Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Listrik di era industri merupakan kebutuhan vital. Dengan adanya trafo,

kebutuhan listrik pada tegangan yang sesuai dapat terpenuhi.

Hubungan antara magnet dan listrik pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan fisika pada

tahun 1820. Penemuan ini membuktikan bahwa arus listrik dapat menginduksi medan magnet.

Berawal dari temuan itu, ilmuwan kemungkinan besar hal sebaliknya juga bisa terjadi, yaitu

medan magnet menginduksi arus listrik. Baru pada tahun 1822 fisikawan lain akhirnya berhasil

membuktikan bahwa kepercayaan beberapa ilmuwan itu benar, bahwa medan magnet juga

dapat menginduksi arus listrik. Sejauh ini, penemuan kedua fisikawan tersebut telah diterapkan

pada banyak aplikasi berbeda di dunia kelistrikan. Berikut adalah dua fisikawan dan penemuan

mereka 

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana keterkaitan antara magnet dan listrik?

b. Metode apa saja yang dilakukan untuk menghasilkan induksi elektromagnetik?

1
c. Apa itu GGL induksi dan apa penyebab terjadinya GGL induksi serta faktor apa saja

yang mempengaruhi besar GGL induksi?

d. Apakah yang dimaksud dengan induksi diri pada selenoida?

e. Bagaimana hubungan transformator dengan induksi elektromagnetik?

f. Apa saja penerapan induksi elektromagnetik di dalam kehidupan?

1.3 TUJUAN PENULISAN

a. Agar mengetahui keterkaitan antara magnet dan listrik

b. Mampu mengetahui berbagai metode untuk menghasilkan induksi elektromagnetik

c. Mengenal lebih dekat tentang GGL induksi dan mampu menguraikan penyebab

terjadinya GGL induksi dan faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi

d. Mampu Mendefinisikan apa itu induksi diri pada selenoida

e. Untuk mengetahui bagaimana hubungan transformator dengan induksi

elektromagnetik

f. Untuk mengetahui penerapan induksi elektromagnetik di dalam kehidupan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KETERKAITAN ANTARA MAGNET DAN LISTRIK

Keterkaitan antara magnet dan listrik ditemukan pertamakali oleh salah seorang ilmuan Fisika

pada tahun 1820. Penemuan itu telah berhasil membuktikan bahwa arus listrik dapat

menimbulkan sebuah medan magnet. Berawal dari penemuan itu, para ilmuan lain akhirnya

berpikir bahwa ada kemungkinan besar hal sebaliknya juga dapat terjadi, yakni medan magnet

menghasilkan arus listrik. Hingga pada tahun 1822 salah seorang ilmuan Fisika lain akhirnya

berhasil membuktikan bahwa keyakinan sejumlah ilmuan itu benar, medan magnet juga dapat

menghasilkan arus listrik. Hingga saat ini penemuan kedua ilmuan Fisika tersebut telah

diterapkan di berbagai aplikasi di dunia kelistrikan. Berikut adalah dua ilmuan Fisika tersebut

beserta penemuan yang mereka lakukan.

Hans Christian Oersted

Pada tahun 1820, Oersted melakukan

percobaan tentang arus listrik pada kabel.

Oersted menempatkan kabel di tepat atas

kompas kecil, dimana kabel terhubung ke

sumber listrik. Awalnya ia menduga arah

jarum kompas akan searah dengan arah

3
arus yang mengalir melalui kabel, namun kemudian Orsted dikejutkan oleh kejadian dimana

arah jarum kompas justru berubah arah dari arus masuk kabel. Tidak hanya itu, Oersted juga

menemukan bahwa setelah tidak ada arus yang mengalir melalui kabel, gaya magnet

yang diberikan pada kompas juga menghilang.

Michael Faraday

Pada tahun 1820, percobaan Oersted dilakukan sebuah percobaan terhadap arus listrik pada

sebuah kabel. Michael faraday meletakkan kabel tersebut tepat diatas sebuah kompas kecil

dimana kabel tersebut dihubungkan pada power supply. Pada awalnya ia menduga bahwa arah

jarum kompas tersebut akan memiliki arah yang sama dengan arah arus listrik yang melewati

kabel, namun kemudian Michael Faraday dikejutkan oleh sebuah kejadian dimana arah jarum

kompas tersebut malah berubah arah menjauhi arus listrik pada kabel. Tak hanya itu, Oersted

juga menemukan bahwa setelah tidak ada arus listrik yang melewati kabel, gaya magnet yang

bekerja pada kompas juga hilang. Hingga pada tahun 1822, Farad menuliskan sebuah penemuan

barunya pada buku catatannya yakni penemuan yang dapat mengubah magnet menjadi energi

listrik. Percobaan demi percobaan ia lakukan hingga akhirnya penemuan itu berhasil ia dapatkan

setelah hampir sepuluh tahun.

Penemuan Faraday itu ia dapatkan dari

pengujian sebuah kabel yang melewati

medan magnet, dimana kabel itu

dihubungkan pada Galvanometer. Namun

ternyata kabel itu tidak dapat begitu saja

4
memiliki arus listrik, sekalipun sudah diletakkan di medan magnet. Kabel itu ternyata harus

digerakkan keatas atau kebawah hingga memutus garis medan magnet. Farad kemudian

menyimpulkan bahwa medan magnet dapat menimbulkan mutan listrik jika terjadi pergerakan

relative antara kabel dan magnet. Proses menghasilkan arus listrik pada rangkaian yang berasal

dari magnet itulah yang dinamakan sebagai Induksi Elektromagnetik

2.2 METODE YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHASILKAN INDUKSI

ELEKTROMAGNETIK

Kesimpulan Faraday terkait Elektromagnetik juga memperkenalkan suatu besaran yang

dinamakan fluks magnetik. Fluks magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis gaya magnet yang

mempengaruhi Indusksi Elektromagnetik. Faraday kemudian menuliskannya dalam sebuah

perumusan

Φ = B A cos θ

Φ= fluks magnetik (weber atau Wb)

B = induksi magnetik (Wb/m²)

A = luas penampang (m²)

cos θ = Sudut antara induksi magnet dan normal bidang

Sehingga dari perumusan diatas dapat diketahui bahwa Induksi Elektromagnetik dapat

dilaksanakan dalam berbagai metode yakni:

5
a. M e n g g e r a k k a

luas penampang.

b. Menggerakkan batang magnet terhadap kumparan

sehingga menghasilkan perubahan garis garis gaya

magnet (B).

c. Kumparan / penghantar berputar pada medan magnet

yang menghasilkan perubahan sudut. (θ).

2.3 GGL INDUKSI

   Kita sering mendengar istilah induksi ggl dalam
metode induksi elektromagnetik dengan menggerakkan batang
magnet pada kumparan. Pada saat menggerakkan kutub
utara magnet batang ke kumparan, jumlah garis medan magnet pada kumparan
akan bertambah. Jumlah garis gaya pada kedua ujung kumparan meningkat disebut ggl 
induksi.
Arus dapat terjadi jika ada ggl induksi pada kedua ujung kumparan. Namun, jarum
galvanometer
yang terhubung ke kumparan hanya bergerak ketika magnet bergerak masuk dan kelua
r dari kumparan.
Sehingga arus yang dihasilkan hanya pada saat magnet sedang bergerak. Jika magnet
diam di dalam kumparan maka tidak ada arus di ujung kumparan.

6
   Istilah GGL Induksi sering kita dengar dalam metode Induksi Elektromagnetik dengan

menggerakkan batang magnet dalam kumparan. Ketika kutub utara batang magnet digerakkan

masuk kedalam kumparan, maka jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat pada kumparan

akan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis gaya pada ujung-ujung kumparan inilah

yang dinamakan Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi.

Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL Induksi. Namun,

jarum galvanometer yang dihubungkan pada kumparan hanya bergerak saat magnet digerakkan

keluar masuk kumparan. Sehingga Arus listrik hanya timbul pada saat  magnet  bergerak. Jika 

magnet  diam  di  dalam  kumparan, maka di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.

2.4 PENYEBAB TERJADINYA GGL

INDUKSI

a) Kutub utara batang magnet digerakkan

masuk kedalam kumparan

b) Kutub utara batang magnet digerakkan

keluar dari dalam kumparan. Ketika  kutub  utara 

magnet  batang  digerakkan  keluar  dari dalam

kumparan,  jumlah garis-garis gaya magnet yang 

terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya

jumlah garis-garis gaya ini  juga  menimbulkan  GGL 

induksi  pada  ujung-ujung  kumparan

7
c) Kutub utara batang magnet diam di dalam kumparan

Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam

kumparan, jumlah  garis-garis  gaya  magnet  di  dalam 

kumparan  tidak  terjadi perubahan (tetap). Karena

jumlah garis-garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung

kumparan tidak terjadi GGL induksi.

2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR GGL INDUKSI

a. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya magnet.

b. Jumlah lilitan kumparan.

c. Medan magnet.

Faktor tersebut dirumuskan dalam sebuah persamaan

є = -N ( ΔΦ / Δt )

є = ggl induksi (volt)

N = jumlah lilitan (tanda negative didapatkan dari pernyataan Hukum Lenz)

ΔΦ / Δt = laju perubahan fluks magnetic

Second Right-Hand Rule

8
Sesuai dengan hukum Lenz maka akan timbul induksi

magnet yang menantang sumber. Arah induksi magnet (B)

ini dapat digunakan untuk menentukan arah arus induksi

yakni dengan menggunkan second right-hand rule, seperti

pada gambar disamping. Ibu jari sebagai arah arus induksi,

sedangkan empat hari lain sebagai arah B.

GGL Induksi Pada Penghantar yang Bergerak Dalam Medan Magnet

Penghantar yang bergerak dalam medan magnet dengan kecepatan (v) akan menyapu

luasan yang terus berubah. Perubahan luas inilah yang menyebabkan terjadinya induksi magnetik

pada ujung-ujung penghantar. Induksi magnetik ini juga disebut sebagai GGL Induksi.

Perumusan GGL Induksi yang terjadi pada penghantar yang bergerak dalam medan magnet

dinyatakan sebagai berikut:

є = B l v sin θ

є = ggl induksi (volt)

B = induksimagnet (Wb/m²)

l = panjang penghantar (m)

v sin θ = kecepatan gerak penghantar terhadap medan magnet (m/s)

9
Fourth Right-Hand Rule

Ketika Induksi Elektromagnetik diperoleh dengan

cara menggerakkan loop, maka arah dari arus

listrik yang dihasilkan dapat ditentukan dengan

menggunkan Fourth Right-Hand Rule (seperti

gambar samping). Ibu jari sebagai arah gerak

penghantar, empat jari lain sebagai arah induksi

magnet, sedangkan telapak sebagai arah Gaya Lorentz.

GGL Induksi Pada Generator

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada tiga metode yang dapat dilakukan untuk

melakukan induksi elektromagnetik. Salah satunya adalah dengan memutar penghantar /

kumparan pada medan magnet. Prinsip inilah yang digunakan dalam pross kerja generator.

metode ini adalah induksi magnet yang dihasilkan dari perubahan sudut. Besar GGL Induksi

dapat ditentukan dari rumus sebagai berikut:

є=NBAω

є = ggl induksi (volt)

N = jumlah lilitan

10
B = induksi magnet (Wb/m²)

A = luas penampang (m²)

ω = kecepatan sudut penghantar (rad/s)

2.6 INDUKSI DIRI PADA SELENOIDA

Pada Elektromagnetik kita mengenal bahwa selenoida atau kumparan yang dialiri arus

listrik dapat menimbulkan sebuah medan megnet permanent lengkap degan kutubnya. Sehingga

jika terjadi perubahan arus listri yang mengaliri

selenoida maka pada kumparan juga akan

terjadi perubahan fluks magnetik. Perubahan

fluks magnetik inilah yang disebut sebagai

induksi diri. Oleh karena itu selenoida disebut

sebagai induktor.

Besar perubahan fluks magnetik sebanding dengan perubahan arus listrik pada selenoida

tersebut, sehingga dapat dirumuskan:

є = -L ( Δi / At)

є = ggl induksi diri (volt)

Δi / Δt = perubahan kuat arus tiap satuan waktu

L = induktansi diri (henry)

11
Kemudian L dapat dirumuskan lebih lanjut dalam persamaan

L = ( μ N² A ) / l

μ = 4π.10 Wb/A/m

N = jumlah lilitan

A = luas penampang inductor

l = panjang inductor (m)

2.7 TRANSFORMATOR

Transformator dirancang dari dua kumparan untuk dapat menimbulkan induksi timbal

balik. Induksi timbale balik pada travo akan menimbulkan arus induksi pada kumparan

sekundernya. Kuat arus dan tegangan yang dihasilkan tergantung pada jumlah lilitan. Pada

transformator dinyatan pada rumus berikut ini

I = Kuat

Arus

V = Tegangan

N = Jumlah lilitsn

12
2. 8 PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Induksi Elektromagnetik telah digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia di segala

sektor, termasuk didalamnya adalah sektor industri maritim. Berikut ini adalah beberapa aplikasi

penerapan Induksi Elektromagnetik di kehidupan sehari-hari.

Aplikasi di Industri Maritim

Pernahkah kita bertanya-tanya bagaimana

kita bisa menggunakan listrik di kapal meskipun kapal tersebut tidak mendapatkan listrik dari

perusahaan pembangkit listrik seperti PLN? Jawabannya adalah kapal tersebut menggunakan

generator sebagai sumber produksi listrik. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya, prinsip pengoperasian generator terdiri dari penggunaan metode induks

i elektromagnetik. Generator mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.

Sebuah generator listrik

memiliki sejumlah besar kumparan konduktif dan ditempatkan dalam medan magnet yang

sangat kuat. Kumparan ini merupakan bagian generator yang bergerak dan disebut rotor.

Sedangkan magnet disebut bagian tetap dari generator atau disebut stator. Kemudian

kumparan ini berputar dalam medan magnet dan memotong garis gaya medan magnet

sehingga terjadi gaya gerak listrik induksi. Kumparan penghantar dihubungkan dalam suatu ran

gkaian tertutup sehingga gaya gerak listrik yang diinduksi menghasilkan arus listrik.

Pernahkah kita bertanya bagaimana kita dapat

menggunkan listrik di kapal, sekalipun kapal tersebut

tidak mendapatkan pasokan listrik dari perusahaan

pembangkit listrik seperti PLN? Jawabannya adalah,

13
kapal tesebut menggunakan generator sebagai sumber penghasil listriknya. Seperti yang telah

dijelaskan sebelumnya bahwa prinsip kerja generator adalah menggunkan metode Induksi

Elektromagnetik. Generator merubah energi kinetik menjadi energi listrik.

Generator listrik memiliki jumlah kumparan penghantar yang banyak dan diletakkan di

medan magnet yang sangat kuat. Kumparan ini adalah bagian dari generator yang bergerak, dan

disebut sebagai rotor. Sedangkan magnet disebut sebagai bagian generator yang diam atau

disebut stator. Kemudian kumparan ini berputar di medan magnet dan memotong garis gaya

medan magnet sehingga terjadilah GGL Induksi. Kumparan penghantar itu disambungka pada

rangkaian tertutup sehingga GGL Induksi tersebut menghasilkan arus listrik.

Aplikasi di Kehidupan Sehari-hari

Pastinya kita sering mendengar tentang alat elektronik yang bernama trafo. Trafo digunakan

sebagai alat untuk menurunkan dan menaikkan tegangan. Travo adalah alat dengan

prinsip pengoperasian trafo menggunakan Induksi Elektromagnetik. Hampir

semua perangkat elektronik memiliki komponen transformator yang terpasang di sirkuit internal

Kita pasti sudah sering mendengar peralatan elektronik bernama

travo. Travo digunakan sebagai alat untuk meurunkan (step down

travo) dan menaikkan tegangan (step down travo). Travo adalah alat

dengan prinsip kerja transformater yang menggunakan Induksi

Elektromagnetik. Hampir semua peralatan elektronik memasang

komponen transformator pada rangkaian didalamnya.

14
BAB III

PENUTUP

3.1  KESIMPULAN

Gaya gerak listrik

yang diakibatkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnet disebut ggl induksi, sedangkan

arus yang mengalir disebut arus induksi, dan kejadiannya disebut induksi elektromagnetik. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya ggl induksi, yaitu:

Laju perubahan medan magnet. Semakin

cepat medan magnet berubah, semakin besar ggl induksi yang timbul.

Jumlah lilitan Semakin banyak lilitan, semakin besar ggl induksi.

Gaya magnet Semakin kuat magnet, semakin besar ggl induksi.

Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan jumlah garis-garis

gaya magnet.Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya

magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan

peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar

GGL induksi yaitu:

1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL    

    induksi yang timbul semakin besar.

2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin

besar.

15
3. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga

semakin besar.

3.2 SARAN

Saran kami tidaklah banyak, hanya saja kami meminta masukan atau kritikan yang

membangun agar pembenahan terhadap makalah kami bias terminimalisir, karena kami tau di

dalam makalah ini masi banyak kekurangan, untuk itu kami sangat memerlukan kritikan dan

saran yang membangun.

DAFTAR PUSTAKA

Damari, Ari. Handayani, Sri. 2009. Fisika SMA Kelas XII. Jakarta : Depdiknas.

Physics, Prinsiple and Problems. Ohio : Glencoe Science

Wikipedia.org dan sumber internet lain.

http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com/2009/05/penemu-hukum-faraday.html

http://requestartikel.com/db/penerapan+induksi+elektromagnetik+dalam+kehidupan+sehari+hari

http://requestartikel.com/db/penerapan+magnet+dan+induksi+elektromagnetik+dalam+kehidupa

n+sehari+hari

http://www.crayonpedia.org/mw/INDUKSI_ELEKTROMAGNETIK_9.2_DEWI_GANAWATI

http://requestartikel.com/db/kegunaan+induksi+elektromagnetik+bagi+kehidupan+sehari+hari
16

Anda mungkin juga menyukai

  • Manajemen Produksi
    Manajemen Produksi
    Dokumen24 halaman
    Manajemen Produksi
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • TUGASS1
    TUGASS1
    Dokumen3 halaman
    TUGASS1
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Produksi
    Manajemen Produksi
    Dokumen34 halaman
    Manajemen Produksi
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Dokumen3 halaman
    Tugas 3
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • Tugas 3
    Tugas 3
    Dokumen3 halaman
    Tugas 3
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • TUGASS1
    TUGASS1
    Dokumen3 halaman
    TUGASS1
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • BIAYA
    BIAYA
    Dokumen19 halaman
    BIAYA
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • Artikel Abdul
    Artikel Abdul
    Dokumen16 halaman
    Artikel Abdul
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah 1
    Tugas Makalah 1
    Dokumen18 halaman
    Tugas Makalah 1
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah 11
    Tugas Makalah 11
    Dokumen18 halaman
    Tugas Makalah 11
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah 1
    Tugas Makalah 1
    Dokumen18 halaman
    Tugas Makalah 1
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Fisika Elektronika
    Kata Pengantar Fisika Elektronika
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Fisika Elektronika
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat
  • Test
    Test
    Dokumen9 halaman
    Test
    Abdul Latif
    Belum ada peringkat