RANGKAIAN SEKUENSIAL
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
BLITAR
2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidyah serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Rangkaian Sekuensial dengan tepat waktu.
Makalah ini akan membahas bagaimana pemahaman kami tentang
Rangkaian Sekuensial dalam sistem digital. Kami mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing yang sudah memberikan tugas ini, yang menurut kami
bermanfaat guna menambah wawasan dalam mata kuliah Perancangan Sistem
Digital.
Terlepas dari semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat
berefleksi diri demi memperbaiki makalah ini dan berikutnya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
sebelumnya (lalu). Pada rangkaian sekuensial terdapat 3 keadaan yakni
Present Input, Present Output, dan Next Output.
d. Rangkaian Penyusun. Rangkaian penyusun pada rangkaian sekuensial,
minimal terdiri dari satu elemen memori, (Jayeng Widiatmoko, 2013).
Rangkaian logika kombinasi memproses sinyal-sinyal input dan mengeluarkan
bit-bit keadaan sebagai perangsang (excitation) bagi elemen penyimpan. Bit-bit
perangsang ini menentukan keadaan yang harus disimpan dalam elemen
penyimpan, yang membantu menentukan keadaan output berikutnya. Keadaan
input saat ini dan keadaan-keadaan output masing-masing diwakili oleh output
rangkaian logika sekuensi.
Dalam operasinya, bagian elemen penyimpan pada rangkaian logika sekuensi
dilengkapi dengan input sinyal sinkronisasi. Sinyal ini berbentuk clock yang
merupakan pulsa listrik periodik. Fungsi utama clock pada rangkaian ini adalah
untuk sinkronisasi yakni suatu tindakan mengaktifkan beberapa elemen penyimpan
secara bersama-sama. Atas dasar pengaktifan elemen penyimpanannya, rangkaian
logika sekuensial terbagi menjadi rangkaian sekuensi serempak (synchronous
sequential circuit) dan rangkaian sekuensi tak serempak (asynchronous sequential
circuit). Rangkaian logika sekuensi serempak merupakan rangkaian logika sekuensi
yang bekerja memroses suatu sinyal input ketika suatu sinyal sinkronisasi
mengaktifkan semua elemen penyimpanannya secara bersama-sama. Sedangkan
rangkaian sekuensi tak serempak merupakan rangkaian logika sekuensi yang
pengaktifan elemen-elemen penyimpannya berdasarkan urutan sinyal yang masuk
sehingga elemen-elemen penyimpannya tidak bekerja secara bersamaan, (Dr.
Muchlas, 2020). Tiga kategori utama rangkaian logika sekuensial :
1) Event Driven rangkaian asinkron yang segera berubah status saat diaktifkan.
2) Clock Driven rangkaian sinkron yang disinkronkan dengan sinyal clock
tertentu.
3) Pulse Driven yang merupakan kombinasi dari keduanya yang merespons
memicu pulsa.
3
2.2 Flip – Flop
Circuit elektronik yang disebut flip-flop memiliki dua arus yang stabil dan
dapat menyimpan data. Flip flop adalah multivibrator bistabil karena kedua tingkat
tegangan keluarannya stabil dan hanya berubah saat dipicu atau diaktifkan. Flip-
flop memiliki dua keluaran, di mana salah satunya menambah output yang lain.
Keluaran ini dapat rendah (0) atau tinggi (1) tegangan, (Muhammad Ali & Ariadie
Chandra Nugraha, 2018).
Salah satu komponen rangkaian logika sekuensi adalah flip-flop, yang
merupakan sel biner yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data satu bit,
yang membuatnya dinamakan memori satu bit. Ciri utama flip-flop adalah memiliki
dua output, satu untuk output dari data yang disimpan, dan yang lainnya untuk
komponennya. Bidang teknik digital menyediakan berbagai jenis flip-flop,
termasuk flip-flop Set-Reset, flip-flop JK, flip-flop JK Slave-Master, flip-flop D,
dan flip-flop T. Hubungan input-output ideal yang dapat terjadi pada flip-flop
adalah:
1) Set, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai
logika positif (1) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
2) Reset, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q)
bernilai logika negatif (0) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
3) Tetap, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) tidak
berubah dari kondisi sebelumnya saat dipicu.
4) Toggle, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan logika keluaran
(Q) berkebalikan dari kondisi sebelumnya saat dipicu.
Secara ideal berdasar perancangan kondisi keluaran Q’ selalu berkebalikan dari
kondisi keluaran Q.
2.2.1 R-S Flip Flop
Flip-flop R-S adalah rangkaian dasar dari semua jenis flip-flop yang ada.
Terdapat berbagai macam rangkaian flip-flop R-S, pada percobaan ini flip-flop
R-S disusun dari empat buah gerbang NAND 2 masukan. Dua masukan flip-flop
ini adalah S (set) yang dipakai untuk menyetel (keadaan 1) dan R (reset) yang
dipakai untuk reset (keadaan 0), serta dua keluarannya adalah Q dan Q’.
4
Kondisi keluaran akan tetap ketika kedua masukan R dan S berlogika 0.
Sedangkan pada kondisi masukan R dan S berlogika 1 maka kedua keluaran akan
berlogika 1, hal ini sangat dihindari karena bila kondisi masukan diubah menjadi
berlogika 0 kondisi kelurannya tidak dapat diprediksi (bisa 1 atau 0), keadaan
ini disebut kondisi terlarang. Flip-flop yang dibedakan berdasarkan perilakunya,
salah satunya adalah Flip-flop RS. Flip-flop RS kadang disebut juga Flip-flop
SC (Set-Clear). Flip-flop ini dapat di bentuk dari dua gerbang NOR atau dua
gerbang NAND seperti gambar 2.2 dan 2.3.
Tabel 2. 1 Tabel Kebenaran R-S Flip Flop
5
boleh memasukkan R dan S tinggi pada saat yang sama karena merupakan
pertentangan. Hal ini menyebabkan masalah pacu, yang akan dibahas kemudian.
Jenis lain dari flip-flop RS adalah Clocked RS FF. Dengan menggunakan
masukan klok, atau detak, masukan R dan S pada rangkaian flip-flop RS dapat
disinkronisasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Dalam versi
Clocked RS FF, flip-flop akan mengalami perubahan, seperti pada RS FF, yang
menunggu sinyal clock aktif (logika tinggi), atau keluaran Q pada flip-flop RS
tidak dapat merespon masukan S dan R sebelum masukan klok tiba.
Input atau masukan pada RS flip-flop adalah 2 buah yaitu R (reset) dan S
(set), kedua input tersebut dimodifikasi sehingga pada Data flip-flop menjadi 1
buah input saja yaitu input atau masukan D (data) saja. Model modifikasi RS
flip-flopmenjadi D flip-flop adalah dengan penambahan gerbang NOT (Inverter)
dari input S ke input R pada RS flip-flop.
6
Tabel 2. 2 Tabel kebenaran FF D
7
3. Edge-triggered flip-flop, yaitu rangkaian flip-flop yang mempunyai input
sinyal clock, dan output akan bereaksi terhadap perubahan input saat sinyal
clock berubah dari 0 ke 1 (untuk tipe Positive-Edge-Triggered FF) atau saat
clock berubah dari 1 ke 0 (untuk tipe Negative-Edge-Triggered FF)
2.3.1 JK Flip – Flop
Flip-flop J-K merupakan penyempurnaan dari flip-flop R-S terutama untuk
mengatasi masalah osilasi, yaitu dengan adanya umpan balik, serta masalah
kondisi terlarang seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu pada kondisi
masukan J dan K berlogika 1 yang akan membuat kondisi keluaran menjadi
berlawanan dengan kondisi keluaran sebelumnya atau dikenal dengan istilah
toggle. Sementara untuk keluaran berdasarkan kondisi-kondisi masukan yang
lain semua sama dengan flip-flop R-S. Flip-flop JK merupakan elemen memori
yang ideal digunakan sebagai pencacah, pembagi frekuensi, dan register,
(Mochammad Haldi Widianto, 2019).
Gambar 2. 7 Simbol JK FF
Gambar 2. 8 Rangkaian JK FF
8
b. Dengan mengatur J = 0, K = 1 dan menerapkan pulsa clock ke flip-flop,
output Q berubah menjadi 0.
c. Dengan menyetel J = 1, K = 0 dan menerapkan clock ke flip-flop, output Q
berubah menjadi 1.
d. Dengan menyetel J = K = 1 dan menerapkan pulsa clock, keluaran flip-flop
adalah komplemen dari keluaran saat ini. Dengan kata lain, jika Q = 0 dan
menerapkan clock, output akan berubah menjadi 1, dan jika Q = 1 dan
menerapkan pulsa clock, output akan berubah menjadi 0.
Bila Q rendah (Q= 0) dan lonceng = 1, maka Q = 1, gerbang atas akan
melewatkan pemicu set (S= 1) yang akan menyebabkan Q menjadi tinggi. Jadi
J = 1 dan K = 1 berarti bahwa pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya akan
membuat nilai Q yang baru adalah kebalikan dari nilai Q sebelumnya (Qt+1 =
Q1).
9
2.3.2 JK Slave Master Flip Flop
Flip-flop JK Slave-Master adalah sebuah konfigurasi flip-flop yang terdiri
dari dua flip-flop JK yang terhubung secara seri, dimana satu flip-flop berfungsi
sebagai master dan yang lainnya sebagai slave. Dalam konfigurasi ini, output
dari master flip-flop dipasok ke input kedua dari slave flip-flop, dan output dari
slave flip-flop dipasok ke input kedua dari master flip-flop. Pengaturan ini
memungkinkan flip-flop JK untuk mengelola masukan dan keluaran secara
efektif dan membantu mengatasi masalah race around condition yang mungkin
terjadi dalam flip-flop JK standar.
10
jika flip-flop utama direset, flip-flop pembantu direset pula, namun
waktunya selisih satu pulsa detak.
2.3.3 T Flip Flop
Nama flip-flop T berasal dari fakta bahwa keadaan mereka selalu berubah
setiap kali ada sinyal pemicu, atau trigger, pada masukannya. Flip-flop jenis ini
hanya memiliki satu input, T, sedangkan keluarannya tetap dua, seperti halnya
semua flip-flop. Karena sifat ini, flip-flop ini sering disebut sebagai "flip-flop
toggle" (berasal dari "flip-flop toggle" atau "pasak"), karena keadaan keluaran
flip-flop adalah 0 dan keadaan berikutnya adalah 1.
Gambar 2. 11 Rangkaian T FF
11
2.4 Register
Register adalah himpunan dari sejumlah sel yang masing-masing terdiri dari
sebuah flip-flop yang dapat dibaca dan ditulis, sehingga setiap sel dapat menyimpan
data sebanyak 1-bit, sehingga berfungsi sebagai memori yang kecil. Register
kadang-kadang lebih dari hanya menyimpan data; mereka dapat mengolahnya
secara terbatas, seperti menggerakkannya ke kiri atau ke kanan, (Fauziah Rizqy,
2013).
Register merupakan sekelompok flip-flop yang dapat menyimpan informasi
biner yang terdiri dari bit majemuk. Register dengan n flip-flop mampu menyimpan
sebesar n bit. Ada dua cara untuk menyimpan dan membaca data ke dalam register,
yaitu seri dan paralel. Dalam operasi paralel, penyimpanan atau pembacaan
dilakukan secara serentak oleh semua tingkat reigster. Sedangkan untuk operasi
seri, diterapkan secara sequential bit demi bit sampai semua tingkat register
terpenuhi. Ada empat tipe register :
1. Serial In – Serial Out
2. Paralel In – Paralel Out
3. Serial In – Paralel Out
4. Paralel In – Serial Out
2.4.1 Register Serial In – Serial Out (SISO)
Pada Register Serial In – Serial Out, jalur masuk data berjumlah satu dan
jalur keluarannya juga berjumlah satu. Pada jenis register ini data mengalami
pergeseran, flip-flop pertama menerima masukan dari input, sedangkan flip-flop
kedua menerima masukan dari flip-flop pertama, dan seterusnya.
12
2.4.2 Register Paralel In – Paralel Out (PIPO)
Registrasi Paralel In-Paralel Out memiliki jalur masukan dan keluaran yang
disesuaikan dengan jumlah flip-flop yang dimasukkan ke dalamnya. Register jenis
ini menerima dan menerima data secara bersamaan. Selain itu, hanya dibutuhkan
satu picu.
13
register bersamaan dengan sinyal kontrol yang dikendalikan, tetapi data keluar
satu per satu.
14
Gambar 2. 15 Rang. Register Paralel In-Serial Out
15
2.4.7 Register Geser Kanan dan Kiri
Masukan suatu flip-flop bisa dari flip-flop yang dikiri ataupun yang
dikanannya, tergantung pada nilai logika masukan S (select). Register geser
kanan digunakan untuk menggeser informasi kekanan atas perintah denyut
lonceng (Clock), sedangkan register geser kiri digunakan untuk menggeser
informasi kekiri atas perintah denyut lonceng (Clock).
16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Rangkaian sekuensial adalah adalah rangkaian logika yang kondisi
keluarannya dipengaruhi oleh masukan dan keadaan keluaran sebelumnya atau
dapat dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan waktu.
2. Atas dasar pengaktifan elemen penyimpanannya, rangkaian logika sekuensial
terbagi menjadi rangkaian sekuensi serempak (synchronous sequential circuit)
dan rangkaian sekuensi tak serempak (asynchronous sequential circuit).
3. Salah satu komponen rangkaian logika sekuensi adalah flip-flop, yang
merupakan sel biner yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data satu
bit.
4. Bidang teknik digital menyediakan berbagai jenis flip-flop, termasuk flip-flop
Set-Reset, flip-flop JK, flip-flop JK Slave-Master, flip-flop D, dan flip-flop T.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ir. Agus Wibowo, M. Kom. , M. Si. , MM. (2022). Dasar Komputer Digital (S.
Kom. , M. Kom. Dr. Joseph Teguh Santoso, Ed.; 1st ed., Vol. 1). Universitas
Sains & Teknologi Komputer (Universitas STEKOM).
Dr. Muchlas, M. T. (2020). Buku Ajar Teknik Digital (1st ed., Vol. 1). Universitas
Ahmad Dahlan.
Fauziah Rizqy. (2013, June 7). RANGKAIAN LOGIKA SEKUENSIAL.
Https://Fauziahrizqy.Wordpress.Com/.
Jayeng Widiatmoko. (2013, May 20). Rangkaian Sekuensial.
Https://Id.Scribd.Com/.
Mochammad Haldi Widianto. (2019, December). Rangkaian Sekuensial.
Https://Binus.Ac.Id/.
Muhammad Ali, & Ariadie Chandra Nugraha. (2018). Teknik Digital Teori dan
Aplikasinya (1st ed., Vol. 1). UNY Press.
18