PENDAHULUAN
Hubungan antara magnet dan listrik pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan fisika pada
tahun 1820. Penemuan ini membuktikan bahwa arus listrik dapat menginduksi medan magnet.
Berawal dari temuan itu, ilmuwan kemungkinan besar hal sebaliknya juga bisa terjadi, yaitu
medan magnet menginduksi arus listrik. Baru pada tahun 1822 fisikawan lain akhirnya berhasil
membuktikan bahwa kepercayaan beberapa ilmuwan itu benar, bahwa medan magnet juga
dapat menginduksi arus listrik. Sejauh ini, penemuan kedua fisikawan tersebut telah diterapkan
pada banyak aplikasi berbeda di dunia kelistrikan. Berikut adalah dua fisikawan dan penemuan
mereka
1
c. Apa itu GGL induksi dan apa penyebab terjadinya GGL induksi serta faktor apa saja
c. Mengenal lebih dekat tentang GGL induksi dan mampu menguraikan penyebab
terjadinya GGL induksi dan faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi
elektromagnetik
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keterkaitan antara magnet dan listrik ditemukan pertamakali oleh salah seorang ilmuan Fisika
pada tahun 1820. Penemuan itu telah berhasil membuktikan bahwa arus listrik dapat
menimbulkan sebuah medan magnet. Berawal dari penemuan itu, para ilmuan lain akhirnya
berpikir bahwa ada kemungkinan besar hal sebaliknya juga dapat terjadi, yakni medan magnet
menghasilkan arus listrik. Hingga pada tahun 1822 salah seorang ilmuan Fisika lain akhirnya
berhasil membuktikan bahwa keyakinan sejumlah ilmuan itu benar, medan magnet juga dapat
menghasilkan arus listrik. Hingga saat ini penemuan kedua ilmuan Fisika tersebut telah
diterapkan di berbagai aplikasi di dunia kelistrikan. Berikut adalah dua ilmuan Fisika tersebut
3
arus yang mengalir melalui kabel, namun kemudian Orsted dikejutkan oleh kejadian dimana
arah jarum kompas justru berubah arah dari arus masuk kabel. Tidak hanya itu, Oersted juga
menemukan bahwa setelah tidak ada arus yang mengalir melalui kabel, gaya magnet
Michael Faraday
Pada tahun 1820, percobaan Oersted dilakukan sebuah percobaan terhadap arus listrik pada
sebuah kabel. Michael faraday meletakkan kabel tersebut tepat diatas sebuah kompas kecil
dimana kabel tersebut dihubungkan pada power supply. Pada awalnya ia menduga bahwa arah
jarum kompas tersebut akan memiliki arah yang sama dengan arah arus listrik yang melewati
kabel, namun kemudian Michael Faraday dikejutkan oleh sebuah kejadian dimana arah jarum
kompas tersebut malah berubah arah menjauhi arus listrik pada kabel. Tak hanya itu, Oersted
juga menemukan bahwa setelah tidak ada arus listrik yang melewati kabel, gaya magnet yang
bekerja pada kompas juga hilang. Hingga pada tahun 1822, Farad menuliskan sebuah penemuan
barunya pada buku catatannya yakni penemuan yang dapat mengubah magnet menjadi energi
listrik. Percobaan demi percobaan ia lakukan hingga akhirnya penemuan itu berhasil ia dapatkan
4
memiliki arus listrik, sekalipun sudah diletakkan di medan magnet. Kabel itu ternyata harus
digerakkan keatas atau kebawah hingga memutus garis medan magnet. Farad kemudian
menyimpulkan bahwa medan magnet dapat menimbulkan mutan listrik jika terjadi pergerakan
relative antara kabel dan magnet. Proses menghasilkan arus listrik pada rangkaian yang berasal
ELEKTROMAGNETIK
dinamakan fluks magnetik. Fluks magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis gaya magnet yang
perumusan
Φ = B A cos θ
Sehingga dari perumusan diatas dapat diketahui bahwa Induksi Elektromagnetik dapat
5
a. M e n g g e r a k k a
luas penampang.
magnet (B).
Kita sering mendengar istilah induksi ggl dalam
metode induksi elektromagnetik dengan menggerakkan batang
magnet pada kumparan. Pada saat menggerakkan kutub
utara magnet batang ke kumparan, jumlah garis medan magnet pada kumparan
akan bertambah. Jumlah garis gaya pada kedua ujung kumparan meningkat disebut ggl
induksi.
Arus dapat terjadi jika ada ggl induksi pada kedua ujung kumparan. Namun, jarum
galvanometer
yang terhubung ke kumparan hanya bergerak ketika magnet bergerak masuk dan kelua
r dari kumparan.
Sehingga arus yang dihasilkan hanya pada saat magnet sedang bergerak. Jika magnet
diam di dalam kumparan maka tidak ada arus di ujung kumparan.
6
Istilah GGL Induksi sering kita dengar dalam metode Induksi Elektromagnetik dengan
menggerakkan batang magnet dalam kumparan. Ketika kutub utara batang magnet digerakkan
masuk kedalam kumparan, maka jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat pada kumparan
akan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis gaya pada ujung-ujung kumparan inilah
Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL Induksi. Namun,
jarum galvanometer yang dihubungkan pada kumparan hanya bergerak saat magnet digerakkan
keluar masuk kumparan. Sehingga Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika
magnet diam di dalam kumparan, maka di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
INDUKSI
7
c) Kutub utara batang magnet diam di dalam kumparan
a. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.
c. Medan magnet.
є = -N ( ΔΦ / Δt )
8
Sesuai dengan hukum Lenz maka akan timbul induksi
Penghantar yang bergerak dalam medan magnet dengan kecepatan (v) akan menyapu
luasan yang terus berubah. Perubahan luas inilah yang menyebabkan terjadinya induksi magnetik
pada ujung-ujung penghantar. Induksi magnetik ini juga disebut sebagai GGL Induksi.
Perumusan GGL Induksi yang terjadi pada penghantar yang bergerak dalam medan magnet
є = B l v sin θ
B = induksimagnet (Wb/m²)
9
Fourth Right-Hand Rule
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada tiga metode yang dapat dilakukan untuk
kumparan pada medan magnet. Prinsip inilah yang digunakan dalam pross kerja generator.
metode ini adalah induksi magnet yang dihasilkan dari perubahan sudut. Besar GGL Induksi
є=NBAω
N = jumlah lilitan
10
B = induksi magnet (Wb/m²)
Pada Elektromagnetik kita mengenal bahwa selenoida atau kumparan yang dialiri arus
listrik dapat menimbulkan sebuah medan megnet permanent lengkap degan kutubnya. Sehingga
sebagai induktor.
Besar perubahan fluks magnetik sebanding dengan perubahan arus listrik pada selenoida
є = -L ( Δi / At)
11
Kemudian L dapat dirumuskan lebih lanjut dalam persamaan
L = ( μ N² A ) / l
μ = 4π.10 Wb/A/m
N = jumlah lilitan
2.7 TRANSFORMATOR
Transformator dirancang dari dua kumparan untuk dapat menimbulkan induksi timbal
balik. Induksi timbale balik pada travo akan menimbulkan arus induksi pada kumparan
sekundernya. Kuat arus dan tegangan yang dihasilkan tergantung pada jumlah lilitan. Pada
I = Kuat
Arus
V = Tegangan
N = Jumlah lilitsn
12
2. 8 PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi Elektromagnetik telah digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia di segala
sektor, termasuk didalamnya adalah sektor industri maritim. Berikut ini adalah beberapa aplikasi
Pernahkah kita bertanya-tanya bagaimana
dijelaskan sebelumnya, prinsip pengoperasian generator terdiri dari penggunaan metode induks
Sebuah generator listrik
kumparan ini berputar dalam medan magnet dan memotong garis gaya medan magnet
sehingga terjadi gaya gerak listrik induksi. Kumparan penghantar dihubungkan dalam suatu ran
13
kapal tesebut menggunakan generator sebagai sumber penghasil listriknya. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa prinsip kerja generator adalah menggunkan metode Induksi
Generator listrik memiliki jumlah kumparan penghantar yang banyak dan diletakkan di
medan magnet yang sangat kuat. Kumparan ini adalah bagian dari generator yang bergerak, dan
disebut sebagai rotor. Sedangkan magnet disebut sebagai bagian generator yang diam atau
disebut stator. Kemudian kumparan ini berputar di medan magnet dan memotong garis gaya
medan magnet sehingga terjadilah GGL Induksi. Kumparan penghantar itu disambungka pada
Pastinya kita sering mendengar tentang alat elektronik yang bernama trafo. Trafo digunakan
semua perangkat elektronik memiliki komponen transformator yang terpasang di sirkuit internal
travo) dan menaikkan tegangan (step down travo). Travo adalah alat
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Gaya gerak listrik
yang diakibatkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnet disebut ggl induksi, sedangkan
cepat medan magnet berubah, semakin besar ggl induksi yang timbul.
Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet.Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan
peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar
1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL
2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin
besar.
15
3. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.
3.2 SARAN
Saran kami tidaklah banyak, hanya saja kami meminta masukan atau kritikan yang
membangun agar pembenahan terhadap makalah kami bias terminimalisir, karena kami tau di
dalam makalah ini masi banyak kekurangan, untuk itu kami sangat memerlukan kritikan dan
DAFTAR PUSTAKA
Damari, Ari. Handayani, Sri. 2009. Fisika SMA Kelas XII. Jakarta : Depdiknas.
http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com/2009/05/penemu-hukum-faraday.html
http://requestartikel.com/db/penerapan+induksi+elektromagnetik+dalam+kehidupan+sehari+hari
http://requestartikel.com/db/penerapan+magnet+dan+induksi+elektromagnetik+dalam+kehidupa
n+sehari+hari
http://www.crayonpedia.org/mw/INDUKSI_ELEKTROMAGNETIK_9.2_DEWI_GANAWATI
http://requestartikel.com/db/kegunaan+induksi+elektromagnetik+bagi+kehidupan+sehari+hari
16