Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS

KEMAMPUAN PROSES
11 Pengendalian Kualitas

Debrina Puspita Andriani

Teknik Industri
Universitas Brawijaya
e-Mail : debrina@ub.ac.id
Blog : hCp://debrina.lecture.ub.ac.id/

Outline

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES


www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

LATAR
BELAKANG

Dalam menerapkan SPC kita harus


memahami dan mengidenQkasi
karakterisQk produk yang paling penQng
bagi pelanggan atau variabel-variabel
proses yang mempunyai pengaruh paling
kuat dalam variasi proses.

Yang harus diperQmbangkan adalah proses


produksi berada dalam batas pengendalian
tetapi produk Qdak memenuhi spesikasi
atau proses produksi berada diluar batas
pengendalian tetapi produk memenuhi
spesikasi.

Variabilitas merupakan ukuran


keseragaman proses.

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

Suatu studi guna menaksir kemampuan


proses dalam bentuk distribusi
probabilitas yang mempunyai bentuk,
rerata dan penyebaran.

Prosedur yang digunakan untuk


memprediksi kinerja jangka panjang yang
berada dalam batas pengendali proses
staQsQk (Pyzdek, 1995).
www.debrina.lecture.ub.ac.id

Denisi

Kemampuan proses memenuhi


spesikasi atau mengukur kinerja proses.

05/11/14

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES


Berkaitan dengan keseragaman proses variabilitas

merupakan ukuran keseragaman proses

Kemampuan dari proses untuk menghasilkan produk

yang memenuhi spesikasi

Membedakan kesesuaian dengan batas-batas

toleransi :

Rata-rata proses dalam batas pengendali dan

berada dalam batas spesikasi

Rata-rata proses dalam batas pengendali tetapi

Qdak berada dalam batas spesikasi

www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

BATAS SPESIFIKASI vs. BATAS KENDALI (1)


Batas kendali batas spesikasi
Batas spesikasi/toleransi : batas-batas kesesuaian

unit-unit secara individu dengan operasi


manufaktur atau jasa.
Batas spesikasi ditentukan berdasarkan kebutuhan
pelanggan terhadap produk

Batas kontrol : mengidenQkasi variasi yang ada

antar subgrup

www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

BATAS SPESIFIKASI vs. BATAS KENDALI (2)


BATAS SPESIFIKASI

www.debrina.lecture.ub.ac.id

BATAS KENDALI

05/11/14

BATAS SPESIFIKASI
(BATAS TOLERANSI)

PERMASALAHAN :

Ditentukan oleh
kebutuhan
pelanggan

Proses dalam batas

pengendalian tetapi Qdak


memenuhi spesikasi
Proses diluar batas
pengendalian tetapi
memenuhi spesikasi


www.debrina.lecture.ub.ac.id

melalui analisis
riset pasar +
perancangan
produk dan jasa

batas toleransi

05/11/14

Kondisi yang dapat Terjadi


BATAS SPESIFIKASI VS. BATAS KENDALI

www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

10

Memprediksi variabilitas proses yang ada

Memilih diantara proses-proses yang paling


tepat atau memenuhi toleransi

Menyediakan dasar kuanQtaQf untuk


menyusun jadwal pengendalian proses dan
penyesuaian secara periodik

Tujuan

Menguji teori mengenai penyebab


kesalahan selama program perbaikan
kualitas

(Gryna, 2001)

Memberikan pelayanan sebagai dasar


untuk menentukan syarat kinerja kualitas
untuk mesin-mesin yang ada

Analisa Kemampuan
Proses

www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

11

Manfaat
Analisa Kemampuan Proses

www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

12
Meyakinkan seQap
karakterisQk kualitas minimal
memiliki 1 variabel proses

Mengembangkan deskripsi
proses

Mendenisikan kondisi
proses

Merencanakan penggunaan
control chart

Menentukan memfokuskan
hanya pada variabilitas atau
juga kesalahan yang
menyebabkan masalah
kualitas

Menentukan apakah
pengukuran kesalahan
dilakukan secara signikan

Mempersiapkan
pengumpulan data, ukuran
sampelnya.

Merencanakan metode
analisis data.

Mempersiapkan waktu untuk


memeriksa dan menganalisis
hasil

Langkah-langkah Membuat
Analisis Kemampuan Proses

www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

13

1. Rasio Kemampuan
Proses/ Process
Capability Ratio
(Cp Index)

Apabila :
Cp > 1 proses memiliki kapabilitas
baik (capable)
Cp < 1 proses Qdak mampu
memenuhi spesikasi konsumen,
Qdak baik (not capable)
Cp = 1 proses = spesikasi
konsumen
Index Cp Qdak memperhaQkan kondisi
rata-rata proses ()
NOTE !


= standar dev (R-bar / d2; MR-bar/

d2; s-bar/c4)
UCL = Upper SpecicaQon Limit
LCL = Lower SpecicaQon Limit

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Pada kenyataan Cp min = 1,33


Pada prakteknya digunakan kriteria :
Cp > 1,33 proses dianggap mampu
Cp = 1 s/d 1,33 proses dianggap
mampu tetapi perlu pengendalian
yang ketat apabila Cp mendekaQ 1
Cp < 1 proses dianggap Qdak
mampu
05/11/14

Gambar 1.

14
LSL

USL
Cp < 1.0

Cp = 1.0

Cp > 1.0

www.debrina.lecture.ub.ac.id

LSL

USL

05/11/14

15

2. Indeks Kemampuan Atas dan Bawah


(Upper and Lower Capability Index)

Dimana = rata-rata proses (lihat di rumus peta

pengendali)

CPU : Indeks kapabilitas atas.


CPL : Indeks kapabilitas bawah.
Cp, CPU maupun CPL digunakan untuk mengevaluasi

batas spesikasi yang ditentukan.

www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

16

3. Indeks Kemampuan Proses


(CPK)
Mereeksikan kedekatan nilai rata-rata dengan dari

proses sekarang dengan terhadap salah satu USL


atau LSL

Jika:
Cpk 1 capable
Cpk < 1 not capable
Cpk >> semakin sedikit produk diluar batas

spesikasi

www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

Kedua sebaran mempunyai


Cp yang sama tetapi Cpk
yang berbeda

18

INDEKS KAPABILITAS
ONE-SIDED TOLERANCES
Untuk proses dengan LSL :

C pl

- LSL
=
3

Untuk proses dengan USL :

C pu

www.debrina.lecture.ub.ac.id

USL -
=
3

Cpk selalu sama dengan nilai

terkecil Cpl dan Cpu

Cpk= Minimum (Cpl, Cpu )

05/11/14

19

INDEKS KAPABILITAS
PERCENT OF SPECIFICATION USED

1

Capability Ra6o =
Cp

Mengukur besarnya wilayah spesikasi (USL-LSL) yg "hilang" ke proses.
Semakin lebar process spread maka proses cenderung semakin banyak
memakai wilayah spesikasi; sebaliknya jika proses terpusat dgn rasio Cp
yang Qnggi maka cenderung semakin kecil menggunakan toleransi.
Disebut juga "persentase dari spesikasi yang terpakai oleh proses"
jika diekspresikan dalam %.
www.debrina.lecture.ub.ac.id

05/11/14

20

Sebuah mesin ekstruder

www.debrina.lecture.ub.ac.id

x1

x2

x3

x-bar

200

210

202

204.00

10

190

206

205

200.33

16

206

201

195

200.67

11

205

204

205

204.67

193

199

194

195.33

210

203

185

199.33

25

207

198

209

204.67

11

204

201

203

202.67

200

198

204

200.67

10

188

196

207

197.00

19

11

203

185

200

196.00

18

12

209

203

202

204.67

13

200

217

208

208.33

17

14

198

205

210

204.33

12

15

203

198

193

198.00

10

16

199

195

203

199.00

17

215

200

198

204.33

17

18

200

204

200

201.33

19

208

207

200

205.00

20

197

198

206

200.33

Total

4030.67

218

Contoh

diukur suhunya Qga kali


seQap harinya selama 20
hari. Spesikasi suhu
proses adalah 200 10 oC.
Proses diketahui sudah
terkendali secara staQsQk.

Lakukan analisis
kapabilitas untuk proses
tersebut.

Subgrup

05/11/14

U C L=212.68

21

Sample Mean

210
205

_
_
X=201.53

200
195

LC L=190.38

190
1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Subgroup

Sample Range

30

U C L=28.06

20

10

_
R=10.9

LC L=0
1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Subgroup

X bar R Chart
www.debrina.lecture.ub.ac.id


05/11/14

Perhitungan Indeks Kapabilitas


USL = 200 + 10 = 210
LSL = 200 10 = 190
= x = 4030.67 20 = 201.53
= R d 2 = (218 20) 1.693 = 6.44
Cp =

210 190
= 0.52
6 * 6.44

C pl =

201.53 190
= 0.60
3 * 6.44

C pu =

210 201.53
= 0.44
3* 6.44

C pk = Minimum (C pl , C pu ) = 0.44
1 C p = 1 0.52 = 1.92 atau 192 %


Kesimpulan?

23

LATIHAN

No
Sample

Sebuah besi silinder 30 cm dibubut untuk


menghasilkan Qang penyangga jug
hanger yang berdiameter lebih kecil
dengan menggunakan mesin bubut
modern.Setelah selesai dibubut diperoleh
data diameter yang diukur menggunakan
mikrometer dari 10 sampel dengan
pengukuran sebanyak 5 kali. Ditetapkan
nilai spesikasi 30 1 mm. Data sebagai
berikut:

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

www.debrina.lecture.ub.ac.id

Diameter 5 kali pengukuran


(n) -> mm
1
2
3
4
5
30 30.25 32 29.2 30.2
28 30.1 31 30.1 29
28
31 30.15 30.3 30.45
29 30.2 29
30
28
30.25 38
29 28.5 30.1
28.55 32
28 28.75 28
28.75 30.2 29.55 30.15 30.4
29
29 30.45 30.05 29.25
32 30.15 32 30.4 28.55
30.15 31 28.75 28 30.15

05/11/14

Anda mungkin juga menyukai