Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
BLITAR
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidyah serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Osilator dan Phase Locked Loop tepat waktu.
Makalah ini akan membahas tentang bagaimana definisi Osilator dan Phase
Locked Loop sampai dengan cara kerja dalam sistem elektronika. Kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang sudah memberikan
tugas ini, yang menurut kami bermanfaat guna menambah wawasan dalam mata
kuliah Perancangan Sistem Elektronika.
Terlepas dari semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat
berefleksi diri demi memperbaiki makalah ini dan berikutnya.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, adalah sebagai berikut :
1. Mengenal apa itu Osilator dan Phase Locked Loop?4
2. Menambahkan wawasan mengenai materi sistem elektronika Osilator dan
Phase Locked Loop.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Jenis-jenis Osilator
Osilator adalah rangkaian mekanis atau elektronik yang mengubah arus
searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dan memiliki berbagai jenis. Secara
umum, osilator dibagi menjadi dua kelas utama:
1. Kelas Sinusoidal (Sinusoidal Oscillator): Osilator ini menghasilkan
gelombang sinusoidal atau setidaknya mendekati. Osilator sinusoidal
mampu menghasilkan keluaran pada frekuensi antara 20 Hz dan 1 GHz dan
memiliki dua bagian utama: penguat dan jaringan umpan balik. Gain loop
dari osilator sinusoidal lebih besar dari atau sama dengan satu, dan total
pergeseran fasa di sekitar loop adalah 0 atau 360 derajat. Contohnya seperti
Osilator RC, LC, osilator Hartley, Colpitts, Clapp, osilator pergeseran fasa,
dan osilator jembatan wein. Persyaratan utama bagi osilator sinus adalah,
• Frekuensi spesifik yang dapat dicapai.
• Amplitudo keluaran.
• Kemantapan frekuensi.
• Kemurnian keluaran, yaitu perbandingan banyaknya cacat harmonik
dalam bentuk gelombang keluaran.
Amplitudo yang benar dan cacat yang sedikit dapat diperoleh dengan
mengendalikan penguatan penguat sedemikian rupa sehingga tepat cukup
untuk mengganti kerugian-kerugian dalam kalang penentu frekuensi. Dalam
beberapa penerapan, kemantapan frekuensimenjadi prioritas. Perubahan-
perubahan dalam frekuensi keluaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Untuk jangka panjang, hanyutan harga komponen dan parameter karena
penuaan menjadi sebab utama. Perubahan jangka pendek dara disebabkan
oleh:
• Variasi beban, hal ini dapat dikurangi dengan menggunakan penguat
penyangga pada keluaran.
• Pencatu daya, perubahan-perubahan dalam tegangan pencatu daya
akanmengubah parameter-parameter dalam kalang, pencatu daya
dimantapkanmenyelesaikan masalah ini.
• Perubahan harga komponen karena suhu, hal ini terutama memengaruhi
komponen penentu frekuensi.
3
Semua komponen pasif berubah harganya karena suhu. Klasifikasi osilator
didasarkan pada daerah frekuensi yang dihasilkan.
1) Osilator Frekuensi Audio (AF) beberapa hz -20 KHz.
2) Osilator Frekuensi Radio (RF) 20 KHz - 30MHz.
3) Osilator Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) 30MHz - 300MHz4.
4) Osilator Frekuensi Ultra Tinggi (UHF) 300MHz - 3GHz5.
5) Osilator Gelombang Mikro 3 GHz - Beberapa GHz
2. Kelas Relaksasi (Relaxation Oscillator): Osilator ini menghasilkan
gelombang nonsinusoidal atau gelombang kompleks seperti bentuk gigi
gergaji, trapezium, dan persegi panjang. Seperti Oskilator Relaksasi dan
Oskilator Astable.
2.2.1 Osilator RC
Osilator RC (Resistor-Capacitor) adalah jenis osilator yang menggunakan
kombinasi penguat dan jaringan umpan balik RC untuk menghasilkan osilasi
keluaran karena pergeseran fasa antara tahap-tahap. Jaringan umpan balik RC
terdiri dari resistor dan kapasitor, dan pergeseran fasa yang dihasilkan oleh
jaringan ini menyebabkan umpan balik positif dan menghasilkan osilasi
berulang. Osilator RC digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pembangkit
sinyal, pengaturan frekuensi, dan pengaturan voltase. Osilator RC biasa
digunakan untuk aplikasi frekuensi rendah, seperti audio. Prinsip kerja osilator
RC adalah dengan memanfaatkan pergeseran fasa yang terjadi pada rangkaian
RC ketika dilewati oleh arus bolak-balik. Ada beberapa jenis osilator RC, seperti
osilator pergeseran fasa, osilator Wien-bridge, dan osilator jembatan R.
Gambar 2. 2 Rangkaian RC
2.2.2 Osilator LC
Osilator LC (Inductor-Capacitor) adalah jenis osilator yang menggunakan
kombinasi induktor dan kapasitor sebagai komponen penyimpanan energi untuk
4
menghasilkan osilasi keluaran. erdapat beberapa jenis osilator LC, seperti
osilator Hartley dan osilator Colpitts, yang menggunakan dua induktor dan
sebuah kapasitor sebagai komponen penyimpanan energi. Osilator LC
mengabaikan energi disipasi yang disebabkan oleh resistansi, sehingga lebih
efisien dalam menghasilkan osilasi.
Gambar 2. 3 Rangkaian LC
5
2.2.4 Osilator Collpits
Osilator collpits termasuk jenis osilator LC. Osilator collpits tersusun dari
dua buah kapasitor yang disusun seri dan sebuah induktor tunggal. Kelebihan
osilator collpits adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu dengan
menempatkan sebuah induktor variabel pada komponen induktornya seperti
halnya penggunaan kapasitor variabel pada osilator hartley. Amplitudo output
osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.
Dan umpan balik positif diadakan oleh C1 dan C2. Kondensator-kondensator ini
harus jauh lebih tinggi harganya daripada Co.
2.2.6 Osilator Jembatan Wien
Tipe ini adalah tipe paling simpel dan populer yang banyak digunakan
dalam aplikasi audio. Jembatan wien memiliki sebuah kombinasi seri RC dalam
satu lengan dan sebuah kombinasi paralel RC dalam lengan disebelahnya.
Prinsip kerja osilator ini dimulai dengan adanya noise saat pertama kali power
dinyalakan. Noise ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat dengan
6
melalui filter tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal noise
akan menjadi semakin besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan
jaringan filter yang dipasang. Periode inilah kemudian menjadi nilai frekuensi
sebuah osilator. Syarat osilator jembatan wien adalah penentuan besarnya
resistor dan kapasitor penentu frekuensi output. Harga dari R2 sama dengan R3,
dan C1 harus sama dengan C2. Untuk selanjutnya dapat disebut sebagai R dan
C. Untuk rangkaian ini, besarnya R dan C diatur sedemikian rupa sehingga
frekuensi outputnya minimal sebesar 1 KHz maka akan menyebabkan rangkaian
menjadi tidak stabil, akibatnya pembacaan menjadi tidak akurat.
7
pembalik fasa yang menggeser fasa sinyal output sebesar 180 derajat dan
memasukkannya kembali ke input, menciptakan umpan balik positif. Osilator
pergeseran fasa umumnya digunakan dalam aplikasi seperti pemancar radio,
pemrosesan sinyal, dan sistem komunikasi. Keuntungan dari osilator pergeseran
fasa adalah kemampuannya untuk menghasilkan gelombang sinusoidal yang
stabil dengan distorsi yang rendah.
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10