RISET OPERASI
OLEH :
Ir. Bambang Sigit Amanto, M.Si
Dr. Ir. Rofandi Hartanto, MP
Siswanti, S.TP M.Sc
2011
PRAKTIKUM I
Pemrograman Linier
A. Tujuan Praktikum Pemrograman Linier
1. Memahami bagaimana merumuskan/memformulasikan permasalahan yang terdapat
dalam dunia nyata.
2. Memahami dan dapat memformulasikan permasalahan yang telah dirumuskan, dalam
format pemrograman linier.
3. Memahami dan dapat mencari solusi/menyelesaikan permasalahan yang telah
diformulasikan tersebut menggunakan pemrograman linier dengan bantuan software
WinQSB
B. Alat Yang Digunakan.
1. Komputer
2. LCD
3. Sofware WinQSB
C. Format Praktikum
1. Diskusi
2. Menyelesaikan kasus menggunakan Software WinQSB
3. Presentasi
D. Pendahuluan
Pemrograman linier merupakan suatu satu alat (tools) dalam penelitian operasional
yang sering digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terdapat
dalam dunia nyata. Mulai dunia militer, industri, pertanian, transportasi, ekonomi dan lain
sebagainya dapat menggunakan pemrograman linier untuk menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang dihadapi. Pemrograman linier merupakan deterministic tools yang berarti
bahwa semua parameter yang terdapat dalam model diasumsikan diketahui dengan pasti dan
fungsi-fungsi matematis yang disajikan dalam model ini haruslah fungsi-fungsi linear yang
menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel.
Pemrograman linier merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu
hasil yang optimal, yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya sasaran tertentu yang
lebih baik (menurut model matematis) di antara alternatif-alternatif yang mungkin, dengan
menggunakan fungsi linear. Pemrograman linier juga memungkinkan pengambil keputusan
untuk melakukan pengujian terhadap sensitivitas solusi optimal yang didapatkan dengan
melakukan perubahan terhadap nilai parameter yang digunakan.
E. Landasan Teori
Pembahasan akan dimulai dengan pembuatan bentuk standar yang diperlukan untuk
mewakili ruang pemecahan pemrograman linier dengan sebuah sistem persamaan simultan.
Pembahasan selanjutnya memperlihatkan bagaimana pemecahan dasar yang berturut-turut
ditentukan secara selektif dengan maksud untuk mencapai titik pemecahan optimum dalam
beberapa iterasi.
Bentuk Pemrograman Linier Standar
Untuk mengembangkan sebuah metode pemecahan yang umum, masalah
pemrograman linier harus ditempatkan dalam format yang sama, yang dinamakan sebagai
3
format standar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat format standar
pemrograman linier adalah sebagai berikut:
BATASAN, TUJUAN, FUNGSI TUJUAN
A.
Batasan
Sebuah batasan variabel yang berjenis () dapat dikonversikan ke dalam sebuah
persamaan dengan menambahkan variabel slack ke sisi kiri batasan tersebut, contohnya:
x1 + 3x2 10
tambahkan slack s1 0 ke sisi kiri untuk memperoleh persamaan:
x1 + 3x2 + s1 = 10, s1 0
Kemudian untuk contoh berikut:
x1 + 3x2 - 2x3 20
karena sisi kiri sekarang lebih besar dari sisi kanan maka kurangkan persamaan dengan nilai
variabel surplus s2 0 dari sisi kiri sehingga diperoleh persamaan:
x1 + 3x2 - 2x3 - s2 = 20,
s2 0
B.
Variabel
Variabel yang tidak dibatasi yi dapat diekspresikan dalam bentuk dua variabel nonnegatif dengan menggunakan substitusi.
yi = yi yi
yi, yi 0
Substitusi harus diberlakukan di semua batasan dan dalam fungsi tujuan.
Masalah pemrograman linier biasanya dipecahkan dalam bentuk yi dan yi, yang
darinya yi ditentukan dengan substitusi balik. Sifat yang menarik dari yi dan yi adalah bahwa
dalam pemecahan pemrograman linier (simpleks) yang optimal hanya satu dari dua variabel
tersebut yang memiliki nilai positif, tetapi tidak pernah keduanya. Jadi, ketika yi>0, maka yi
= 0, dan sebaliknya.
C.
Fungsi Tujuan
Walaupun model pemrograman linier standar dapat berjenis maksimasi atau minimasi,
konversi dari satu bentuk kebentuk lainnya kadang-kadang berguna. Maksimasi sebuah
fungsi adalah setara dengan minimasi negatif dari fungsi yang sama, demikian pula
sebaliknya. Misalnya,
maksimumkan z = 5x1 + 2x2 + 3x3
Secara matematis setara dengan
minimumkan (-z) = - 5x1 - 2x2 - 3x3
Langkah-langkah Metode Simpleks
Langkah 0 : Buatlah pemecahan dasar awal yang layak (feasible)
Langkah 1: Pilih entering variable dan leaving variable
Langkah 2 : Tentukan nilai variabel dasar yang baru dengan metode eliminasi Gauss-Jordan
Langkah 3 : Lakukan pengecekan terhadap koefisien persamaan z apabila masih positif maka
kembali kelangkah 2 (tentukan entering variable dan leaving variable).
1.
4.
5.
6.
1.
2.
Multiple Optimal Solution berarti terdapatnya beberapa alternatif solusi optimal dalam
suatu masalah.
Corner Point Feasible Solution
Corner Point Feasible Solution adalah penyelesaian layak yang terletak pada sudut
(perpotongan) antara 2 garis.
Corner point Infeasible Solution
Titik ini adalah titik yang terletak pada perpotongan 2 garis tetapi diluar daerah yang
layak.
No Optimal Solution
Penyelesaian tidak optimal terjadi apabila suatu masalah tidak mempunyai jawaban atau
penyelesaian optimal. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
Tidak ada penyelesaian layak.
Ada batasan yang tidak membatasi benar nilai Z.
b.
2.
Membuat program
Setelah jendela pemrograman linier muncul, mulailah membuat program baru dengan
memilih FileNew problem sehingga akan muncul kotak dialog LP-ILP Problem
Specification. Kemudian isikan kotak dialog tersebut sesuai dengan contoh pada Gambar 1.
Pada Gambar 1 terlihat bahwa jumlah variabel dan pembatas masing-masing 2 buah,
kriteria fungsi tujuan adalah maksimasi kemudian tipe data variabelnya adalah integer. Tipe
data ini diplih karena dalam kondisi nyata jumlah makanan tidaklah mungkin bertipe
kontinyu (bilangan berkoma) melainkan berbentuk integer (bilangan bulat). Setelah pengisian
kotak dialog selesai klik OK.
3.
Menghitung solusi
Setelah pengisian selesai, maka dengan meng-klik menu solve and analize solve
problem maka didapatkan hasil penghitungan dengan WinQSB. Adapun untuk membuka
hasil dapat dilakukan dengan meng-klik OK pada kotak dialog. Sehingga akan program
langsung memunculkan hasil perhitungan seperti pada gambar berikut:
Pada Gambar 3. dapat dilihat bahwa keuntungan maksimal adalah Rp. 1,562,000.00 dengan
memproduksi x1 (makanan A) sebanyak 200 buah dan x2 (makanan B) sebanyak 254 buah.
PRAKTIKUM II
Transportasi
A. Tujuan Praktikum Transportasi
4. Memahami bagaimana memformulasikan permasalahan transportasi.
5. Memahami prosedur pemecahan masalah dengan teknik transportasi
6. Memahami dan dapat mencari solusi/menyelesaikan permasalahan menggunakan
teknik transportasi dengan bantuan software WinQSB
B. Alat Yang Digunakan.
4. Komputer.
5. LCD
6. Software WinQSB
C. Format Praktikum
1. Diskusi
2. Menyelesaikan kasus menggunakan Software WinQSB
3. Presentasi
D. Landasan Teori
Bagian ini akan membahas model transportasi dan berbagai variasinya. Permasalahan
dalam transportasi, berhubungan dengan penentuan rencana berbiaya terendah untuk
mengirimkan satu barang dari sejumlah sumber (misalnya, pabrik) ke sejumlah tujuan
(misalnya, gudang).
Model transportasi pada dasarnya merupakan sebuah program linier yang dapat
dipecahkan oleh metode simpleks biasa. Tetapi, strukturnya yang khusus memungkinkan
pengembangan sebuah prosedur pemecahan, yang disebut teknik transportasi, yang lebih
efisien dalam hal perhitungan. Teknik transportasi ini pada dasarnya mengikuti langkahlangkah metode simpleks.
Persoalan transportasi membahas masalah pendistribusian suatu produk atau
komoditas dari sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah pemakai (demand) sebagai
tujuannya. Pendistribusian ini mempunyai tujuan meminimumkan ongkos pengangkutan
yang terjadi.
Ciri-ciri khusus persoalan transportasi adalah:
1.
Terdapat sejumlah sumber (pemasok) dan sejumlah permintaan (demand) atau tujuan
tertentu.
2.
Jumlah barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan barang yang diminta oleh
pemakai besarnya tertentu.
3.
Jumlah barang yang dikirim dari suatu sumber ke pemakai/tujuan besarnya sesuai
dengan permintaan dan sesuai dengan kapasitas sumber.
4.
Biaya pengangkutan barang dari suatu sumber ke suatu tujuan besarnya tertentu.
Model Transportasi
Formulasi program linier untuk model transportasi bentuk umumnya dapat ditulis
sebagai berikut:
z cij xij
i 1 j 1
Minimumkan:
c21;x21
Berdasarkan pembatas :
x
j 1
ij
ai , i 1, 2,......, m
ij
b j , i 1, 2,......, n
c23;x23
c13; x13
j 1
Pabrik 1
Supermaket
c12; x12
Supermaket
c22;
x22
Pabrik 2
Supermaket
Adapun ongkos transportasi untuk masing-masing truk yang dikirimkan ke supermarket dari
setiap pabrik adalah sebagai berikut (dalam Rp. 10.000):
Sumber
Pabrik 1 Pabrik 2
Tujuan
Supermaket A
Supermaket B
Supermaket C
80
100
102
215
108
68
Sementara data permintaan bulanan tiap supermarket dan kapasitas produksi dari masingmasing jika dikonversikan kedalam jumlah truk pengangkut yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut:
Data permintaan bulanan supermaket
Kapasitas produksi pabrik
A= 32 unit, B= 24 unit, C= 21 unit
Pabrik 1 = 35 unit, Pabrik 2 = 42 unit
Perusahaan ingin mengalokasikan sumber ketujuan dengan ongkos transportasi yang seminim
mungkin. Permasalahan ini dapat kita selesaikan dengan LP dengan model matematis berikut:
Minimize z = 80x11 + 215x12 + 100x21 + 108x22 + 102x31 + 68x32
Dengan constraint:
x11 + x12
= 32
+ x21 + x22
= 24
+ x31 + x32
= 21
x11
+ x21
+ x31
= 35
+ x12
+ x22
+ x32
= 42
xij 0, for all i and j
9
Model matematis persamaan transportasi di atas dapat di tampilkan dengan lebih sederhana
dalam bentuk tabel trasnportasi yang dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Model transportasi seimbang
Pabrik
Pabrik
(1)
(2)
Supermaket A
Supermaket B
Supermaket C
80
x11
215
x12
100
x21
108
x22
102
x31
68
x32
5. Setelah penginputan data selesai klik solve and analize|solve the problem sehingga
akan muncul solusi yang diperlihatkan oleh Gambar 6
10
11
PRAKTIKUM III
Penugasan
A. Tujuan Praktikum Penugasan
7. Memahami permasalahan penugasan dalam dunia nyata dan mampu merumuskannya.
8. Memahami bagaimana mencari solusi/menyelesaikan permasalahan penugasan
dengan bantuan software WinQSB
B. Alat Yang Digunakan
7. Komputer.
8. LCD
9. Software WinQSB
C. Format Praktikum
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Menyelesaikan kasus penugasan menggunakan software WinQSB
D. Pendahuluan
Penugasan merupakan suatu kasus khusus dalam masalah pemrograman linier pada
umumnya. Dalam dunia bisnis dan industri, manajemen sering menghadapi masalah-masalah
yang berhubungan dengan penugasan optimal dari bermacam-macam sumber yang produktif
atau personalisa yang mempunyai tingkat efisiensi yang berbeda-beda untuk tugas yang
berbeda-beda pula. Metode Hungarian adalah salah satu dari beberapa teknik-teknik
pemecahan yang tersedia untuk masalah-masalah penugasan.
Maksud dari penugasan adalah menetapkan jumlah sumber-sumber yang tugaskan
kepada sejumlah tujuan (satu sumber untuk satu tujuan), sedemikian hingga didapat ongkos
total yang minimum atau keuntungan total yang maksimum. Biasanya yang dimaksud dengan
sumber ialah pekerja. Sedangkan yang dimaksud dengan tujuan adalah obyek dari pekerjaan
tersebut. Jadi, masalah penugasan akan mencakup sejumlah m sumber yang mempunyai n
tugas. Ada n! (n faktorial) penugasan yang mungkin dalam suatu masalah karena berpasangan
satu-satu. Apabila pekerjaan i (i= 1,2,3,....n) ditugaskan kepada obyek j (j=1,2,3,...m) akan
muncul biaya penugasan Cn maka sudah jelas bahwa tujuan dari penugasan adalah mencari
ongkos dari tiap-tiap pekerjaan kepada obyek dengan total ongkos yang minimum atau
memberikan keuntungan yang maksimum.
ematis Penugasan
...
...
...
...
...
Pekerjaan
Masalah penugasan dapat dijelaskan dengan mudah oleh suatu matrik segi
empat,dimana baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber dan kolomnya menunjukkan
tugas-tugas.
Mesin
1
2
...
n
1
c11
c12
...
c1n
1
2
c21
c22
...
c2n
1
...
m
cm1
cm2
...
cmn
1
12
...
Sebelum model dapat dipecahkan dengan teknik penugasan terlebih dahulu diseimbangkan
dengan menambah pekerjaan-pekerjaan atau obyek semu (dummy) bergantung pada apakah
m<n atau m>n, sehingga diasumsikan bahwa m=n. Secara matematis, model penugasan ini
dapat dinyatakan sebagai berikut :
0, jika pekerjaan i tidak ditugaskan ke mesin j
xij
1, jika pekerjaan i ditugaskan ke mesin j
Dengan demikian, model persoalan penugasan ini adalah :
n
Minimum
Dengan batasan :
i 1 j 1
x
j 1
Z cij xij
ij
1, i 1,2,3,..........n
m
x
j 1
ij
1, i 1,2,3,..........m
Tugas
Obyek
MESIN1
A
B
C
D
Langkah-langkah penyelesaiannya
pada bagian D.1.2
MESIN2
MESIN3
MESIN4
20
22
18
15
24
23
17
13
13
19
13
14
16
17
18
22
dengan menggunakan software WinQSB
dapat dilihat
13
Pada Gambar 9 dapat dilihat bahwa solusi optimal dari permasalahan transportasi di atas
adalah:
4. Pekerjaan 1 dilakukan oleh mesin 3 dengan biaya Rp.18,5. Pekerjaan 2 dilakukan oleh mesin 4 dengan biaya Rp.13,6. Pekerjaan 3 dilakukan oleh mesin 1 dengan biaya Rp.13,7. Pekerjaan 4 dilakukan oleh mesin 2 dengan biaya Rp.17,8. Sehingga total biayanya adalah Rp.61,Adapun untuk masalah maksimasi dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang sama
dengan minimasi, perbedaan langkah hanya terjadi pada pengisian objective criterion yang
diisikan adalah maximization.
14
PRAKTIKUM IV
Teori Antrian
A. Tujuan Praktikum Teori Antrian
9. Memahami permasalahan-permasalahan antrian dalam sistem nyata.
10. Mengetahui data-data yang dibutuhkan untuk permasalahan antrian dalam sistem
nyata.
11. Memahami dan dapat mencari solusi/menyelesaikan permasalahan menggunakan
teori antrian dengan bantuan software WinQSB
B. Alat Yang Digunakan
10. Komputer.
11. LCD
12. Software WinQSB
C. Format Praktikum
1. Diskusi
2. Menyelesaikan kasus menggunakan WinQSB
3. Presentasi
I
Pendahuluan
Sistem ekonomi dan dunia usaha (bisnis) sebagian besar beroperasi dengn sumber
daya yang relatif terbatas. Sering terjadi orang-orang, barang-barang, komponen-komponen
atau kertas kerja harus menunggu untuk mendapat jasa pelayanan. Garis-garis tunggu ini,
sering disebut dengan antrian (queues), berkembang karena fasilitas pelayanan (server)
adalah relatif mahal untuk memenuhi permintaan pelayanan dan sangat terbatas.
Sistem antrian tersebut terlihat setiap hari, seperti deretan mobil yang berhenti
karena traffic light, antrian dari permintaan telephone pada suatu switchboard, penonton
pada gedung teater yang box office atau pada restauran menunggu pesanan. Contoh lebih
lanjut meliputi antrian pesawat-pesawat di lapangan udara, kedatangan kapal di suatu
pelabuhan, truk-truk yang menunggu di service, dan kedatangan pesanan pada gudang.
n Teori
Atas dasar sifat proses pelayanannya, dapat doklasifikasikan fasilitas-fasilitas
pelayanan dalam susunan saluran atau channel (single atau multiple) dan phase (single atau
multiple) yang akan membentuk suatu struktur antrian yang berbeda-beda. Istilah saluran atau
channel menunjukkan jumlah jalur (tempat) untuk memasuki sistem pelayanan, yang juga
menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan. Istilah phase berarti jumlah stasiun-stasiun
pelayanan, tempat para langganan harus melaluinya sebelum pelayanan dinyatakan lengkap.
Ada beberapa model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem
antrian, yaitu:
Single channel-single phase
Sistem ini adalah yang paling sederhana. Single channel berarti bahwa ada satu jalur
untuk memasuki sistem pelayanan atau ada satu fasilitas pelayanan. Single phase
menunjukkan bahwa hanya ada satu stasiun pelayanan atau sekumpulan tunggal operasi yang
dilaksanakan. Setelah menerima pelayanan, individu-individu keluar dari sistem.
Contoh untuk model struktur ini adalah seorang tukang cukur, pembelian tiket kereta api
yang dilayani oleh satu loket, seorang pelayan toko, dan sebagainya.
15
Lq ( )
Wq ( )
1
L
W
a.
b.
d.
e.
g.
Pn (1
P
n
)( )
Contoh 1 :
Tuan Laon memiliki sebuah restaurant yang melayani para langganannya di dalam mobil
mereka. Restaurant ini telah beroperasi sukses selama beberapa bulan di Pulau Demangan.
Dia sangat prihatin dengan panjangnya garis antrian pada jam-jam makan siang dan makan
malam. Beberapa langganannya telah mengadu tentang waktu menunggu yang berlebihan.
Dia merasa bahwa dia suatu ketika akan kehilangan para langganannya. Dia meminta
kepada kita untuk menganalisis sistem antriannya dengan mempergunakan teori antrian.
Tingkat kedatangan rata-rata langgganan selama periode-periode puncak adalah 50 mobil per
jam. Tingkat kedatangan mengikuti suatu distribusi Poisson. Waktu pelayanan rata-rata 1
menit dengan distribusi eksponensial. Pecahkan soal-soal berikut ini untuk tuan Laon.
Tingkat kegunaan bagian pelayanan restauran ()
Jumlah rata-rata dalam antrian (Lq)
c. Jumlah rata-rata dalam sistem (L)
Waktu menunggu rata-rata dalam antrian (Wq)
Waktu menunggu rata-rata dalam sistem (W)
f. Probabilitas lebih dari satu mobil dalam sistem dan lebih dari empat mobil dalam
sistem.
Penyelesaian :
50 orang/jam
2
50 2
Lq ( )
b.
= 60(60 50) = 4,1667 mobil
50
L
= 60 50 = 5 mobil
c.
50
Wq ( )
d.
= 60(60 50) = 0,0833 jam atau 5 menit
1
1
W
= 60 50 = 0,1 jam atau 6 menit
e.
P(n>1) = 1 - (Po + P1) dan
P(n>4) = 1 (Po + .+ P4 )
n
Dengan Pn = 1 ( 1 - )( )
P0 = (1 0,8333)(0,8333)0 = 0,1667
P1 = (1 0,8333)(0,8333)1 = 0,1389
P2 = (1 0,8333)(0,8333)2 = 0,1158
P3 = (1 0,8333)(0,8333)3 = 0,0965
P4 = (1 0,8333)(0,8333)4 = 0,0804
___________
0,5983
16
1 Q( ) Q 1 (Q 1)( ) Q
Lq ( ) 2
(1 )[1 ( ) ]
1 (Q 1)( ) Q Q ( ) Q 1
L ( )
Q 1
[1 ( )][1 ( ) ]
1 ( )
( )n
1 ( ) Q 1
Pn =
( ) S
Lq
Po
( S 1)!( S ) 2
L Lq
Po
Wq
( )S
S ( S!)[1 ( )]s 1
S
1
W Wq
P
S
1
)n
( )S
S 1 (
n! S!(1 )
n 0
S
P =
0
Po
Pw ( ) S
S![1 (
)]
Contoh 2 :
17
Departemen kredit suatu bank memperkerjakan tiga orang karyawan tata usaha di kota
Klaten untuk menangani panggilan yang masuk dari para pedagang. Waktu rata-rata yang
dibutuhkan untuk menerima sebuah otorisasi adalah 0,5 menit bila tidak diperlukan waktu
untuk menunggu. Tingkat pelayanan mengikuti distribusi eksponensial, karena kondisikondisi yang tidak biasa dapat menghasilkan baik waktu pelayanan yang relatif lama maupun
pendek. Selama periode puncak 8 jam, kantor menerima total 1.750 panggilan (yaitu 218,75
per jam). Tingkat kedatangan panggilan mengikuti distribusi poisson.
Tentukan :
a. Tingkat kedatangan panggilan per jam ( )
b. Tingkat kegunaan karyawan (P)
c. Probabilitas tidak ada panggilan (Po)
d. Jumlah pedagang rata-rata menunggu untuk dilayani (Lq)
e. Jumlah pedagang dalam sistem (L)
f. Waktu rata-rata dalam antrian (Wq)
g. Waktu rata-rata dalam sistem (W)
h. Probabilitas untuk menunggu (Pw)
Penyelesaian :
a. = 120 orang/jam (1 orang/0.5 menit)
218,75 orang/jam
b. = S = 3(120 orang/jam ) = 0,6076
c.
1
1 ( 218,75 / 120) (218,75 / 120) 2
(218 / 120) 3
0!
1!
2!
3!(1 218,75 / 360)
Po =
1
0,1417
1 1,8229 1,6615 2,5728
( ) S
Po
2
d. Lq = ( S 1)!( S )
(218,75)(120)( 218,75 / 120) 3
(0,1417)
2
(
3
1
)!
(
360
218
,
75
)
=
=
e. L = Lq +
= 0,5647 + 1,8229 = 2,3876 pedagang
Po
( )S
2
S ( S!)[1 ( S )
f. Wq =
0,1417
218,75 3
(
)
2
120
= 120(3)(6)(1 218,75 / 360)
=
=
15. Setelah penginputan data selesai klik solve and analize|solve the problem sehingga
akan muncul solusi yang diperlihatkan oleh Gambar 12
Cara yang sama dilakukan pada contoh soal 2 (antrian dengan multi server) dan hasilnya
dapat dilihat pada Gambar 13
19
20