Anda di halaman 1dari 4

MODUL 6 TUGAS BESAR DESAIN OSILATOR RC

Muhammad Iqbal Fauzan Aulia (13217051)


Asisten: Vincent (13216069)
Tanggal Percobaan: 19/11/2019
EL3109 - Praktikum Elektronika II
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak diturunkan penguatan tegangannya seperti


ditunjukkan pada persamaan berikut:
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan perancangan
salah satu osilator RC, Wein Bridge. Percobaan dilakukan
dengan melakukan perhitungan tangan, simulasi, ㄱ
perancangan, dan uji coba paraneter. Tujan dari percoaban
ini menentukan tegangan keluaran dan frekuensi osilator dan
membandingkannya dengan spesifikasi yang diberikan.
Kesimpulan dari percobaan ini adalah osilator menghasilkan
Vo sebesar 18,4 Vpp dan frekuensi sebesar 2,451 kHz.

Kata kunci: osilator RC, jembatan Wien


Gambar 2-1 Diagram Blok Sistem dengan Umpan Balik
1. PENDAHULUAN
Secara umum persamaan tersebut menunjukkan
adanya tiga keadaan yang ditentukan oleh
1.1 LATAR BELAKANG[1]
denominatornya. Salah satu keadaan tersebut
Osilator adalah suatu rangkaian yang adalah saat denominator menjadi nol. Saat itu nilai
menghasilkan keluaran berupa sinyal tegangan Af menjadi tak hingga. Secara matematis pada
yang berubah terhadap waktu. Osilator dapat keadaan ini bila diberikan sinyal input nol atau
beroperasi tanpa tegangan input periodik (hanya vi=0 ini, akan menjadikan tegangan vo dapat
dengan trigger tegangan). Bentuk outputnya bernilai berapa saja. Keadaan seperti inilah yang
dapat berupa sinusoida, persegi, segitiga, gigi menjadi prinsip pembangkitan sinyal atau osilator
gergaji atau impuls. Salah satu jenis osilator sinusoidal dengan umpan balik yang disebut
adalah RC. Osilator ini menggunakan tahanan dan sebagai Kriteria Barkhausen. Dalam rangkaian
kapasitor sebagai penentu frekuensinya. Osilator kriteria tersebut dilihat dari total penguatan loop
ini sangat mudah untuk dibangun namun terbuka L sebagai berikut:
memiliki ketelitian frekuensi yang rendah. Pada
praktikum kali ini, akan didisain salah satu
penerapan osilator RC, yaitu osilator Wein Bridge.
2.2 IMPLEMENTASI KRITERIA OSILASI
1.2 TUJUAN PERCOBAAN Ada banyak cara untuk mencapai kriteria
terjadinya osilasi di atas. Salah satunya adalah
Percobaan ini bertujuan agar praktikan:
dengan memilih osilator Jembatan Wien dengan
1. menentukan tegangan keluaran dan keadaan
frekuensi osilator Wein Brdige yang telah
didesain dan membandingkannya dengan
spesifikasi yang diberikan
Dengan rangkaian dasar
2. STUDI PUSTAKA[2]

2.1 OSILATOR DAN UMPAN BALIK POSITIF


Sistem dengan umpan balik secara umum dapat
digambarkan dengan diagram pada gambar 2-1.
Blok A merupakan fungsi transfer maju dan blok
β merupakan fungsi transfer umpan baliknya.
Pada sistem dengan umpan balik ini dapat

1
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB
Gambar 2-2 Implementasi Kriteria Osilasi Jembatan 5. Catu Daya Ter-regulasi (2 bh)
Wien
6. Kabel dan asesori pengukuran
Osilator Jembatan Wien secara umum mempunyai
frekuensi osilasi dan penguatan yang diperlukan 3.2 LANGAKAH KERJA
untuk terjadinya osilasi sebagai berikut:
Berikut adalah langkah kerja yang dilakukan pada
praktikum kali ini.

Dalam realisasinya, dalam merancang Osilator Lakukan perhitungan pada osilator Wein
Jembatan Wien sering kali dipilih R1=R2=R dan Bridge dengan pembatas amplituda.
C1=C2=C sehingg frekuensi osilasinya menjadi Dengan komponen yang tersedia di
ω=1/CR dan penguatan yang diperlukan Am=3. pasaran, sesuaikan rangkaian agar Vo dan
Nilai lain yang juga sering digunakan adalah frekuensi sesuai target
R1=R, R2=10R, C1=C/10, dan C2=10C dengan
frekuensi osilasi yang sama yaitu ω=1/CR namun
penguatan hanya Am=1,2.
Lakukan simulasi pada rangkaian dengan
2.3 PENGENDALIAN AMPLITUDA
menggunakan LTSPICE dan cek apakah
Kriteria osilasi sangat ketat, bila L>1 maka maka hasilnya sesuai dengan perhitungan
rangkaian umpan balik menjadi tidak stabil dan
bila L<1 osilasi tidak akan terjadi. Oleh karena itu,
penguat pada osilator menjamin L>1 saat mulai
dioperasikan dan kemudian dibatasi pada nilai Buat skematik rangkaian pada aplikasi
L=1 saat beroperasi. Cara yang umum digunakan desainer PCB dan hubungkan routingnya
untuk kendali tersebut adalah dengan rangkaian
pembatas amplituda (clipper) atau pengendali
penguatan otomatis (automatic gain control, AGC).
Prinsip kerja rangkaian pembatas amplituda Cetak PCB dan tunggu hasilnya
adalah memanfaatkan dioda pada resistor
penentu penguatan rangkaian penguat
operasional. Dioda akan konduksi dan
mempertahankan nilai tegangannya bila Setelah PCB jadi, uji di lab apakah Vo dan
memperoleh tegangan lebih dari tegangan cut-in. frekuensi sesuai dengan simulasi dan
Prinsip kerja pengendali penguatan otomatis perhitungan
adalah dengan menggantikan resistor penentu
penguatan rangkaian penguat operasional dengan 3.3 DAFTAR KOMPONEN DAN BIAYA
transistor (FET). Tegangan output disearahkan Komponen Jumlah Harga (Rp.)
dan digunakan untuk mengendalikan resistansi Kapasitor 18nF 2 buah 1000
transistor.
Dioda 1N4001 2 buah 1000
Cara lain adalah dengan menggunakan Piece Wise Resistor 20k ohm 1 buah 500
Linear Limiter. Prinsip cara ini adalah menjadikan Resistor 10K ohm 3 buah 1500
penguat memberikan penguatan pada amplituda Resistor 3300 ohm 2 buah 1000
yang berbeda yang ditentukan dengan dioda dan Resistor 33k ohm 2 buah 1000
resistor. Resistor 470 ohm 2 buah 1000
Resistor 220 ohm 2 buah 1000
3. METODOLOGI Resistor 18 ohm 2 buah 1000
Opamp LM741 1 buah 2000
3.1 ALAT DAN KOMPONEN YANG PCB 1 buah 27000
DIGUNAKAN Jumlah 39000
1. Kit Osilator Jembatan Wien yang dicetak pada
PCB 4. HASIL DAN ANALISIS
2. Generator Sinyal Berikut adalah data dan analisis hasil percobaan.
3. Osiloskop  Hasil yang diharapkan:
4. Multimeter Vo = 19 Vpp

2
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB
f = 2,5 kHz R = 3538 ohm
 Hasil perhitungan: C = 18 nF
R1 = 10kohm
R2 = 20,2kohm
Rb = 3,348Ra
Akhirnya dipilih Rb = 33,47kohm dan Ra =
10kohm (ada perubahan)

Gambar 2-3 Gambar rangkaian pada LTSPICE yang


disimulasikan

Gambar 2-1 Hasil perhitungan tangan halaman 1

Gambar 2-4 Hasil simulasi LTSPICE


 Hasil simulasi:
Vo = 19 Vpp
f = 2,46 kHz

Gambar 2-2 Hasil perhitungan tangan halaman 2

3
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB
Gambar 2-5 Skematik PCB yang diprint tersedia pada pasar juga memengaruhi galat yang
Keterangan: R4 diganti menjadi 20k dan Rvar terjadi.
diganti menjadi resistor 1k. Secara umum hasil simulasi dan hasil percobaan
sangat mendekati. Sedikit perbedaan terdapat
pada frekuensi (simulasi 2,46 kHz, percobaan
2,451 kHz) dan Vo (simulasi 19 Vpp, percobaan
18,4 Vpp). Perbedaan kemungkinan dsebabkan
karena galat pada resistor dan kapasitor,
kapasitansi dan resistansi pada board, dan
pemilihan R feedback agar sesuai dengan yang
tersedia di pasaran.
Pada desain digunakan pembatas amplituda agar
tegangan dapat berosilasi secara stabil (L dijaga 1).

5. SIMPULAN
Simpulan percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Hasil percobaan (Vo = 18,4 Vpp dan
frekuensi = 2,451 kHz) sudah sesuai dengan
hasil yang diharapkan (Vo = 19 Vpp dan
frekuensi = 2,5 kHz) dengan galat dalam
batas wajar. Perbedaan terjadi karena adanya
hambatan dalam opamp yang tidak
Gambar 2-6 Desain PCB yang diprint diperhitungkan, nilai resistor dan kapasitor
yang memiliki galat, dan adanya resistansi,
kapasitansi, dan induktansi pada board.

DAFTAR PUSTAKA
[1] https://emagz.blog.uns.ac.id/kuliah/elektroni
ka-analog-osilator/, diakses pada 1 November
2019 10:32
[2] M. T. Hutabarat, dkk., Petunjuk Praktikum
Elektronika, Laboratorium Dasar Teknik
Elektro, Institut Teknologi Bandung, 2019.

Gambar 2-7 Tampilan osiliskop Vo terhadap ground


 Hasil percobaan:
Vo = 18,4 Vpp
f = 2,451 kHz
 Analisis:
Secara umum hasil perhitungan dan hasil simulasi
sangat mendekati. Sedikit perbedaan terdapat
pada frekuensi yang dihasilkan (perhitungan 2,5
kHz, simulasi 2,46 kHz) dan R feedback
(perhitungan 20,2kohm, simulasi 21,1kohm) untuk
mendapatkan Vo 19 Vpp. Perbedaan
kemungkinan disebabkan adanya hambatan
dalam pada opamp yang tidak dihitung pada
perhtiungan tangan. Perbedaan pada resistor
pembatas amplituda antara yang dihitung (Rb)
dengan yang dipilih agar sesuai dengan yang

4
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB

Anda mungkin juga menyukai