PRAKTIKUM
MEDIUM VOLATGE CUBICLE
TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2019
1.1. Medium Voltage (MV) Cubicle
1.1.1. Praktikum MV Cubicle
1.1.1.1. Latar Belakang
Medium Voltage (MV) Cubicle atau Cubicle Tegangan Menengah merupakan peralatan listrik
yang dapat mengatur switching (ON/OFF) pada sistem distribusi tegangan menengah serta
membantu monitor kondisi beban sistem dan melindungi sistem dari gangguan melalui relay
yang terpasang di dalamnya. Banyaknya komponen pembentuk MV cubicle menuntut
mahasiswa teknik listrik mengetahui tentang MV cubicle, untuk itu praktek ini dibutuhkan untuk
memberikan keterampilan bagi mahasiswa terkait cubicle dari pengenalan komponen, fungsi
komponen, pengujian komponen samapi dengan pengoperasian MV cubicle.
MV Cubicle adalah peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengontrol, penghubung serta
membagi daya listrik ke beban-beban yang membutuhkan listrik. Berdasarkan fungsinya, MV
Cubicle terdiri dari beberapa jenis:
a. Incoming Cubicle
Sebagai cubicle input dari suplai arah sumbel daya listrik (misal transformator) yang
selanjutnya akan terhubung ke ougoing cubicle.
b. Outgoing Cubicle
Sebagai cubicle yang terhubung ke beban atau ke jaringan distribusi. Outgoing cubicle ini
dimaksudkan agar beban-beban sistem terbagi ke beberapa bagian beban sehingga lebih
mudah dalam pengendaliannya serta memudahkan dalam pemeliharaan.
c. Coupler Cubicle
Cubicle jenis ini bertujuan untuk memisahkan beberapa sumber listrik dalam beberapa
bagian, sehingga sistem menjadi lebih fleksibel pengaturannya dan juga memudahkan
dalam pemeliharaan.
d. Metering Cubicle
Umumnya metering cubicle sebagai cubicle untuk mengukur tegangan sistem karena
memiliki komponen transformator tegangan (voltage transformer/ VT). Tegangan output
dari VT ini selanjutnya digunakan untuk mengukur tegangan sistem, Watt, VAR, energi
listrik di sisi incoming cubicle dan atau di outgoing cubicle dan atau coupler cubicle.
e. Riser Cubicle
Sebagai cubicle sambungan apabila penataan cubicle membutuhkan belokan atau tidak
berada dalam satu garis.
Setelah MV cubicle dipasang ataupun setelah dilakukan pemeliharaan maka wajib dilakukan
pengetesan sebelum dioperasikan. Beberapa pengetesan yang dilakukan antara lain:
a. Tahanan isolasi pada PMT (pemutus tenaga), PMS (Pemisah), CT (Current
transformer),VT (Voltage Tranformer), Busbar, dan semua peralatan yang bertegangan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bagian yang bertegangan benar-benar dipisahkan
melalu tahanan isolasi yang sesuai dipersyaratkan.
b. Pengetesan PMT anatara lain close/open time, tahanan kontak, dan pemeriksaan tekanan
gas untuk tipe PMT Gas atau kondisi kebocoran vacuum untuk PMT tipe vacuum.
c. Pengetesan CT dan VT, seperti pengetesan rasio dan karaktersitik operasi.
d. Pengetesan relay proteksi seperti waktu operasi relay.
e. Pengetesan fungsi seperti: open/ close PMT, open close PMS, interlocking PMT – PMS –
earthing swith.
Kompetensi umum yang dicapai setelah mahasiswa melakukan praktikum ini mengenal tipe-tipe
dari MV cubicle beserta fungsi masing-masing. Adapun kompetensi khususnya adalah:
1. Mahasiswa mengetahui komponen-komponen pembentuk MV Cubicle serta fungsi-fungsi
dari setiap komponen.
2. Mahasiswa dapat melakukan beberapa pengetesan yang diperlukan pada MV cubicle.
3. Mahasiswa mampu mengopeasikan (ON/OFF) MV cubicle sesuai prosedur.
Skala Penilaian
No. Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
1. Keaktifan selama proses praktikum (40%)
2. Kerjasama Kelompok (10%)
3. Selalu mengutamakan keamanan selama (20%)
praktikum
4. Hasil praktikum yang diperoleh/ data (10%)
5. Kelengkapan isi laporan dan serta analisa data.
(20%)
Keterangan:
1. Kurang (tidak ada indicator yang dipenuhi)
2. Cukup (memenuhi 1 indikator penilaian)
3. Memuaskan (memenuhi 2 indikator penilaian)
4. Baik (memenuhi 3 indikator penilaian)
5. Sangat Baik (memenuhi semua indikator penilaian)