Anda di halaman 1dari 6

MODUL 04 OSILATOR RC

Ryan Dritama (13217048)


Asisten: Umar al Faruqi 23219014
Tanggal Percobaan: 30/10/2019
EL3110-Pratikum Pengolahan Sinyal Digital
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak
Pada modul 4 yang berjudul “Osilator RC” pratikan akan
mengamati rangkaian osilaotor. Terdapat 3 macam
rangkaian osilator yang diamati yaitu rangkaian jembatan
wien, penggeser fasa, dan rangkaian kuadratur. Pada
percobaan-percobaan tersebut akan diamati penguatan
amplituda, frekuensi osilasi, serta penguatan fasa peredaman
dari sinyal output.

Kata kunci : osilatir, rangkaian, frekuensi osilasi, Gambar 2.1 digram blok sistem dengan umpan balik
fasa, penguatan

1. PENDAHULUAN
Pada modul ke empat ini akan diamati rangkaian
osilator gelombang sinusoidal dari beberapa
rangkaian. Rangkaian osilator menggunakan Persamaan memiliki tiga keadaan yang ditentukan
frangkaian opamp yang menghasilkan feedback oleh penyebutnya. Salah satunya jika nilai
positif. Adapun rangkaian yang digunakan pada penyebutnya diatur menjadi nol makan nilai Af
percobaan kali ini yaitu rangkaian jembatan wien, menjadi tak berhingga. Sehinggan jika nilai Vin
penggeser fasa, dan rangkaian kuadratur. diset menjadi nol nilai sinyal Vout dapat
Dengan dilakukannya percobaan ini diharapkan menghasilkan nilai yan random dan bisa berapa
pratikan mampu saja. Keadaan seperti inilah yang menjadi prinsip
pembangkitan gelombang sinyal sinosoidal
a. Melakukan pengamatan pada rangkaian- disebut sebagai Kriteria Barkhausen.
rangkaian pembangkit osilator yang
menggunakan umpan balik resistor dan kapasitor 2.2 IMPLEMENTASI KRITERIA OSILASI
(RC)
b. Melakukan pengamatan lalu menganalisa Untuk mencapai kriteria terjadinya osilasi di atas,
frekuensi untuk menjamin terjadinya osilasi sering kali dipilih keadaan-keadaan seperti
c. Mengamati dan menganalisa pengaturan berikut:
amplituda output osilator

2. STUDI PUSTAKA

2.1 OSILATOR DAN UMPAN BALIK


POSITIF BLACKFIN Secara berurutan implementasi tersebut
menghasilkan Osilator Jembatan Wien, Osilator
Penggeser Fasa, dan Osilator Kuadratur[1]

Untuk Osilator Jembatan Wien frekuensi osilasi


dan penguatan dapat dihitung sebagi berikut

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1


Untuk Osilator pergeseran fasa frekuensi osilasi 3.1 PENGAMATAN OSILASI DAN KRITERIA
dan penguatan dapat dihitung sebagi berikut OSILASI

Sedangkan untuk osilator kuadratur frekuensi Susun rangkaian


jembatan wien
osilasinya adalah seperti pada gambar
modul

Dan fpenguatannya untuk inverting dan noon


invertingnya adalah
Atur rf sehingga
muncul osilasi
sinusoidal. Hubungkan
terminal output vO
dengan kanal 2
osiloskop.

2.3 PENGENDALIAN AMPLITUDA


Buka Process_data.c
Kriteria oslilasi sangatlah keta, jika L>1 rangkaian pada bagian CoreA→
tidak stabil dan jika L<1 tidak terjadi osoilasi. SourceFiles. Llau ganti
nilai koofesiennya
Maka rangkaian osilator harus menjamin L>1 dengan nilai yang
apada saat mulai beroperasi dan nilainya diabatas didapatkan sebelumnya

pada L=1 setelah beroperasi


Aplikasi Rangkaian pembatas amplituda
memanfaatkan dioda pada resistor penentu
penguatan rangkaian penguat operasional. Dioda
akan konduksi dan mempertahankan nilai
Putuskan rangkaian pada
tegangannya bila memperoleh tegangan lebih dari simpul P dan hubungkan
tegangan cut-in. Ketika tegangan melebih simpul input rangkaian umpan
tegangan cut in dioda akan berkonduksi sehingga balik dengan generator sinyal
dengan frekuensi sesuai
mempertahankan nlai tegangannya . Prinsip kerja pengamatan.Hubungkan vin
pengendali penguatan otomatis adalah dengan ke ch1. catat amplituda dan
menggantikan resistor penentu penguatan fasa penguatan total loop.
rangkaian penguat operasional dengan transistor
(FET).

3. METODOLOGI

Alat alat yang digunakan : Hubungkan vx ke


ch2. Amati dan
1. Kit Praktikum Osilator Sinusoidal catat amplituda
2. Generator Sinyal dan fasa
peredaman pada
3. Osiloskop
rangkaian umpan
4. Multimeter balik
5. Catu Daya Ter-regulasi (2 bh)
6. Kabel dan asesori pengukuran
7. Aerosol udara terkompresi
Lakukan langkah
diatas untuk rangkaian
peggeser fasa

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


3.2 PENGENDALIAN AMPLITUDA

Atur rf hingga
menghasilkan output
18 Vpp pada
pengggeser fasa

dinginkan penguat
operasional dan Gambar 4.1 sinyal vo rangkaian tertutup
amati apa yang
terjadi pada Diperoleh nilai frekuensi senilai 4808 Hz pada rf
amplituda output senilai 20.3k ohm dan amplitude 1.22 Vp .
Berdasarkan teori hitungan nilai frekuensi
osilasinya adalah

Atur kembali rf hingga


menghasilkan rf dan
hubungkan rangkaian
penggeser fasa pada Dengan memasuki nilai-nilai komponen didapat
rangkaianpembatas frekuensi osisali perhitungan senilai 4912 Hz.
dioda
Sehingga nilai frekuensi pada perocobaan ini
sudah mendekati nilai hitungan maupun simulasi.
Dari hasil pengamatan sinyal output dan input
dari loop terbuka didapatkan hasil sebagai berikut

dinginkan penguat
operasional dan
amati apa yang
terjadi pada
amplituda output

Atur kembali rf hingga


menghasilkan rf dan
hubungkan rangkaian
penggeser fasa pada
rangkaianpembatas Gambar 4.2 sinyal vin dan vo rangkaian terbuka
dioda
Nilai amplitude sinyal input dan output kira-kira
sama sehingga penguatan AB mendekati satu.
Sementara itu untuk ni pengamatan sinyal vx dan
l
vin didapat sebagai berikut
4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 PENGAMATAN OSILASI DAN KRITERIA


OSILASI
- Rangkaian wine bridge
Dari hasil pengamatan sinyal output dari loop
tertutup didapatkan hasil sebagai berikut

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


Dengan memasuki nilai-nilai komponen didapat
frekuensi osisali perhitungan senilai 2kHz.
Sehingga nilai frekuensi pada perocobaan ini
sudah mendekati nilai hitungan maupun simulasi
Dari hasil pengamatan sinyal output dan input
dari loop terbuka didapatkan hasil sebagai berikut

Gambar 4.3 sinyal vin dan vix rangkaian terbuka

Nilai amplitudanya adalah 400 mV. Sehingga nilai


penguatan feedback adalah 0.327. Sementara itu
nilai penguatan A adalah 𝐴 = 1 + rf/ri = 3,03.
Sehingga penguatan total AB = 3.03 x 0.327 =
0.99937 atau mendekati 1. Tidak ada pergeseran
fasa. Hasil sudah cukup mendekati simulasi dan
sesuai teori.
Untuk menjamin terjadinya osilasi maka harus
memenuhoi kriteria Barkhausen dimanai nilai
Loop gain L(s) yang bernilai 1 dan syarat tersebut Gambar 4.5 sinyal vin dan vo rangkaian terbuka
telah dipenuhi. Nilai-nilai pengukuran juga sudah
cukup mendekati teori perhitungan dan simulasi
dan adapaun perbedaan yang kecil itu disebabkan Nilai amplitude sinyal input dan output kira-kira
oleh elemen parasitik, penggunaan kabel yang sama sehingga penguatan AB mendekati satu.
menambah nilai resistansi, resistansi input opamp, Sementara itu untuk ni pengamatan sinyal vx dan
dll. vin didapat sebagai berikut
- Rangkaian penggeser fasa

Gambar 4.6 sinyal vx dan vo rangkaian terbuka

Nilai amplituda vx 50mv kira-kira sudah sesuai


simulasi. Sehingga penguatan umpan balik beta
kira mendekati 30. Sementara penguatan A adalah
53.2kohm/1.8kOhm = 29.5. Sehingga penguatan
AB kira-kira mendekati 1 dan hal ini sudah sesuai
teori . Pergeseran fasa sebesar 180 derajat, dan hal
Gambar 4.4 sinyal vo rangkaian tertutup
ini disebabkan oleh penggunaan 3 kapasitor yang
masing-masing dapat menggeser fasa dengan
nilai bervariasi hingga sejauh 90 derajat. Setelah
Dari hasil pengamatan sinyal output dari loop
itu sinyal vx melewati op amp inversting
tertutup didapatkan hasil sebagai berikut
sehingga fasa kem bal i bergeer sejauh 180
Diperoleh nilai frekuensi senilai 1900 Hz pada rf derajat. Itulah men gapa tidak ada perbedaan
senilai 53.2 kohm dan amplitude 1.5 vp . fasa pada sinyal output dan in put. Hasil sudah
Berdasarkan teori hitungan nilai frekuensi cukup mendekati simulasi dan sesuai teori.
osilasinya adalah

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


4.2 PENGENDALIAN AMPLITUDA
Berikut adalah sinyal input dan output pada
rangkaian penggeser fasa sebelum opamp
didinginkan dan setelah didinginkan

Gambar 4.7 sinyal vo rangkaian tertutup

Terlihat bahwa termperatur pada komponen op


amp mempengaruhi nilai penguatannya, pada
hasil pengamatan nilai sinyal outputnya menjadi
membesar.
Berikut adalah sinyal input dan output pada
rangkaian penggeser fasa sebelum opamp Gambar 4.9 sinyal vin dan vo rangkaian terbuka setelah
didinginkan didinginkan

Berikut adalah sinyal input dan output pada


rangkaian penggeser fasa dengan Pembatas
Amplituda sesudah opamp didinginkan

Terlihat bahwa rangkaian pembatas membatasi


nilai amplituda pada 10 Vp, dan setelah
didinginkan dimana seharusnya mmplituda sinyal
meningkat nilainya masih tetap dibatas pada 10
Vp. Untuk mengendalikan nilai amplituda output
osilator dapat dengan mengatur nilai penguatan
Gambar 4.8 sinyal vin dan vo rangkaian terbuka
sebelum didinginkan umpan balik, atau mengubah suhu pada opamp,
atau menggunakan transformator.

4.3 OSILATOR KUADRATUR


Berikut adalah sinyal input dan output pada
rangkaian kuadratur

Gambar 4.10 sinyal vo rangkaian tertutup

Diperoleh nilai frekuensi senilai 3125 Hz pada rf


senilai dan amplitude yang besar sekali yaitu ,
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5
hampir mendekati vcc 13.75 vp dan ada sedikit - Banyak nilai A dan B yang dapat dipilih
distorsi . Berdasarkan teori hitungan nilai namun umumnya dipilih 3 kriteria umum
frekuensi osilasinya adalah yang implementasiknya menghasilkan
rangkaian Osilator Jembatan Wien,
Osilator Penggeser Fasa, dan Osilator
Kuadratur.
- Temperatur mempengaruhi nilai
penguatan dari operasional amplifier
Dengan memasuki nilai-nilai komponen didapat - Ampltuda osilator dapat diubah ubah
frekuensi osisali perhitungan senilai 4914kHz. dengan mengatur nilai penguatan A (pada
Perbedaan yang terlihat cukup signifikan . Hal pratikum ini dengan mengubah-ngubah
ini mungkin disebabkan karena kesalah nilai rf), selain itu juga dapat dibatasi
pembacaan frekuensi dikarena terjadinya distorsi menguunakan rangkaian pembatas
pada gelombang sinyal sehingga bentuknya tidak dengan memanfaatkan dioda pada
sinusoid lagi resistor penentu penguatan rangkaian
Dari hasil pengamatan sinyal output dan input penguat operasional
dari loop terbuka didapatkan hasil sebagai berikut
6. DAFTAR PUSAKA

[1] Hutabarat, Mervin. PETUNJUK PRAKTIKUM


PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL
DIGITAL .2019.

Gambar 4.11 sinyal vin dan vo rangkaian terbuka

Nilai penguatannya tidak sama dengan satu hal


itu karena sinyal sudah terdistorsi sebelum
mencapai puncaknya kemungkinan karena
masalah kesalahan pada rangkaian atau
perkabelan

Gambar 4.12 sinyal vx dan vo rangkaian terbuka

Nilai amplitudanya adalah dan ada pergeseran


fasa 90 derajat. Sinyal vx ini kemudian masuk ke
opamp rangkaian intgrator sehingga menjadi
sinyal vo.

5. KESIMPULAN
- Untuk menjamin terjadinya osilasi maka
harus memenuhoi kriteria Barkhausen
dimanai nilai Loop Aβ = 1.
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6

Anda mungkin juga menyukai