Ekonomi Teknik
MUHAMMAD RUSDIANTO
2
Ilustrasi Pengantar
Sebuah perusahaan manufaktur melakukan proses produksinya dengan sistem job shop, yaitu
memproduksi berbagai produk atau komponen sesuai dengan pesanan pelanggan. Perusahaan
membatasi bahwa minimum pesanan yang bisa dilayani adalah 10 unit dan maksimum 400 unit produk.
Dalam perjalanan bisnisnya, perusahaan ini menerima pesanan komponen A101 berulang-ulang dari PT.
XYZ yang memproduksi kipas angin. Komponen A101 ini harus diproduksi dengan urutan proses yang
terdiri dari 4 tahapan, yaitu (1) pemotongan batangan baja untuk mendapatkan panjang yang sesuai, (2)
pembubutan, (3) pengerjaan pada mesin tekan drill, dan (4) pengepakan.
Ongkos per unit untuk memproduksi komponen A101 adalah Rp25.000,00. Ongkos per unit ini diperoleh
dari ongkos tenaga kerja langsung, ongkos bahan langsung, dan ongkos lain-lain (seperti asuransi, pajak,
energi, pemasaran, dan sebagainya).
Saat ini perusahaan sedang bernegosiasi dengan PT. XYZ untuk suatu kontrak produksi komponen A101
sejumlah 10.000 unit selama 4 tahun atau rata-rata 2.500 unit per tahun. Bagi perusahaan, kontrak sebesar
ini sangat menguntungkan, namun dengan adanya kontrak berarti harus ada penambahan mesin-mesin
produksi dan usaha-usaha penurunan ongkos produksi per unit.
Ilustrasi Pengantar 6
Seorang insinyur yang telah lama bekerja pada perusahaan ini ditugaskan untuk mengembangkan
metode produksi yang lebih efisien. Setelah melakukan studi ia mengusulkan pembelian mesin bubut
kecil, sehingga urutan pembuatan komponen A101 menjadi lebih sederhana, yaitu melakukan
permesinan bahan baku pada mesin bubut dan selanjutnya dikemas.
Estimasi ongkos per unit untuk memproduksi komponen ini menjadi Rp35.000,00. Disamping itu,
kapasitas produksi dengan metode baru ini akan meningkat karena pemotongan, pembubutan, dan
permesinan pada mesin tekan drill akan diganti dengan pembubutan saja. Apabila mesin bubut kecil ini
diputuskan untuk dibeli, maka mesin-mesin lama tidak akan dijual, namun tetap dipakai untuk melayani
pesanan-pesanan selain dari PT. XYZ. Mesin bubut kecil hanya akan dipakai sekitar 75% kapasitasnya
untuk memenuhi permintaan PT. XYZ, sehingga sisa kapasitasnya yang 25% bisa digunakan untuk
pembuatan produk-produk lain. Investasi tambahan yang diperlukan untuk pengadaan mesin bubut
kecil dan alat-alat bantu yang diperlukannya diperkirakan sekitar 200 juta rupiah. Masa pakai ekonomis
dari mesin ini adalah 10 tahun. Akan tetapi dinas pajak mengharuskan mesin ini didepresiasi selama 5
tahun dengan estimasi nilai sisa pada akhir tahun ke-5 adalah 60 juta rupiah.
Apabila PT. XYZ hanya mau membayar Rp450,00 per unit komponen A101, apakah perusahaan akan
menandatangani kontrak 10.000 unit komponen tersebut dan membeli mesin bubut kecil seperti yang
diusulkan oleh insinyur tadi?
Konsep Ekonomi Teknik 7
Keputusan :
1. Layak / Tidak Layak
2. Pemilihan Alternatif Terbaik
Konsep Ekonomi Teknik 8
1. Estimasi biaya investasi yang harus dikeluarkan. Pada umumnya biaya investasi ini
terjadi di awal, walaupun tidak selalu demikian.
3. Estimasi nilai sisa sistem pada saat sudah mau diganti atau sudah tidak digunakan
lagi.
5. Estimasi tingkat suku bunga yang menggambarkan perubahan dinas ngan piah.
nilai uang dari waktu ke waktu.
Konsep Ekonomi Teknik 9
1. Aspek finansial
2. Aspek pemanfaatan tertinggi
3. Aspek dampak negative terkecil
4. Aspek lingkungan
5. Aspek Sosial
Pengambilan Keputusan pada Ekonomi Teknik 10
Bahan Langsung
Biaya langsung
Tenaga kerja
langsung
Harga pokok
Bahan tak Produksi
langsung COGM Harga pokok
Penjualan
Harga jual Tenaga kerja Biaya overhead COGS
tak langsung
Lain - lain
Umum dan
administrasi
Penjualan
Keuntungan
TC(x) = FC + VC(x)
Dimana:
Contoh Soal:
Biaya tetap untuk memproduksi suatu produk adalah 100 juta rupiah. Setiap unit
produk P membutuhkan 200 gram bahan A dan 2 unit bahan B. Setiap kilogram
bahan A harganya Rp120.000,00. Setiap unit bahan B harganya Rp30.000,00.
Biaya tenaga kerja langsung untuk mengerjakan satu unit produk P adalah
Rp110.000,00. Sementara abaikan biaya overhead.
Solusi:
a. Biaya tetap adalah 100 juta rupiah, biaya variabel per unit adalah
Rp.194.000,00 yang terdiri dari Rp.84.000,00 sebagai biaya bahan dan
Rp.110,00 sebagai biaya tenaga kerja langsung.
Perhitungan Bunga
Bunga dan
Rumus Bunga
Diagram Aliran Kas
Fenomena :
1. Pada tahun 1990 harga 1 kilogram beras tidak lebih dari Rp600,00. Pada tahun
1995 harga tersebut menjadi sekitar Rp800,00, pada tahun 2000 harganya lebih
dari Rp1.200,00, dan pada tahun 2008 menjadi di atas Rp5.000,00. Tahun 2019
harga per kilo di atas Rp10.000,00. Harga barang-barang yang lain juga mengikuti
irama yang serupa.
2. Bila kita meminjam uang Rp10.000,00 sebulan yang lalu, maka utang kita saat ini
mungkin telah menjadi Rp10.100,00. Misalnya bila kita menginvestasikan
Rp1.000.000,00 setahun yang lalu, maka mungkin uang kita sekarang sudah
menjadi Rp1.200.000,00.
Ada 2 jenis bunga yang bisa dipakai untuk melakukan perhitungan nilai
uang dari waktu, yaitu bunga sederhana dan bunga majemuk.
1. Bunga Sederhana
Bunga sederhana dihitung hanya dari induk tanpa memperhitungkan
bunga yang telah diakumulasikan pada periode sebelumnya.
Secara matematis hal ini bisa diekspresikan sebagai berikut:
I=PxixN
Di mana:
I = bunga yang terjadi (rupiah)
P = induk yang dipinjam atau diinvestasikan
i = tingkat bunga per periode
N = jumlah periode yang dilibatkan
Perhitungan Bunga Sederhana 23
Soal
Solusi
Uang yang harus dibayar adalah induk sebesar Rp100.000,00 dan bunganya
selama 4 tahun sebesar:
Bila dibuat dalam bentuk tabel, maka perhitungan di atas dapat ditabulasikan seperti
Tabel berikut:
Jumlah
Tahun Bunga Jumlah Utang Jumlah dibayar
Pinjaman
(A) (B) (C) (D) (E)
0 100.000 0 100.000 0
1 10.000 110.000 0
2 10.000 120.000 0
3 10.000 130.000 0
4 10.000 140.000 140.000
Tampak dari tabel tersebut bahwa besarnya bunga pada tiap periode sama sebesar
Rp10.000,00 karena yang berbunga hanyalah induknya yang besarnya
Rp100.000,00.
Perhitungan Bunga Majemuk 25
2. Bunga Majemuk
F = P (1+i) N
Di mana:
F = Nilai mendatang (rupiah)
P = induk yang dipinjam atau diinvestasikan
i = tingkat bunga per periode
N = jumlah periode yang dilibatkan
Perhitungan Bunga Majemuk 26
Soal:
Misalnya ibu rumah tangga tadi (Contoh Sebelumnya) meminjam uang tersebut dengan
bunga majemuk, maka hitunglah besarnya bunga tiap tahun dan berapakah yang harus
dibayar pada akhir tahun ke-4?
Solusi
Bunga pinjaman pada tahun pertama adalah Rp100.000,00 x 10% =Rp10.000,00, sehingga
total pinjaman pada akhir tahun pertama menjadi Rp110.000,00.
Bunga pinjaman pada tahun kedua adalah Rp110.000,00 x 10% = Rp11.000,00, sehingga
pinjaman pada akhir tahun kedua adalah Rp121.000,00.
Demikian seterusnya, sehingga pada akhir tahun keempat, total yang harus dibayar adalah
Rp146.410,00
Perhitungan Bunga Majemuk 27
Bila dibuat dalam bentuk tabel, maka perhitungan di atas dapat ditabulasikan seperti
Tabel berikut:
Jumlah
Tahun Bunga Jumlah Utang Jumlah dibayar
Pinjaman
(A) (B) (C) (D) (E)
0 100.000 0 100.000 0
1 10.000 110.000 0
2 11.000 121.000 0
3 12.100 133.100 0
4 13.310 146.410 146.410
Tampak dari tabel tersebut bahwa besarnya bunga pada tiap periode berbeda-beda,
diperhitungkandari jumlah utang periode sebelumnya. Sehingga totoal jmlah yang
harus dibayar pada periode ke-4 adala Rp146.410,00.
Diagram Aliran Kas 28
Aliran kas akan terjadi apabila ada perpindahan uang tunai atau yang sejenis (seperti cek,
transfer melalui bank, dan sebagainya) dari satu pihak ke pihak lain. Bila suatu pihak
menerima uang tunai atau cek, maka terjadi aliran kas masuk dan bila suatu pihak
mengeluarkan uang tunai, cek atau yang sejenisnya, maka terjadi aliran kas keluar.
Apabila suatu pihak menerima dan mengeluarkan uang tunai sekaligus, maka aliran kas
netonya dapat direpresentasikan sebagai berikut:
Pada dasarnya aliran keluar dan masuknya kas akan terjadi dalam frekuensi yang tinggi
(dalam interval waktu yang pendek), maka dalam penggambaran aliran kas kita bisa
membuat asumsi bahwa aliran kas senantiasa terjadi pada akhir periode.
Diagram Aliran Kas 29
Diagram aliran kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi- transaksi ekonomi yang
dilukiskan pada garis skala waktu.
Periode dapat dinyatakan dalam tahun, bulan, minggu atau hari, tergantung pada relevansi
permasalahan yang dihadapi dan bergerak membesar dari kiri ke kanan.
Titik 0 (nol) menunjukkan saat ini atau akhir periode nol atau awal periode satu.
Gambar berikut mengilustrasikan skala waktu aliran kas.
Periode 1
0 1 2 3 4 N
Diagram Aliran Kas 30
Gambar berikut mengilustrasikan skala waktu aliran kas dari 2 sudut berbeda.
Rp. 100.000
0 1 2 3 4
Rp. 146.410
Rp. 146.410
Rp. 100.000
Rumus-Rumus Bunga Majemuk Diskrit 31
Sebaliknya, proses untuk menentukan nilai sekarang dari sejumlah uang yang nilainya
beberapa periode mendatang diketahui disebut t dengan discounting. Jadi, bisa dikatakan
bahwa proses discounting adalah lawan dari proses pemajemukan. Nilai ekivalen dari suatu
jumlah uang periode mendatang dinamakan Present Worth (PW).
Rumus-Rumus Bunga Majemuk Diskrit 32
Secara diagramatis kedua proses di atas bisa diilustrasikan pada Gambar berikut.
Pemajemukan
mencari future worth
0 1 2 3 4 N
Diskonting
mencari present worth
0 1 2 3 4 N
Notasi-notasi dalam Ekonomi Teknik 33
Berikut notasi-notasi yang ditetapkan oleh standar nasional Amerika pada terminologi Teknik Industri
untuk Ekonomi Teknik, ANZI Z94.5 - 1972.
P = nilai sekarang (Present Worth) atau nilai ekivalen dari satu atau lebih aliran kas ke suatu titik yang
didefinisikan sebagai waktu saat ini
F = nilai mendatang (Future Worth), nilai ekivalen dari satu atau lebih aliran kas ke suatu titik yang
didefinisikan sebagai waktu mendatang
A = aliran kas yang besarnya sama untuk beberapa periode yang berurutan (Annual Worth)
G = suatu aliran kas dari satu periode ke periode berikutnya terjadi penambahan atau pengurangan
kas sejumlah tertentu yang besarnya sama
34
THANKS FOR
COMING
PRESENTED BY MUHAMMAD RUSDIANTO