Anda di halaman 1dari 5

MODUL 5 IMPLEMENTASI ALGORITMA DSP LANJUTAN

Muhammad Iqbal Fauzan Aulia (13217051)


Asisten: Udinar Fatahila (13216012)
Tanggal Percobaan: 01/11/2019
EL3110 - Praktikum Pengolahan Sinyal Digital
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak seperti amplituda pada sinyal asli ataupun dengan


serangkaian proses rumit seperti yang diterapkan
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan percobaan
pada satelit, radio relay dan modem PSTN
mengenai implementasi algoritma DSP lanjutan. Praktikan
sehingga pesan tidak dapat dimengerti lagi tanpa
akan mengimplementasikan efek scrambler dan efek pelebaran
melalui proses descrambler. Namun pada
stereo pada sinyal. Hal yang diamati adalah perbandingan
praktikum kali ini, akan dilakukan proses
antara sinyal input dan output pada domain waktu dan
scrambler yang paling sederhana pada sinyal
frekuensi. Dapat diambil simpulan, pada percobaan ini, efek
masukan, yaitu dengan jalan mengubah secara
scrambler menghasilkan sinyal output yang memiliki banyak
periodik polaritas sinyal-sinyal masukan.
noise dan memiliki frekuensi tinggi dan efek pelebaran stereo
menyebabkan pengecilan ampiltuda dan semakin jelasnya
2.2 EFEK PELEBARAN STEREO
perbedaan antara kanal kiri dan kanan sinyal keluaran
seiring bertambahnya pelebaran (variabel width). Efek pelebaran stereo ini merupakan salah satu dari
serangkaian efek audio 3D. Sedangkan efek-efek
Kata kunci: scrambler, pelebaran stereo
audio 3D merupakan kumpulan dari efek-efek
suara yang bertujuan untuk melebarkan image
1. PENDAHULUAN
stereo yang dihasilkan oleh dua loudspeaker atau
1.1 LATAR BELAKANG headphone stereo. Atau dapat juga berupa efek
untuk menciptakan ilusi persepsi mengenai
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan keberadaan sumbersumber suara dalam ruang tiga
implementasi algoritma DSP terkait scrambler dan dimensi, misalnya di belakang, di atas atau di
efek pelebaran stereo menggunakan software bawah pendengar.
Visual DSP++ serta mengimplementasikannya
pada hardware Blackfin. Pengamatan dilakukan Efek pelebaran stereo sendiri dapat dihasilkan
pada aplikasi Audacity. dengan memanipulasi hubungan antara sinyal
tengah C dan sinyal sisi S. Kedua sinyal tersebut
1.2 TUJUAN PERCOBAAN memiliki rumusan : C=(L+R)/2; S=(L-R)/2. Bagian
positif dari sinyal sisi S kemudian dijumlahkan
Percobaan ini bertujuan agar praktikan: dengan sinyal tengah pada kanal kiri, sedangkan
1. mengamati serta menentukan pengaruh bagian yang fasanya berkebalikan dijumlahkan
efek scrambler pada sinyal dan dengan sinyal tengah pada kanal kanan. Adapun
terkadang sejumlah delay (20-100ms) dapat
2. mengamati serta menentukan pengaruh diberikan juga kepada sinyal terinversi untuk
efek pelebaran stereo pada sinyal. memberikan efek reverberasi.

2. STUDI PUSTAKA[1] 3. METODOLOGI


2.1 SCRAMBLER 3.1 ALAT DAN KOMPONEN YANG
Dalam dunia telekomunikasi, scrambler DIGUNAKAN
merupakan sebuah sistem yang mampu 1. 1 unit komputer
menginversi / mengkodekan sinyal pesan pada
sebuah transmitter sehingga pesan tidak dapat 2. Software MATLAB dan Visual DSP++ 5.0
dimengerti oleh pihak penerima yang tidak 3. Kit Blackfin BF561EZ, adaptor, kabel RCA,
memiliki perangkat descrambler. Teknik ini serupa converter RCA, dan speaker aktif.
dengan encoding hanya saja apabila teknik
encoding diterapkan pada domain digital, maka 3.2 LANGAKAH KERJA
scrambler diterapkan pada domain analog. Teknik
scrambling ini dapat dilakukan dengan berbagai Berikut adalah langkah kerja yang dilakukan pada
cara misalnya dengan mengubah besaran besaran praktikum kali ini.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1


3.2.1 IMPLEMENTASI SCRAMBLER

Pada Visual DSP++, buka project Talkthrough.


Di file Process_data.c, ubah kode sehingga
menjadi seperti pada lampiran 1

Build project (tekan F7)

Run Project (tekan F5)

Amati sinyal masukan dan keluaran pada


Audacity

3.2.2 IMPLEMENTASI EFEK PELEBARAN


STEREO
Gambar 4-2 tampilan sinyal input implementasi scrambler
domain frekuensi
Pada Visual DSP++, buka project Talkthrough.
Di file Process_data.c, ubah kode sehingga
menjadi seperti pada lampiran 2

Build project (tekan F7)

Run Project (tekan F5)

Amati sinyal masukan dan keluaran pada


Audacity
Gambar 4-3 tampilan sinyal output implementasi
scrambler domain waktu
4. HASIL DAN ANALISIS
Berikut merupakan data hasil dan analisis
percobaan.

4.1 IMPLEMENTASI SCRAMBLER

Gambar 4-1 tampilan sinyal input implementasi scrambler


domain waktu Gambar 4-4 tampilan sinyal output implementasi
scrambler domain frekuensi

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


Analisis:
Pada proses scrambling praktikum ini, dilakukan
prosedur perubahan secara periodik polaritas
sinyal masukkan. Algoritma prosedur tersebut
dapat dilihat pada source code di lampiran 1.
Pada source code tersebut, terlihat nilai variabel i
tidak diassign terlebih dahulu, sehingga nilai yang
dihasilkan adalah nilai acak. Selanjutnya, nilai i
akan ditambah 1 dan dimodulasikan dengan 2
sebagi variabel j, dengan kata lain akan dihasilkan
nilai acak antara 0 dan 1. Nilai j ini akan diassign
kembali sebagai nilai i. Pada proses selanjutnya, i
akan mengalami proses sebelumnya (ditambah
satu dan dimodulasikan dengan 2) sehingga akan
dihasilkan invers dari i pada nilai sebelumnya.
Nilai acak j antara 0 dan 1 yang telah dihasilkan
akan digunakan dalam persamaan -1^j sehingga Gambar 4-6 tampilan sinyal input implementasi efek
pelebaran stereo domain frekuensi
akan dihasilkan nilai antara -1 dan 1. Nilai tersebut
akan digunakan sebgai pendistorsi yang
menskalakan amplituda sinyal input. Proses
tersebut dilakukan secara periodik untuk setiap
sampel sinyal.
Hasil dari prosedur tersebut dapat diamati secara
kualitatif melalui pendengaran praktikan terhadap
audio keluaran maupun secara kuantitatif dari
grafik respons frekuensi. Secara kualitatif,
terdengar bahwa suara lagu menjadi tidak jelas
terdengar (banyak noise) dan menjadi lebih
melengking (frekuensi tinggi). Hal tersebut dapat
dikonfirmasi secara kuantitatif pada tabel frekuensi Gambar 4-7 tampilan sinyal output implementasi efek
respons, di mana amplituda keluaran menjadi pelebaran stereo domain waktu (width = 10)
sangat berbeda dengan masukan dan amplituda
tertinggi terdapat pada frekuensi tinggi (sekitar 16
kHz).

4.2 IMPLEMENTASI EFEK PELEBARAN


STEREO

Gambar 4-5 tampilan sinyal input implementasi efek


pelebaran stereo domain waktu
Gambar 4-8 tampilan sinyal output implementasi efek
pelebaran stereo domain frekuensi (width = 10)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


Gambar 4-9 tampilan sinyal output implementasi efek
pelebaran stereo domain waktu (width = 50)

Gambar 4-12 tampilan sinyal output implementasi efek


pelebaran stereo domain frekuensi (width = 100)

Analisis:
Prosedur implementasi efek pelebaran stereo
praktikum ini dapat dilihat pada source code
lampiran 2.
Pada source code tersebut, dilakukan manipulasi
terhadap sinyal tengah C (rata-rata sinyal kanan
dan kiri) dan sinyal sisi S (perbedaan antara sinyal
kanan dan kiri dibagi dua).
Selanjutnya, sinyal pada kanal kiri diubah menjadi
penjumlahan antara sinyal C dan sinyal S yang
Gambar 4-10 tampilan sinyal output implementasi efek diskalakan dengan variabel width. Hasil
pelebaran stereo domain frekuensi (width = 50) penjumlahan dibagi dengan variabel norm yang
proporsional terhadap variabel width unuk
menormalisasi sinyal agar sinyal output tidak
melebihi batas amplituda.
Hal yang serupa dilakukan pada sinyal kanan.
Namun, sebagai ganti penjumlahan, dilakukan
pengurangan antara sinyal C dan sinyal S yang
terskala, dengan kata lain dilakukan penjumlahan
sinyal C dan sinyal S terskala yang fasanya
berkebalikan dengan sinyal S pada sinyal kiri.
Prosedur tersebut akan menyebabkan amplituda
sinyal yang semakin kecil seiring pertambahan
variabel width (yang menyebabkan pertambahan
Gambar 4-11 tampilan sinyal output implementasi efek variabel norm sebagai pembagi sinyal). Perbedaan
pelebaran stereo domain waktu (width = 100) antara sinyal kanan dan kiri juga akan semakin
besar seiring dengan pertambahan variabel width
karena adanya penskala width pada sinyal S.
Dari pengamatan kualitatif melalui pendengaran,
dapat dikonfirmasi bahwa semakin besar nilai
width, suara audio akan semakin kecil dan
perbedaan antara speaker kanan dan kiri semakin
terasa.
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4
Dari pengamatan kuantitatif, dapat dikonfirmasi iChannel0RightOut = (pow((-
pada grafik respons frekuensi bahwa ampiltuda 1),j))*iChannel0RightIn;
sinyal semakin kecil seiring bertambahnya width. //Channel1
Perbedaan antara sinyal kanan dan sinyal kiri tidak iChannel1LeftOut = (pow((-
1),j))*iChannel1LeftIn;
dapat dikonfirmasi secara kuantitatif karena tidak
iChannel1RightOut = (pow((-
terlihat jelas pada grafik
1),j))*iChannel1RightIn;
}
5. SIMPULAN
Simpulan percobaan ini adalah sebagai berikut.
2. Source code implementasi pelebaran stereo
1. Efek scrambler pada percobaan ini
menghasilkan sinyal output yang memiliki #include "Talkthrough.h"
banyak noise dan memiliki frekuensi tinggi. #include <stdlib.h>
#include "math.h"
2. Efek pelebaran stereo pada percobaan ini #define BUFFERLENGTH 32
menyebabkan pengecilan ampiltuda dan
semakin jelasnya perbedaan antara kanal int bufferLeft[BUFFERLENGTH],
kiri dan kanan sinyal keluaran seiring bufferRight[BUFFERLENGTH]={0,0,0};
bertambahnya pelebaran (variabel width). int width, norm;
float left, right;
float C, S;
DAFTAR PUSTAKA
///////////////////////////////////
[1] M. T. Hutabarat, dkk., Petunjuk Praktikum //Filter Coefficients (from
Pengolahan Sinyal Digital, Laboratorium Dasar MATLAB):
Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung, int filter[BUFFERLENGTH]={2579689,
2019. 4399967, 4456255, 0, -10210288, -
21205343, -21381977, 0, 40635843,
77769778, 74488519, 0, -147066104,
LAMPIRAN
-328419779, -478829564, 1611739146,
1. Source code implementasi scrambler -478829564, -328419779, -147066104,
0, 74488519, 77769778, 40635843, 0,
#include "Talkthrough.h" -21381977, -21205343, -10210288, 0,
#include <stdlib.h> 4456255, 4399967, 2579689};
#include "math.h"
#define BUFFERLENGTH 32 void Process_Data(void)
{
int i, j = 0; width = 50; //angka 50 dapat
int bufferLeft[BUFFERLENGTH], diganti sesuai width yang
bufferRight[BUFFERLENGTH]={0,0,0}; diinginkan
int width, norm; norm = (width + 1) / 2;
float left, right; left =
float C, S; (float)iChannel0LeftIn;
/////////////////////////////////// right =
//Filter Coefficients (from (float)iChannel0RightIn;
MATLAB):
int filter[BUFFERLENGTH]={2579689, C=(left+right)/2;
4399967, 4456255, 0, -10210288, - S=(left-right)/2;
21205343, -21381977, 0, 40635843,
77769778, 74488519, 0, -147066104, left = (C + S * width) /
-328419779, -478829564, 1611739146, norm;
-478829564, -328419779, -147066104, right = (C - S * width) /
0, 74488519, 77769778, 40635843, 0, norm;
-21381977, -21205343, -10210288, 0,
4456255, 4399967, 2579689}; iChannel0LeftOut=(int)left;
iChannel0RightOut=(int)right;
void Process_Data(void)
{ iChannel1LeftOut =
j=(i+1)%2; iChannel0LeftIn;
i=j; iChannel1RightOut =
//Channel0 iChannel0RightIn;
iChannel0LeftOut = (pow((- }
1),j))*iChannel0LeftIn;

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5

Anda mungkin juga menyukai