Anda di halaman 1dari 32

METODE KUANTITATIF

LINIER PROGRAMMING /
Pemrograman Linier
Sumber: Sri Mulyono, Riset Operasi, hal: 13-61

Dr. Hasmin, S.E., M.Si.

4
hasmintamsah@gmail.com
+628124298762 atau +6282344149617
Dosen DPK pada STIE Amkop Makassar
Ketua Program Studi (KPS) Magister Manajemen PPs. STIE AMKOP
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pertemuan
ini, diharapkan
mahasiswa akan
mampu merumuskan
masalah-masalah
yang ada ke dalam
formulasi model
programasi linear

2
Outline Materi

• Formulasi dan asumsi dasar linear


programming
• Aplikasi formulasi linear programming

3
Tujuan Perusahaan
• Yang paling
sering terjadi
adalah sedapat
mungkin
memaksimumkan
laba atau
meminimumkan
biaya.

4
Formulasi Model
 Komponen Model :
1. Variabel Keputusan
2. Fungsi Tujuan
3. Batasan Model

5
1. Variabel Keputusan
 Merupakan simbol matematika yang
menggambarkan tingkatan aktifitas perusahaan.
Contoh :
Perusahaan elektronik menginginkan untuk
memproduksi radio, bakaran roti, dan jam, di mana
jika jumlah radio, jumlah bakaran roti dan jumlah
jam masing2 diberi simbol x1, x2, dan x3, sehingga
x1, x2, dan x3 adalah lambang yang menunjukkan
jumlah variabel setiap item yang tidak diketahui.
Nilai akhir dari x1, x2, x3, sesuai pengarahan
perusahaan, merupakan keputusan (misal x1 = 10
radio adalah keputusan perusahaan untuk
memproduksi radio).

6
2. Fungsi Tujuan
 Merupakan hubungan matematika linier
yang menjelaskan tujuan perusahaan
dalam terminologi variabel keputusan.
 Fungsi tujuan selalu mempunyai salah
satu target yaitu memaksimumkan atau
meminimumkan suatu nilai
(memaksimumkan laba atau
meminimumkan biaya untuk memproduksi
radio, bakaran roti, dan jam)

7
3. Batasan Model
 Merupakan hubungan linier dari
varibel‑variabel keputusan;
batasan‑batasan menunjukkan
keterbatasan perusahaan karena
lingkungan operasi perusahaan.
 Batasan‑batasan dapat berupa
keterbatasan sumber daya atau pedoman.
 Contoh: hanya 40 jam tenaga kerja
tersedia, untuk membuat radio selama
proses produksi.
8
Tahap dalam menggunakan Program
Linier
1) Masalah harus dapat diidentifikasikan
sebagai sesuatu yang dapat diselesaikan
dengan program linier.
2) Masalah yang tidak terstruktur harus
dapat dirumuskan dalam model
matematika, sehingga menjadi
terstruktur.
3) Model harus dapat diselesaikan dengan
teknik matematika yang telah dibuat
9
CONTOH : Kombinasi Produk
• Perusahaan Barang Maju Bersama
memproduksi 2 produk setiap hari yaitu
mangkok dan cangkir.
• Perusahaan mempunyai 2 sumber daya yang
terbatas jumlahnya yang digunakan untuk
memproduksi produk‑produk tersebut seperti
tanah liat dan tenaga kerja.
• Dengan keterbatasan sumber daya, perusahaan
ingin mengetahui berapa banyak mangkok dan
cangkir yang akan diproduksi tiap hari dalam
rangka memaksimumkan laba.

10
Kedua produk mempunyai kebutuhan sumber
daya untuk produksi serta laba per item adalah
sebagai berikut:
Kebutuhan Sumber Daya
Produk $ / Tenaga
Tanah Liat Laba / Pon
unit Kerja
Mangkok 1 4 4
Cangkir 2 3 5
8 120
Tersedia 8 jam tenaga dan 120 pon tanah liat setiap hari
untuk produksi.
Masalah ini akan dirumuskan sebagai model program linier
dengan mendefinisikan terpisah setiap komponen model
dan menggabungkan komponen‑komponen tersebut dalam
satu model. 11
Variabel Keputusan
 Keputusan yang dihadapi manajemen
dalam masalah ini adalah berapa banyak
mangkok dan cangkir yang harus
diproduksi tiap hari.
 Jumlah yang diproduksi untuk tiap jenis
produk adalah sebagai berikut
X1 : jumlah mangkok yang diproduksi
X2 : jumlah cangkir yang diproduksi

12
Fungsi Tujuan
 Tujuan perusahaan adalah untuk
memaksimumkan total laba, yaitu jumlah
dari laba setiap mangkok dan cangkir.
 memaksimumkan Z = $ 4 x1+ 5 x2
di mana
Z = total laba tiap hari Laba/ Pon
$4x1 = laba dari mangkok 4
$5x2 = laba dari cangkir 5

13
Batasan Model-1
 Dalam masalah ini terdapat 2 sumber daya
digunakan yaitu tenaga kerja dan tanah liat
 BATASAN TENAGA KERJA : TK
 Untuk setiap mangkok yang diproduksi 1
memerlukan 1 (satu) jam tenaga kerja dan 2
Untuk setiap cangkir diperlukan 2 jam tenaga
kerja …….. 1x1 + 2x2
 Akan tetapi jumlah tenaga kerja sebesar 1x1 +

2x2 dibatasi sampai dengan 8 jam perhari,


maka batasan tenaga kerja menjadi:
1x1 + 2x2 ≤ 8 jam
14
Batasan Model-2
 BATASAN TANAH LIAT :
 Setiap mangkok memerlukan 4 pon tanah liat.

Jumlah tanah liat yang digunakan tiap hari TL


untuk memproduksi mangkok adalah 4 x1 pon 4
 Setiap cangkir memerlukan 3 pon tanah liat. 3
Jumlah tanah liat yang digunakan tiap hari
adalah 3 x2.
 Jika diasumsikan bahwa tanah liat yang
tersedia tiap hari adalah 120 pon, batasan
bahan baku dapat dirumuskan sebagai
berikut: 4 x1 + 3 x2 ≤ 120 pon

15
Batasan Model-3
 Batasan akhir adalah bahwa jumlah mangkok
dan cangkir yang diproduksi bernilai nihil atau
positif
x1 ≥ 0, x2 ≥ 0

16
Model Program Linier :
 Memaksimumkan Z = $ 4 x1 + 5 x2
 Terbatas pada
1 x1 + 2 x 2 ≤ 8
4 x1 + 3 x2 ≤ 120
x1, x2 ≥ 0

17
Contoh Unsur‑Unsur Campuran
 Perusahaan makanan biji‑bijian menghasilkan
makanan biji‑bijian yang disebut Fortified Munchies,
yang diiklankan sebagai makanan yang memenuhi
kebutuhan harian atas vitamin A dan D.
 Departemen pencampuran menggunakan tiga
macam unsur-unsur dalam membuat makanan
biji‑bijian ‑ terigu, gandum, dan beras ‑ semuanya
berisi berbagai vitamin A dan D dalam jumlah
tertentu.
 Apabila untuk satu kotak biji‑bijian harus berisi
jumlah tertentu vitamin A dan D maka perusahaan
menginstruksikan departemen pencampuran untuk
menentukan berapa ons setiap unsur yang harus
dimasukkan dalam setiap kotak biji‑bijian dalam
usaha untuk meminimumkan biaya.
18
Tabel kombinasi produk sebagai berikut

Kontribusi Vitamin
Vitamin Terigu Gandum Beras Kebutuhan
  (mg/ons) (mg/ons) (mg/ons) mg/box
A 10 20 8 100

D 7 14 12 70

Biaya 1 ons terigu adalah $0.04, biaya satu gandum


adalah $0.06 dan biaya satu ons beras adalah $0.02

19
1. Variabel Keputusan

Masalah ini berisi tiga variabel keputusan


yang menunjukkan jumlah ons untuk setiap
unsur dalam kotak yang berisi biji‑bijian.
• x1 = ons terigu
• x2 = ons gandum dan
• x3 = ons beras

20
2. Fungsi Tujuan
 Tujuan: untuk meminimum biaya setiap kotak
biji-bijian. Biaya total adalah jumlah biaya ‑biaya
individu dari setiap unsur.
 Jadi fungsi tujuan adalah untuk meminimumkan
total biaya, Z, dengan meminimumkan
Z = $ 0.04x1 + 0.06x2 + 0.02x3
di mana
Z = total biaya per kotak
$.04 x1 = biaya terigu per kotak
$.06 x2 = biaya gandum per kotak
$.02 x3 = biaya beras per kotak
21
3. Batasan Model

Batasan Model-1
 Batasan: kebutuhan vitamin yang terdapat
dalam biji‑bijian
 Untuk vitamin A: 10 x1+20 x2+8 x3 ≥100 Mg
di mana
10 x1 = kontribusi terigu dalam vitamin A (mg)
20 x2 = kontribusi gandum dalam vitamin A (mg)
8 x3 = kontribusi beras dalam vitamin A (mg)

22
Batasan Model-2
 Untuk vitamin D :
7 x1 + 14 x2 + 12 x3 ≥ 70 mg
x1, x2, x3 ≥ 0

23
Batasan Model-3
 Model program linier adalah meminimumkan
Z = $ 0.04 x1 + 0.06 x2 + 0.02 x3
 Terbatas pada
10 x1 + 20 x2 + 8 x3 ≥ 100
7 x1 + 14 x2+ 12 x3 ≥ 70
x1, x2, x3 ≥ 0

24
Contoh lain
• Suatu bank kecil mengalokasikan dana maksimum Rp180
juta untuk pinjaman pribadi dan pembelian mobil satu
bulan kedepan. Bank mengenakan biaya suku bunga per
tahun 14% untuk pinjaman pribadi dan 12% untuk
pinjaman pembelian mobil. Kedua tipe pinjaman itu
dikembalikan bersama dengan bunganya satu tahun
kemudian. Jumlah pinjaman pembelian mobil paling
tidak dua kali lipat dibandingkan pinjaman pribadi.
Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa 1%
pinjaman pribadi merupakan kredit macet.
• Formulasikan masalah di atas kedalam bentuk model
matematiknya !
25
Penyelesaian
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi tujuan,
alternatif keputusan dan sumber daya yang membatasi.
• Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal, tujuan yang ingin
dicapai adalah memaksimumkan pendapatan bunga dan
pengembalian pinjaman.
• Alternatif keputusan adalah jumlah alokasi pinjaman pribadi dan
pinjaman mobil. Sumber daya yang membatasi adalah jumlah alokasi
anggaran untuk kredit bulan depan dan perbandingan antara
jumlah kredit pribadi dan pembelian mobil.
• Sifat proporsionalitas, additivitas, divisibilitas dan kepastian dipenuhi.
• Ada dua variabel keputusan yaitu jumlah anggaran untuk pinjaman
pribadi dan pinjaman pembelian mobil, dan dua sumber daya yang
membatasi.
• Fungsi tujuan merupakan maksimisasi , karena semakin besar
pendapatan akan semakin disukai oleh manajemen bank.

26
Maksimum anggaran kredit
lanjutan untuk dua pinjaman

• Kita definisikan : Setidaknya ada 1% kredit


macet utk pinjaman pribadi
Variabel keputusan:
x1 = jumlah anggaran untuk pinjaman pribadi
x2 = jumlah anggaran untuk pinjaman pembelian mobil.
•  Model umum Pemrograman Linier kasus diatas adalah:
Fungsi tujuan :
Maksimumkan z = (0.14 – 0.01) x1 + 0.12pinjaman
x2 pembelian mobil
paling tidak dua kali lipat
Kendala : dibandingkan pinjaman
x1 + x2 ≤ 180 pribadi

x2 ≥ 2x1 atau -2x1 + x2 ≥ 0


x1, x2 ≥ 0
27
Karakteristik Masalah Program
Linier
1) Masalah mencakup tujuan yang akan dicapai.
Jadi langkah pertama dalam memformulasikan
model program linier adalah mempelajari
masalah dengan sebaik‑baiknya dalam rangka
mencapai tujuan manajemen.
2) Menentukan variabel keputusan untuk
memudahkan penentuan fungsi tujuan dan
batasan
3) Terdapatnya batasan-batasan, membuat
pencapaian fungsi tujuan yang tidak terbatas
tidak dapat terjadi

28
Kesimpulan
 Model program linier dari masalah‑masalah ini
memperlihatkan karakteristik‑karakteristik umum
tertentu:
 Fungsi tujuan untuk dimaksimumkan atau
diminimumkan
 Kumpulan batasan‑batasan
 Variabel‑variabel keputusan untuk mengukur
tingkatan aktifitas
 Semua hubungan batasan dan fungsi tujuan
adalah linier

29
どうも ありがとう ございま
す。

30
Kasus untuk tugas Individu
1. Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu
tipe kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit meja
dan kursi. Dibutuhkan waktu 2 jam untuk merakit 1 unit
meja dan 30 menit untuk merakit 1 unit kursi. Perakitan
dilakukan oleh 4 orang karyawan dengan waktu kerja 8
jam perhari. Pelanggan pada umumnya membeli paling
banyak 4 kursi untuk 1 meja. Oleh karena itu pengrajin
harus memproduksi kursi paling banyak empat kali
jumlah meja. Harga jual per unit meja adalah Rp 1,2 juta
dan per unit kursi adalah Rp 500 ribu.
• Formulasikan kasus tersebut ke dalam model
matematiknya dengan tujuan memaksimumkan
pendapatan!
31
lanjutan kasus
2. Seorang peternak memiliki 200 kambing yang
mengkonsumsi 90 kg pakan khusus setiap harinya.
Pakan tersebut disiapkan menggunakan campuran
jagung dan bungkil kedelai dengan komposisi sebagai
berikut :
Kg per kg bahan
Bahan Biaya
Kalsium Protein Serat
(Rp/kg)
Jagung 0.001 0.09 0.02 2000
Bungkil kedelai 0.002 0.60 0.06 5500
• Kebutuhan pakan kambing setiap harinya adalah paling
banyak 1% kalsium, paling sedikit 30% protein dan
paling banyak 5% serat.
• Formulasikan permasalahan di atas kedalam model
matematiknya dengan tujuan meminimumkan biaya!
32

Anda mungkin juga menyukai