Anda di halaman 1dari 9

OPERATION RESEARCH

(RISET OPERASI)

PERTEMUAN KE-2

SELFIAH, SE., MSA.


PEMROGRAMAN LINEAR (LP)

Definisi

LP merupakan metode matematika dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai
tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya.

Sumber daya dapat berupa uang, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu, ruangan, dan
teknologi. Hasil Terbaik dapat berupa:
Maksimisasi : profit, penjualan, dan kesejahteraan.
Minimisasi : biaya, waktu, dan jarak.

Formulasi Model LP
Setelah masalah diidentifikasikan, tujuan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah:
• Tentukan variabel yang tak diketahui (variabel keputusan) dan nyatakan dalam simbol
matematika.
• Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai hubungan linier (bukan perkalian) dari
variabel keputusan.
• Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam persamaan atau
pertidaksamaan yang juga merupakan hubungan linier dari variabel keputusan yang
mencerminkan, keterbatasan sumber daya masalah itu.
LANGKAH-LANGKAH FORMULASI MODEL LP

Contoh 1 : Masalah Kombinasi Produk


Sebuah perusahaan menghasilkan tiga jenis produk, yaitu sepatu, tas, dan dompet. Jumlah waktu kerja buruh yang
tersedia adalah 240 jam kerja dan bahan mentah 400 kg dan harga masing-masing produk adalah sebagai berikut:

Jenis Produk Kebutuhan Sumber Daya Harga


(Rp/unit) Masalah :
Buruh Bahan jumlah masing-masing produk yang
(jam/unit) (kg/unit)
harus dihasilkan agar keuntungan
Produk 1 (sepatu) 5 4 3 maksimum.
Produk 2 (tas) 2 6 5
Produk 3 (dompet) 4 3 2
1 2
Variabel Keputusan Fungsi Tujuan
X₁ = jumlah produk 1 Perkalian jumlah produk dengan harga per unit
X₂ = jumlah produk 2
X₃ = jumlah produk 3 Z = 3X₁ + 5X₂ + 2X₃

3 Sistem Kendala Jadi model matematika:


5X₁ + 2X₂ + 4X₃ ≤ 240 Maksimumkan Z = 3X₁ + 5X₂ + 2X₃
4X₁ + 6X₂ + 3X₃ ≤ 400 Dengan syarat : 5X₁ + 2X₂ + 4X₃ ≤ 240
Masing-masing variabel dibatasi pada nilai positif: 4X₁ + 6X₂ + 3X₃ ≤ 400
X₁ > 0, X₂ > 0, X₃ > 0 X₁ , X₂ , X₃ > 0
LANGKAH-LANGKAH FORMULASI MODEL LP

Contoh 2 : Masalah Transportasi


Bulog ingin mengangkut beras dari dua daerah surplus ke tiga daerah yang kekurangan. Pasokan dari daerah surplus
dan permintaan dari daerah yang kekurangan serta ongkos angkut per unit pada masing-masing jalur adalah sbb:

Daerah Tujuan Pasokan Masalah :


DKI Kaltim NTT Menentukan pola pengiriman (distribusi) sedemikian rupa
sehingga biaya transportasi total dapat diminimumkan.
Jatim 8 5 6 120
Daerah Asal Ada dua asumsi:
Sulsel 15 10 12 80 1. Hanya ada satu beras, shg kekurangan dapat diisi dari
Permintaan 100 70 60 200 sumber mana saja atau kelebihan dapat dikirim ke mana saja.
230 2. Ongkos angkut per unit adalah tetap atau tidak dipengaruhi
oleh jumlah yang diangkut.
1 Variabel Keputusan
Xij adalah volume beras dari sumber i ke tujuan j 2 Fungsi Tujuan
Dimana i = 1 (jatim), 2 (sulsel) Z = 8X₁₁ + 5X₁₂ + 6X₁₃ + 15X₂₁ + 10X₂₂ + 12X₂₃
j = 1 (DKI), 2 (Kaltim), 3 (NTT),
berarti terdapat 6 variabel Jadi model matematika:
Minimumkan Z = 8X₁₁ + 5X₁₂ + 6X₁₃ + 15X₂₁ + 10X₂₂ + 12X₂₃
3 Sistem Kendala Dengan syarat : X₁₁ + X₁₂ + X₁₃ = 20 kendala pasokan
Jumlah permintaan lebih besar dari pada pasokan, berarti X₂₁ + X₂₂ + X₂₃ = 80
seluruh pasokan akan dihabiskan, sehingga kendala pasokan X₁₁ + X₂₁ ≤ 100
bertanda =. Sementara, tidak semua permintaan dapat X₁₂ + X₂₂ ≤ 70 kendala permintaan
dipenuhi, sehingga kendala permintaan bertanda ≤. X₁₃ + X₂₃ ≤ 60
BENTUK UMUM MODEL LP


Maksimumkan (minimumkan) Z = ∑ Cj X j
j=i
dengan syarat: aij Xj (≤, =, ≥) bi, untuk semua i (i = 1, 2, ..., m) semua Xj ≥ 0

Keterangan:
Xj : banyaknya kegiatan j, di mana j = 1, 2, ... , n. Berarti di sini terdapat n variabel keputusan.
z : nilai fungsi tujuan
Cj : sumbangan per unit kegiatan, untuk masalah maksimisasi c, menunjukkan keuntungan atau penerimaan
per unit, sementara dalam kasus minimisasi ia menunjukkan biaya per unit.
bi : jumlah sumber daya i (i = 1, 2, ... , m), berarti terdapat m jenis sumber daya.
aij : banyaknya sumber daya i yang dikonsumsi sumber daya j

Catatan : tanda pertidaksamaan tidak perlu sama untuk setiap kendala.


ASUMSI MODEL LP

1. Linierity dan Additivity


Syarat utama dari LP adalah bahwa fungsi tujuan dan semua kendala harus linier.
Linier (Proporsionalitas) : hubungannya proporsional yang berarti bahwa tingkat perubahan atau
kemiringan hubungan fungsional itu adalah konstan dan karena itu perubahan nilai variabel akan
mengakibatkan perubahan relatif nilai fungsi dalam jumlah yang sama.
Aditif (Aditivitas) : tak adanya penyesuaian pada perhitungan variabel kriteria karena terjadinya interaksi.

2. Divisibility
Nilai solusi yang diperoleh, Xj , tidak harus berupa bilangan bulat. Ini berarti nilai Xj dapat terjadi pada nilai
pecah manapun. Karena itu variabel keputusan merupakan variabel kontinu, sebagai lawan dari variabel
diskrit atau bilangan bulat.

3. Deterministic
Asumsi mengenai kepastian adalah bahwa semua parameter model nilai-nilai diasumsikan diketahui
konstan.
PENYELESAIAN GRAFIK MODEL LP

Syarat : hanya memiliki dua variabel keputusan Masalah untuk memaksimumkan penerimaan:
Maksimumkan Z = 4X₁ + 5X₂
dengan syarat : X₁ + 2X₂ ≤ 10
Contoh: 6X₁ + 6₂ ≤ 36
Suatu perusahaan menghasilkan dua barang, yaitu X₁ ≤ 4
meja dan kursi. Permintaan meja tidak akan melebihi X₁ , X₂ ≥ 0
4 unit. Harga masing-masing barang dan kebutuhan
sumber daya dapat dilihat pada tabel berikut :
9 X₁ = 4
8
7
Sumber Daya Meja kursi Sumber Daya
6 6X₁ + 6X₂ =36
yang Tersisa A
5
Bahan Mentah 1 2 10 B
Buruh 6 6 36 4

Harga per Unit 4 5 3


2 C X₁ + 2X₂ =10

1
E D
0
0 2 4 6 8 10 12
PENYELESAIAN GRAFIK MODEL LP

9 X1= 4
8
7
6 6X1+ 6X2 =36
A
5
B
4
3
2 C X1+ 2X2=10

1
E D
0
0 2 4 6 8 10 12

Ruang solusi ABCDE, yang berisi semua solusi layak terhadap masalah, harus ditentukan titik (X₁ , X₂) yang
memberikan nilai paling baik terhadap fungsi tujuan.
Solusi optimum terletak pada suatu titik pojok yang merupakan perpotongan dari kedua kendala, nilai X₁ dan X₂ dapat
dicari melalui penyelesaian dua persamaan kendala dengan metode substitusi atau eliminasi.
X₁ + 2X₂ =10 sehingga X₁=2 dan X₂=4, bila dimasukkan 6X₁ + 6₂ = 36 ke fungsi tujuan diperoleh Z = 28.
KUIS

Sebuah perusahaan memproduksi air minum merek Vino dan Vano. Biaya produksi yang dikeluarkan
untuk memproduksi Vino Rp. 5.750,- dan Vano Rp 4.500,-. Harga jual masing-masing produk adalah Rp
8.750,- (Vino) dan Rp 7.000,- (Vano). Kedua produk harus melewati empat tahapan mesin sampai menajdi
produk akhir. Mesin I digunakan untuk memproduksi Vino selama 10 menit dan Vano selama 7,5 menit.
Mesin II digunakan untuk memproduksi Vino selama 5 menit dan Vano selama 10 menit. Mesin III
digunakan untuk memproduksi Vino selama 20 menit dan Vano selama 10 menit. Mesin IV digunakan
untuk memproduksi Vino selama 12 menit dan Vano selama 12 menit. Kapasitas produksi untuk masing-
masing mesin secara berturut-turut adalah I: 120 menit, II: 90 menit, III: 200 menit, dan IV: 144 menit.

Pertanyaan :
1. Buat Tabulasi dari kasus di atas dan lakukan identifikasi masalah
2. Tentukan Variabel Keputusan
3. Fungsi Tujuan
4. Sistem Kendala
5. Model Matematika (LP)
6. Tentukan penyelesaian LP dengan metode Grafik (solusi layak)
7. Tentukan solusi optimum

Anda mungkin juga menyukai