Proposal Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Susut Energi Pada
Karebosi oleh Nurul Ulfayani NIM 321 16 039 dinyatakan layak untuk
diseminarkan.
Mengetahui, Menyetujui,
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Aplikasi RETRO oleh Tri Utami Pratiwi Putri NIM 321 16 034 dinyatakan
Menyetujui,
Mengetahui,
Purwito,S.T,M.T.
NIP 19660719 199003 1 001
ii
HALAMAN PENERIMAAN
Pada hari ini Rabu, 9 Januari 2019, Tim Penguji Seminar Proposal Tugas
Akhir telah menerima dengan baik hasil Seminar Proposal Tugas Akhir oleh
mahasiswa: Nurhaliza Arifin NIM 321 16 011 dengan judul “Efisiensi Dan
ii
BERITA ACARA PELAKSANAAN SEMINAR
Tim Penguji
Ketua, Sekretaris,
.............................. ................................
NIP ...................... NIP .........................
Pengarah………………..........
NIP ..........................................
ii
BAB I
1 PENDAHULUAN
Saat ini kebutuhan listrik adalah kebutuhan utama bagi semua lapisan
masyarakat seperti publik, bisnis, industri maupun sosial. Hampir disemua sektor
pun meningkat sehingga beban dari penyedia dan penjual tenaga listrik dalam hal
ini yang dipercaya mampu untuk menjalankan tugas tersebut adalah PT PLN
secara kontinu.
sesuai dengan kapasitas pembebanan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui
kualitas trafo distribusi, dimana untuk mengetahui kualitas trafo distribusi dapat
dilakukan dengan dua indikator, yaitu efisiensi dan regulasi tegangan trafo.
Sebuah trafo distribusi yang mempunyai kualitas baik jika trafo tersebut
mempunyai nilai efisiensi yang tinggi dan mempunyai nilai rugi-rugi yang kecil
pada saat melayani beban. Semakin besar efisiensi sebuah trafo serta rugi-rugi
yang ditimbulkannya semakin kecil pada saat melayani beban, maka kualitas trafo
tersebut semakin baik dan begitupun sebaliknya. Regulasi tegangan trafo adalah
ii
suatu bentuk kualitas tegangan dari sebuah trafo distribusi pada sisi beban.
Semakin besar regulasi tegangan dari sebuah trafo maka semakin buruklah
kualitas tegangan pada sisi beban trafo tersebut dan begitupun sebaliknya.
Suryana dalam skripsinya yang menjadikan PT PLN APJ Jember sebagai acuan
Kasus pada PT PLN APJ Jember)” menyatakan bahwa keandalan trafo distribusi
200 KVA pada 37 trafo yang diambil sampel di area Jember menunjukkan
sebagian besar keandalan trafo distribusi 200 KVA yang mencakup efisiensi dan
regulasi tegangan masih dibawah standar, dimana untuk efisiensi trafo dengan
nilai terbesar dialami oleh trafo pada Penyulang Sukorambi dan untuk regulasi
tegangan 200 KVA pada waktu beban puncak diberbagai penyulang sebesar
2,45% sampai dengan 3,885% dan ini tidak sesuai dengan batas toleransi tegangan
dan besar regulasi tegangan dalam penyaluran daya listrik. Maka dari itu penulis
ii
1.2 Rumusan Masalah
berikut:
Penelitian ini membahas tentang berapa besar nilai efisiensi dan regulasi
maka penulis memberikan batasan perhitungan besar nilai efisiensi dan regulasi
tegangan pada jaringan tegangan rendah hanya pada salah satu penyulang di
ii
1.5 Manfaat penulisan
ii
BAB II
2 TINJAUAN PUSTAKA
“Sistem Tenaga Listrik adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk
(pusat beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi sehingga
distribusi merupakan bagian dari sitem tenaga listrik. “Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk
Pusat-Pusat Tenaga Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU dan PLTD
ii
transformer) yang ada di Pusat Listrik. “Tujuan menaikkan tegangan adalah
memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi dimana dalam hal ini
kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (𝐼 2 𝑅)”
(Suhadi, 2008:11).
induk (GI) dikatakan sebagai saluran transmisi karena saluran ini memakai
sampailah tenaga listrik di Gardu Induk (GI) sebagai pusat beban untuk
Jaringan distribusi primer yaitu jaringan tenaga listrik yang keluar dari
GI baik itu berupa saluran kabel tanah, saluran kabel udara atau saluran kawat
Jaringan Tegangan Menengah yang sering disebut dengan singkatan JTM dan
ii
sekarang salurannya masing masing disebut SKTM untuk jaringan tegangan
tegangan menengah yang menggunakan saluran kabel udara dan SUTM untuk
standar 380/220 Volt atau 220/127 Volt dimana standar tegangan 220/127 Volt
pada saat ini tidak diberlakukan lagi dilingkungan PLN. Tenaga listrik yang
suatu jaringan yang disebut Jaringan Tegangan Rendah yang sering disebut
dengan singkatan JTR. Jenis saluran yang dipergunakan pada JTR dapat
menggunakan tiga jenis saluran yaitu SUTR untuk saluran udara tegangan
udara tegangan rendah. Tenaga listrik dari jaringan tegangan rendah ini untuk
ii
berupa kabel dalam tanah atau saluran/kawat udara yang
tanah atau kawat udara yang menghubungkan dari gardu distribusi (sisi
konsumen).
digunakan dan murah. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial
dari suatu titik yang merupakan sumberdari jaringan itu dan dicabang–cabangkan
ke titik–titik beban yang dilayani. Catu daya berasal dari satu titik sumber dan
ii
mengalir disepanjang saluran menjadi tidak sama sehingga luas penampang
konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama sehingga luas
penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama
karena arus yang paling besar mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan
gardu induk. Sehingga saluran yang paling dekat dengan gardu induk ini ukuran
dengan arus beban yang lebih kecil mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil
a. Bentuknya sederhana.
c. Kualitas pelayanan dayanya relatif jelek, karena rugi tegangan dan rugi
dan titik beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran
Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring.
Susunan rangkaian saluran membentuk ring, yang memungkinkan titik beban
terlayani dari dua arah saluran, sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin
serta kualitas dayanya menjadi lebih baik, karena drop tegangan dan rugi daya
saluran menjadi lebih kecil.
Bentuk sistem jaringan distribusi loop ini ada 2 macam yaitu :
ii
a. Bentuk open loop, bila dilengkapi dengan normallly open switch yang
terletak pada salah satu bagian gardu distribusi, dalam keadaan normal
b. Bentuk close loop, bila dilengkapi dengan normally close switch yang
terletak pada salah satu bagian diantara gardu distribusi, dalam keadaan
Struktur jaringan ini merupakan gabungan dari dua buah struktur jaringan
radial, dimana pada ujung dari dua buah jaringan dipasang sebuah pemutus
dengan rel di gardu hubung dan digunakan sebagai pemasok cadangan dari
gardu hubung.
c. Bila salah satu seksi dari SKTM mengalami gangguan, maka saklar beban
di kedua ujung seksi yang terganggu dibuka. Kemudian seksi – seksi sisi
gardu induk (GI) mendapat suplai dari GI, dan seksi – seksi gardu hubung
ii
Sistem jaringan distribusi spindel sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan
gardu distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu
listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan
Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi
para pelanggan baik dengan tegangan menengah (TM 20 kV) maupun tegangan
ii
2. Menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah selanjutnya
1. Jenis pemasangannya :
2. Jenis konstruksinya :
c) Gardu Kios
3. Jenis penggunaannya :
hubung bagi:
ii
Masing-masing dilengkapi gawai-gawai kendali dengan komponen
tegangan rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para
pelanggan baik dengan tegangan menengah (TM 20 kV) maupun tegangan rendah
(TR 220/380V). Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) dan Kendali ialah suatu
dan pelindung serta membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik seperti;
atau ke pelanggan. Jika komponen-komponen dari PHB terlihat dari luar tanpa
perlindungan selungkup tertutup maka PHB itu dari jenis terbuka. Pembuatan lain
adalah PHB tertutup. Menurut ukuran danbentuknya PHB disebut elmari, kotak
atau meja hubung bagi. Fungsi atau kegunaan PHB TR adalah sebagai
penghubung dan pembagi atau pendistribusian tenaga listrik dari output trafo sisi
jaringan (loses) saat ini banyak unit PLN yang mengambil kebijaksanaan untuk
kontrolnya, hal ini dimaksudkan agar tidak banyak energi listrik yang mengalir ke
alat ukur maupun kontrol terbuang untuk keperluan kontrol dan pengukuran
ii
secara terus menerus, sedangkan untuk mengetahui besarnya beban maupun
tegangan, dilakukan pengukuran pada saat di perlukan saja dan bisa menggunakan
Komponen-komponen gardu:
6) sistem pembumian,
7) alat-alat indikator.
2.4 Transformator
atau menurunkan tegangan sesuai kebutuhan, mulai dari pusat pembangkit tenaga
listrik, gardu induk, gardu distribusi hingga sampai kepada industri, perkantoran,
rangkaian ke jaringan atau rangkaian lainnya melalui suatu medium medan magnit
ii
memungkinkan pemilihan tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk setiap
jarak jauh. Dalam bidang elektronika transformator digunakan antara lain sebagai
gandengan impedansi antara sumber dan beban, untuk memisahkan satu rangkaian
dari rangkaian yang lain, dan untuk menghambat arus searah sambil tetap
melewatkan arus bolak balik antara rangkaian. “Dalam bidang tenaga listrik,
2012:52)
keperluan pengukuran.
(output) dengan daya masukan (input). Pada umumnya efisiensi dinyatakan dalam
Po
η= x 100%
Pi
dimana:
η = efisiensi trafo
ii
Po = Daya keluaran
Pi = Daya input
disalurkan mengalami penurunan atau biasa disebut dengan jatuh tegangan (drop
tegangan pada pangkal pengiriman dan tegangan pada ujung penerimaan tenaga
listrik.
mengalami kerugian terutama umur dan daya guna dari peralatan listrik yang
maka jatuh tegangan perlu dibatasi pada harga tertentu. Sesuai dengan standar
tegangan yang diberikan oleh PLN (SPLN) batas variasi tegangan pelayanan yang
nominalnya. Besarnya jatuh tegangan dinyatakan baik dalam persen atau dalam
𝑉𝑠 − 𝑉𝑟
𝑥 100%
𝑉𝑟
dimana:
ii
BAB III
3 METODE PENELITIAN
yang akan berlangsung pada semester genap tahun ajaran 2018/2019, tepatnya
dilaksanakan
nilai efisiensi dan regulasi tegangan pada jaringan tegangan rendah yang
penelitian
ii
3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini,
Studi literatur adalah metode pngumpulan data yang dilakukan dengan cara
distribusi tegangan rendah atau yang berkaitan dengan rumusan masalah dan
tujuan yang hendak dicapai. Adapun literatur yang menunjang dalam penyusunan
distribusi,
3.3.2 Observasi
yang sebenarnya dari objek yang dibahas, data-data yang diperlukan, serta
ii
3.3.3 Interview atau Wawancara
ULP Panakkukang.
distribusi tegangan rendah di PT PLN (Persero) ULP Panakkukang, dalam hal ini
Dalam kegiatan ini, data yang diperoleh dari penelitian akan di analisis
untuk memberikan hasil guna mencapai tujuan yang diinginkan. Analisis data
teori, yaitu untuk menghitung nilai efisiensi dan regulasi tegangan pada jaringan
ii
Berikut ditampilkan gambar flowchart prosedur kegiatan untuk memberikan
Mulai
Studi literatur
Observasi
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Tidak
Hasil
Ya
Kesimpulan
Selesai
ii
4 DAFTAR PUSTAKA
Andi Nurul Majidah dan Anugrah Trisakti Putra. 2013. Analisis Jatuh Tegangan
Pada Jaringan Tegangan Rendah PT PLN (Persero) Rayon Takalar. Laporan
Tugas Akhir. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang.
ii