Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 1B

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PSO ( Phase Shift Oscillator) Adalah suatu rangkaian yang di tandai dengan adanya rangkaian
high-pass filter sebanyak 3 pasang. Osilator ini terdiri dari rangkaian RC cascade sebagai
rangkaian feedbacknya. Hal ini menyebabkan adanya pergeseran fasa sebesar 180°. Osilator
adalah rangkaian elektronik untuk menghasilkan getaran atau guncangan listrik. Osilator
menghasilkan getaran berupa gelombang listrik dengan amplitude yang konstant. Pada dasarmya
sebuah osilator adalah penguat (amplifier) dengan umpan balik positif yang kuat. Osilator
banyak digunakan didalam berbagai perangkat elektronik seperti penerima radio,pemancar radio,
perekam pita magnetik.

1.2. Tujuan Praktikum


1. Mendemonstrasikan Karakteristik dan operasi rangkaian phase shift oscillator

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B
BAB II

TEORI DASAR

2.1. Teori Modul

Phase shift oscillator adalah suatu rangkaian osilator yang ditandai dengan adanya rangkaian
high-pass filter sebanyak 3 pasang. Osilator ini terdiri dari rangkaian RC cascade sebagai
rangkaian feedback-nya. Hal ini menyebabkan adanya pergeseran fasa sebesar 180°.

sehingga frekunsi bisa dihitung: 1/T

Beda fase (∆φ) adalah perbedaan fase gelombang atau tahapan


gelombang. ∆𝑡
∆𝜑 =
𝑇

Ket: ∆𝜑 = 𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑠𝑎 (°)

∆𝑡 = 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
(𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛) 𝑇 = 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑎
(𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛)

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B

2.2. Teori Tambahan


Osilator adalah piranti elektronik yang menghasilkan keluaran berupa isyarat tegangan. Bentuk
isyarat tegangan terhadap waktu ada bermacam-macam, yaitu bentuk sinusoida, persegi (square),
segitiga (triangular), gigi gergaji (sawtooth), atau denyut (pulsa). Osilator berbeda dengan
penguat, oleh karena penguat perlu ada isyarat masukan untuk menghasilkan isyarat keluaran.
Pada osilator tak ada isyarat masukan, hanya ada isyarat keluaran saja, yang frekuensi dan
amplitudonya dapat dikontrol. Sering kali suatu penguat secara tak disengaja menghasilkan
keluaran walaupun tak diberi isyarat masukan. Penguat ini dikatakan berosilasi dengan frekuensi
yang nilainya tak dapat dikontrol. Osilator digunakan secara luas sebagai sumber isyarat yang
menguji suatu rangkaian elektronik. Osilator seperti ini disebut generator isyarat, atau generator
fungsi bila isyarat keluarannya dapat mempunyai berbagai bentuk.

Osilator juga digunakan pada pemancar radio dan televisi, dan juga dalam komunikasi radio,
gelombang mikro, maupun optik untuk menghasilkan gelombang elektromagnetik yang dapat
ditumpangi berbagai informasi.Pesawat penerima radio dan televisi juga menggunakan osilator
untuk memprosesisyarat yang datang dengan mencampurnya dengan isyarat dari osilator lokal
sehingga dihasilkan isyarat pembawa informasi dengan frekuensi lebih rendah. Isyarat yang
terakhir ini dikenal sebagai  isyarat i.f (Intermediate Frequensi).Osilator juga digunakan untuk
deteksi dan menentukan jarak (detection and ranging) dengan gelombang mikro (radar) ataupun
gelombang ultrasonik (sonar).

Jenis jenis oscillator, oscillator dapat diklasifikasikan dalam berbagau cara berdasarkan
pembangkitnya , osilator dibedakan menjadi dua yaitu

1. Self sustaining ( free running oscillator )

2. Nonself sustaining ( triggered oscillator )


Untuk dree running oscillator terdapat empat kebutuhan agar osilator umpan balik dapat bekerja:
1. Amplification (penguatan)
2. Umpan balik positif
3. Pembentuk frekuensi
4. Power supply
Tergantung kepada alam bentuk gelombang yang dibangkitkan, osilator dapat dibagi menjadi
dua kategori : osilator sinusoidal atau osilator harmonic dan osilato relaksasi. Osilator sinusoidal
menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau mendekati sinusoidal pada frekuensi tertentu.
Osilator relaksasi menghasilkan bentuk gelombang bukan sinusoidal seperti gelombang
segiempat dan gelombang gigi gergaji Osilator dapat pula digolongkan pada alat-alat tertentu

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B
yang menghasilkan osilasi. Pada penggolongan ini, osilator dapat merupakan jenis resistansi
negatif atau jenis umpan balik. Osilator resistansi negatif menggunakan alat aktif yang
memproses lengkung karakteristik arus tegangan dengan kemiringan negatif dalam daerah
operasinya. Dioda kanal merupakan alat resistansi negatif yang digunakan dalam resistor.
Osilator umpan-balik sebaliknya, mempunyai penguat umpan-balik regeneratif (positif), dimana
perolehan lingkar juga diatur sedemikian sehingga perolehan keseluruhan menjadi tidak
terhingga. Baik osilator sinusoidal maupun osilator relaksaasi dapat merupakan jenis resistansi
negatif dan jenis umpan-balik. Osilator sinusoidal jenis umpan-balik dapat digolongkan lebih
lanjut menjadi osilator LC (indktor-kapasitor) dan RC (tahanan kapasitor).
Osilator sinusoidal kadang-kadang digolongkan menurut frekuensi sinyal yang dihasilkan. Jadi
osilator yang membangkitkan sinyal dalam daerah frekuensi audio dikenal sebagai osilator
frekuensi audio. Demikian pula, osilator yang menghasilkan sinyal-sinyal daerah frekuensi radio
dinamakan osilator frekuensi radio, dan seterusnya. Klasifikasi osilator didasarkan pada daerah
frekuensi yang dihasilkan :
1. Osilator Frekuensi Audio (AF) beberapa hz -20 KHz
2. Osilator Frekuensi Radio (RF) 20 KHz - 30MHz
3. Osilator Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) 30MHz - 300MHz
4. Osilator Frekuensi Ultra Tinggi (UHF) 300MHz - 3GHz
5. Osilator Gelombang Mikro 3 GHz - Beberapa GHz

OSILATOR HARMONIK atau OSILATOR SINUSOIDAL


Bentuk gelombang sinusoidal periodik mempunyai fenomena yang sangat mirip gerakan bandul-
mekanik atau bandul-matematis yang akan berayun ke kiri dan kemudian ke kanan melalui titik
diamnya dengan frekuensi yang tertentu dari

Secara teori, bandul akan terus berayun dengan simpangan yang tetap
tanpa diperlukan energi tambahan dari luar berbentuk dorongan yang searah ayunan. Tetapi pada
kenyataannya, ayunan tersebut makin lama makin mengecil simpangannya sampai akahirnya
berhenti di titik setimbangnya. Hal ini disebabkan karena sistem bandul mengalami gaya gesekan
dengan udara selama dia mengayun yang akhirnya tentu mengurangi energi bandul sampai
menjadi nol. Dalam hal ayunan elektronis, yaitu yang terjadi pada rangkaian osilator, tepatnya
pada satu tank-circuit, ayunan yang berbentuk siklus pengisian dan pengosongan muatan kapasitot
akan berlangsung terus tanpa memerlukan energi elektris tambahan dari luar. Sebuah tank-circuit

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B
ditunjukkan pada gambar di bawah ini yaitu satu induktor yang terpasang paralel dengan sebuah
kapasitor.

Komposisi sebuah tank-circuit


(a) tank-circuit,
(b) saat pengisian kapasitor,
(c) saat pengisian induktor.

Dalam keadaan diam, sebuah tank-circuit hanyalah sebuah rangkaian biasa seperti ditunjukkan
pada Gambar 1(a). Tetapi bila diinjeksikan satu muatan listrik pada kapasitornya sampai penuh
seperti ditunjukkan pada Gambar 1(b), maka disitulah akan dimulai osilasi. Energi listrik yang
telah tersimpan dalam kapasitor akan mengalami pengosongan (discharge) ke induktor sampai
muatan kapasitor tersebut habis. Energi listrik tersebut kemudian berpindah seluruhnya ke
induktor. Setelah itu proses discharge terjadi sebaliknya, yaitu dari induktor ke kapasitor sampai
muatan seluruhnya ditampung kapasitor. Selanjutnya siklus yang sama dan demikian seterusnya.
Bila tidak terjadi kerugian energi karena disipasi energi pada bahan resitif induktor dan kerugian
dielektrik pada kapasitor, maka ayunan atau osilasi tersebut berlangsung terus. Tetapi dalam
kenyataannya tidaklah demikian. Untuk mempertahankan osilasi tersebut, maka harus ada energi
tambahan dari luar tank-circuit yang dapat mempertahankannya. Hal yang sama terjadi pada
ayunan bandul-matematis seperti diuraikan di atas, yaitu dorongan yang searah ayunan.
Sementara pada tank-circuit, energi yang ditambahkan harus satu fasa dengan fasa osilasi. Inilah
yang dimaksudkan, bahwa osilasi listrik tersebut mempunyai fenomena yang persis sama dengan
ayunan bandul-matematis. Frekuensi osilasi juga mempunyai bentuk yang mirip, yaitu,

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

MULAI

TUGAS RUMAH

TES AWAL

MERANGKAI
PROTEUS

PENGAMBILAN
DATA

HASIL: DATA &


GAMBAR

SELESAI
Laboratorium Sistem Telekomunikasi
Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B
3.1. Alat dan Perlengkapan

1. Oscilloscope

2. Resistor : R1=100K

R2=3,3M

R3=4.7K

R4=4.7K

R5=4.7K

3. Capacitor : C1=10nF

C2= 10nF

C3=10nF

4. Battery : B1= 15V

B2=15 V

5. LF411

6. Ground

7. Kabel Penghubung

3.2. Langkah Percobaan

1. Rangkailah seperti pada gambar

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B
2. Printscreen output dari sinyal keluaran channel A, B, C dan D.

3. Hitunglah besar pergeseran fasa (dalam satuan derajat) A,C,D terhadap sinyal B dengan cara
membandingkan waktu awal masing masing sinyal dimulai ingat bahwa total fasa sebuah sinyal
adalah 2π atau 360°.

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Pengamatan

A. Chanel A

i. Channel A
𝑡0 A: 65µs = 65x10-6
𝑡0 B: 0,00 s
T:130,50 µs =130,50x10-6 s

𝑡 𝐴𝐴− 𝑡𝑜 𝐵𝐵 65𝑥𝑥10−6 𝑠 − 0
∆φ = ∆t 𝑥𝑥360° = 𝑜 𝑥𝑥360° = 𝑥𝑥360° = 179,31°
𝑇 T 130,50X10−6 s

B. Chanel B
𝑡0 B: 0,00 s

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B

C. chanel C
𝑡0 C: 19µs = 19x10-6
𝑡0 B: 0,00 s
T:130,50 µs =130,50x10-6 s
𝑡 𝐴𝐴− 𝑡𝑜 𝐵𝐵 19𝑥𝑥10−6 𝑠 − 0
∆φ = ∆t 𝑥𝑥360° = 𝑜 𝑥𝑥360° = 𝑥𝑥360° = 52,41°
T T 130,50X10−6 s

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B
D. Chanel D

T:130,50 µs =130,50x10-6 s

4.3. Tugas Akhir

1. Jelaskan kegunaan dari adanya TLC LF411?


= TLC LF411 Adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat.

2. Jelaskan dengan bahasa kamu sendiri dengan hasil pengamatan kamu tadi, apa
yang
dimaksud dengan rangkaian feedback?
=Rangkaian feedback adalah rangkaian yang menawarkan sinyal output yang
kemudian diumpankan kembali ke input untuk membentuk sinyal kesalahan yang
menggerakkan sistem.

3. Tujuan dilakukannya praktikum ini?


=Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui bentuk gelombang
dari rangkaian phase shift oscillator

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B

4.4. Analisa

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN
Kelompok 1B
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan Modul

Kesimpulan

1.Memahami Mendemontrasikan karakteristik dan operasi rangkaian Phase Shift Oscillator.Yang

pengertian Phase Shift Oscillator itu sendiri merupakan PSO ( Phase Shift Oscillator) Adalah

suatu rangkaian yang di tandai dengan adanya rangkaian high-pass filter sebanyak 3 pasang.

Osilator ini terdiri dari rangkaian RC cascade sebagai rangkaian feedbacknya. Hal ini

menyebabkan adanya pergeseran fasa sebesar 180°.

5.2. Saran

Pada peratikum ini mungkin sudah jelas dan baik untuk penjelasannya.Selain itu masalah yang

di hadapi pada pratikum ini paling sering adalah error pada program proteus yang kadang tidak

bisa di buka pada masalah ini mungkin tidak semua laptop terjadi. Dan juga pada penjelasan

program proteus yang kdang menggunakan bahasa berat dan terlalu cepat untuk penjelasannya.

5.3. Daftar Pustaka

https://repository.unikom.ac.id/35814/1/komparator%20dan%20pembangkit%20sinyal
%20%28oscillator%29.rar

http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JUPITER/article/view/2388

https://id.scribd.com/document/395904053/Phase-Shift-Oscillator

Laboratorium Sistem Telekomunikasi


Institut Teknologi - PLN

Anda mungkin juga menyukai