Anda di halaman 1dari 20

ANALISA

GANGGUAN
HUBUNG
SINGKAT
SISTEM TENAGA
LISTRIK
MENGGUNAKA
KELOMPOK 2
KELOMPOK 2

ASSYADIVA ANNISA HAMMAD HANIFA


42119004 42119005 FAUZIAH
42119006
PENDAH
ULUAN
Pada sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem yaitu, pembangkit, transmisi
dan distribusi. Pada sistem operasi tenaga listrik banyak terjadi gangguan yang berakibat
terganggunya penyaluran tenaga listrik menuju konsumen. Studi hubung singkat (Short
Circuit) merupakan hal yang paling terpenting bagi sistem tenaga listrik untuk sistem
perencanaan. Terjadinya hubung singkat ketika penghantar bertegangan akan
berhubungan dengan penghantar netral (ground).Faktor internal dan factor eksternal bisa
menyebabkan terjadinya hubung singkat.
tujuan pengujian
Dalam sesi praktik hubung singakat ini, praktikan diharapkan :

Mengetahui dan mengerti pengertian dan jenis-jenis


gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik

Mempelajari karakteristik arus gangguan


Mempelajari simulasi gangguan pada ETAP 19.0.1

Mempelajari manfaat analisis gangguan


TEORI DASAR #1

Gangguan adalah suatu ketidaknornalam (Interferes) dalam sistem tenaga listrik


yang mengakibatkan mengalirnya arus yang tidak seimbang dalam sistem tiga fasa.
Gangguan dapat juga didefinisikan sebagai semua kecacatan yang mengganggu
aliran normal arus ke beban.
Tujuan dilakukan analisa gangguan adalah:
1. Penyelidikan terhadap unjuk kerja rele proteksi.
2. Untuk mengetahui kapasitas rating maksimum dari pemutus tenaga.
3. Untuk mengatahui distribusi arus gangguan dan tingkat tegangan sistem pada saat
terjadinya gangguan.
klasifikasi gangguan
A. Berdasarkan Kesimetrisannya :
• Gangguan Asimetris, merupakan Gangguan yang mengakibatkan tegangan dan arus yang
mengalir pada setiap fasanya menjadi tidak seimbang, gangguan ini terdiri dari Gangguan
Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah, Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa dan Gangguan
Hubung Singkat Dua Fasa ke Tanah
• Gangguan Simetris, merupakan gangguan yang terjadi pada semua fasanya sehingga arus
maupun tegangan setiap fasanya tetap seimbang setelah gangguan terjadi. Gangguan ini
terjadi dari Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa dan Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa
ke Tanah.
klasifikasi gangguan

B. Berdasarkan lama terjadi gangguannya:


• Gangguan Transient (temporer), merupakan gangguan yang hilang dengan sendirinya
apabila pemutus tenaga terbuka dari saluran transmisi untuk waktu yang singkat dan
setelah itu dihubungkan kembali.
• Gangguan Permanen, merupakan gangguan yang tidak hilang atau tetap ada apabila
pemutus tenaga terbuka saluran transmisi untuk waktu yang singkat dan setelah itu
dihubungkan kembali.
Gangguan Hubung Singkat (Short Circuit Fault) #2
Gangguan hubung singkat merupakan salah satu jenis gangguan yang dapat
menyebabkan penyaluran energi listrik terhambat. Gangguan hubung singkat
biasanya disebabkan karena kerusakan bahan isolasi pada penghantar. Gangguan
hubung singkat secara mekanik dapat menyebabkan kerusakan pada sistem maupun
pada peralatan elektronik, dan secara ekonomi dapat menyebabkan kegiatan
produksi dan distribusi menurun atau terhenti. Gangguan hubung singkat dapat
diklasifikasi empat jenis yaitu:
• Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah
• Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa
• Gangguan Hubung Sungkat Dua Fasa ke Tanah
• Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa
Gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah.

Gangguan satu phase ke tanah akan


menyebabkan kenaikan arus pada phase
terganggu dan tegangan menjadi nol,
sedangkan arus pada phase lain menjadi
nol yang diikuti dengan kenaikan tegangan
pada phase yang lain. Untuk gangguan ini
dianggap phase 𝑎 mengalami gangguan.
berikut gambar gangguan hubung singkat
satu fasa ke tanah.
Gangguan hubung singkat dua fasa
Gangguan dua phase adalah gangguan
yang terjadi dari penyebab putusnya
kawat phase tengah pada transmisi atau
distribusi dengan konfigurasi tersusun
vertikal. Kemungkinan lain adalah dari
penyebab kerusakan isolator di transmisi
atau distribusi sekaligus dua phase. Atau
bisa juga akibat back flashover antara
tiang dan dua kawat phase sekaligus
sewaktu tiang transmisi atau distribusi
yang mempunyai tahanan kaki tiang yang
tinggi tersambar petir, dan lain-lain.
Gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah.

gangguan hubung singkat dua phase ke


tanah pada sistem distribusi terjadi saat
dua penghantar mengalami gangguan dan
terhubung ke tanah atau dua penghantar
terhubung ke netral dari sistem
pentanahan tiga phase.
Gangguan hubung singkat tiga fasa.

Gangguan hubung singkat tiga phase


termasuk dalam klasifikasi gangguan
simetris, dimana arus maupun tegangan
setiap phase nya tetap seimbang setelah
gangguan terjadi. Sehingga pada sistem
seperti ini dapat dianalisis hanya dengan
menggunakan urutan positif saja. Tipe
gangguan ini sangat jarang terjadi, tetapi
merupakan tipe gangguan yang paling
parah karena pada setiap saluran arus
gangguan sama besarnya.
Rangkaian Percobaan
Langkah Percobaan

Percobaan Gangguan Tiga Fasa Dengan Tidak Ada Arus Beban


1. Buat rangkaian sesuai dengan gambar 1 dan 2 dengan menggunakan ETAP 12.6.0
2. Tulis rating generator, circuit breaker dan kabel yang ada pada gambar seperti yang
telah disediakan.
3. Buka semua circuit breaker yang mengarah ke beban
4. Amati arus yang mengalir pada rangkaian percobaan dengan menggunakan load flow
analysis
5. Kemudian berikan gangguan pada bus dengan menggunakan short circuit study case.
6. Amati arus gangguan yang terjadi.
7. Catat besarnya arus gangguan.
8. Periksa Short Circuit Analysis View
9. Ulangi percobaan dengan menutup circuit breaker dari gen2.
SIMULASI
PERCOBAAN
TANPA BEBAN
Langkah Percobaan

Tutup semua circuit breaker yang mengarah ke beban


a) Perubahan Jumlah Kapasitas Suplai - Gangguan I, Atur CB Generator 20 MW dalam
keadalan close dan CB Generator 500 kW dalam keadaan open - Gangguan II, Atur CB
Generator 20 MW dalam keadalan close dan CB Generator 500 kW dalam keadaan close
b) Perubahan jumlah beban pada Generator 20 MW & 500 kW. - Gangguan I, Atur CB
Composite Network dalam keadaan open - Gangguan II, Atur CB Composite Network dalam
keadaan close
c) Perubahan Tegangan Pada Bus (kV) - Gangguan I, ubah Bus 1 menjadi 10 kV, dan nilai bus
2 serta bus 3 menjadi 3 kV. - Gangguan II, ubah Bus 1 menjadi 15.8 kV, dan nilai bus 2 serta
bus 3 menjadi 5.6 kV.
Langkah Percobaan

d) Perubahan Impedansi saluran Kabel - Gangguan I, Kabel 1 & 2 berada pada nilai
awalnya yaitu dengan nilai R = 1,353 X= 0.1241 serta panjang kabel 1 = 250 m, panjang
kabel 2 = 100 m - Gangguan II, Kabel 1 & 2 berada pada nilai R = 100 X= 56 serta
panjang kabel 1 = 400 m, panjang kabel 2 = 200 m
e) Perubahan Tap Trafo Pada kapasitas Generator 20MW & 500 kW. - Gangguan I,
Trafo 1 & 2 berada pada nilai awalnya yaitu Tap 0 % - Gangguan II, Trafo 1 & 2 berada
pada nilai yaitu Tap -2.5 %
f) Perubahan Kapasitas Trafo Pada kapasitas Generator 20MW & 500 kW. - Gangguan
I, Trafo 1 & 2 berada pada nilai 5 MVA - Gangguan II, Trafo 1 & 2 berada pada nilai 10
MVA
Langkah Percobaan

4. Amati arus yang mengalir pada rangkaian percobaan dengan menggunakan load
flow analysis.
5. Kemudian berikan gangguan pada bus dengan menggunakan short circuit study
case.
6. Amati arus gangguan yang terjadi.
7. Catat besarnya arus gangguan.
8. Periksa Short Circuit Analysis View
SIMULASI
PERCOBAAN
BERBEBAN
TERIMA
KASIH
18 MEI 2022 KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai