Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ELEKTRONIKA DAYA

RANGKAIAN PWM Driver Motor DC

Kelompok 1

 Sayid Ridho (16507134017)


 Khairinnisa Siregar (16507134042)
 Ragil Auriyan (16507134049)

D3 TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................................................................3

1.2.RumusanMasalah............................................................................................................................3

1.3. Tujuan ............................................................................................................................................3

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1. Motor DC ...................................................................................................................................... 5

2.2. IC NE555 ........................................................................................................................................ 5

2.3 Resistor........................................................................................................................................... 5
2.4 Capasitor ....................................................................................................................................... 6
2.5 Dioda ............................................................................................................................................. 6
2.6 Saklar SPST........................................................................................................................................6

2.7 Harga Komponen..............................................................................................................................6

BAB III. PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

3.1 Nama Komponen.......................................................................................................................... 7


3.2 langkah kerja..................................................................................................................................7
3.3 Gambar Rangkaian........................................................................................................................7
3.4 cara kerca rangkaian......................................................................................................................8
BAB V. PENUTUP

4.1. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 9

4.2. Saran ............................................................................................................................................... 9

Daftar pustaka.....................................................................................................................................10
Lampiran ..............................................................................................................................................11

2
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sistem pengendalian kecepatan motor dc sekarang ini banyak dilakukan. Karena
dalam pemakaian motor dc sering kali dibutuhkan motor yang dapat diatur kecepatan
putarnya. Dari sistem pengaturan motor terdapat beberapa pengaturan, salah satunya
adalah dengan mengatur tegangan pada stator. Salah satunya dengan menambahkan
resistor variabel sebelum tegangan jala-jala masuk ke stator, dengan ini dapat diatur
besar kecilnya tegangan yang masuk ke stator. Dari sistem pengaturan ini mempunyai
kelemahan yaitu akan menurunkan unjuk kerja dari motor tersebut karena seiringan
dengan menurunnya tegangan medan magnet yang dihasilkan juga akan menurun dan
itu akan mempengaruhi torsi motor tersebut.
Pengaturan arah putar motor dc juga sering dilakukan misalnya pada kaca mobil, lengan
robot, elevator, dll. Pengaturan arah putar motor dc dapat menggunakan IC driver motor
atau rangkaian transistor. Dari pengaturan motor dc di atas, dapat dilakukan beberapa
inovasi pengaturan. Untuk pengaturan kecepatan motor dc, dapat menggunakan driver
motor dc atau dengan meggunakan rangkaian transistor. Kecepatan diatur dengan sudut
penyulutan pada driver atau transistor dengan menggunakan pulsa width modulation
(PWM). Dengan demikian tegangan yang masuk ke stator tetap tegangan nominal motor
dengan pencatuan yang berkala. Pengaturan motor dc dapat dilakukan dengan
menggunakan radio kontrol agar motor dc dapat diatur dari kejauhan. Sehingga dalam
sistem pengaturan ini, jika dibutuhkan sistem pengaturan jarak jauh, dapat dilakukan
tanpa harus membutuhkan kabel yang panjang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat rangkaian pwm?
2. Apa yang mempengaruhi kecepatan motor DC?
3. Apa saya yang diperlukan dalam membuat suatu rangkaian pwm?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan desain proyek ini adalah sebagai berikut:

1. Mampu merangkai pwm dengan benar


2. Mengetahui dan memahami apa saja yang mempengaruhi motor DC
3. Mengetahui apa saja alat dan bahan yang di perlukan dalam membuat suatu
rangkaian pwm

3
Bab 2
Landasan Teori
2.1 MOTOR DC
Motor DC atau Motor Arus Searah adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik
arus searah menjadi energi mekanik. Terdapat 2 (dua) prinsip dasar yang
melatarbelakangi kerja motor DC. Yang pertama yaitu adanya aliran arus yang melewati
sebuah konduktor atau penghantar.Dimana,akan timbul medan magnet mengelilingi
penghantar tersebut. Arah garis gaya magnet (fluks magnet) ini sesuai kaidah tangan
kiri. Ibu jari menandakan arah arus elektron yang mengalir dan jari-jari menunjukan
arah dari garis gaya magnet (fluks) yang mengelilingi penghantar. Kaidah tangan kiri
Yang kedua adalah gaya pada penghantar bergerak dalam medan magnet. Besarnya
gaya yang didesakkan untuk menggerakkan berubah sebanding dengan kekuatan
medan magnet, besarnya arus yang mengalir pada penghantar, dan panjang
penghantar.gaya tersebut sering disebut gaya Lorentz.
2.2 IC NE555
IC 555IC 555 adalah pengatur yang mantap yang mampu membangkitkan tundaan
waktu atau pun guncangan yang cermat. Timer 4 555 merupakan sebuah IC timer yang
bekerja berdasarkan rangkaian RC dan komparator yang dirangkai dengan komponenya
digital (R-Sflip-flop).Dengan menambahkan beberapa resistor dan kapasitor IC ini dapat
berfungsi sebagai multivibrator astabil, monostabil, bisa stabil maupun picu Schmitt.

IC Timer 555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual Inline
Package) dengan 8 kaki terminalny.

4
Berikut ini adalah susunan dan konfigurasi Kaki IC 555 yang berbentuk DIP 8 kaki.

 Kaki 1 (GND) : Terminal Ground atau Terminal Negatif sumber tegangan DC.
 Kaki 2 (TRIG) : Terminal Trigger (Pemicu), digunakan untuk memicu Output menjadi
“High”, kondisi High akan terjadi apabila level tegangan pada kaki Trigger ini berubah
dari High menuju ke <1/3Vcc (Lebih kecil dari 1/3Vcc).
 Kaki 3 (OUT) : Terminal Output (Keluaran) yang memiliki 2 keadaan yaitu
“Tinggi/HIgh” dan “Rendah/Low”.
 Kaki 4 (RESET) : Terminal Reset. Apabila kaki 4 digroundkan, Output IC akan menjadi
rendah dan menyebabkan perangkat ini menjadi OFF. Oleh karena itu, untuk
memastikan IC dalam kondisi ON, Kaki 4 biasanya diberikan sinyal “High”.
 Kaki 5 (CONT) : Terminal Control Voltage (Pengatur Tegangan), memberikan akses
terhadap pembagi tegangan internal. Secara default, tegangan yang ditentukan
adalah 2/3 Vcc.
 Kaki 6 (THRES) : Terminal Threshold, digunakan untuk membuat Output menjadi
“Low”. Kondisi “Low” pada Output ini akan terjadi apabila Kaki 6 atau Kaki Threshold
ini berubah dari Low menuju > 1/3Vcc (lebih besar dari 1/3Vcc).
 Kaki 7 (DISCH) : Terminal Discharge. Pada saat Output “Low”, Impedansi kaki 7 adalah
“Low”. Sedangkan pada saat Output “High”, Impedansi kaki 7 adalah “High”.
Kaki Discharge ini biasanya dihubungkan dengan Kapasitor yang berfungsi sebagai
penentu interval pewaktuan. Kapasitor akan mengisi dan membuang muatan seiring
dengan impedansi pada kaki 7. Waktu pembuangan muatan inilah yang menentukan
Interval Pewaktuan dari IC555.
 Kaki 8 (Vcc) : Terminal Positif sumber tegangan DC (sekitar 4,5V atau 16V).

2.3 Resistor
Resistor adalah komponen yang secara umum berfungsi sebagai hambatan atau tahanan.
Yang mana apabila dilewati oleh tegangan, maka tegangan tersebut akan tertahan,
sehingga tegangan yang ada telah berkurang di resistor. Hal ini karena berlakunya hukum
kirchoof voltage law (KVL) yang mana jumlah tegangan sumber adalah keseluruhan
beban yang bekerja dan pada rangkaian ini menggunakan resistor 10kΩ.
2.5 Capasitor
kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan
carmengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor
ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor
disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan
tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari
bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu
muatan listrik,dan adapun capasitor yang digunakan pada rangkaian PWM ini
adalah 0,1µF sebanyak 2 buah.

5
2.6 Dioda
Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik kesatu
arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.Oleh karena itu Dioda
sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika.
dioda yany digunakan dalam alat ini adalah dioda 1N5818.
2.7 Saklar SPST
Kode / istilah SPST adalah singkatan dari Single Pole Single Throw. Jika di
Bahasa Indonesiakan disebut satu sumber satu arah. saklar jenis ini menunjukan
dapat menghubungkan dan memutuskan arus satu arah saja sebagaimana saklar
tunggal yang sering kita lihat dan bertugas untuk menghidupkan dan mematikan
lampu.
2.7 Harga Komponen
a. Peralatan

Material Justifikasi pemakaian kuantitas Harga satuan Keterangan


(Rp)
Multimeter Mengukur arus dan 1 buah Rp. 45.000,00 Rp. 45.000,00
tegangan
Solder Menyambung 1 buah Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
rangkaian
Mata solder Ujung pemanas 1 buah Rp. 12.000,00 Rp. 12.000,00
Atraktor Melepas komponen 1 buah Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
yang sudah di solder
SUB TOTAL Rp. 77.000,00

b. Bahan

Material Justifikasi kuantitas Harga satuan Keterangan


pemakaian (Rp)
Dinamo output PWM 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
Potensio 100K Komponen PWM 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
IC 555 Komponen PWM 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
IRF 540N Komponen PWM 1 buah Rp. 6.000,00 Rp. 6.000,00
Diode 1N5818 Komponen PWM 3 buah Rp. 500,00 Rp. 15.000,00
Kapasitor 0,1 uF Komponen PWM 2 buah Rp. 500,00 Rp. 1.000,00
Resistor 10KΩ Komponen PWM 1 buah Rp. 100,00 Rp. 100,00
Saklar SPST Komponen PWM 4 buah Rp. 500,00 Rp. 2.000,00
Soket Komponen PWM 2 buah Rp. 500,00 Rp. 1.000,00
PCB Tempat 1 buah Rp. 5.000,00 Rp. 5.000,00
rangkaian
Tenol Penyambung 1 meter Rp. 2.500,00 Rp. 2.500,00
rangkaian
Baterai 9V Sumber 1 buah Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00

6
BAB III

Pembahasan
3.1 Nama Komponen
 Potensio
 Capasitor
 Dioda
 IC 555
 Resistor
 Motor DC
3.2 Langkah Kerja
1. Memikirkan rangkaian PWM yang akan dibuat
2. Menggambar rangkaian PWM pada selembar kertas.
3. Membuat rangkaian sementara pada Project Board.
4. Menganalisa hasil rangkaian
5. Apabila setelah menganalisa ditemukan kesulitan, maka melakukan konsultasi
Pada dosen.
3.3 Gambar Rangkaian

7
3.4 Cara Kerja Rangkaian
Dalam pengaturan kecepatan motor DC salah satunya yang populer adalah
dengan teknik PWM. Dengan metode ini motor DC diberikan sumber tegangan
yang stabil dengan frekuensi kerja yang sama tetapi ton duty cycle pulsa kontrol
kecepatan motor DC yang bervariasi. Konsep PWM pada driver motor DC
adalah mengatur lebar sisi positif dan negative pulsa kontrol pada frekuensi kerja
yang tetap. Semakin lebar sisi pulsa positif maka semakin tinggi kecepatan putar
motor DC dan semakin lebar sisi pulsa negatif maka semakin rendah kecepatan
putar motor DC.Metode PWM pada driver motor DC secara singkat dapat
dijelaskan menggunakan rangkaian driver motor DC satu arah dengan kontrol
PWM menggunakan IC NE555 seperti pada rangkaian dibawah.
Rangkaian pwm tersebut dapat memberikan gambaran tentang teknik PWM
pada driver motor DC. IC555 diset sebagai astabil multivibrator dengan frekuensi
kerja tetap (nilai RC tetap) dengan output diberikan ke rangkaian driver motor
DC sederhana dengan mosfet. Konsep dasar kontrol PWM menggunakan
rangkaian diatas terletak pada penambahan dua buah diode yang
mengendalikan proses charge dan discharge kapasitor 0,1uF. Posisi tuas
potensiometer 100K yang terhubung dengan dua buah diode tersebut akan
menentukan waktu charge atau discharge kapasitor 0,1uF. bentuk gelombang
charge dan discharge terhadap output astabil multivibrator NE555 sebagai
kontrol PWM driver motor DC pada rangkaian tersebut.

8
BAB V
Kesimpulan
5.1. KESIMPULAN
Dari hasil desain proyek yang telah kami kerjakan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kecepatan putaran motor DC dapat diatur dengan menggunakan PWM
2. Rangkaian PWM (Pulse Width Modulation) berfungsi untuk mengatur besar
frekuensi dan besar duty cycle.
3. Arah putaran kecepatan motor DC dapat berubah dengan merubah polaritas input .
5.2 Saran
1. Dalam pembuatan kecepatan motor DC hal yang perlu di perhatikan adalah
spesifikasi motor , spesifikasi motor DC dan PWM yang dibuat range perubahan
kecepatan sesuai yang diinginkan.
2. Bagi pengembangan tingkat lanjutan,pengaturan kecepatan motor DC dapat
dikembangkan dengan pembuatan feet back sehingga kecepatan motor DC dapat
dipertahankan dan diatur.

9
Daftar pustaka

Sapto Aji, wahyu. “PERANCANGAN PURWA RUPA MODULASI LEBAR PULSA


BERBASIS TIMER 555 DAN IRF 40”. 6.2.8.08.04.pdf.(diakses pada tanggal 5
Januari 2012.
Singgih, Hariyadi. 2008. Komponen Elektronika. Malang: Politeknik Negeri
Malang.
Nasution, Muhamad Fadli.2010. Pulse Width Modulation.
http://inirobot.blogspot.com. Diakses tanggal 29 November 2012. -
Anonimous. 2011. Mengenal PWM. http://kecoakacau.blogspot.com.
Diakses tanggal 29 November 2012. - Anonimous. 2011. PWM (Pulse Width
Modulation). http://digilib.ittelkom.ac.id. Diakses tanggal 29 November
2012.

10
Lampiran

11

Anda mungkin juga menyukai