Anda di halaman 1dari 19

PAPER

ELEKTRONIKA

JUDUL :
MENERAPKAN TEORI ELEKTRONIKA
Disusun Oleh :
MIKAEL KAKA (2215313099)

Kelas Teknik Listrik : 2D

JURUSAN ELEKTRO
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI BALI
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Manfaat............................................................................................................................. 2
BAB II ISI ...................................................................................................................................... 3
2.1 Pemaparan Elektronika Analog ............................................................................................. 3
2.1.1 Pengertian ...................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Sinyal Analog ................................................................ Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Data Analog ................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Fungsi Elektronika Analog ............................................ Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Komponen Elektronika Analog ..................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 Resistor dan Aplikasi Disertai Gambar ................................................................................. 5
2.2.1 Pengertian ....................................................................................................................... 5
2.2.2 Fungsi dan Kegunaan ..................................................................................................... 6
2.2.3. Macam-Macam Resistor Sesuai Dengan Bahan dan Konstruksinya............................. 6
2.2.4 Bahan-Bahan Yang Terkandung Didalam Resistor Antara Lain : ................................. 7
2.2.5 Penandaan Resistor ......................................................................................................... 8
2.2.6 Identifikasi Empat Pita ................................................................................................... 8
Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna : ........................................................... 10
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna : ........................................................... 11
2.2.7 Jenis-Jenis Resistor ....................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 15
3.2 Saran .................................................................................................................................... 15

i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Elektronika merupakan ilmu dan pengetahuan yang mempelajari elektron atau partikel yang
membawa muatan dalam media semikonduktor, udara, dan pada ruang hampa. Dalam
elektronika terdapat dua jenis yaitu elektronika analog dan elektronika digital, yang dibahas
dalam makalah ini yaitu elektronika analog beserta penerapannya. Elektronika analog ialah
bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat bersifat kontinue, sedangkan komponen
yang digunakan umumnya disebut komponen diskrit. Beda dengan elektronika digital dimana
sinyal listrik yang terlibat merupakan sinyal 0V atau 5 V (sinyal digital berlogika 0 atau 1).
Adapun penerapan sinyal analog dalam kehidupan sehari-hari yang paling banyak kita jumpai
adalah pada radio konvensioanl dan televisi konvensional, sinyal video, serta sinyal gambar
pada forto konvensional . Ada cukup banyak penerapan elektronika analog dalam kehidupan
sehari-hari yang perlu kita ketahui bukan hanya mengetahui alatnya akan tetapi juga mengetahui
bagaimana cara merangkai dan menggunakan alat tersebut.
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan
memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi
berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan. Resistor digunakan sebagai bagian dari
jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling
sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik
utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrikyang dapat dihantarkan. Karakteristik lain
termasuk koefisien suhu, desahlistrik, dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam
sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung
pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan elektronika analog?

2. Bagaimana penerapan elektronika anlog dalam kehidupan?

3. Apa yang dimaksud dengan resistor?

4. Bagaimana fungsi resistor pada rangkaian?

1
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui apa itu Elekronika Analog.
2. Untuk mengetahui penerapan Elektronika Analog dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi mahasiswa bisa lebih tahu lagi tentang resistor dan jenis-jenisnya.

4. Sebagai referensi untuk adik-adik tingkat nanti.

2
BAB II ISI

2.1 Pemaparan Elektronika Analog


2.1.1 Pengertian Elektronika Analog
Elektronika analog adalah cabang ilmu elektronika yang fokus mempelajari fungsi dan sistem
analog yang berkaitan dengan sinyal kontinyu atau sinyal analog. Pada elektronika analog, materi
yang dipelajari berhubungan dengan pengolahan atau pemrosesan sinyal sinusoida atau sinyal
analog itu sendiri.

2.1.2 Sinyal Analog


Analog merupakan pelaksanaan pengiriman sinyal dalam wujud gelombang. Misalnya ketika seseorang
berkomunikasi dengan menerapkan telepon, maka bunyi yang dikirimkan melewati jaringan telepon hal
yang demikian dilewatkan melewati gelombang.

Kemudian sstelah itu, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah yang
diterjemahkan kembali ke dalam wujud bunyi, oleh karena itu maka si penerima dapat
memperdengarkan apa yang diperkenalkan oleh pembicara lainnya dari komunikasi hal yang
sedemikian.

Sinyal elektronika analog merupakan istilah yang diterapkan dalam ilmu teknik yang secara
khusus teknik elektro, teknik informasi, dan teknik kendali, yakni suatu besaran yang berubah
dalam waktu ataupun dan dalam ruang, serta yang memiliki segala skor untuk setiap skor waktu
dan atau setiap skor ruang.

Dipakai juga istilah Sinyal Kontinyu, untuk membuktikan jika besaran itu memiliki skor yang
kontinyu ataupun tidak terputus. Figur Sinyal Analog yang paling mudah yakni bunyi, seper ti
pada teknologi telepon ataupun radio konvensional, sinyal gambar (foto) pada kamera
konvensional, sinyal video pada TV konvensional.

2.1.3 Data Analog


Data pada wujud gelombang yang kontinyu, yang mengirim kabar dengan mengubah
karakteristik suatu gelombang. Kedua parameter atau karakteristik secara khusus yang dipunyai
oleh isyarat analog yakni amplitude dan frekuensi.

Gelombang di sinyal analog yang pada dasarnya membentuk gelombang sinus yanag
mempunyai 3 variabel dasar, yakni amplitude, frekuensi serta phase.

Amplitudo yaitu ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.


Frekuensi yaitu jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan sekon/setik.
Phase ialah besar sudut dari sinyal analog kepada saat tertentu.

3
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus
menerus , yang banyak dipengaruhi oleh factor ”pengganggu” . Analog merupakan bentuk
komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang
elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan . Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk
sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada
gelombang elektromagnetik.

Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik . Misal dalam
satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000 , maka disebut dengan 1000 Hertz . Kekurangan
sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error . Hal-hal seperti
ini tidak terjadi pada sistem digital . Oleh karenanya saat ini banyak peralatan maupun aplikasi
yang beralih dari sistem analog menjadi sistem digital.

2.1.4 Fungsi Elektronika Analog


Sinyal analog merupakan sinyal data dalam bentuk gelombang yang membawa informasi dengan
mengubah karakteristik gelombang. Misalnya, ketika seseorang sedang menggunakan telepon, suara yang
dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut tersampaikan lewat gelombang. Ketika gelombang ini
diterima, maka muncul terjemahan dalam bentuk suara yang kemudian dapat didengar penerima telepon.
Parameter terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Kekurangan
elektronika analog ialah tidak efisien terutama dalam segi waktu dan dalam pengoperasiannya elektronika
analog tergolong lambat.

2.1.5 Komponen Elektronika Analog


1. Resistor merupakan komponen pasif disebut juga dengan hambatan. Berfungsi untuk
menghambat arus listrik yang melewatinya. Terdapat dua jenis resistor, yaitu. Resistor tetap (nilai
hambatannya relatif tetap, biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam) Resistor
variabel atau potensiometer (besarnya hambatan dapat diubah)
2. Kapasitor adalah komponen pasif yang menyimpan muatan listrik dalam. Terdapat dua jenis
kapasitor, yaitu. Kapasitor tetap (nilai kapasitansi tidak dapat berubah) Kapasitor variabel (nilai
kapasitansinya dapat diatur) Secara fisik, kapasitor variabel terdiri atas varco dan trimmer.
3. Induktor atau dikenal juga dengan nama coil adalah komponen elektronika pasif yang
tersusun dari lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan. Induktor mampu menimbulkan
medan magnet apabila terdapat aliran oleh arus listrik.
4. Dioda semikonduktor adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Digunakan untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah namun dapat
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
5. Transistor adalah salah satu komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Berfungsi sebagai penguat, saklar elektronik dan pembangkit sinyal.

4
6. Saklar (switch) adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan
aliran listrik.
7. IC (integrated circuit) adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari gabungan dari
beberapa transistor, resistor dan komponen lainnya yang disatukan menjadi satu rangkaian
elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Fungsi IC diantaranya sebagai penguat, switching,
pengontrol dan media penyimpanan. IC adalah komponen elektronika yang menjadi otak dalam
sebuah elektronika. IC merupakan komponen semikonduktor yang sangat sensitif terhadap
Electrostatic Discharge (ESD), yaitu transfer muatan elektrostatik yang cepat dan spontan
disebabkan oleh medan elektrostatik tinggi.

2.2 Resistor dan Aplikasi Disertai Gambar


2.2.1 Pengertian

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dan
menghasilkan nilai resistansi tertentu. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik
sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut.
Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk. Diantaranya resistor yang berbentuk silinder, smd
(Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis resistor antara lain komposisi karbon, metal
film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film tebal. Resistor yang paling banyak
beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal film.
Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita warna yang melingkar di badan resistor.
Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor. Dengan mengetahui kode resistor kita dapat
mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien temperatur dan reliabilitas resistor
tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode kode resistor yang banyak beredar di pasaran.
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau
tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor
komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan
disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode
warna dari harganya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator
(biasanya keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan oleh
perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi karbon sering
digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu populer karena resistor jenis lain
mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti toleransi, kemandirian terhadap tegangan
(resistor komposisi karbon berubah resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian
terhadap tekanan/regangan. Selain itu, jika resistor menjadi lembap, bahang dari solder dapat
mengakibatkan perubahan resistansi yang tak dapat dikembalikan.

5
Walaupun begitu, resistor ini sangat reliabel jika tidak pernah diberikan tegangan lebih ataupun
panas lebih. Resistor ini masih diproduksi, tetapi relatif cukup mahal. Resistansinya berkisar
antara beberapa miliohm hingga 22 MOhm.

2.2.2 Fungsi dan Kegunaan

Fungsi dan kegunaan resistor pada rangkaian


a.Sebagai pembagi arus dan pembagi tegangan
b.Sebagai penurun tegangan
c.Sebagai penghambat arus listrik.
Untuk menyatakan resentasi dan sebaliknya disertakan batas kemampuan dayanya. Berbagai
resistor dibuat dari berbagai bahan-bahan yang berbeda dan sifat-sifat yang berbeda. Spesifik
yang lain yang harus diperhatikan dalam memilih resistor pada suatu rancangan selain besar
resentasinya adalah besar watt-nya karena resistor bekerja di alirin arus listrik maka akan
terjadi disipasi daya berupa panassebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu
resistor bisa menunjukkansemakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor yang
memiliki disipasid a y a 5 , 1 0 d a n 2 0 w a t t u m u m n y a b e r b e n t u k k u b i k
m e m a n j a n g p e r s e g i e m p a t berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk
silinder. Tetapi biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak
langsung dibadannya, misalnya100*5W. Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan
perlambangan huruf R. Dilihat dari ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan yang
lainnya tidak berarti sama besar nilai hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut resistansi.

2.2.3. Macam-Macam Resistor Sesuai Dengan Bahan dan Konstruksinya

Bedasarkan jenis dan bahan yang d i g u n a k a n u n t u k


m e m b u a t resistor dibedakan m e n j a d i r e s i s t o r k a w a t , r e s i s t o r a r a n g d a n r e s i s t o r
o k s i d a l o g a m . Sedangkan resistor arang dan resistor oksida logam berdasarkan
susunan yangdikenal resistor komposisi dan resistor film. Namun demikian dalam
perdagangan resistor-resistor tersebut dibedakan menjadi resistor tetap (fixed
resistor) danresistor variabel. Pengunaan untuk daya rendah yang paling utama
adalah jenistahanan tetap yaitu tahanan campuran karbon yang dicetak. Ukuran relatif

6
semuat a h a n a n t e t a p d a n t i d a k t e t a p b e r u b a h t e r h a d a p r a t i n g d a y a
( j u m l a h w a t t ) , penambahan ukuran untuk meningkatkan rating daya agar dapat
mempertahankanarus dan rugi lesapan daya yang lebih besar.
Tahanan yang berubah-ubah s e p e r t i y a n g t e r c a n t u m d a r i n a m a n y a , memiliki
sebuah terminal tahanan yang dapat diubah harganya dengan memutar d i a l , k n o b ,
u l i r a t a u a p a s a j a y a n g s e s u a i u n t u k s u a t u a p l i k a s i . M e r e k a b i s a memiliki
dua atau tiga terminal, akan tetapi kebanyakan memiliki tiga terminal.Jika dua atau
tiga terminal digunakan untuk mengendalikan besar tegangan, maka b i a s a n y a d i s e b u t
p o t e n s i o m e t e r . M e s k i p u n s e b e n a r n y a p i r a n t i t i g a t e r m i n a l tersebut dapat
digunakan sebagai rheostat atau potensiometer (tergantung pada ba gai mana
dihubungkan), i a b i a s a d i s e b u t p o t e n s i o m e t e r b i l a d a f t a r d a l a m majalah
perdagangan atau diminta untuk aplikasi khusus.
Kebanyakan potensiometer memiliki tiga terminal. Dial, knob, dan pada tengah
kemasannya mengendalikan gerak sebuah kontak yang dapat bergerak sepanjang elemen
hambatan yang dihubungkan antara dua terminal luar.Tahanan antara terminal luar selalu
tetap pada harga penuh yang terdapat pada potensiometer, tidak terpengaruhi pada
posisi lengan geser. Dengan kata laintahanan antar termi nal luar untuk
potensiometer 1M? akan selalu 1M?, tidak adamasalah bagaimana kita putar elemen
kendali. Tahanan antara lengan geser dansalah satu terminal luar dapat diubah -ubah
dari harga minimum yaitu nol ohmsampai harga maksimum yang sama dengan harga penuh
potensiometer tersebut.Jumlah tahanan antara lengan geser dan masing-masing terminal luar
harus samadengan besar tahanan penuh potensiometer. Apabila tahanan antara lengan geser dan
salah satu kontak luar meningkat, maka tahanan antara lengan geser dan salahsatu terminal luar
yang lain akan berkurang

2.2.4 Bahan-Bahan Yang Terkandung Didalam Resistor Antara Lain :

1.Film karbon
Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat
untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur,
ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi
yang lebar[1]. Resistor film karbon memberikan rating daya antara 1/6 W hingga 5 W pada 70 °C.
Resistansi tersedia antara 1 ohm hingga 10 MOhm. Resistor film karbon dapat bekerja pada suhu
di antara -55 °C hingga 155 °C. Ini mempunyai tegangan kerja maksimum 200 hingga 600 v.

7
2.Film logam

Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa
mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu
parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi
(TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah. Resistor foil ultra presisi mempunyai TCR sebesar
0.14ppm/°C, toleransi ±0.005%, stabilitas jangka panjang 25ppm/tahun, 50ppm/3 tahun,
stabilitas beban 0.03%/2000 jam, EMF kalor 0.1μvolt/°C, desah -42dB, koefisien tegangan
0.1ppm/V, induktansi 0.08μH, kapasitansi 0.5pF.

2.2.5 Penandaan Resistor

Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor
pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya
resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan
biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin,
seperti merah tua atau abu-abu.
Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh
badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik
(atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik"
memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20%.
Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (±10%) atau emas (±5%)
pada ujung lainnya.

2.2.6 Identifikasi Empat Pita

Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari
empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan
informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang
ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi.
Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus
dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.
Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104Ω = 560 kΩ ± 2%. Deskripsi yang lebih
mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6,
dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang

8
menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk
toleransi ± 2%, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2%.

9
Pita ketiga Pita keempat Pita kelima
Warna Pita pertama Pita kedua
(pengali) (toleransi) (koefisien suhu)
Hitam 0 0 × 100
Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F) 100 ppm
Merah 2 2 × 102 ± 2% (G) 50 ppm
Oranye 3 3 × 103 15 ppm
Kuning 4 4 × 104 25 ppm
Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)
Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)
Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)
Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)
Putih 9 9 × 109
Emas × 10-1 ± 5% (J)
Perak × 10-2 ± 10% (K)
Kosong ± 20% (M)

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :

10
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10
(10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi
10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang k3-3

11
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10
(10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan
toleransi 10%.

Contoh-contoh perhitungan lainnya :

Merah, Merah, Merah, Emas → 22 *102 = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 103 = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10%
toleransi

Cara menghitung Toleransi :


2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm

Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :

HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

2.2.7 Jenis-Jenis Resistor

1. Rasistor Tetap (Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap)


.Contoh Resistor Tetap.

12
Resistor Tetap

Standar AS dan Jepang Eropa

Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam resistor tetap.


1.Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
2.Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.
3.Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan
resistor dari bahan carbon.

2.Resistor ariabel
Yaitu resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah.
Resistor Variabel juga dapat di bedakan menjadi dua antara lain :

Resistor Variabel

Standar AS dan Jepang Eropa

a.Resistor Trimpot
Yaitu resistor Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah dengan mengunakan
obeng.
Contoh jenis resistor Trimpot :

13
b.Resistor Potensio
Yaitu resistor Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah langsung mengunakan tangan
(tanpa alat bantu) dengan cara memutar poros engkol atau mengeser kenop untuk potensio geser.
Contoh bentuk fisik dari variable resistor jenis Potensio :

14
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
lmu Elektronika merupakan ilmu dan pengetahuan yang mempelajari elektron atau partikel yang
membawa muatan dalam media semikonduktor, udara, dan pada ruang hampa. Elektronika
analog ialah bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat bersifat kontinue, sedangkan
komponen yang digunakan umumnya disebut komponen diskrit. Beda dengan elektronika digital
dimana sinyal listrik yang terlibat merupakan sinyal 0V atau 5 V (sinyal digital berlogika 0 atau
1). Sinyal analog digunakan pertama kali pada sekitar tahun 1800-an. Yang dimanfaatkan dalam
kabel telepon yang terbuat dari tembaga. Misalnya ketika seseorang berkomunikasi dengan
menggunakan telepon, maka suara yang dikirimkan melalui jaringan telepon tersebut dilewatkan
melalui gelombang. Dan kemudian, ketika gelombang ini diterima, maka gelombang tersebutlah
yang diterjemahkan kembali ke dalam bentuk suara, sehingga si penerima dapat mendengarkan
apa yang disampaikan oleh pembicara lainnya dari komunikasi tersebut.
1. Resistor adalah suatu benda yang mempunyai nilai tahana tertentu dan menyerap energi dalam
bentuk panas.
2. Resistor berguna sebagai Pembangkit potensi listrik, memperkecil tegangan (potensial) listrik,
memperkecil arus listrik, dan sebagai pembagi tegangan listrik.
3. Resistor dapat dibedakan menjadi Resistor tetap (Fixed Resistor), resistor tidak tetap manual
(Adjustable Manual Resistor), dan resistor tidak tetap otomat (Variable Resistor devices).

3.2 Saran
Selain menarik kesimpulan, penulis juga mengajukan saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya dalam penggunaan alat-alat elektronika, terlebih dahulu harus dipelajari manfaat
maupun cara penggunaan alat tersebut.

2. Diharapkan agar penulis maupun pembaca mempelajari lebih lanjut mengenai resistor.

3. Kita sebagai jurusan teknik elektro sebaiknya mempelajari lebih lanjut mengenai alat-alat
elektonika.

15
Berapa nilai resistor dengan warna :
1.Coklat, merah, hitam, emas
2.Jingga, merah, hijau, emas
3.Coklat, hitam, merah, emas
4.Kuning, ungu, coklat, emas
5.Merah, merah, merah, emas
6.Biru, abu-abu, merah, emas
7.Hijau, biru, kuning, emas
8.Jingga, putih, coklat, emas

JAWABAN
1. Coklat = 1, Merah= 2, Hitam= x10 ^0, Emas= 5%
Hasil= 12 x10^0= 12 ohm ± 5%

2. Jingga= 3, Merah= 2, Hijau= x10^5, Emas= 5%

Hasil= 32 x10^5 = 3.200.000 ± 5 atau 3200k ohm ± 5%

3. Coklat= 1, Hitam= 0, Merah= x10^2, Emas= 5%

Hasil= 10 x10^2 = 1000 ohm ± 5 % atau 1K ohm 5 %

4. Kuning= 4, Ungu= 7, Cokolat= x10^1, Emas= 5%

Hasil= 47 x10^1 = 470 ohm ± 5%

5. Merah= 2, Merah= 2, Merah= x10^2, Emas= 5%

Hasil= 22 x10 ^2 = 2200 ohm ± 5% atau 2,2k ohm 5%


16
6. Biru= 6, Abu-abu= 8, Merah= x10^2, Emas= 5%

Hasil= 68 x10^2 = 6800 ± 5% atau 6,8k ohm ± 5%

7. Hijau= 5, Biru= 6, Kuning= x10^4, Emas= 5%

Hasil= 56 x10^4 =560.000 ohm ± 5% atau 560k ohm ± 5%

8. Jingga= 3, Putih= 9, Coklat= x10^1, Emas= 5%

Hasil= 39 x10^1 = 390 ohm ± 5%

17

Anda mungkin juga menyukai