122290043
JURUSAN SAINS
LAMPUNG SELATAN
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………...……….ii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….……….iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….…...v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
2.1 Elektronika................................................................................................3
2.2 Resistor......................................................................................................4
2.3 Kapasitor...................................................................................................5
2.4 Transistor...................................................................................................5
2.6 Buzzer........................................................................................................6
4.1 Hasil.........................................................................................................13
4.2 Pembahasan.............................................................................................13
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................16
5.1 Kesimpulan..............................................................................................16
5.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
LAMPIRAN...........................................................................................................18
DAFTAR GAMBAR
Kemajuan teknologi saat ini membawa kita pada tahap lebih maju dalam
pengamatan parameter cuaca. Penggunaan alat digital dalam pengamatan cuaca
sudah banyak dilakukan bersamaan dengan pengamatan alat konvensional. Tidak
bisa dihindari adanya kelemahan dari alat konvensional membuat kita memilih
menggunakan alat otomatis untuk menggantikan kegiatan operasional dalam
pengamatan cuaca. Pemanfaatan teknologi mikrokontroler bisa digunakan untuk
pengamatan meteorologi. Parameter cuaca seperti suhu, kelembaban, tekanan,
udara, arah dan kecepatan angin serta lama penyinaran matahari yang biasanya
diukur menggunakan alat konvensional seperti termometer, barometer,
hygrometer, anemometer dan Campbell-Stokes dapat digantikan dengan
penggunaan sensor-sensor yang sudah banyak diproduksi. Alat-alat ini bekerja
secara tersendiri, dengan membuat suatu alat portable yang dapat mengukur suhu
kelembaban dan tekanan udara sekaligus, dapat membantu efisiensi dalam
penggunaan alat dan mengurangi angka kesalahan dalam pembacaan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum kali ini adalah sebagai berikut:
2.1 Elektronika
Elektronika adalah Perangkat atau teknologi yang terkait dengan atau
menggunakan sirkuit dan komponen arus searah tegangan rendah dan padat,
biasanya untuk pengiriman dan / atau pemrosesan data analog atau digital.
Adapun fungsi-fungsi dasar perangkat elektronika adalah:
1. Rectification (Penyearah)
Rectification atau Penyearah adalah fungsi perangkat elektronika yang
dapat mengkonversikan tegangan dan arus listrik AC (bolak-balik)
menjadi tegangan dan arus listrik DC (searah).
2. Amplification (Penguatan)
Amplification atau Penguatan adalah fungsi perangkat elektronika
yang dapat memperkuat sinyal lemah menjadi sinyal yang lebih
besar.
3. Control (Pengendalian)
Automatic Control atau Pengendalian Otomatis banyak ditemukan
dalam perangkat elektronika dan listrik seperti pengendalian
kecepatan motor, pengendalian tegangan kulkas, pengendalian lampu
lalu lintas dan masih banyak lagi.
4. Generation (Pembangkitan)
Perangkat elektronika dapat mengkonversikan tegangan dan arus
listrik DC ke tegangan dan arus listrik AC sesuai dengan frekuensi
yang dibutuhkan. Pada saat melakukan fungsi tersebut, diperlukan
suatu rangkaian yang disebut dengan Osilator.
5. Conversion (Konversi)
Salah satu hal yang menarik dalam Elektronika adalah kemampuan
beberapa jenis komponen Elektronika yang dapat mengkonversikan
dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. [1]
2.2 Resistor
Resistor adalah komponen elektronik yang didesain untuk menahan arus
listrikdengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai
dengan arus yang mengalirinya.Resistor digunakan sebagai bagian elektronik dan
sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering
digunakan. Karakteristik utama dari resisitor adalah resistansinya dan daya listrik
yang dapat diboroskan. Berikut adalah jenis-jenis dari resistor:
2.3 Kapasitor
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang
umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika
kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan
positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan
pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal
yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub
negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan
elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung
kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
2.4 Transistor
Transistor komponen semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Gambar 3. Transistor
2.6 Buzzer
Buzzer sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer
hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri
arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke
dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya,
karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik. [2]
Gambar 5. Buzzer
A. Hukum Ohm
Salah satu hukum Fisika yang mungkin paling dikenal oleh para
Mahasiswa adalah hukum Ohm. Hukum ini ditemukan pada tahun
1827 oleh George Ohm, seorang Fisikawan Jerman yang hidup pada
tahun 1787 – 1854 [4], yang menghubungkan antara beda potensial
listrik, kuat arus listrik dan hambatan listrik. Hukum Ohm berbunyi:
” Untuk suatu konduktor logam pada temperature konstan,
perbandingan antara perbedaan potensial antara dua titik dari
konduktor dengan arus listrik adalah konstan. “
Jika hubungan ini digrafikkan, maka akan terlihat seperti Gambar (7)
di bawah ini. Grafik yang sesuai dengan hukum Ohm disebut grafik
Ohmik, sedangkan yang tidak sesuai dengan hukum Ohm disebut non
Ohmik.
I
Non Ohmik
Ohmik
Slope= 1/R
B. Hukum Kirchoff
Hukum Kirchoff terdiri dari dua persamaan yang membahas tentang
kekekalan muatan dan energi dalam rangkaian listrik, dan pertama
dijabarkan pada tahun 1845 oleh Gustav Kirchhoff [5], Hukum Kirchhoff
terbagi menjadi dua macam, yaitu Kirchhoff Current Law atau KCL dan
Kirchhoff Voltage Law atau KVL.
“Jumlah secara aljabar arus listrik pada suatu titik cabang sama
dengan nol”.
Secara ringkas:
∑ 𝐼𝑖 = 0 ∑𝑉=0
∑ Ii = 0
I1 + I2 – I3 – I4 – I5= 0
Pada persamaan arus listrik yang masuk titik cabang ditandai positif
dan yang meninggalkan titik cabang ditandai negatif.
∑𝑉=0
∑ vi = 0
v1 I
v2 R vR
v3
v1 – v2 + v3 –IR = 0
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu rangkaian Flipflop. Lampu LED yang
digunakan akan bergantung kepada ukuran kapasitor dan resistor rangkaian. Jika
apabila nilai kapasitor yang akan digunakan pada rangkaian diubah ukurannya,
maka kondisi lampu LED yang digunakan akan berkedip sesuai dengan nilai
kapasitor
dan resistornya. Dapat dilihat dalam praktikum yang sudah dilaksanakan,
semakin besar nilai kapasitor yang di gunakan dalam pratikum kali ini maka
lampu akan berkedip secara sangat dengan lambat. Dapat dilihat pada nilai
kapasitor 100µF kondisi pada lampu/LED menyala terang dan pertukaran LED
atau flip lambar (per 2 detik), pada nilai kapasitor 22µF kondisi pada lampu/LED
menyala terang dan pertukaran LED atau flip cepat (per 2 detik), dan pada nilai
kapasitor 470µF kondisi pada lampu/LED menyala terang dan pertukaran LED
atau flip lambat (per 2,5 detik)
Hal ini dapat dilihat sesuai dengan definisi kapasitor yaitu berfungsi sebagai
tempat penyimpan dan pemberian energi listrik yang telah disimpan. Dalam
rangkaian Flipflop sendiri dipasangkan dua buah resistor yang berukuran sama,
saat rangkaian yang telah dibuat dinyalakan maka kapasitor yang mengisi bagian
resistor 1 akan berbanding lusur dengan nilai hambatannya. Sehingga tegangan
yang ada pada resistor 1 akan semakin bertambah dan mengakibatkan lampu LED
dapat menyala. Selanjutnya, apabila tegangan pada resistor 1 mengalami
kekosongan maka kapasitor pada resistor 2 akan melakukan pemasukan sehingga
lampu akan mengalami pergantian menyala ke LED 2. Sistem ini akan
mengalami siklus yang akan berulang, sehingga lampu akan mati dan menyala
secara bergantian. Hal ini dapat dilihat berdasarkan definisi kapasitor yaitu
berfungsi sebagai penyimpan dan pemberian energi listrik yang telah disimpan.
Ketika aliran listrik mengalir masuk ke dalam rangkaian dan melewati resistor,
maka kuat arus yang keluar bergantung terhadap nilai dari resistor yang
digunakan dalam pratikum. Hal ini dikarenakan resistor memiliki suatu fungsi
sebagai penghambat arus dalam sebuah rangkaian [6]. Dapat kita lihat dalam
pengambilan data percobaan pada saat melaksanakan praktikum, semakin besar
nilai hambatan yang digunakan dalam percobaan maka akan semakin kecil pula
kuat arus yang mengalir sehingga mengakibatkan buzzer dan LED yang menyala
semakin lemah atau berbunyi semakin kecil.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1 Mampu mengenali komponen-komponen dasar elektronika.
2 Mampu dan paham tentang kegunaan komponen dasar elektronika dalam
sistem elektronika.
3 Dapat merangkai komponen dalam rangkaian elektronika.
4 Mampu menganalisis cara kerja komponen dalam sebuah rangkaian
elektronika
5.2 Saran
1 Perawatan komponen-komponen elektronika yang digunakan agar tetap
berfungsi dengan baik sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan
data.
2 Penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana cara menghubungkan
komponen-komponen di breadboard dan cara menghubungkan dengan
kabel jumper pada setiap komponen.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://teknikelektronika.com/pengertian-elektronika-electronics-definisi-
elektronika/.