
JK flip-flop adalah flip-flop Universal karena JK flip-flop mempunyai semua sifat-sifat flip-flop
lainnya
Pada jika flip-flop jika semua masukkan J dan K bernilai 1 maka akan berfungsi sebagai toogle
atau T flip-flop
Jk flip-flop dapat dibangun dengan menggunakan gerbang nand atau pun nor
Berikut rangkaian jk flip-flop dengan menggunakan gerbang nand
susunan jk flip-flop
Untuk rangkaian T flip-flop sobat dapat membaca artikel rangkaian T flip-flop
Register
Register adalah suatu rangkaian logika yang dibentuk oleh beberapa flip-flop atau bistabil
multivibrator (JK flip atau D flip-flop) yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu
menyimpan dan memproses informasi dalam bentuk biner. Jumlah flip-flop yang digunakan
bergantung pada banyaknya bit dari informasi yang akan disimpan atau diproses. Sebagai contoh
register yang terdapat pada komputer digital (mini computer) biasanya terdiri dari 16 bit.
Register pada peralatan komputer berfungsi melakukan operasi aritmatik, menyimpan perintah-
perintah dan mentrasnfer data dari satu bagian ke bagian lainnya. Pada peralatan ukur digital,
register berfungsi menyimpan data yang akan ditampilkan sehingga counter bisa melanjutkan
tugasnya tanpa kehilangan informasi sebelumnya. Dengan register kia dapat mengirim data dari
suatu unit ke unit lain.
1. Storage register
2. Shift register
Storage register berfungsi untuk menyimpan informasi untuk sementara waktu, sedangkan shift
register berfungsi untuk memproses informasi. Menurut cara masuk dan keluarnya informasi,
maka register dapat pula dibedakan menjadi:
1. Serial - serial
2. Serial - paralel
3. Paralel - serial
4. Paralel - paralel
Storage Register
Untuk membuat storage register kita dapat memanfaatkan flip flop jenis D Flip flop dan JK flip-
flop. Karena D flip flop dan JK flip flop kerjanya dapat menyimpan 1 bit bilangan biner, maka
kedua jenis flip flop ini dapat kita gunakan untuk storage register. Untuk membentuk rangkaian
register yang mampu menyimpan 4 bit diperlukan empat buah flip flip dalam jenis yang sama.
Berikut ini adalah contoh pengunaan D Flip - flop untuk membuat rangkaian storage register.
Pada rangkaian di atas, informasi atau data yang masuk pada input D0, D1, D2, dan D3 biasanya
datang dari rangkaian counter atau pencacah. Jika input clock diberika harga 0, maka informasi
apapun yang berada pada input D tidak akan mempengaruhi nilai pada output Q. Akan tetapi,
jika input clock (CLK) diberi nilai 1 maka output Q akan sama nilainya dengan input D dan
seterusnya. Jika input clock (CLK) kembali menjadi 0, maka informasi terakhir akan tetap
tersimpan pada output Q walaupun input D nilainya berubah-ubah. Untuk membersihkan
(refresh) isi memory dapat digunakan input clear.
Sedangkan untuk membentuk storage register dari JK flip flop, maka kita dapat menyusun
rangkaian JK flip-flip seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Pada gambar di atas nilai dari input J dan K tergantung pada output Q dan not Q pada rangkaian
counter. Jika input C (clock) = 1, maka informasi yang berada pada output counter (yang masuk
ke input register J dan K) akan berpindah ke output storage register (Q0, Q1, Q2, Q3).
Selanjutnya jika input C (clock) berubah menjadi 0, maka informasi tadi akan tetap tersimpan
walaupun output counter (yang masuk ke input register J dan K) berubah nilainya.
Shift Register
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa register dibentuk dari beberapa buah flip-flop yang
mampu menyimpan informasi dalam bilangan biner (0 atau 1). Setiap bit informasi akan diwakili
oleh satu buah flip flop atau bistabil multivibrator ( D flip-flop atau JK flip-flop). Dengan
menghubungkan flip-flop sedemikian rupa kita dapat membuat informasi bisa dimasukkan untuk
disimpan sementara dan bisa dikeluarkan juga bilamana diperlukan. Register yang bisa
melakukan fungsi seperti di atas deisebut dengan shift register. Shift register dapat dibedakan
menjadi empat macam yaitu:
Selain dengan JK flip-flop rangkaian serial paralel shift register juga dapat dibangun dari D flip-
flop.
pengertian encoder
Encoder
pengertian encoder dan cara kerja encoder. Encoder adalah suatu peralatan yang digunakan
untuk mempersingkat jalur input yang awalnya berjumlah banyak menjadi output dengan jumlah
yang lebih sedikit. Prinsip kerja encoder merupakan kebalikan dari decoder
Encoder dapat diartikan sebagai suatu peralatan yang digunakan untuk merubah kondisi input
menjadi kondisi tertentu dan kondisi tersebut dapat dikembalikan lagi seperti semula dengan
menggunakan rangkaian decoder
Encoder digunakan karna dengan encoder kita dapat menghemat jalur ataupun untuk
menyesuaikan input supaya dapat diproses oleh rangkaian selanjutnya
Selengkapnya tentang pengertian dan cara kerja encoder adalah sebagai berikut
Dalam mendesain rangkaian encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan tabel
kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan
dalam gerbang logika digital seperti berikut.
Y3 = X8 + X9
Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9
Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran
Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan
logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan
efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai
output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja
dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian
encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.
Rangkaian encoder tombol pada gambar diatas akan mengkodekan tombol 10 jalur menjadi 4
jalur biner
dengandemikian rangkaian diatas dapat menghemat jalur yang digunakan
Berikut tabel kebenaran encoder diatas
rangkaian encoder tombol seperti diatas sering ditemukan pada rangkaian mikrokontroler
untuk mendecodekan kode diatas menjadi seperti semula maka dibutuhkan rangkaian decoder
Contoh encoder tombol adalah pada keyboard pc, pada keyboard pc keseluruhan tombol
dikodekan menjadi kode tertentu dan disalurkan melalui port usb
Decoder
Pengertian Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding
sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di
artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari decoder
adalah encoder.
Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah
sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output
dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin
merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder.
Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.
Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x 8 (3 bit
input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal (4 bit input dan 10
output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit input dan 8 output line). Khusus untuk
pengertian decoder jenis BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan
decoder decoder lainnya, di mana kombinasi setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa
output linenya. Salah satu jenis IC decoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini
mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari ke
8 jenis kombinasi inputnya. Jika kita perhatikan, pengertian decoder sangat mirip dengan
demultiplexer dengan pengecualian yaitu decoder yang satu ini tidak mempunyai data input.
Sehingga input hanya di gunakan sebagai data control. Pengertian decoder dapat di bentuk dari
susunan gerbang logika dasar atau menggunakan IC yang banyak jual di pasaran, seperti decoder
74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155, dan sebagainya. Dengan menggunakan IC, kita dapat
merancang sebuah decoder dengan jumlah bit dan keluaran yang di inginkan. Pada praktikum ini
saya menggunakan ic 7411 dan ic 7404
Rangkaian Decoder
Hasil percobaan
Decoder 2 to 4 bekerja dikendalikan keluarannya oleh variasu X0 dan X1. Keluaran dari a0, a1,
a2 dan a3 akan aktif secara bergantian tergantung dari kondisi X0 dan X1. Pada kondisi
masukana X0 = 0 dan X1 = 0, maka gerbang AND pertama mendapatkan masukan “high”, maka
kondisi keluaran A0 = 1 sementara keluaran yang lain “0”. Apabila X0 = 0 dan X1 = 1, maka
hanya gerbang AND ke dua akan “1” sementara yang lain “0” dan seterusnya.
Decoder dengan empat masukan dan enam belas keluaran bisa dibangun dengan decoder dua
masukan dan empat keluaran seperti gambar 3 di bawah.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Elektronika merupakan sebuah Pelajaran yang mempelajari tentang komponen komponen
dari barang elektronik dan logika dari pembuatannya, untuk mempelajari sebuah pelajaran
elektronika kita juga harus mempelajari tentang, Elektronika Analog, Elektronika Digital,
Gerbang Logika, Karnaugh Map, Flip-Flop, Register, Encoder, Decoder
B.Saran
Untuk dapat paham sepenuhnya dalam pelajaran elektronika kita tidak boleh hanya
bergantung dengan teori saja, tetapi penjelasan diatas harus di ujicoba pada saat praktek juga
karena terkadang saat melakukan praktek elektronika ada perbedaan dengan yang ada di teori
walaupun tidak banyak, sehingga pengalaman lah yang dapat membuat kita memahami
elektronika secara sempurna