Anda di halaman 1dari 21

MODUL 4 ANALISIS HUBUNG SINGKAT

Muhammad Iqbal Fauzan Aulia (13217051)

Asisten: Ari Mukti Wibowo (18015035)

Tanggal Percobaan: 24/03/2020

EL3217 - Praktikum Sistem Tenaga Elektrik

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak 2. Apa yang terjadi saat sistem mengalami


hubung singkat tidak simetris.
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan percobaan
mengenai analisis hubung singkat. Percobaan dilakukan
2. STUDI PUSTAKA[1]
dengan SimPowerSystems™ dan Simulink® pada
MATLAB dengan merancang rangkaian sesuai dengan Studi hubung singkat dilakukan untuk mengetahui
spesifikasi pada modul. Lalu dujikan gamgguan hubung besar arus-arus yang mengalir melalui
singkat simetris dan tak simetris (2 fasa ke tanah dan satu saluransaluran pada sistem tenaga di dalam
fasa ke tanah) pada berbagai keadaan. Respons tegangan dan interval waktu tertentu ketika sebuah gangguan
arus beberapa busbar pada sistem diamati. Simpulan dari hubung singkat terjadi. Besar arus-arus yang
percobaan ini adalah: pada hubung singkat simetris, sistem mengalir melalui saluran-saluran pada sistem
mengalami keabnormalan pada semua fasa secara seimbang, tenaga pada saat sebuah gangguan hubung singkat
sementara pada hubung singkat tak simetris keabnormalan terjadi akan berubah terhadap waktu sampai
terjadi hanya pada fasa yang bersangkutan. dengan besar arus tersebut mencapai kondisi
mantapnya. Pada interval waktu inilah sistem
proteksi harus dirancang untuk dapat mendeteksi,
Kata kunci: hubung singkat, simetris, tak simetris memutus dan mengisolasi gangguan-gangguan
tersebut. Ada bermacam-macam gangguan yang
1. PENDAHULUAN dapat terjadi pada sistem, baik tipe gangguannya,
maupun lokasi gangguan.
1.1 LATAR BELAKANG
Hubung singkat simetris adalah gangguan hubung
Untuk merancang sebuah sistem tenaga, perlu singkat yang terjadi melibatkan keseluruah 3 phasa
mempertimbangkan berbagai hal, salah satunya yang ada pada sistem. Sedangkan hubung singkat
adalah respons sistem terhadap gangguan dan cara tak simetris adalah gangguan hubung singkat yang
menanggulanginya. Salah satu gangguan yang terjadi tidak melibatkan keseluruhan 3 phasa pada
sering muncul adalah hubung singkat yang dapat suatu sistem. Analisis gangguan hubung singkat
merusak komponen. tak simetris dilakukan untuk mengetahui besar
arus yang mengalir melalui saluran-saluran pada
Pada percobaan ini, akan dilakukan analisis
suatu sistem tenaga pada saat terjadi gangguan
hubung singkat pada sistem tenaga. Akan dilihat
hubung singkat.
respons arus dan tegangan beberapa busbar
terhadap gangguan berupa hubung singkat. Pada Termasuk ke dalam gangguan hubung singkat tak
praktikum ini digunakan software MATLAB simetris ini adalah:
dengan SimPowerSystems™ dan Simulink®.
• Gangguan hubung singkat phasa-ke-phasa;
1.2 TUJUAN PERCOBAAN • Gangguan hubung singkat dua-phasa-ke-tanah;
Percobaan ini bertujuan agar praktikan dapat • Gangguan hubung singkat satu-fasa-ke-tanah.
memahami:
Hubung singkat simetris memiliki dampak yang
1. Apa yang terjadi saat sistem mengalami lebih fatal daripada hubung singkat asimetris
hubung singkat simetris. karena arus yang mengalir lebih besar. Hubung
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
singkat simetris lebih jarang terjadi daripada Gambar 3-1 Rangkaian aliran daya yang telah diperbaiki
agar tidak undervoltage dan overvoltage
hubung singkat asimetris karena kondisinya yang
mensyaratkan lebih banyak fasa yang terlibat.

3. METODOLOGI

3.1 ALAT DAN KOMPONEN YANG


DIGUNAKAN
1. Personal Computer (PC)
2. Aplikasi MATLAB dengan
SimPowerSystems™ dan Simulink®

3.2 LANGAKAH KERJA


Berikut adalah langkah kerja yang dilakukan pada
praktikum kali ini.

3.2.1 PEMBUATAN RANGKAIAN ALIRAN DAYA

Gambar 3-2 Spesifikasi rangkaian aliran daya

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


3.2.2 HUBUNG SINGKAT SIMETRIS 3.2.3 HUBUNG SINGKAT TAK SIMETRIS (2
FASA KE TANAH)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


3.2.4 HUBUNG SINGKAT TAK SIMETRIS (1 seperti load 1 dan 2 sesuai dengan instruksi. Hasil
FASA KE TANAH) load flow pada gambar 4-1 bahwa kondisi tanpa
undervoltage dan overvoltage sudah tercapai.

Gambar 4-1 Load flow rangkaian kondisi awal

4. HASIL DAN ANALISIS


Berikut adalah data dan analisis hasil percobaan. Gambar 4-2 Grafik arus pada busbar beban 1 terhadap
Pertanyaan-pertanyaan pada akhir modul sudah waktu
dijawab pada poin-poin pada subbab ini.
Pada analisis ini, didefinisikan bahwa fault mulai
terjadi pada detik ke 0,1 dan selesai pada detik ke
0,6, serta CB mulai terbuka pada detik 0,4 dan
tertutup kembali pada detik 1,3.

4.1 SIMULASI RANGKAIAN ALIRAN DAYA


Pada rangkaian yang digunakan dalam percobaan
ini, praktikan menggunakan konfigurasi
penambahan line paralel 2, 3, dan 4 untuk
memperbaiki undervoltage pada sistem.
Ditambahkan juga load 3 dengan spesifikasi sama

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


Gambar 4-2 sampai 4-5 menunjukkan grafik arus
pada busbar-busbar rangkaian tanpa ada
gangguan fault. Terlihat arus bernilai konstan.
4.2 HUBUNG SINGKAT SIMETRIS
Pada kondisi-kondisi hubung singkat simetris,
terlihat saat mulai terjadi fault, tegangan langsung
drop ke 0 V karena ketiga fasa short circuit dengan
ground. Saat breaker diangkat, terjadi sedikit
perubahan tegangan. Tegangan mulai kembali ke
keadaan normal setelah fault hilang dan breaker
ditutup kembali untuk menghubungkan kembali
rangkaian. Namun, tegangan berosilasi dulu
selama beberapa saat sebelum kembali ke kondisi
tunak.
Gambar 4-3 Grafik arus pada busbar beban 2 terhadap
waktu Saat fault terjadi, nilai arus pada busbar fault
sangat besar karena tegangan pada saat itu bernilai
kecil, sehingga arus menyesuaikan untuk menjaga
nilai daya tetap.
Saat mulai terjadi fault, arus beban menjadi 0
karena adanya fault yang menyebabkan semua
arus mengalir ke ground. Arus mulai kembali
normal secara bertahap saat fault sudah tidak ada
dan CB sudah ditutup kembali.
Saat terjadi fault sampai sebelum CB terbuka, arus
generator mengikuti arus pada fault. Selama CB
terbuka, rangkaian menjadi terbuka sehinga
generator tidak mengalirkan arus. Setelah fault
hilang dan CB tertutup kembali, arus mulai
kembali ke keadaan tunak seperti semula.
Ketiga fasa pada percobaan ini memiliki tegangan
Gambar 4-4 Grafik arus pada busbar generator 1 terhadap dan arus identik karena fault bersifat simetris.
waktu
Fault setelah trafo 1

Gambar 4-5 Grafik arus pada busbar generator 2 terhadap


waktu

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


Gambar 4-6 Grafik tegangan pada busbar fault terhadap Gambar 4-9 Grafik arus pada busbar beban 2 terhadap
waktu waktu

Gambar 4-7 Grafik arus pada busbar fault terhadap waktu Gambar 4-10 Grafik arus pada busbar generator 1 terhadap
waktu

Gambar 4-8 Grafik arus pada busbar beban 1 terhadap


waktu
Gambar 4-11 Grafik arus pada busbar generator 2 terhadap
waktu

Fault setelah trafo 4

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


Gambar 4-15 Grafik arus pada busbar beban 2 terhadap
Gambar 4-12 Grafik tegangan pada busbar fault terhadap waktu
waktu

Gambar 4-16 Grafik arus pada busbar generator 1 terhadap


Gambar 4-13 Grafik arus pada busbar fault terhadap waktu waktu

Gambar 4-14 Grafik arus pada busbar beban 1 terhadap


waktu

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7


Gambar 4-17 Grafik arus pada busbar generator 2 terhadap
waktu
Fault sebelum trafo 5

Gambar 4-20 Grafik arus pada busbar beban 1 terhadap


waktu

Gambar 4-18 Grafik tegangan pada busbar fault terhadap


waktu

Gambar 4-21 Grafik arus pada busbar beban 2 terhadap


waktu

Gambar 4-19 Grafik arus pada busbar fault terhadap waktu

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8


Gambar 4-22 Grafik arus pada busbar generator 1 terhadap
waktu

Gambar 4-23 Grafik arus pada busbar generator 2 terhadap


waktu

Fault sebelum trafo 6

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 9


Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 10
4.3 HUBUNG SINGKAT TAK SIMETRIS (2 FASA KE TANAH)
Pada hubung singkat tak simetris 2 fasa ke dengan hubung singkat simetris. Namun,
tanah, terlihat kejadiannya hampir sama yang terpengaruh hanya 2 fasa.
Fault fasa A dan B ke ground setelah trafo 1

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 11


Fault fasa A dan B ke ground setelah trafo 4

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 12


Fault fasa B dan C ke ground setelah trafo 1

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 13


Fault fasa B dan C ke ground sebelum trafo 5

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 14


Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 15
4.4 HUBUNG SINGKAT TAK SIMETRIS (1 FASA KE TANAH)
Pada hubung singkat tak simetris 1 fasa ke dengan hubung singkat simetris. Namun,
tanah, terlihat kejadiannya hampir sama yang terpengaruh hanya 1 fasa.
Fault fasa A ke ground sebelum trafo 1

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 16


Fault fasa A ke ground setelah trafo 4

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 17


Fault fasa B ke ground setelah trafo 1

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 18


Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 19
Fault fasa B ke ground sebelum trafo 5

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 20


5. SIMPULAN
Simpulan percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Pada hubung singkat simetris, sistem
mengalami keabnormalan pada semua fasa
secara seimbang
2. Pada hubung singkat tak simetris
keabnormalan terjadi hanya pada fasa yang
bersangkutan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Tim Penyusun, Petunjuk Praktikum Sistem
Tenaga Elektrik, Laboratorium Dasar Teknik
Elektro, Institut Teknologi Bandung, 2020.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 21

Anda mungkin juga menyukai