Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM INDUSTRI MEDIA

Muslimin M.
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Malang

E-mail: machmudmus@gmail.com

ABSTRAK
Globalisasi yang terjadi saat ini, berdampak pada semua aspek kehidupan manusia, termasuk bagaimana manusia
memperoleh dan menyampaikan informasi. Ketika dunia menjadi kosmopolitan, sehingga tercipta keseragaman budaya
yang membuat komunikasi manusia saling mempengaruhi meskipun tempat itu sangat jauh. Salah satu tuntutan
globalisasi adalah informasi dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Dengan demikian, industri media yang ada harus
dapat memenuhi permintaan itu. Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh industri media adalah membuat penyesuaian
untuk kemajuan teknologi yang ada. Globalisasi informasi yang dimainkan oleh industri media telah menempatkan
negara-negara berkembang sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia yang mengharuskan dibentuknya peraturan
dan penggunaan teknologi informasi di setiap negara dalam menanggapi perkembangan baik dalam tingkat regional dan
internasional. Kegiatan penggunaan teknologi informasi harus dikembangkan tanpa mengorbankan hak-hak penonton
dengan cara yang adil, sehingga pelanggaran yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dapat dihindari
melalui penerapan prinsip-prinsip dan aturan seragam di setiap negara.

Kata kunci: perkembangan, teknologi, industri media

ABSTRACT
Globalization is happening at the present time, have an impact on all aspects of human life, including how humans
acquire and convey information. As the world becomes cosmopolitan, so as to create cultural uniformity that makes human
communication affect each other even though the place is very far apart. One of the demands of globalization is the information
accessible to the whole society. Thus, the existing media industry should be able to meet that demand. One effort that needs
to be done by the media industry is to make the adjustments to the advancement of existing technology. The globalization of
information that played by the media industry has put developing countries as a share of the world information society that
requires the establishment of regulation and use of information technology in each country in response to developments in
both regional and international levels. Activities use of information technology should be developed without compromising
the rights of audience in a fair manner, so that the violations related to the use of information technology can be avoided
through the application of uniform principles and rules in each country.

Key words: development, technology, media industry

PENDAHULUAN media cetak maupun elektronik. Telepon seluler atau


Di awal perkembangan Ilmu komunikasi, media HP (hand phone) yang sangat populer, pada awalnya
massa difahami sebagai alat penyampaian pesan hanyalah alat komunikasi pengganti telepon yang
melalui media, yang umpan balik (feed back) bersifat memiliki keunggulan dari segi mobilitas (praktis
tertunda, namun untuk saat ini proses komunikasi dan mudah dibawa ke mana-mana). Namun, HP
melalui media massapun umpan baliknya sudah jenis terbaru kini tidak cuma sekadar alat untuk
dapat dilakukan seketika. Hal ini dapat ditemukan berkomunikasi atau saling berkirim SMS (short
melalui acara interaktif di televisi, atau melalui message services), melainkan memiliki fungsi yang
media on-line. Ada beberapa perkembangan yang beraneka ragam. Mulai dari kalkulator, notepad
dapat dicermati berkait dengan kemunculan berbagai (untuk membuat tulisan), membuat presentasi,
media baru dewasa ini, diantaranya perkembangan melakukan transaksi perbankan, menggantikan
dalam medium komunikasi massa itu sendiri, peran komputer dalam rangka menjelajahi internet,
perkembangan yang terkait dengan teknologi mengirim dan menerima e-mail, menerima dan
informasi dan komunikasi, dan perkembangan mengirim berita, bahkan menerima siaran televisi.
konvergensi teknologi yang dapat menyebabkan Inilah merupakan bukti perkembangan teknologi
lahirnya berbagai jenis industri media baru, baik dalam industri media yang perlu dicermati. Karena

57
itu perkembangan teknologi dalam industri media penentuan ruang lingkup, pemriksaan tulisan-
merupakan tingkatan penggunaan teknologi yang tulisan yang bersangkutan, perumusan kerangka
dilakukan oleh industri media dalam menyampaiakan teoritis, penentuan konsep-konsep, perumusan
pesan komunikasi kepada khalayaknya. hipotesa. Peneilitian ini merupakan penelitian
Dari gambaran fenemona yang terjadi seperti yang bertujuan unutk merekontruksi realita yang
yang dikemukakan di atas, muncul pertanyaan terjadi secara sistematis dan objektif, dengan cara
diantaranya, apakah pembagian jenis jurnalisme mengumpulkan, mengevaluasi, dan memverifikasi,
untuk media cetak, media elektronik, dan media serta mensistematiskan bukti-bukti untuk
online –seperti yang terjadi sekarang ini masih menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang
dapat atau masih perlu dipertahankan? bagaimana kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa
dengan perkembangan teknologi, dikaitkan dengan sekarang dan proyeksi masa depan.
struktur, mekanisme, pola kerja dan kepemilikan Penelitian ini tergantung pada dua data, yaitu data
dalam industri media. Bagaimana kuasa pemilik primer yang merupakan data yang secara langsung diperoleh
modal dalam mempengaruhi pekerja dalam industri oleh peneliti dan sumber primer (data asli), dan data
media dan khalayak. Bagaimana kemajuan dalam sekunder yaitu data yang diperoleh penelitian dari orang lain
industri media merancang penyampaian pesan, serta atau sumber sekunder jadi bukan asli. Dalam penelitian ini
bagaimana jika dikaitkan dengan aspek budaya. menghendaki kritik untuk memperoleh kualitas data, yakni
Berbagai masalah inilah yang akan dibicarakan kritik eksternal yang menanyakan apakah data itu autentik
dalam tulisan ini. artinya datanya asli atau tiruan dan apabila autentik apakah
Globalisasi yang ditandai dengan pergerakan relevan serta akurat. Selanjutnya adalah kritik internal, yaitu
bebas informasi, uang, tenaga kerja, produk budaya, kritik yang menguji motif, objektifitas, dan kecermatan
produk barang dan jasa yang melintasi batas-batas peneliti terhadap data yang diperoleh.
tradisional negara, makin mendesak berbagai industri
media untuk betul-betul bersifat kompetitif dan HASIL DAN PEMBAHASAN
mempertimbangkan faktor untung rugi (cost-benefit). Di awal milenium III ini, kalangan pakar
Jika industri media yang bersangkutan mau survive. teknologi komunikasi pada umumnya berpendapat
Jadi, tidak semata-mata hanya mempertimbangkan bahwa akan terjadi pemekaran jenis-jenis industri
nilai “jurnalisme murni.” Beberapa industri media media komunikasi massa, dan akibatnya akan
cetak pada tahun-tahun terakhir ini terlihat dengan muncul jenis-jenis industri media komunikasi massa
jelas berupaya menghilangkan jarak antara news- baru yang sifatnya semakin canggih, volume pesan-
room atau bagian redaksi (editorial) dengan bagian pesannya semakin besar dan kecepatannya kian
bisnis atau usaha. Mereka sudah mematok tanggal tinggi. Hal ini menyebabkan sifat aktualitas dan
atau hari tertentu untuk halaman khusus otomotif, kedekatan pesan-pesannya dengan pihak penerima di
teknologi informasi, pendidikan, dan sebagainya. seluruh dunia (proximity) juga kian tinggi. Kedekatan
Penentuan tanggal dan hari tersebut dikoordinasikan tersebut juga sekaligus meliputi kedekatan geografis.
jauh-jauh hari, antara bagian redaksi dan bagian Kedekatan sosiologis, kedekatan kultural, dan teksuk
sales, marketing, dan periklanan.Tujuannya, supaya kedekatan psikologis antara pihak industri media
di halaman koran tersebut terjadi kombinasi content dengan pihak khalayak (Muis, 2001).
yang sesuai antara artikel/berita dengan iklan yang Menurut Toffler dalam buku karangan Kumoroto
dipasang. Artikel-artikel yang bertopik otomotif dan Subandono (1998) menyebutkan bahwa
misalnya, akan didampingi oleh iklan-iklan dengan peradaban yang pernah dan sedang dijalani oleh
topik yang sejenis. Seperti, iklan mobil, asuransi umat manusia terbagi tiga gelombang. Gelombang
mobil, perangkat audio mobil, sepeda motor, ban, pertama adalah gelombang dimana tahapan manusia
minyak pelumas, akumulator, dan sebagainya. Dari ditandai dengan peradaban agraris dan pemanfaatan
kondisi semacam perlu adanya penjelasan yang energi terbarukan (8000 sebelum masehi – 1700).
dapt mengurai berbagai pertanyaan yang muncul, Gelombang kedua ditandai dengan munculnya
sehingga diharapkan adanya saling pengertian dan revolusi industri (1700–1970-an). Dan gelombang
pemahaman antara pihak pengelola media dan pihak terakhir adalah peradaban yang didukung dengan
pengguna media di dalam memenuhi keprluannya kemajuan teknologi informasi, pengolahan data,
masing-masing. penerbangan, aplikasi luar angkasa, bioteknologi dan
computer (lihat juga Sonny Yuliar dkk, 2001).
METODE Berdasarkan realitas yang ada, sudah jelas bahwa
Perencanaan penelitian dilakukan dengan kita berada pada gelombang ketiga, dimana kita hidup
bebrapa langkah, antara lain pemilihan persoalan, di zaman yang ditopang oleh kemajuan teknologi

58 Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 1, Februari 2011: 57–64


informasi yang memicu terjadinya ledakan informasi. terlihat dari masuknya dengan mudah berbagai
Ledakan informasi yang terjadi membawa berubahan program televisi asing, ataupun media cetak (surat
besar dalam kehidupan umat manusia. Kita  telah kabar maupun majalah) untuk ditonton dan dibaca
mengalami masa peralihan dari masyarakat industri oleh publik yang berada di negara lain, dan untuk
menjadi masyarakat informasi. Informasi saat ini program televisi dapat dijumpai baik melalui saluran
menjadi bahagian penting dalam kehidupan manusia, televisi siaran yang biasa, maupun melalui TV kabel.
baik itu individu maupun institusi. Informasi ikut Bahkan Susanto (1993) secara tegas menyebutkan
berperan dalam menentukan keberhasilan seseorang bahwa media massa termasuk televisi digolongkan
dan institusi. Media baru yang bermunculan dan sebagai “pusat globalisasi kedua” di suatu negara.
didukung oleh teknologi, akan menjadi bahagian Indikasi lain dari globalisasi adalah masuknya
yang sangat banyak menyajikan berbagai berita modal asing dalam industri media nasional, seperti
(Knight & Alexis, 2009). pembelian sebagian saham ANTV (Kasus di
Sehubungan dengan fenemoena tersebut, maka Indonesia) oleh Star TV, yang merupakan bagian dari
ada sejumlah tren dalam industri media yang patut imperium media News Corp (Rupert Murdoch). Sisi
dicermati sebab dapat memberi peluang dan harapan positif dengan munculnya fenomena seperti ini adalah
ke depan, diantaranya; Aspek pertama, menyangkut industri media massa mengajak orang muda untuk
perangkat keras (hardware) atau produk teknologi berkarier pada sektor ini. Ada peluang kerja yang
informasi dan komunikasi. Berbagai produk teknologi cukup menantang bagi orang-orang berbakat untuk
yang berkembang pesat akhir-akhir ini praktis telah maju bersama dalam mengembangkan diri secara
menjelma menjadi medium-medium baru dalam profesional. Sejumlah saluran berita dalam bahasa
penyampaian pesan. Aspek kedua, menyangkut Internasional, nasional dan daerah menawarkan
pergeseran struktur dan mekanisme dalam industri berbagai kesempatan kerja untuk berbagai keahlian
media itu sendiri, yang mengakibatkan terjadinya dalam bidang industri media massa. Dan realita yang
perubahan dalam pola kerja dan operasional industri muncul kemudian adalah wujudnya suatu kenyataan
media. Pergeseran ini terjadi terutama karena di mana peminat atau pencari kerja di bidang industri
didorong oleh faktor-faktor lingkungan global, seperti media komunikasi massa sangat tinggi.
proses globalisasi, yang imbasnya mempengaruhi Industri media sangat erat kaitannya dengan
industri media (Flew, 2005). tumbuhnya semangat kapitalisme. Munculnya
Keseluruhan transformasi yang berlangsung konglomerasi media, satu perusahaan besar
dalam sektor industri media, pada hakekatnya menaungi beberapa media sekaligus seperti misalnya
mencerminkan suatu peralihan dari state regulation MNC dan Trans Corp, dianggap sebagai aktivitas
menuju market regulation, dimana operasional dari pemusatan modal dalam industri media. Pertanyaan
industri media tidak banyak lagi didasarkan atas yang seringkali diajukan adalah apakah industri
intervensi negara, melainkan banyak ditentukan media memberi andil besar menyebarkan virus
oleh mekanisme kekuatan pasar (Mosco, dalam kapitalisme dalam urat kehidupan masyarakat.
Effendi dkk, 2003). Dalam konteks pengertian Atau justru semangat kapitalisme yang mengawali
tersebut, pengurangan State regulation sebenarnya tumbuh suburnya industri media raksasa, di samping
bukanlah “deregulasi” tetapi lebih tepat disebut faktor regulasi. Tidak mudah menjawab pertanyaan
sebagai ekspansi market regulation. Hanya saja tersebut, karena fenomena tersebut terjadi bukan di
perlu diketahui bahwa regulasi yang dijalnkan ruang hampa, bukan hanya permasalahan antara
oleh negara dalam industri media, merupakan media dan kapitalisme saja. Tetapi juga melibatkan
cikal bakal munculnya mekanisme kekuatan pasar komponen lain dalam kehidupan sosial. Sehingga
untuk melakukan market regulation. Sebab market yang terjadi bukanlah sebuah proses linear melainkan
regulation muncul untuk menempatkan negara kesalingterkaitan antarkomponen dalam sistem sosial
sebagai pihak yang akan menjamin keberlangsungan yang jika divisualisasikan mungkin akan menjadi
sistem tersebut. bentuk coretan semrawut.Namun bukan berarti
Globalisasi pada intinya merupakan fenomena kesemrawutan itu tidak bisa diuraikan. Dengan
dimana dunia sebagai satu pasar global. Ciri-ciri pokok perspektif sosiologi media, kompleksitas hubungan
globalisasi adalah pergerakan bebas bagi gagasan, multidimensi tersebut menemukan penjelasan yang
informasi, uang, tenaga kerja, pruduk budaya, masuk akal. Pendekatan yang digunakan dalam
produk barang dan jasa di tingkat global, makin tulisan ini adalah pendekatan sosiologi makro dengan
tipisnya batas-batas teritorial antarnegara, serta meminjam model hubungan media dengan dunia
terjadinya saling keterkaitan (interconnectedness) sosial yang ditawarkan oleh Croteau (2002) dalam
antara satu unsur dengan yang lain. Globalisasi bukunya Media/Society.Croteau menggambarkan

Muslimin: Perkembangan Teknologi dalam Industri Media 59


peran media dalam kehidupan sosial dalam suatu kapitalisme, bahkan ada yang sudah terjerat masuk
model yang memiliki lima elemen pokok yaitu dunia dalam lingkaran kapitalisme tapi tidak menyadarinya.
sosial (social world), industri media, pesan dan atau Golongan yang terakhir adalah pihak yang sering kita
produk media, pemirsa/audiens dan teknologi. Kelima sebut sebagai korban kapitalisme. Biasanya berasal
elemen tersebut memiliki hubungan masing-masing dari golongan menengah ke bawah dengan ciri pola
dengan elemen lainnya baik langsung maupun tidak. konsumsi tinggi. Perbedaan pengaruh tersebut wajar
Dunia sosial atau lingkungan terletak di tengah terjadi karena tiap individu memiliki kemampuan
antara elemen lain yang menunjukkan posisinya yang berbeda dalam memahami dan mengkonstruksi
sebagai pusat dari hubungan semua elemen. Untuk pesan. Mungkin saja untuk audiens mendapatkan
dapat memahami lebih jauh bagaimana model informasi yang berlainan dengan pesan kapitalisme
tersebut bekerja, terlebih dulu harus kita pahami misalnya norma agama, sosial, adat budaya yang
peran media sebagai agen sosialisasi dan peran media mengajarkan tentang hidup sederhana, hemat,
dalam hubungan sosial. Ilustrasi berikut berupaya kesetiakawanan.
mengaplikasikan model Croteau. Elemen yang juga tidak kalah pentingnya adalah
Industri media yang dibangun dengan semangat teknologi, sebab menurut Robert M Maclever dan
kapitalisme tentu akan menghasilkan pesan atau Charles H. Page dalam suatu artikel yang ditulis
produk media yang berorientasi pada bertambahnya dengan judul Technology And Soscial Change (dalam
modal. Bukti untuk produk media berorientasi Onong uchjana E: 2005) mengatakan bahwa setiap
modal adalah banyaknya iklan komersial dan kemajuan teknologi, akan memungkinkan manusia
besarnya pengaruh iklan dalam penentuan suatu mencapai hasil tertentu dengan usaha dan biaya
program. Mungkin sebagian besar isi media tidak yang minim, dan pada saat yang sama teknologi
secara eksplisit menunjukkan keberpihakannya. membantu mempercepat kerja manusia, termasuk
Tetapi secara halus pesan-pesan kapitalisme yang dalam penyebarluasan pesan. Penyampaian pesan/
menuntun pada perilaku konsumtif masyarakat produk media penyiaran membutuhkan perangkat
disisipkan melalui tayangan sinetron, acara gosip, teknologi siaran yang canggih, sebab seiring dengan
kuis berhadiah, polling SMS dan lain sebagainya. makin berkembangnya teknologi makin tinggi pula
Selain pesan/produk media yang pro-kapitalisme, tingkat konsumsi masyarakat, termasuk dalam cara
sebaliknya ada juga pesan media anti-kapitalisme mendapatkan informasi. Jika sebelumnya teknologi
yang nantinya akan diterima oleh audiens. Pesan TV identik dengan sebuah kotak berukuran besar
anti-kapitalisme bisa berbentuk kritik atas pesan/ dengan layar cembung di depan yang memerlukan
produk media kapitalisme atau praktek kapitalisme antena di atas genteng sebagai penangkap gelombang
oleh media. siaran dan masih memerlukan aliran listrik
Kaitannya dengan institusi industri media, dan untuk menyalakannya dan hanya dapat dinikmati
persoalan konglomerasi media sedikit banyak akan siarannya jika listrik dan cuaca mendukung, maka
mempengaruhi kondisi manajemen pihak media baik perkembangan teknologi TV berikutnya semakin
itu yang terkait dengan cara maupun yang terkait memanjakan pemirsa dalam menyajikan siarannya.
dengan hasil kerja para pekerja media itu sendiri. Kini audiens berkesempatan untuk menikmati
Misalnya satu pesan/produk media, yang seharusnya penyajian acara media penyiaran melalui beberapa
hanya untuk ditayangkan oleh satu stasiun TV saja, teknologi penyiaran. Mulai dari TV layar datar
bisa ditayangkan juga oleh stasiun TV lain yang yang memiliki kualitas audio-visual lebih baik dari
masih dalam satu korporasi. Ibaratnya seorang sebelumnya, mobile TV (dari handphone dan mobil),
pekerja yang bekerja untuk dua atau lebih perusahaan TV kabel, internet dan TV digital sebagai tv masa
dengan menerima standar gaji satu perusahaan. depan
Kondisi semacam ini jelas mempengaruhi cara kerja Teknologi komputer dan telekomunikasi
para pekerja media, terutama adanya keseragaman berkembang terus dengan penemuan dan inovasi
pesan, timbulnya persaingan tidak sehat antar baru. Bahkan menurut Angela (2009) teknologi
pekerja bahkan berpotensi menjadi perbudakan komunikasi telah masuk dan menjadi bahagian
pegawai media. yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia
Pesan media, baik yang pro maupun yang anti- sehari-hari. Kecepatan prosesor komputer makin
kapitalisme, pasti membawa dampak pada audiens naik dan bandwidth jaringan makin tinggi. Bahkan
meski dengan tingkatan yang berbeda-beda. Ada setelah modem mencapai 9600 bps dan makin terus
yang sebatas pada pengetahuan tentang pengertian meningkat, maka aplikasi yang menggunakan
dan praktek kapitalisme, ada yang sudah mengambil jaringan ini mulai dapat menampilkan gambar
sikap terhadap kapitalisme dengan mendukung atau statik. Saat ini tidak aneh jika sebuah situs web
menolak, ada pula yang menjadi pelaku dalam bisnis menampilkan animasi dengan menggunakan

60 Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 1, Februari 2011: 57–64


Flash yang membutuhkan bandwidth yang besar. Saat ini ponsel misalnya tidak hanya digunakan
Aplikasi yang membutuhkan pita yang lebar (high- untuk melakukan panggilan dan menerima panggilan
bandwidth applications) biasanya terkait dengan data serta mengirim dan menerima SMS (pesan), tapi
dalam bentuk suara (audio) dan gambar bergerak bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan lain.
(video). Aplikasi yang membutuhkan data seperti Salah satunya adalah untuk mengakses internet.
ini misalnya adalah video conferencing dan distance Hal ini sangat menguntungkan bagi mereka yang
learning. Untuk di Indonesia, sayangnya, aplikasi memerlukan akses internet namun mempunyai
yang akan menarik pengguna adalah aplikasi yang mobilitas kerja diluar kantor bahkan diluar kota
berhubungan dengan hiburan (entertainment). sekalipun. Pada dasarnya ada dua cara dimana
Download lagu MP3 secara resmi merupakan ponsel dapat mengakses internet . Internet adalah
aplikasi yang langsung bisa diluncurkan di atas bahagian terbaru dalam industri komunikasi
jaringan dengan kapasitas tinggi ini. massa. internet bahkan sampai saat sekarang ini
Dari berbagai kemajuan tersebut tentunya dapat juga digunakan untuk menonton berita dan
diharapkan lebih banyak aplikasi yang bersifat mendapatkan update terbaru pada kejadian saat
pendidikan. Berbagai materi kuliah di luar negeri ini dari seluruh dunia. Banyak orang beralih ke
telah tersedia dalam bentuk video yang dapat dilihat internet sebab dianggap dapat mempermudah orang
secara on-line (streaming). Sebagai contoh, kita dapat untuk memperoleh nformsi tentang apa saja, atau
mengikuti kuliah “Computer Systems Colloqium” sebaliknya membagi informasi kepada orang lain
dari Stanford University di Amerika yang berisi secara meluas dan tek terhingga, sebab internet
presentasi berbagai pakar di bidang komputer dari dapat diakses di seluruh dunia seketika itu pula.
situs kuliahnya di alamat web HYPERLINK “http:// Ini adalah alasan sekarang orang akan mengakses
www.stanford.edu/class/ee380/” http://www.stanford. seluruh saluran berita dan surat kabar, bahkan
edu/class/ee380/. Dengan demikian, kita tidak perlu banyak orang dengan tekun telah menjaga website
pergi ke Amerika untuk mengikuti kuliah. Kuliah mereka sendiri. Ini juga mengundang peluang kerja
ditampilkan dalam bentuk koleksi video. Hanya saja bagi jurnalis dan kolumnis untuk menempatkan
kita tidak dapat mengikuti pelajaran ini jika akses ke artikel mereka, blog dan mengirimkan berita kepada
Internet kita termasuk kategori lambat. Di kemudian jutaan orang di seluruh dunia.
hari tentunya akan semakin banyak materi pelajaran Selain itu dengan saluran satelit, serangkaian
yang tersedia di Internet sehingga banyak mahasiswa saluran radio (FM) juga dapat diakses dengan
dari berbagai negara dapat mengikuti kuliah tanpa mudahnya. Setiap kota metropolitan di dunia ini telah
perlu harus pergi jauh dari rumahnya. memiliki berbagai stasiun sendiri radio FM dimana
Komunikasi melalui media massa merupakan para reporter radio handal bekerja. Media cetak
industri besar dan bergengsi saat ini. Dalam industri juga telah membuat kemajuan luar biasa. Puluhan
komunikasi media massa di negara-negara maju telah majalah, surat kabar internasional, nasional bahkan
mengalami transformasi yang sangat luas. Dalam surat kabar daerah dengan mudah didapatkan
konteks ini komunikasi massa merupakan istilah ditempat-tempat lain (Jawa Pos dengan mudahnya
kolektif, yang memiliki serangkaian pengertian yang didapatkan di Kuala Lumpur). Saat ini industri
terkait langsung dengan konsep komunikasi media komunikasi massa tidak hanya terbatas pada batas
massa misalnya berita pembaca, pelaporan, kolumnis, suatu negara tertentu saja, tetapi telah menyebar
radio joki, iklan, produksi, dan yang lainnya. dan telah mencapai tingkatan global. Kondisi
Trend peralatan dan media baru dalam proses ini menyebabkan sehingga setiap orang dengan
komunikasi yang menjadi industri media yang mudahnya memperoleh berita tentang berbagai
sangat maju dewasa ini, menandai masyarakat kejadian di belahan bumi yang lain yang sangat
yang bersandar pada inovasi teknologi yang bersifat jauh dari tempat tinggal mereka. . Perkembangan
spektakuler. Kondisi semacam ini dikenal dengan lain dalam industri komunikasi massa adalah biro
adanya sebuah terobosan dalam pemrosesan, iklan. Sejumlah biro iklan besar dan kecil telah hadir
penyimpanan dan transmisi informasi yang akhirnya di pasar global, sehingga fenemona ini juga sekaligus
membuka ruang bagi penerapan teknologi informasi membuka kesempatan kerja kepada para peminat
melalui industri media, untuk berbagai aspek dibidang periklanan.
kehidupan masyarakat. Hal ini memungkinkan Sampai kuartal ketiga tahun 2006, di seluruh
karena saat ini, dengan biaya yang relatif terjangkau dunia sudah terdapat 100 juta pengguna HP (3G),
(murah), orsng dapat menempatkan Komputer di dan 264 juta sambungan saluran pita lebar (fixed
dalam mesin ketik, mobil, alat pemasak, jam tangan, broadband line). Diperkirakan, aluran tetap ini akan
televisi dan bahkan mainan anak-anak (Sonny, mencapai 500 juta dalam beberapa tahun. Tercatat
2001). sudah lebih dari 120 operator ponsel seluruh dunia

Muslimin: Perkembangan Teknologi dalam Industri Media 61


yang meluncurkan layanan TV bergerak, di mana yang memadai. Perlu investasi yang sangat besar,
lebih dari 90 persen mempergunakan jaringan karena harus mengganti perangkat dan jaringan
seluler dua arah yang ada. Dari jaringan seluler ini yang lama. Bagi para pemilik modal “industri media
ada lebih dari 2,5 miliar pengguna dengan teknologi baru ini” menjadi peluang yang sangat menjanjikan
unicast dan broadcast MBMS (multimedia broadcast Munculnya jenis “jurnalisme baru” Media internet
multicast service). Artinya, dalam waktu yang tidak sendiri, sebagai suatu media baru (new media), pada
terlalu lama lagi, ketika kita bicara soal audience gilirannya juga telah menghadirkan sekian macam
media televisi, audience itu sebetulnya tidak lagi bentuk jurnalisme yang sebelumnya tidak kita
terbatas pada pemilik pesawat televisi konvensional, kenal. Salah satunya adalah yang kita sebut sebagai
tetapi juga mencakup pemilik HP (3G) dan pengguna “jurnalisme warga” (citizen journalism).
komputer (yang juga bisa di-set untuk menerima Dengan adanya media baru ini, akan muncul budaya
siaran televisi). baru pula, yakni budaya virtual yang merupakan hasil
Media yang semakin bersifat interaktif. Berkat dari komunikasi virtual. Konsekwensinya adalah
perkembangan teknologi Internet, media lama seperti ruang-ruang sosial yang dapat kita lihat didunia
televisi juga bisa berubah sifat atau karakternya. Jika nyata, dapat pula kita temukan dalam dunia virtual.
sebelumnya penonton televisi hanya dapat bersikap Ruang-ruang sosial yang ada dalam dunia virtual
pasif, dalam arti hanya bisa “pasrah” memilih dari merupakan simulasi sosial dari ruang nyata didunia,
sekian channel yang tersedia, kini mereka bisa yang kemudian disebut sebagai ruang-ruang sosial-
bersikap jauh lebih aktif. Secara teknologi kini sudah cyberspace. Dikatakan demikian karena sudah jelas
dimungkinkan munculnya IPTV (Internet protocol komunikasi bermedia komputer adalah komunikasi
televisions) atau televisi Internet, yang teknologinya berjaringan, tanpa jaringan global ini kita tak dapat
sudah dipamerkan di International Telecom Union berkomunikasi dan menemukan karakteristik media
World di Hong Kong, akhir tahun 2006. IPTV bisa sosial dengan jumlah peserta komunikasi yang tidak
berwujud siaran televisi biasa atau bank acara dan dapat dibatasi (lihat kasus Facebook). Dalam proses
film yang dapat diakses penonton, mirip payTV komunikasi melalui media baru, khususnya media
di hotel-hotel berbintang. IPTV memiliki banyak sosial, terdapat tiga berbentuk komunikasi yang dapat
keunggulan ketimbang televisi siaran konvensional, kita lihat diantarana: 1) one-to-one communication,
karena si penonton bisa sesuka hati memutar ulang 2) one-to-many communicationdan 3) many-to many
siaran yang terlewatkan. Selain itu, IPTV juga bisa communication (Straubhar & LaRose, 2002)
membuat siaran menjadi interaktif. Inilah jenis baru dari komunikasi bermedia.
Sebagaimana teknologi lain yang berbasiskan Tidak dapat ditentukan apakah jenis komunikasi ini,
Internet, kendali IPTV pun ada di tangan penonton. menggambarkan jenis komunikasi ini bersifat sangat
Komentar terhadap sebuah siaran bisa langsung pribadi (interpersonal), sebab kondisinya tetap saja
dikirim ke stasiun televisi bersangkutan. Bahkan dapat dimodifikasi atau dimanipulasi dengan sengaja
si penonton bisa berbagi komentar dengan para sesuai keinginan dengan adanya potensi interaksi.
penonton lain, karena setiap IPTV memiliki nama Inilah yang menjadikan virtual communication
(account) tersendiri. Sambil menonton siaran, mereka dianggap merupakan tipe hubungan komunikasi
bisa saling berkomentar melalui pesan pendek yang yang baru. Akibat dari perkembangan teknologi,
muncul di layar televisi. IPTV bisa lebih personal, terkadang definisi komunikasi yang dahulu difahami
interaktif, HDTV (high definition television) atau TV sepertinya terjadipergeseran makna.Bahkan banyak
yang memiliki ketajaman gambar yang sangat tinggi pakar yang menyatakan perlunya mendefinisikan
dan mengintegrasikan layanan komunikasi dan ulang apa itu komunikasi, komunikasi antara
video. Selain membuka peluang distribusi dua arah personal, maupun komunikasi massa yang relevan
dan multiple-stream, IPTV menjadi awal layanan dengan perkembangan dunia komunikasi sekarang.
triple play, atau satu saluran untuk tiga macam Budaya virtual muncul karena media baru dan
layanan (telepon suara, hiburan/TV, dan internet). munculnya tipe hubungan komunikasi baru yaitu,
Teknologi IPTV ini sudah berkembang di Eropa komunikasi virtual. Kini manusia menyenangi
dan Amerika, yang sudah memiliki infrastruktur berhubungan dan berkomunikasi dengan sesamanya
komunikasi pita lebar. Di dua kawasan itu sudah secara virtual lewat media sosial yang mereka miliki
empat juta rumah tangga tersambung dengan (Jones, 1997). Dengan menggunakan teknologi yang
IPTV, dan diperkirakan pada tahun 2009 jumlah ada kini seperi smart phone dan gadget lainnya,
pelanggan akan meningkat cepat menjadi 36,8 juta. mereka akan dengan mudah menuliswall, message
Di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia atau comment bahkan on-line di chat room,k hanya
hambatan bagi penyelenggaraan IPTV adalah sekedar untuk menghubungi temannya. Padahal
belum tersedianya saluran komunikasi pita lebar mereka hanya sekedar janjian bertemu untuk jalan

62 Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 1, Februari 2011: 57–64


makan bersama saja, atau malahhanya sekedar ingin sifat ketergantungan. Khususnya adalah kecanduan
membagi cerita pribadinya di wall . dalam berkomunikasi di dunia cyber. Bukan hanya
Sebenarnya media baru dalam dunia virtualnya intensitas dalam berkomunikasi di cyberspace tapi
menawarkan adanya ruang privat dan ruang publik. juga frekuensinya.
Namun semuanya diputuskan oleh individu sendiri Kondisi seperti yang telah dikemukakan di
(bersifat rational chice dan individual choice) sebagai atas masih berada pada tataran tingkatan individu,
pengguna apakah ingin menggunakan media baru terdapat tingkat selanjutnya yakni tingkat antar
ini untuk keprivatan identitasnya ataukah ia ingin individu. Ruang sosial dunia nyata dapat kita cari
benar-benar go public. Dalam ruang publik yang bentuknya dalam dunia baru ini. Begitu pula dengan
memang virtual bentuk komunikasi berlangsung hubungan sosial dunia nyata juga dapat terjadi di
secara argumentatif dan dialogis. Hal ini masih alam maya. Pertemanan, persahabatan, pacar
dalam bentuk komunikasi yang rasional. Oleh karena ataupun musuh dapat dilakukan di dunia cyber.
itu dalam media baru disediakan ruang public yang Dengan demikian hal ini mengindikasikan adanya
dapat dikatakan bebas. Setiap individu merasa merasa deteritorialisasi sosial, ketika hubungan - hubungan
susah mengawasi dan diawasi atau di intervensi sosial tidak lagi membutuhkan ruang dan bentuk
oleh siapapun termasuk pemerintah. Karena itulah yang nyata (konvensional). Konsekuensinya adalah
individu dapat dengan mudah mengubah identitas istilah “mendekatkan yang jauh dan menjauhkan
atau membuat informasi tentang dirinya sesuai yang dekat”. Hasil penelitian yang dilakukan
dengan keinginannya tanpa merasa bersalah atau oleh Zeynep Cemalcilar, Toni Falbo, dan Laura
disalahkan. Hampir tidak mungkin tiap pengguna M. Stapleton, menemukan bahwa peran teknologi
mendapatkan intervensi dan pengaturan secara komunikasi yang dimediasi oleh komputer (CMC)
khusus dari pihak lain (Curran, 2006). yang dilakukan di dunia cyber mempengaruhi
Menurtu Yasraf (2004) dalam ruang sosial pelajar-pelajar Internasional yang sedang belajar
ini individu dapat saja memiliki peran sosial di Amerika Serikat. Pada tahap awal melalui CMC
yang berbeda-beda. Dalam hal ini pemahaman mereka sangat memelihara hubungan dengan negara
kita sendiri mengenai identitas mesti diperkuat. asal mereka, terutama yang terkait dengan identitas
Karena kekaburan dari identitas ini maka batas- rumah, dan persepsi dukungan sosial yang tersedia.
batas keidentitasan kitapun dapat dikatakan Kondisi ini pada akhirnya mempengaruhi adaptasi
lenyap. Dengan demikian akan terjadi kekacauan psikologis, sosial-budaya, dan akademik mereka.
persepsi mengenai identitas yang akhirny akan Atau kata lain dengan CMC dapat mempengaruhi
mempengaruhi gaya hidup, pikiran dan kepribadian adaptasi seseorang terhadap budaya baru (Cemalcilar
seseorang. Jika identitas saja sudah kabur karena dkk, 2005)
kebebasan penggunaannya maka dapat dikatakan Tingkat terakhir yakni tingkat komunitas yang
identitas sendiri sudah hilang. Identitas yang juga merupakan akumulasi dari tingkat sebelumnya.
dapat berubah-ubah seperti ini merupakan tanda Bahkan cyberspace telah dapat menciptakan
hilangnya identitas. Karena ciri utama identitas komunitas yang terbuka dan demokratik yang disebut
adalah konsistensi. komunitas imajiner. Berbeda dengan komunitas
Dalam cyberspace, dapat terjadi permainan konvensional yang membutuhkan ruang dan waktu
identitas di dalamnya. Tiap pribadi dimungkinkan yang nyata. Komunitas imajiner tidak membutuhkan
untuk memiliki identitas baru, identitas palsu, itu semua, ia hanya membutuhkan aliran bit-bit (data
identitas ganda yang semuanya merupakan bahagian digital) dalam komputer.
dari identitas budaya cyberspace. Bahkan individu Komunitas dalam cyberspace tidak sama dengan
yang memiliki identitas ganda dapat dikatakan telah komunitas sebenarnya. Komunitas virtual memiliki
membelah dirinya, membelah pribadinya. Bahkan perbedaan pada bentuk, struktur dan sistemnya
perkembangan media baru dikenela dengan istilah dibandingkan dengan komunitas konvensional
”identitas online” yang dapat di buat oleh manusia yang ada. Jika komunitas konvensional biasanya
di dalam dunia virtual. Identitas ini digunakan memiliki struktur kepemimpinan, struktur normatif
hanya ketika ia sedang dalam keadaan online seperti adat atau hukum, lembaga normatif seperti
dalam ruang cyber. Dalam dunia yang lain masih pengadilan yang memiliki mekanisme kontrol sosial.
dimungkinakn ia memiliki identitas yang berbeda. Maka dalam komunitas virtual kesemuanya hampir
Tidak adanya konsistensi ini salah satu bentuk
tidak ada. Karena setiap individu seakan-akan
hilangnya identitas diri manusia. Selain itu, dalam
menjadi aktor-aktor yang lebi bebas sesuai peran
tingkat individu cyberspace dapat menimbulkan
yang dikehandakinya.

Muslimin: Perkembangan Teknologi dalam Industri Media 63


Fakta menunjukkan bahwa kini seorang individu yang konvensional. Dengan demikian, kehadiran
secara bebas telah dapat membuat informasi yang “jurnalisme warga” ini juga telah menjadi tantangan
benar-benar baru mengenai dirinya di halamannya bagi jenis “jurnalisme mapan,” yang diterapkan
sendiri. Dengan demikian satu individu sudah dapat di media-media konvensional, seperti suratkabar,
membuat identitas baru tentang dirinya kepada majalah, radio, dan televisi.
dunia baru juga. Identitas tersebut tentunya sulit
untuk dibuktikan kenyataannya. Bisa saja semua DAFTAR PUSTAKA
informasi yang ia masukkan dalam akunnya Angela, C.G., et al. 2009. Ethnographic Approaches to the
adalah fiktif atau bisa juga fakta, tidak ada yang Internet and Computer-Mediated Communication.
tahu kecuali jika kita memang mengenalnya secara Journal of Contemporary Ethnography.Volume 38
dekat. Pada kondisi inilah peluang untuk melakukan Number 1. February 2009 52–84.
“penipuan” atau “pembohongan” terbuka lebar. Cemalcilar, Zeynep. 2005. Cyber Communication: A new
Bahkan sejalan dengan hal ini, hasil penelitian Opportunity for International Students’ Adaptation.
yang dilakukan oleh Bente Traeen, Toril Sorheim International Journal of Intercultural Relations,
Volume 29, Issue 1, January 2005, Pages 91–110.
Nilsen dan Hein Stigum tentang penggunaan
Croteau, David. 2002. Media Society: Industries, Image,
pornogarafi dalam media tradisional dan internet di
and Audiences (third edition). USA. Pine Forge
Norwegia mengemukakan bahwa dari 10.000 orang
Press.
Norwegia yang berusia antara 18–49 tahun, 84% Curran, James. 2006. Media and Cultural Theory. New
diantaranya telah melihat film-film porno melalui York : Routlegde.
internet dan 34% yang memeriksa situs-situs porno Effendi Gazali et al. 2003. Konstruksi Sosial Industri
di internet. Dengan demikian dapat dinyatakan Penyiaran: plus Acuan tentang Penyiaran Publik &
bahwa kemajuan teknologi dalam industri media, kumunitas. Jakarta. Departemen Ilmu komunikasi
dapat memberi manfaat positif, tetapi juga tidak FISIP UI.
menutup kemungkinan berdampak negatif (Traeen Flew, T. 2005. New Media An Introduction 2nd Edition. UK:
dkk, 2006). Oxford
Jones, Steve. 1997. Virtual Culture: Introduction. London:
Sage Publication.
SIMPULAN
Knight, J. & Alexis, Weedon. 2009. Additional services
Berdasrkan penjelasan yang telah dikemukakan and information for Convergence. The International
bahwa; perkembangan teknologi dalam industri Journal of Research into New Media Technologies.
media yang demikian pesat telah menyebabkan London, Los Angeles, New Delhi and Singapore Vol
perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam 15(1): 5–7.
berbagai bidang yang secara langsung telah Kumorotomo, W. dan Subandono, A.M. 1998. Sistem
mempengaruhi lahirnya bentuk-media baru., maka Informasi Manajemen dalam Organisasi Publik.
kemajuan teknologi dalam industri media tersebut Yogyakarta; Gadjah Mada University Press
merubah 180 derajat keadaan di lapangan. Dengan Muis, Andi. 2001. Indonesia di Era Dunia Maya: Teknologi
Informasi dalam Dunia Tanpa Batas. Bandung.
biaya relatif murah, kini setiap pengguna Internet
Rosda Karya.
pada dasarnya bisa menciptakan media tersendiri.
Onong, U.E. 2005. Komunikasi & Modernisasi. Bandung.
Mereka dapat melakukan semua fungsi jurnalistik
CV. Mandar Maju.
sendiri, mulai dari merencanakan liputan, meliput, Straubhaar, Joseph & Robert, LaRose. 2002. Media Now
menuliskan hasil liputan, mengedit tulisan, memuat – Communications Media in the Information Age.
dan menyebarkannya di berbagai situs Internet atau Third Edition. Belmont: Wadsworth.
di weblog yang tersedia gratis. Dengan demikian, Susanto, A.S., Sunario. 1993. Globalisasi dan Komunikasi.
praktis dapat dikatakan bahwa semua orang yang Jakarta. Pustaka Sinar harapan
memiliki akses terhadap Internet bisa menjadi Traeen, Bente et al. 2006. Use of Pornography in
“jurnalis dadakan,” meski tentu saja kualitas Traditional Media and on the Internet in Norway.
jurnalistik mereka masih bisa kita perdebatkan. Suka The Journal of Sex Research. Volume 43, Nomor 3
atau tidak, tren munculnya “jurnalisme warga” dan August 2006: pp. 245–254.
“jurnalis dadakan” semacam ini tampaknya makin Yasraf, A.P., 2004. Posrealitas: Realitas Kebudayaan
kuat. Sebagai catatan, berita pertama soal bencana dalam Era Posmetafisika. Yogyakarta: Jalasutra.
Tsunami di Aceh, pada Desember 2005 lalu, justru Yuliar, S. dkk. 2001. Memotret Telematika Indonesia
Menyongsong Masyarakat Informasi Nusantara.
muncul dan diketahui publik melalui blog pribadi di
Bandung. Pustaka Hidayah.
Internet. Jadi, tidak melalui saluran-saluran media

64 Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 1, Februari 2011: 57–64

Anda mungkin juga menyukai