METODOLOGI PENELITIAN
DISUSUN OLEH
MUHAMMAD ALFAROBI
1112205006
TEKNIK ELEKTRO
INSTITUT TEKNOOGI INDONESIA
TANGERANG SELATAN
2023
DAFTAR ISI
BAB 1 ................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah .................................................................................... 3
1.5 Metodologi Penelitian ............................................................................ 3
BAB 2 ................................................................................................................. 6
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 6
2.1. Sistem Ketenagalistrikan .................................................................... 6
2.2. Sistem Distribusi .................................................................................... 7
2.3. Gangguan Pada Sistem Distribusi ....................................................... 7
2.3.1 Gangguan Menurut Sifatnya .................................................. 10
2.4. Proteksi Pada Sistem Distribusi ........................................................ 11
2.4.1 Proteksi Gangguan Arus Lebih (OCR) ................................... 11
2.4.2 Karakteristik Relay Arus Lebih (OCR) .................................. 12
2.5.1 Sensitif .................................................................................... 15
2.5.2 Selektif .................................................................................... 15
2.5.3 Andal....................................................................................... 16
2.5.4 Cepat ...................................................................................... 17
2.7. Software ETAP ................................................................................ 17
BAB III.............................................................................................................. 18
METODE PENELITIAN ................................................................................... 18
3.1 Jenis Penelitian................................................................................. 18
3.2 Metode Pengumpulan Data............................................................... 20
3.2.1 Study Literatur ................................................................ 20
3.2.2 Observasi ....................................................................... 20
3.2.3 Wawancara atau Diskusi ................................................. 20
3.2.4 Dokumentasi .................................................................. 20
3.3 Metode Analisis Data ....................................................................... 20
3.3.1 Pengumpulan Data ........................................................................ 21
3.3.2 Pengolahan Data ........................................................................... 21
BAB IV ............................................................................................................. 24
JADWAL PENELITIAN DAN USULAN BIAYA ............................................ 24
4.1 Jadwal Penelitian ................................................................................. 24
4.2 Usulan Biaya ....................................................................................... 25
i
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Gardu Induk adalah instalasi tenaga listrik yang berfungsi menerima dan
menyalurkan tenaga listrik dari pembangkit ke gardu induk satu dan gardu induk
lainnya (Sistem Transmisi) lalu dari gardu induk ke pusat – pusat beban (Sistem
Distribusi) Dalam hal ini PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan BUMN yang
bergerak dibidang ketenagalistrikan berusaha guna meningkatkan sistem tenaga
listrik, sehingga sangat diharapkan mampu mengatasi segala kebutuhan masyarakat
agar energi listik yang memadai aman dan handal. Akan tetapi pada kenyataannya
penyaluran tenaga listrik dari pembangkit sampai ke pusat beban tidaklah lancar
dan mudah, selalu terjadi beberapa gangguan yang menyebabkan pemadaman yang
tidak diharapkan oleh konsumen. Untuk menjaga kontinuitas sistem tenaga listrik
maka diperlukan sistem proteksi yang baik guna meminimalisir terjadinya
gangguan pada sistem. Salah satu gangguan yang sering terjadi adalah gangguan
arus lebih (Over Current).
1
relay arus lebih (OCR) dan relay gangguan tanah (GFR) . Oleh karena itu, pada
skripsi ini, penulis akan membahas kor
1.3 Tujuan
2
1.4 Batasan Masalah
3
a. Meminta data peralatan yang terpasang pada di PT. PLN
(Persero) GIS Kembangan
b. Melakukan diskusi & wawancara dengan pihak. PLN
(Persero) khususnya SPV & Staff Gardu Induk
Kembangan.
4. Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori- teori umum , teori – teori
khusus , dan definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang
akan dibahas.
BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjabarkan tentang kerangka penyelesaian skripsi ,
Teknik pengumpulan data yang digunakan, teknik analisis data,
tempat penelitian dan jadwal penelitian.
4
BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang perusahaan yang menjadi objek
penelitian, penyajian data penelitian, analisa terhadap data yang
terkumpul, dan hasil penelitian yang dicapai.
BAB 5: PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian dan saran sebagai pemecahan masalah dan pencapaian yang
baik.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Didalam dunia kelistrikan sistem tenaga listrik secara garis besar terdiri dari
5 komponen utama yaitu pembangkit listrik, system transmisi, gardu induk, system
distribusi dan beban yang saling terhubung satu sama lain dan tidak dapat
terpisahkan. Sumber listrik berasal dari pembangkit tenaga listrik (PLTA, PLTP,
PLTG, PLTU, PLTGU) yang saling terkoneksi satu dengan lainnya, umumnya
sistem pembangkitan berada jauh dari pusat pusat beban sehingga diperlukan sistem
transmisi agar energi dapat tersalurkan. Energi listrik yang dihasilkan dari sitem
pembangkitan akan dinaikan dengan menggunakan transformator penaik tegangan
yang selanjutnya akan di salurkan ke gardu gardu induk melalui saluran transmisi.
Setelah daya listrik yang disalurkan mendekati gardu induk dan pusat pusat beban
, maka selanjutnya tegangan yg dihasilkan dari sistem pembangkit akan diturunkan
menggunakan transformator step down ( transformator penurun tegangan) 150 KV
/ 20 KV di Gardu Induk . Setelah tegangan yg diturunkan dari transformator
150KV/20KV menjadi tegangan menengah dan selanjutnya akan disalurkan ke
gardu distribusi pada sistem ini dinamakan sistem distribusi. Kemudian pada gardu
BUSBAR 150 KV
PMT 150 KV
TRAFO 150/20 KV
PMT 20 KV
BUSBAR 20 KV
PMT PENYULANG 20 KV
GARDU HUBUNG
7
• Gangguan hubung singkat dua fasa
• Gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah.
b. Gangguan simetris, yaitu gangguan yang terjadi pada semua fasa, sehingga
tegangan dan arus yang mengalir tetap seimbang pada saat terjadi gangguan.
Contoh pada gangguan simetris:
• Gangguan hubung singkat tiga fasa
• Gangguan hubung singkat tiga fasa ke tanah.
ZF
ZF
ZF
GAMBAR 2. 3 Gangguan Tiga Fasa
(Basri, 1997)
8
ZF
ZF
ZF
ZF
ZF
ZF
ZF
9
( Basri, 1997)
ZF
10
tegangannya. Pada gangguan ini yang tembus adalah isolasi udaranya,
oleh karena itu tidak ada kerusakan yang permanen. Setelah arus
gangguannya terputus, misalnya karena terbukanya circuit breaker oleh
pengamannya, peralatan atau saluran yang terganggu tersebut siap
dioperasikan kembali (Syaputra, 2017).
11
Over current relay atau rele arus lebih adalah rele yang bekerja
ketika terjadi hubung singkat mempengaruhi kenaikan arus, sehingga
disebut rele arus lebih (PLN, 2014). Rele arus lebih yang dipasang pada
trafo bersifat non-directional. Karena tidak memiliki arah maka rele
dapat bekerja jika terjadi gangguan internal dan eksternal. Relay
semacam ini dipasang di kedua sisi transformator, jadi perhatikan
pengaturan saat ini dan waktu kerja (PLN, 2013). Berikut Gambar 2.8
rangkaian over current relay.
12
Rele Waktu Seketika (Instantaneous Relay) adalah relay
yang langsung bekerja saat arus yang mengalir melebihi nilai yang
ditetapkan (tidak ada delay), relai bekerja dalam beberapa milidetik (10
- 20 ms). Berikut Gambar 2.9 karateristik instantaneus relay.
Rele ini
bekerja
13
3. Relai Arus Lebih Terbalik (Inverse)
Rele ini akan bekerja dengan waktu tunda relai tergantung pada
besar arus dalam arah sebaliknya (batas waktu terbalik/inverse time)
jika arus semakin besar maka semakin kecil penundaan. Karakteristik
ini berbeda - beda setiap pabrikan dapat menghasilkan karakteristik
yang berbeda. Berikut Gambar 2.11 karateristik inverse time relay.
14
GAMBAR 2. 12 Karakteristik Standard, Very, Extremely Inverse
2.5.1 Sensitif
Sistem proteksi harus mampu mendeteksi anomali/gangguan
terkecil dan bekerja di bawah nilai minimumnya. Oleh karena itu, koordinasi
sistem proteksi harus dipelajari untuk menentukan sensitivitas pengaturan dan
memastikan relai bekerja dengan normal.
2.5.2 Selektif
Sistem proteksi harus dapat menentukan dengan benar area kerja
yang terganggu atau fase yang terganggu. Sistem proteksi hanya memisahkan
bagian jaringan yang terganggu saja. Zona proteksi harus dapat memastikan
15
bahwa hanya bagian yang terganggu yang diputus dari sistem jika terjadi
kesalahan atau situasi tidak normal.
2.5.3 Andal
Kemungkinan sistem proteksi dapat beroperasi secara normal sesuai
dengan fungsi yang diperlukan dalam kondisi dan periode waktu tertentu.
Proteksi tidak boleh bekerja dalam kondisi yang tidak diharapkan (PLN,
2010) .Keandalan sistem proteksi terbagi dua yaitu :
• Keterpercayaan (Dependability)
Sistem proteksi tidak mengalami gagal kerja pada kondisi yang
diperlukan (PLN, 2010).
• Keterjaminan (Security)
Sistem proteksi tidak boleh mengalami kesalahan kerja dalam jangka
waktu tertentu dalam kondisi tertentu (PLN, 2010). Diharapkan
komponen sistem proteksi tidak bekerja secara salah pada kondisi
sistem yang dipersyaratkan (di luar area proteksi).
Pemiihan keandalan dan keamanan harus dipertimbangkan ketika
merancang sistem proteksi. Pilihan keandalan memperhitungkan tingkat
tegangan sistem dan pentingnya. Keterpercayaan dapat diperoleh dan
ditingkatkan dengan :
• Menyediakan proteksi utama dan proteksi cadangan, guna
mengantisipasi kegagalan proteksi utama.
16
2.5.4 Cepat
Sistem proteksi harus mampu merespon kebutuhan peralatan yang
diproteksi untuk meminimalkan terjadinya secara meluas. Saat merancang
sistem proteksi, kecepatan memutus gangguan harus dipertimbangkan untuk
meminimalisir kegagalan. Waktu gangguan harus sesuai dengan nilai yang
dipersyaratkan oleh PLN P3B Jawa Bali, yang memperhitungkan waktu kerja
rele dan sinyal pembawa (FO/PLC), waktu kerja PMT dan faktor keamanan.
17
data operasi untuk pemantauan lanjutan, simulasi, optimasi , sistem manajemen
energi, dan pelepasan beban yang cepat dan load flow (aliran daya).
BAB III
METODE PENELITIAN
18
3.1.
Mulai
Studi literatur
Observasi Lapangan
Tidak
Pengumpulan data sekunder
Analisa Sistem
Perbandingan
Apakah hasil
sudah
memuaskan?
Ya
Selesai
Metode Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis statistik deskriptif. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengkajian
terhadap data-data teknis yang diambil dari PT. PLN (Persero) GIS Kebon Jeruk.
20
Data yang diperoleh merupakan data yang berbentuk angka, sehingga untuk
mengolahnya perlu dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan –
persamaan tertentu.
Metode analisis data yang diterapkan dalam penelitian proyek akhir ini
diantaranya:
21
MV Asc = V x √3 x Isc
Keterangan :
Mv Asc = Mva Short Circuit
V = Tegangan Sumber
Isc = Arus Hubung Singkat
[ 𝐾𝑉 𝑠𝑖𝑠𝑖 20 𝐾𝑉]2
Xs sisi 20 KV = [𝐾𝑉 𝑠𝑖𝑠𝑖 150 𝐾𝑉]2 𝑋 𝑆𝑖𝑠𝑖 150 𝐾𝑉
Dimana :
XS (20KV): Impedansi Sumber 20 KV
Xt1 : Reaktansi Transformator Uruta Positif & Negatif
Z1 : Impedansi Urutan +- Penghantar (Sesuai Lokasi)
𝑉𝐼𝑛
Isc 3 Fasa =𝑍1 𝑒𝑞
Dimana :
Vln = Tegangan fasa netral 20KV
Z1eq = Impedansi ekivalen Urutan +- (sesuai lokasi gangguan)
• Mencari arus primer pada sisi incoming dan penyulang untuk relay
OCR :
Iset Primer = 1.1 X In………………………………………...(3.12)
23
• Mencari TMS (Time Multiplier Setting) atau setting waktu untuk
OCR :
𝐼 𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 0,02
𝑡𝑥( ) −1
𝐼 𝑠𝑒𝑡
TMS (Si) = 0,14
Dimana :
t : Waktu kerja yang diinginkan
I fault : Arus Gangguan 3 fasa
I set : Setting OCR disisi primer
Dimana :
3. Analisa Data
Dari data yang sudah terkumpul dan diolah menggunakan
persamaan – persamaan yang berlaku, setelah itu data tersebut
dirancang dan disimulasikan hasilnya dengan menggunakan aplikasi
Etap. Pada percobaan dengan aplikasi Etap nantinya akan diuji arus
hubung singkat pada titik lokasi 0%,1%,25%,50%,100% lalu
dilakukan pengujian relay OCR/GFR dengan disimulasikan pada jarak
tersebut.
BAB IV
JADWAL PENELITIAN DAN USULAN BIAYA
24
Jadwal penilitian merupakan susunan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
untuk meyelesaikan tugas akhir ini sebagaimana akan terlampir dalam lampiran
Usulan biaya Tugas Akhir ini dapat diperkirakan dengan komposisi seperti berikut
:
25
Bulan
N0 Kegiatan
1 Studi
literatur
2 BAB I
3 BAB II
4 BAB III
5 Bimbingan
sebelum
seminar 1
6 Pendaftaran
seminar 1
Semniar 1
8 Pengambilan
data
9 Penyusunan
BAB IV
10 Penyusunan
BAB V
11 Bimbinga
sebelum
seminar 2
12 Seminar 2
13 Penyusunan
laporan
tugas akhir
14 Pendaftaran
SUS
(kelayakan
sidang)
15 Penyerahan
draft buku
TA ke
Ka.Prodi
16 Yudisium
17 Penyerahan
buku TA
final
26
RINCIAN USULAN BIAYA
PERINCIAN BIAYA
NO BIAYA KETERANGAN
BUAYA SATUAN
Biaya
1 oprasional Rp. 150.000 Rp. 150.000
(Transportasi)
Biaya
pengadaan
2 Rp. 300
bahan literatur
(Print out )
Laporan
3 (fotocopy ) Rp.150
Evaluasi &
4
Disemilasi
Total
27