Anda di halaman 1dari 19

BIAYA

MATERI MANAJEMEN PRODUKSI/OPERASI


PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI REKAYASA MANUFAKTUR
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
Definisi Biaya

 Merupakan suatu peristiwa / kejadian yang diukur berdasarkan


nilai uang, yang timbul atau mungkin akan ditimbulkan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (The Committee on Cost Concepts,
American Accounting Association).
 Biaya bagi perusahaan yang memproduksi sesuatu merupakan
harga faktor faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
output (RG Lipsey cs)
 Merupakan nilai uang alat-alat produksi yang dikorbankan rumah
tangga perusahaan dan proses produksinya (Prof DR R Slot)
 Kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan
manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi
(Hansen & Mowen, 2004:40).
 Pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang
atau jasa. (Supriyono, 2000:185)
Biaya dan Pendapatan

 Biaya adalah suatu konsekwensi yang muncul dalam


aktivitas apapun.
 Pendapatan adalah perbandingan atau selisih antara
biaya yang dikeluarkan dengan penghasilan yang
diterima. Disebut juga sebagai keuntungan / profit.
 Tujuan perusahaan adalah memperoleh
keuntungan/profit sebesar-besarnya dari
pengorbanan/biaya yang telah dikeluarkan.
Pengendalian Biaya

 Pengendalian terhadap semua komponen-komponen


biaya yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan
produksi.
 Tujuan :
 pengeluaran sesuai dengan perencanaan
 pengeluaran seminimal mungkin, tanpa harus mengorbankan
aspek lain (spesifikasi, mutu, waktu penyajian / pengiriman)
 efisiensi, pengeluaran yang tidak perlu sebisa mungkin
dihindari

Penting Budaya penghematan


Pengelompokan Biaya (Mulyadi 2002)

 Menurut objek pengeluarannya.


Nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan
biaya, misalnya bahan bakar.
 Menurut fungsi pokok dalam perusahaan
Biaya produksi, biaya pemasaran, biaya adm. dan umum.
 Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang
dibiayai
Biaya langsung dan biaya tidak langsung.
 Menurut perilaku dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan
Biaya tetap, biaya variabel.
 Atas dasar jangka waktu manfaatnya
Pengeluaran modal, pengeluaran pendapatan.
Penggolongan Biaya Berdasarkan Hubungannya
Dengan Produk

 Biaya pabrik
 Bahan langsung
 Pekerja/ mesin langsung
 Overhead ( OH, Biaya Umum )
 bahan tak langsung

 pekerja / mesin tak langsung

 sewa tempat, listrik penerangan, asuransi, dll

 Biaya komersial
 pemasaran ( promosi, distribusi, penjualan )
 administrasi ( umum, administratif )
Komponen-komponen biaya

Biaya Bahan Biaya Tenaga


Langsung Kerja & Mesin
Langsung
Biaya Utama Biaya
OH
Pabrik
Biaya Adm. Biaya
Biaya Produksi ( biaya pabrik ) Umum komersial

B IAYA T O TAL
Penjelasan Komponen Biaya (1)

 Biaya Bahan Baku


 Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh
produk jadi yang merupakan komponen terbesar dalam pembuatan
produk jadi.
 Biaya Tenaga Kerja Langsung
 Mulyadi (2005:319) memberikan pengertian mengenai tenaga kerja
yaitu : “Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau usaha mental yang
dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja
merupakan harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja
manusia tersebut”.
 Biaya Overhead Pabrik
 Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, biaya
overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
Penjelasan Komponen Biaya (2)

Yang termasuk dalam kelompok biaya overhead pabrik :


 Biaya bahan penolong.
 Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk
jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi
nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi
tersebut.
 Biaya reparasi dan pemeliharaan.
 Biaya ini berupa biaya suku cadang, biaya bahan habis pakai dan
harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan
perbaikan dan pemeliharaan mesin, kendaraan, dan aktiva tetap lain
yang digunakan untuk keperluan pabrik.
 Biaya tenaga kerja tidak langsung.
 Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang
upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk
atau pesanan tertentu.
Penjelasan Komponen Biaya (3)

Yang termasuk dalam kelompok biaya overhead


pabrik :
 Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva.
 Biaya–biaya yang termasuk dalam kelompok ini adalah biaya-biaya
depresiasi aktiva tetap yang digunakan di pabrik.
 Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu.
 Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya
asuransi gedung, asuransi mesin dan equipment, asuransi kendaraan
dan asuransi kecelaaan karyawan.
 Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan
pengeluaran uang tunai.
 Biaya overhead yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah
biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya
listrik PLN dan sebagainya.
Perhitungan Biaya Pada Produk Pemesinan

 Biaya Bahan
▪ Perhitungan bahan adalah dengan mengkalkulasi berat
(bobot) setiap produk yang dibuat dikalikan dengan harga
bahan tersebut.
▪ Bobot = Volume x BJ
▪ Perhitungan volume benda yang beraturan (balok, silinder)
dapat menggunakan rumus matematis untuk benda tersebut,
sedangkan benda yang tidak beraturan dapat dengan bantuan
sofware 3D model atau pendekatan ke bentuk benda
beraturan.
 Biaya Proses
▪ Perhitungan biaya proses adalah perkalian rate (tarip) mesin
dan atau orang terhadap durasi pekerjaan.
Tarif Mesin dan/atau Orang

 Tarip mesin (machine rate) dan tarip orang adalah


faktor yang selalu digunakan untuk faktor pengali
dengan durasi operasi.
 Parameter perhitungan tarif mesin/alat pemroses:
 Harga (pembelian) mesin atau alat tersebut
 Depresiasi (penyusutan) mesin
 Listrik untuk mengoperasikan mesin tersebut
 Biaya ruang
 Pemeliharaan mesin (dalam %)
 Biaya orang (upah operator)
 ….dan hal hal lain (pada sejumlah referensi, lebih lengkap)
Contoh Perhitungan Tarif Mesin

SAWING MACHINE RATE SAMPLE

Machine price: Rp 40,000,000


Depreciation 10 year
Interest, tax, insc 20%

Machine investment Rp 40,000,000


Depreciation )* 8,400,000
Depreciation period 10 year
Power 4 kW
Electricity Rate Rp 1,380 per kWh 9,273,600
Utilization 1,680 h per year
Covering area (2mx2m) 4 m2
Room Rate Rp 60,000 per m2 month 2,880,000
Utilization 12 month per year
Precentage 5%
Maintenance 420,000
Depreciation Rp 8,400,000
Rate Rp 1,500,000 per month
Man Hour 18,000,000
Utilization 12 month
Total rate per year 38,973,600
Rate per hour 23,199

Rounded Up [ Rp per hour ] 24,000

)* Based on Cf = Co [ 1/Y+ { (y+1) / (2xY) } x I ]


Where :
Cf = machine depreciation
Co = machine price: attachements, installation etc are included
Y = depreciation period
I = bank interest, tax, insurance for such machine (in %)
Analisis Pulang Pokok

 Suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan


satu titik dalam kurva biaya-pendapatan yang
menunjukkan biaya sama dengan pendapatan.
 Titik tersebut dinamakan titik pulang pokok (Break
Even Point).
 Analisis dilakukan berdasarkan data estimasi biaya
tetap, biaya variabel dan pendapatan.
BEP Produk Tunggal

 Formula yang biasa


digunakan adalah :
 BEP (unit) = TFC
P – VC
 BEP (Rp) = TFC
1 - VC/P
Dimana :
BEP = titik impas (pulang pokok)
TFC = total fix cost, biaya tetap total
P = price, harga per unit
VC = variable cost, biaya variabel per unit

(TFC, P dan VC dalam satuan mata uang)


Volume Produksi dan Keuntungan

Dengan penambahan
Tanpa unsur pajak
unsur pajak

 Q = TFC +   Q = TFC + ( /(1-t))


P - VC P - VC

Dimana :
Q = Quantity (volume produksi)
TFC = Total fix cost, biaya tetap total
P = Price, harga per unit
VC = Variable Cost, biaya variabel per unit
 = Keuntungan
t = Hasil pengurangan dari unsur pajak
Contoh Perhitungan BEP

 PT XYZ mempunyai biaya tetap sebesar Rp 2.500.000


pada satu periode. Biaya tenaga kerja langsung sebesar
Rp 1.500 per unit dan biaya material sebesar Rp 600 per
unit. Harga jual produk Rp 5.000 per unit. Tentukan :
 Titik impas (pulang pokok)
 Apabila keuntungan ditargetkan sebesar Rp 750.000, berapa unit
produk yang harus terjual ?
 Apabila dari hasil keuntungan dikenakan pajak sebesar 30%, berapa
unit yang harus terjual agar keuntungan tetap sebesar Rp 750.000 ?
Contoh Perhitungan BEP

 Biaya variabel per unit, VC = 1500 + 600 = 2100


 BEP (Unit) = TFC / (P – VC) = 2500000 / (5000-2100) ≈ 863 unit
 BEP (Rp) = TFC / (1 - (VC/P)) = 2500000 / (1- (2100/5000)
≈ Rp 4.310.500

 Q = (TFC + )/(P-VC) = (2500000 + 750000)/(5000-2100)


≈ 1121 unit
 Q = (TFC + ( /(1-t)))/(P-VC)
= (2500000 + (750000/(1-0,7)))/(5000-2100)
≈ 1725 unit
BEP Multi Produk

 BEP = TFC  Digunakan untuk


 (1 – (VCi / Pi) mengetahui titik pulang
pokok beberapa produk
sekaligus.
 Contoh : restoran, pasar
Dimana:
swalayan, industri bahan
TFC= biaya tetap total
bangunan, dll
VC = biaya variabel
P = harga produk

Anda mungkin juga menyukai