Anda di halaman 1dari 4

CONTOH KASUS

Solopos.com, SRAGEN Tiga sampel makanan yang digunakan dalam pesta resepsi
pernikahan warga Desa Gondangtani, Desa/Kecamatan Gondang, Sragen, positif
mengandung kuman berbahaya. Tiga sampel makanan itu adalah roti lapis legit, sosis dan
sambal goreng krecek. Berdasar hasil pemeriksaan bakteriologi di Laboratorium Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, roti lapis legit positif mengandung tiga jenis kuman
yakni Bacilius sp, Enterobakter oglomerans dan Staphylococcus epidermidis.
Sosis positif mengandung dua jenis kuman yakni Proteus mirabillis dan Otrobakter
Freundii. Sementara sambal goreng krecek mengandung satu jenis kuman yakni Klebsiella
ozoenae. Makanan yang terkontaminasi beberapa jenis kuman itu bisa menyebabkan food
borne desease atau keracunan makanan. Selain sampel makanan, kami juga memeriksa
kandungan bakteri dalam muntahan dua korban. Dari muntahan salah satu korban, ada yang
positif mengandung E. Coli, kata Kasi Pengendalian Penyakit dan Kejadian Luar Biasa
(P2KLB) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Sunar saat ditemui Solopos.com di
Sragen, Senin (25/7/2016).
Sekretaris DKK Sragen Hargiyanto menjelaskan keracunan makanan merupakan rasa
sakit yang ditimbulkan karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau
kuman, jamur atau kapang serta air yang mengandung bakteri golongan Coli. Keracunan
makanan ini biasanya disebabkan oleh proses persiapan, proses produksi, proses
penyimpanan makanan yang kurang higienis dan terlalu lama. Misal, makanan itu dimasak
jam 03.00 WIB pagi, lalu disajikan pukul 12.00 WIB kan sudah lama itu, jelas Hargiyanto.
Selain sampel makanan dan muntahan korban, DKK Sragen juga memastikan air yang
digunakan dalam pesta resepsi pernikahan itu tidak layak konsumsi. Berdasar hasil
laboratorium bakteriologi di DKK Sragen, air tersebut positif mengandung most probable
number (MPN) golongan Coli lebih dari 2.400. Batas syarat minimal supaya air layak
dikonsumsi adalah mengandung MPN golongan Coli adalah kurang dari 1.000.
Berdasar hasil lab, air itu tidak memenuhi syarat bakteriologi sebagai air bersih.
Kalau dimasak hingga mendidih, kandungan Coli dalam air itu bisa mati. Tapi, air yang
masih mentah biasanya digunakan untuk mencuci piring, gelas, sayuran juga buah-buahan,
terang Kabid Promosi Kesehatan dan Kemitraan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen
Fani Fandani.
ENTEROBACTER AGGLOMERANS
Enterobacter agglomerans atau dikenal dengan Pantoea agglomerans adalah bakteri
golongan famili Enterobacteriaceae biasanya ditemukan dan terisolasi di bahan makanan,
sayuran, dan biji-bijian. Enterobacter agglomerans dapat menyebabkan diare, mual, dan
muntah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shaker R., dkk mengenai isolation of
Enterobacter sakazakii and Enterobacter sp. from food and food production environments,
Enterobacter agglomerans terisolasi pada 1 dari 3 sampel (33,3%) produk makanan sereal, 2
dari 10 sampel (20%) produk susu bubuk bayi, 2 dari 15 sampel (13,33%) produk makanan
bayi, dan 2 dari 8 sampel (25%) produk susu bayi (Porotuo, 2015).
Enterobacter aerogenes, juga dikenal sebagai Aerobacter aerogenes, adalah anggota
dari keluarga Enterobacteriaceae. Keluarga ini termasuk E coli, salmonella, shigella dan
Klebsiella. Enterobacter aerogenes terutama menyebabkan infeksi nosokomial, yang lulus
dari satu pasien ke yang lain dikompromikan.
Karakteristik
Enterobacter aerogenes adalah gram negatif (noda merah muda dengan pewarnaan
Gram) bakteri. Ini adalah kecil, berbentuk batang bakteri yang tumbuh di halus, bulat, koloni
putih. Kadang-kadang, tetapi tidak selalu, bakteri motil. Enterobacter aerogenes adalah
bakteri di mana-mana di lingkungan, ditemukan secara alami dalam tanah, air segar, sayuran
dan kotoran manusia dan hewan.
Penyakit Presentasi
Enterobacter aerogenes dapat menyebabkan infeksi di banyak bagian tubuh manusia.
Hal ini sering merupakan penyebab infeksi pernapasan bawah, termasuk pneumonia. Hal ini
juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan infeksi kulit dan jaringan di bawahnya.
Ini mungkin hadir sebagai selulit, nekrotikans, abses atau pasca-operasi infeksi luka. ika
bakteri mencapai darah (bakteremia), dapat menyebabkan sepsis. Jarang, bakteri memasuki
cairan serebrospinal, yang mengarah ke meningitis. Enterobacter aerogenes keseluruhan
memiliki tingkat kematian rendah (10,2 persen), dengan masalah medis yang mendasari
meningkatnya risiko kematian.
Faktor Risiko
Enterobacter aerogenes adalah patogen oportunistik. Kebanyakan individu yang
mengembangkan infeksi memiliki kondisi medis yang ada yang membuat lebih mudah bagi
bakteri untuk tumbuh dan menyebar. Enterobacter aerogenes sering rumah sakit-memperoleh
infeksi, terutama pasien di unit perawatan intensif atau pada ventilator mekanis. Faktor risiko
lain untuk infeksi termasuk penggunaan antibiotik sebelumnya (hal ini dapat mengurangi
bakteri alami yang bersaing dengan Enterobacter aerogenes), infus atau garis pusat, dan luka
bakar. Enterobacter aerogenes lebih sering mempengaruhi bayi yang baru lahir dan orang tua.
Enterobacter aerogenes lebih sering mempengaruhi bayi yang baru lahir dan orang tua.
Bakteri sering merupakan bagian dari infeksi polymicrobial, berbagi sebuah situs infeksi
dengan bakteri spesies lain.

STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS
Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri yang bersifat oportunistik (menyerang
individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah). Bakteri ini adalah salah satu patogen
utama infeksi nosokomial, khususnya yang berkaitan dengan infeksi benda asing. Orang yang
paling rentan terhadap infeksi ini adalah pengguna narkoba suntikan, bayi baru lahir, lansia,
dan mereka yang menggunakan kateter atau peralatan buatan lainnya. Organisme ini
menghasilkan glycocalyx "lendir" yang bertindak sebagai perekat mengikuti ke plastik dan
sel-sel, dan juga menyebabkan resistensi terhadap fagositosis dan beberapa jenis antibiotik.
Staphylococcus epidermidis memberikan kontribusi sekitar 65-90% dari semua
staphylococcus yang ditemukan dari flora aerobik manusia . Orang yang sehat dapat
memiiliki hingga 24 strain (jenis) dari spesies, beberapa di antaranya dapat bertahan di
permukaan yang kering untuk waktu yang lama. Hospes bagi organisme ini adalah manusia
dan hewan berdarah panas lainnya (Nilsson, 1998).
Staphylococcus epidermidis adalah salah satu spesies bakteri dari genus
Staphylococcus yang diketahui dapat menyebabkan infeksi oportunistik (menyerang individu
dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah). Beberapa karakteristik bakteri ini adalah
fakultatif, koagulase negatif, katalase positif, gram-positif, berbentuk kokus, dan berdiameter
0,5-1,5 m. Bakteri ini secara alami hidup pada kulit dan membran mukosa manusia. Infeksi
S. epidermidis dapat terjadi karena bakteri ini membentuk biofilm pada alat-alat medis di
rumah sakit dan menulari orang-orang di lingkungan rumah sakit tersebut (infeksi
nosokomial). Secara klinis, bakteri ini menyerang orang-orang yang rentan atau imunitas
rendah, seperti penderita AIDS, pasien kritis, pengguna obat terlarang (narkotika), bayi yang
baru lahir, dan pasien rumah sakit yang dirawat dalam waktu lama.
Infeksi Staphylococcus epidermidis berhubungan dengan perangkat intravaskular
(katup jantung buatan, shunts, dan lain-lain), tetapi biasanya terjadi pada sendi buatan,
kateter, dan luka besar. Infeksi kateter bersama dengan kateter-induced UTI menyebabkan
peradangan serius dan sekresi nanah. Dalam hal ini, buang air kecil sangat menyakitkan.
Septicaemia dan endokarditis termasuk penyakit yang berhubungan dengan
Staphylococcus epidermidis. Gejala yang timbul adalah demam, sakit kepala, dan kelelahan
untuk anoreksia dan dyspnea. Septicemia terjadi akibat infeksi neonatal, terutama ketika bayi
lahir dengan berat badan sangat rendah. Sedangkan, endokarditis adalah infeksi katup jantung
dan bagian lapisan dalam dari otot jantung. Staphylococcus epidermidis dapat mencemari
peralatan perawatan pasien dan permukaan lingkungan.

Nilsson, Lars, Flock, Pei, Lindberg, Guss. 1998. A Fibrinogen-Binding Protein of


Staphylococcus epidermidis.Infection and Immunity. American Society for
Microbiology (ASM). America.
Porotuo, Andreano Ch., Velma Buntuan, Fredine Rares. 2015. Identifikasi Bakteri Aerob
Pada Makanan Jajanan Jagung Bakar Di Pinggiran Jalan Ring Road Manado, Jurnal
e-Biomedik (eBm), Vol. 3, No.1.

Anda mungkin juga menyukai