Disusun oleh :
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat serta berkat-Nya, sehingga kami dapat menuntaskan Proyek
Terintegrasi 3 dengan kelancaran dan kemudahan-Nya.
Tujuan kami dalam penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan
informasi kepada pembaca mengenai simulasi permodelan ketersediaan garam pada
CV. Raja Barokah.
Banyak hambatan dalam pengerjaan laporan ini, namun kami sebagai
penyusun laporan mendapatkan bantuan serta dukungan yang diberikan oleh:
1. Bapak Yodi Nurdiansyah, ST, MT. sebagai Dosen yang membimbing
dan membantu dalam proses penyusunan laporan.
2. Bapak Dudi Hendra Fachrudin SE., MM. sebagai Dosen Penguji yang
menguji tugas besar ini.
3. Kang Adli sebagai asisten Laboratorium Optimasi dan Permodelan.
Sehingga kami dapat menuntaskan laporan ini dan dapat diatasi dengan amat
baik. Harapan kami pada tugas besar ini, agar dapat mempermudah dalam
pengerjaan tugas akhir nantinya. Kami juga berharap pada pembaca untuk
memberikan kritik dan saran untuk tugas kami ini.
Kami sebagai penyusun laporan ini menyadari bahwa masih banyaknya
kekurangan. Untuk itu kami membutuhkan kritikan dan saran dari pembaca untuk
lebih baik kedepannya. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................I-1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... I-1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. I-2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... I-2
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. I-3
1.5 Batasan Penelitian .................................................................................. I-3
1.6 Sistematika Penelitian ............................................................................ I-3
BAB II STUDI PUSTAKA ............................................................................... II-1
2.1 Sistem Dinamik .................................................................................... II-1
ii
Parameterisasi ...................................................................................... IV-2
Causal Loop Diagram .......................................................................... IV-4
Stock Flow Diagram ............................................................................ IV-5
Verifikasi dan Validasi ........................................................................ IV-5
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pendekatan Sistem dengan Simulasi Sistem Dinamik ................... II-2
Gambar 2.2 Polaritas Hubungan Kausal ............................................................. II-4
Gambar 2.3 Loop Identifier................................................................................. II-4
Gambar 2.4 Notasi Dalam Stock and Flow Diagram .......................................... II-5
Gambar 2.5 Penjelasan Mengenai Notasi dalam Stock and Flow Diagram ....... II-5
Gambar 4.1 Rich Picture Diagram ..................................................................... IV-1
Gambar 4.2 Causal Loop Diagram..................................................................... IV-4
Gambar 4.3 Stock Flow Diagram ...................................................................... IV-5
Gambar 4.4 Contoh Error pada Simulasi ........................................................... IV-8
Gambar 4.5 Perbandingan Data Historis dan Data Simulasi ........................... IV-12
Gambar 4.6 UI Model Simulasi ....................................................................... IV-12
Gambar 4.7 Hasil Simulasi Stock Flow Diagram ............................................ IV-13
Gambar 4.8 Time Plot Model Simulasi............................................................ IV-14
Gambar 5.1 Diagram Sensitivitas Parameter Shipment ...................................... V-1
Gambar 5.2 Diagram Sentivitas Pasokan ............................................................ V-1
Gambar 5.4 Interface Awal Skenario A .............................................................. V-2
Gambar 5.5 Interface Skenario A Setelah Mengalami Perubahan ...................... V-3
Gambar 5.6 Hasil Stock Flow Diagram Skenario A ........................................... V-3
Gambar 5.7 Interface Awal Skenario B .............................................................. V-4
Gambar 5.8 Hasil Stock Flow Diagram Skenario B ........................................... V-5
Gambar 5.9 Interface Awal Skenario C .............................................................. V-6
Gambar 5.10 Hasil Stock Flow Diagram Skenario C ......................................... V-6
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
I-2
BAB V Analisis
Bab ini berisi mengenai analisa dari pengolahan suatu permasalahan dan
gambaran umum objek yang diteliti serta mencari alternatif dalam
pemecahan masalah dari data yang diteliti.
BAB VI Kesimpulan Dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan
dan saran yang didapatkan dari hasil penelitian.
Daftar Pustaka
Bab ini memberikan informasi mengenai sumber materi dan pengutipan
yang terdapat di dalam penelitian dan laporan.
BAB II
STUDI PUSTAKA
II-1
II-2
Simulasi Model
Simulasi adalah peniruan perilaku suatu gejala atau proses. Simulasi
bertujuan untuk memahami gejala atau proses tersebut, membuat analisi
dan peramalan perilaku gejala atau proses tersebut di masa depan.
Menurut Muhammad Adi (2001) simulasi dilakukan melalui tahap –
tahap seperti berikut :
a. Penyusunan konsep
Tahap pertama adalah penyusunan konsep, gejala tau proses yang
akan ditirukan perlu dipahami, dengan jalan menentukan unsur –
unsur yang berperan dalam gejala taua proses tersebut.
b. Pembuatan model
Berdasarkan gagasan pada konsep di tahap sebelumnya, gagasan
tersebut dirumuskan sebagai model yang terbentuk uraian, gambar,
atau rumus. Di mana model adalah suatu bentuk yang dibuat untuk
menirukan suatu gejala atau proses.
II-3
c. Simulasi
Selanjutnya, simulasi dapat dilakukan dengan menggunakan model
yang telah dibuat. Pada mode kuantitatif, simulasi dilakukan dengan
memasukkan data ke dalam model, dimana perhitungan dilakukan
untuk mengetahui perilaku gejala atau proses.
d. Validasi hasil simulasi
Akhirnya, dilakukan validasi untuk mengetahui kesesuaian antara
hasil simulasi dengan gejala taua proses yang ditirukan. Model dapat
dinyatakan baik apabila kesalahan atau simpangan hasil simulasi
terhadap gejala atau proses yang ditirukan kecil.
Persediaan
Menurut Baridwan (2004) istilah persediaan yang digunakan untuk
menunjukkan produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan tergantung
pada jenis usaha perusahaan. Istilah yang digunakan dapat dibedakan untuk
usaha dangang yaitu perusahaan yang membeli produk dan menjualnya
kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk produk, dan perusahaan
manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan dan mengubah bentuknya
untuk dapat dijual.
Persediaan menurut AK Garside (2008) adalah sebagai suatu aktiva yang
meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam
suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang masih
dalam pengerjaan/proses produk-produk ataupun persediaan bahan baku yang
menunggu penggunaanya dalam suatu proses produksi.
Heizer & Render (2004) menyebutkan bahwa untuk mengakomodasi
fungsi persediaan, persediaan barang jadi yang sudah siap untuk dijual. Dan
II-9
5. Verifikasi Model
Proses pengecekan terhadap model apakah sudah bebas dari error.
6. Validasi Model
Merupakan proses pengujian terhadap model apakah model yang dibuat
sudah sesuai dengan sistem nyatanya.
7. Setelah model valid, maka langkah selanjutnya adalah membuat beberapa
skenario (eksperimen) untuk memperbaiki kinerja sistem sesuai dengan
keinginan (Suryani, 2006).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Flowchart Penelitian
MULAI
STUDI PUSTAKA
IDENTIFIKASI
MASALAH
TUJUAN
PENELITIAN
PENGUMPULAN
DATA
PENGOLAHAN
DATA
ANALISIS
KESIMPULAN
DAN SARAN
SELESAI
III-1
III-2
Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi yang
sebenarnya berdasarkan fakta-fakta maupun teori yang menyangkut dengan
permasalahan.
Tujuan Masalah
Tujuan penelitian dilakukan untuk mendapatkan suatu rumusan hasil dari
suatu penelitian melalui proses mencari, menemukan, mengembangkan,
serta menguji suatu pengetahuan.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui hasil obsrvasi dan wawancara.
Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan metode
Sistem Dinamis.
Analisis
Analisis digunakan untuk menguraikan permasalahan yang ada bedasarkan
pengolahan data, identifikasi masalah, dan tujuan penelitian pustaka.
Flowchart Simulasi
Formulasi Masalah
Ya
Tidak
Tidak Tidak
Verifikasi
Ya
Validasi
Ya
Perancangan Eksperimen
Implementasi
Konseptualisasi Model
Perancangan desain model yang akan digunakan beserta parameter dan
variabel yang menyusun model dinamik.
Pengumpulan Model
Pengumpulan model dilakukan dengan mencari contoh model yang sesuai
dengan model yang akan penulis buat.
Verifikasi
Jika program sudah dapat dijalankan dan layak maka lanjut ke tahap
validasi. Namun jika tidak, kembali pada tahap sebelumnya yaitu membuat
model simulasi.
Validasi
Hasil uji coba program diteliti kembali untuk mengetahui ada tidaknya
kesalahan dalam program.
Perancangan Eksperimen
Pada tahap ini diputuskan rancangan sistem seperti apa yang akan
disimulasikan dari beberapa pilihan alternatif.
III-5
Dokumentasi Pelaporan
Berisi dokumentasi yang dilakukan untuk pelaporan.
Implementasi
Implementasi dari hasil simulasi.
BAB IV
PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI
IV-1
IV-2
Parameterisasi
Tabel 4. 1 Parameterisasi
(Annual_Shipment +
19 Jumlah Distribusi Variable - Bal
Takeaway)
poisson (Garam_DN_Ikan +
Garam_Halus +
Garam_KeongMas +
GaramAM + Garam_Krosok +
20 Pasokan Garam Variable - Bal
Garam_DN_Segitiga +
Garam_2Jeruk +
Garam_Perahu_Kuno +
Garam_Sehat)
(Stock_Distribusi <
Max_Inventory ? delay
21 Laju Pasokan Flow - Bal
(Pasokan_Garam,
Waktu_Kedatangan , 0) : 0)
poisson (Jumlah_Distribusi <
Max_Distribusi ? delay
22 Laju Distribusi Flow - Bal
(Jumlah_Distribusi,
Waktu_Pengiriman , 0) : 0)
23 Stock Distribusi Stock - Bal Laju_Pasokan - Laju_Distribusi
+
+ + -
Pasokan B1 Stock
Garam
B2 Distribusi
Garam
Garam
+
- +
Order
Fullfilment + Permintaan
+
Re-order -
Point Stockout
+
+
Order to
Supplier
Validasi
Validasi model dilakukan dengan membandingkan hasil output model
dengan data historis yang dimiliki perusahaan.
Validasi
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tampilan Program
Output
Gambar 4.7 menunjukkan jumlah volume pasokan garam yang masuk dan
distribusi barang keluar terhadap jumlah stock yang ada di gudang. Dari bulan
ke bulam, dapat dilihat bahwa jumlah stock pada gudang terus bertambah
sampai mencapai batas penyimpanan dan tetap sama dikarenakan jumlah
pasokan yang masuk lebih tinggi dibandingkan jumlah distribusi barang keluar.
BAB V
SKENARIO KEBIJAKAN DAN ANALISIS
Analisis Sensitivitas
Uji Sensitivitas Parameter Wilayah (Shipment)
V-1
V-2
Output
Analisis
Dalam melakukan penambahan wilayah distribusi garam dengan cara
menambah jumlah distribusi di 3 wilayah, yaitu pada wilayah A, wilayah
B, dan wilayah C. Dimana wilayah A yang awalnya hanya mendistribusi
1000 bal kini menjadi 2000 bal, wilayah B yang awalnya hanya
mendistribusi 1224 bal menjadi 4224 bal, dan wilayah C yang awalnya
hanya mendistribusi 2000 bal menjadi 2500 bal. Skenario ini dapat
meminimalisir resiko overstock.
V-4
Output
Analisis
Dengan melakukan penurunan pada jumlah maksimal distribusi yang
mulanya mendistribusi 10.000 bal menjadi 5.000 bal, hal ini juga
dibarengi dengan adanya penurunan kapasitas maksimal penyimpanan
yang mulanya 10.000 bal menjadi 5.000 bal. Pengurangan ini dilakukan
tiap bulannya dengan dasar fluktuasi laju pasokan yang menggunakan
rumus poisson berada di angka 6.000 sampai dengan 7.200 dan laju
distribusi yang berfluktuasi di angka 4.200 sampai dengan 5.000.
V-6
18 10,000.093 18 546.641
19 9,998 19 652.793
20 10,000.034 20 762.717
21 10,000.391 21 866.888
22 9,996.06 22 977.438
23 9,996.483 23 1,082.191
24 10,000.249 24 1,189.392
25 10,002.156 25 1,290.07
26 9,998.81 26 1,398.541
27 9,995.354 27 1,507.955
28 9,999.894 28 1,617.39
29 9,995.973 29 1,730.439
30 9,998.473 30 1,841.918
31 9,995.38 31 1,952.557
32 10,000.464 32 2,062.621
33 9,995.607 33 2,170.038
34 10,000.281 34 2,276.704
35 10,000.169 35 2,381.563
36 10,001.731 36 2,489.275
Skenario B Skenario C
Stock Stock
Gudang Gudang
0 0 0 0
1 4,761.587 1 -794.74
2 5,006.67 2 -583.29
3 5,006.67 3 -374.026
4 5,006.67 4 -174.564
5 5,006.67 5 33.776
6 5,006.67 6 237.451
7 5,006.67 7 445.115
8 5,006.67 8 652.751
9 5,006.67 9 860.547
10 5,006.67 10 1,076.751
11 5,006.67 11 1,282.588
12 5,006.67 12 1,490.522
13 5,006.67 13 1,699.001
14 5,006.67 14 1,908.409
15 5,006.67 15 2,123.42
16 5,006.67 16 2,330.54
17 5,006.67 17 2,538.659
18 5,006.67 18 2,747.214
19 5,006.67 19 2,954.777
20 5,006.67 20 3,160.215
V-9
21 5,006.67 21 3,364.388
22 5,006.67 22 3,570.61
23 5,006.67 23 3,775.778
24 5,006.67 24 3,980.181
25 5,006.67 25 4,190.564
26 5,006.67 26 4,395.914
27 5,006.67 27 4,605.971
28 5,006.67 28 4,809.691
29 5,006.67 29 5,018.782
30 5,006.67 30 5,226.756
31 5,006.67 31 5,434.6
32 5,006.67 32 5,639.634
33 5,006.67 33 5,853.157
34 5,006.67 34 6,057.975
35 5,006.67 35 6,270.736
36 5,006.67 36 6,472.749
Pada output akhir Stock Gudang dari semua skenario dapat disimpulkan bahwa
stock terkecil dimiliki oleh skenario ke-1 dimana stock berada di jumlah 2.489 bal,
kemudian stock terkecil kedua dimiliki oleh skenario ke-2 dimana stock berada di
angka 5.000 yang merupakan batas maksimum simpan gudang, tetapi akan selalu
habis di bulan berikutnya, dan yang terakhir skenario ke-3 memiliki jumlah stock
akhir 6.472 bal.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sistem persediaan garam dipengaruhi oleh banyaknya permintaan yang
masuk ada tiap bulannya. Selain itu keakuratan dari peramalan permintaan juga
sangat berpengaruh terhadap jumlah order garam yang akan dipesan ke
supplier. Pemesanan untuk pasokan bulanan tidak berdasarkan metode, hanya
perkiraan perhitungan melalui Microsoft Excel. Sedangkan jika hanya
bergantung kepada satu metode peramalan maka kemungkinan besar
perusahaan akan mengalami overstock.
Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut dibuatlah tiga buah skenario
untuk meminimalisir resiko overstock yang disimulasikan dengan kurun waktu
3 tahun. Skenario pertama yang dirancang adalah pendalaman wilayah
distribusi garam, dimana sisa stock di gudang pada akhir simulasi berada di
angka 2.489 bal. Kemudian pada skenario ke-2 dilakukan pengurangan
maksimum distribusi dan maksimum inventory yang juga berlaku sebagai
pembatas kedua laju distribusi dan pasokan. Pada skenario ke-2 ini sisa stock
setelah dilakukannya distribusi berada di angka 5.000 bal. Lalu rancangan
skenario ke-3 yang merupakan pemberlakuan pemesanan ulang pasokan
dengan jumlah yang ekonomis memiliki jumlah sisa stock akhir 6.472 bal. Dari
ketiga skenario yang telah dibuat, maka skenario yang dipilih untuk
meminimalisir resiko overstock pada persediaan garam yaitu skenario 1 dengan
melakukan pendalaman wilayah distribusi garam yang dilakukan.
Saran
Saran untuk Penelitian selanjutnya
Berdasarkan penelitian yang sudah penulis lakukan, diharapkan
permodelan simulasi dan analisis didukung dengan metode perhitungan
distribusi statistika untuk memastikan apakah variabel model
memerlukan rumus agar hasil output-nya tepat. Kemudian pembuatan
skenario seperti skenario ke-3 yang menggunakan metode penghitungan
VI-1
VI-2