Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

FISIKA II
(INDUKSI ELEKTROMAGNETIK)

Di Susun Oleh :
1. Abdul aziz mundzir (219331027)
2. Abdul Latif (219331028)
3. Agung gunawan (219331029)
4. Ahmad Najemi (219331030)
5. Ariq Irfan Tripratama (219331031)
6. Asmaul Husnaini. As (219331032)
7. Azhar Anugrah Firdaus (219331033)

JURUSAN TEKNIK PENGECORAN


LOGAM
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
2.1 KETERKAITAN ANTARA MAGNET DAN LISTRIK...............................................................3
2.2 METODE YANG DILAKUKAN UNTUK MENGHASILKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK.....4
2.3 GGL INDUKSI..................................................................................................................6
2.4 PENYEBAB TERJADINYA GGL INDUKSI......................................................................6
2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR GGL INDUKSI.............................................7
2.6 INDUKSI DIRI PADA SELENOIDA......................................................................................9
2.7 TRANSFORMATOR........................................................................................................10
2. 8 PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK..................................................................11
BAB III.................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................13
3.2 SARAN..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................14
KATA PENGANTAR
“Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Wr. Wb”. Puji syukur kami haturkan
kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan Kami petunjuk, kekuatan, dan kesabaran
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Yang mana makalah ini
membahas “INDUKSI ELEKTROMAGNETIK”.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan memenuhi
tugas yang diberikan oleh Bapak M. Rizki Gorbyandi Nadi selaku dosen mata kuliah Fisika
II, Jurusan Teknik Pengecoran logam..

Dalam penyusunan makalah ini penulis memang mendapatkan banyak sekali


tantangan dan hambatan namun dengan bantuan banyak individu hambatan tersebut dapat
dilewati. Penulis telah menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang ditemukan dalam
proses penulisan makalah ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan makalah ini. semoga Allah memabalas semua pihak yang
membantu . penulis menyadari bahwa tulisan ini masih kurang sempurna dalam susunan dan
isinya. Maka dari itu penulis berharap kritik dari para pembaca dapat membantu penulis
dalam menyempurnakan makalah selanjutnya. semoga makalah ini dapat membantu para
pembaca untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang “INDUKSI
ELEKTROMAGNETIK”. Amin-Amin Ya Rabbal Alamin. ”Wabillahhitaufiq walihidaiyah
Wassalamualaikum Wr. Wb”

Bandung , Sabtu 19 Juni 2021

Penyusun

(kelompok 1)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Listrik dalam era industri merupakan keperluan yang sangat vital. Dengan adanya
transformator, keperluan listrik pada tegangan yang sesuai dapat terpenuhi. Dahulu untuk
membawa listrik diperlukan kuda

Keterkaitan antara magnet dan listrik ditemukan pertama kali oleh salah seorang
ilmuan Fisika pada tahun 1820. Penemuan itu telah berhasil membuktikan bahwa arus listrik
dapat menimbulkan sebuah medan magnet. Berawal dari penemuan itu, para ilmuan lain
akhirnya berpikir bahwa ada kemungkinan besar hal sebaliknya juga dapat terjadi, yakni
medan magnet menghasilkan arus listrik. Hingga pada tahun 1822 salah seorang ilmuan
Fisika lain akhirnya berhasil membuktikan bahwa keyakinan sejumlah ilmuan itu benar,
medan magnet juga dapat menghasilkan arus listrik. Hingga saat ini penemuan kedua ilmuan
Fisika tersebut telah diterapkan di berbagai aplikasi di dunia kelistrikan. Berikut adalah dua
ilmuan Fisika tersebut beserta penemuan yang mereka lakukan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana keterkaitan antara magnet dan listrik?


b. Metode apa saja yang dilakukan untuk menghasilkan induksi elektromagnetik?
c. Apa itu GGL induksi dan apa penyebab terjadinya GGL induksi serta faktor apa saja
yang mempengaruhi besar GGL induksi?
d. Apakah yang dimaksud dengan induksi diri pada selenoida?
e. Bagaimana hubungan transformator dengan induksi elektromagnetik?
f. Apa saja penerapan induksi elektromagnetik di dalam kehidupan?
1.3 TUJUAN PENULISAN
a. Agar mengetahui keterkaitan antara magnet dan listrik
b. Mampu mengetahui berbagai metode untuk menghasilkan induksi elektromagnetik
c. Mengenal lebih dekat tentang GGL induksi dan mampu menguraikan penyebab
terjadinya GGL induksi dan faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi
d. Mampu Mendefinisikan apa itu induksi diri pada selenoida
e. Untuk mengetahui bagaimana hubungan transformator dengan induksi
elektromagnetik
f. Untuk mengetahui penerapan induksi elektromagnetik di dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KETERKAITAN ANTARA MAGNET DAN LISTRIK

Keterkaitan antara magnet dan listrik ditemukan pertama kali oleh salah seorang
ilmuan Fisika pada tahun 1820. Penemuan itu telah berhasil membuktikan bahwa arus listrik
dapat menimbulkan sebuah medan magnet. Berawal dari penemuan itu, para ilmuan lain
akhirnya berpikir bahwa ada kemungkinan besar hal sebaliknya juga dapat terjadi, yakni
medan magnet menghasilkan arus listrik. Hingga pada tahun 1822 salah seorang ilmuan
Fisika lain akhirnya berhasil membuktikan bahwa keyakinan sejumlah ilmuan itu benar,
medan magnet juga dapat menghasilkan arus listrik. Hingga saat ini penemuan kedua ilmuan
Fisika tersebut telah diterapkan di berbagai aplikasi di dunia kelistrikan. Berikut adalah dua
ilmuan Fisika tersebut beserta penemuan yang mereka lakukan.

Hans Christian Oersted

Pada tahun 1820, Oersted melakukan percobaan tentang arus listrik pada kabel.
Oersted menempatkan kabel di tepat atas kompas kecil, dimana kabel terhubung ke sumber
listrik. Awalnya ia menduga arah jarum kompas akan searah dengan arah arus yang mengalir
melalui kabel, namun kemudian Orsted dikejutkan oleh kejadian dimana arah jarum kompas
justru berubah arah dari arus masuk kabel. Tidak hanya itu, Oersted juga menemukan bahwa
setelah tidak ada arus yang mengalir melalui kabel, gaya magnet yang diberikan pada kompas
juga menghilang.
Michael Faraday
Pada tahun 1820, percobaan Oersted dilakukan sebuah percobaan terhadap arus
listrik pada sebuah kabel. Michael faraday meletakkan kabel tersebut tepat diatas sebuah
kompas kecil dimana kabel tersebut dihubungkan pada power supply. Pada awalnya ia
menduga bahwa arah jarum kompas tersebut akan memiliki arah yang sama dengan arah arus
listrik yang melewati kabel, namun kemudian Michael Faraday dikejutkan oleh sebuah
kejadian dimana arah jarum kompas tersebut malah berubah arah menjauhi arus listrik pada
kabel. Tak hanya itu, Oersted juga menemukan bahwa setelah tidak ada arus listrik yang
melewati kabel, gaya magnet yang bekerja pada kompas juga hilang. Hingga pada tahun
1822, Farad menuliskan sebuah penemuan barunya pada buku catatannya yakni penemuan
yang dapat mengubah magnet menjadi energi listrik. Percobaan demi percobaan ia lakukan
hingga akhirnya penemuan itu berhasil ia dapatkan setelah hampir sepuluh tahun.

Penemuan Faraday itu ia dapatkan dari pengujian sebuah kabel yang melewati medan
magnet, dimana kabel itu dihubungkan pada Galvanometer. Namun ternyata kabel itu tidak
dapat begitu saja memiliki arus listrik, sekalipun sudah diletakkan di medan magnet. Kabel
itu ternyata harus digerakkan keatas atau kebawah hingga memutus garis medan magnet.
Farad kemudian menyimpulkan bahwa medan magnet dapat menimbulkan mutan listrik jika
terjadi pergerakan relative antara kabel dan magnet. Proses menghasilkan arus listrik pada
rangkaian yang berasal dari magnet itulah yang dinamakan sebagai Induksi Elektromagnetik

2.2 METODE YANG DILAKUKAN UNTUK


MENGHASILKAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Kesimpulan Faraday terkait Elektromagnetik juga memperkenalkan suatu


besaran yang dinamakan fluks magnetik. Fluks magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis
gaya magnet yang mempengaruhi Indusksi Elektromagnetik. Faraday kemudian
menuliskannya dalam sebuah perumusan

Φ = B A cos θ

Φ= fluks magnetik (weber atau Wb)

B = induksi magnetik (Wb/m²)

A = luas penampang (m²)

cos θ = Sudut antara induksi magnet dan normal bidang

Sehingga dari perumusan diatas dapat diketahui bahwa Induksi Elektromagnetik


dapat dilaksanakan dalam berbagai metode yakni:

a. Menggerakkan loop / penghantar di dalam medan magnet sehingga menghasil


perubahan luas penampang.

b. Menggerakkan batang magnet terhadap kumparan sehingga menghasilkan perubahan


garis garis gaya magnet (B).

c. Kumparan / penghantar berputar pada medan magnet yang menghasilkan perubahan


sudut. (θ).
2.3 GGL INDUKSI

Kita sering mendengar istilah induksi ggl dalam metode induksi elektromagnetik
dengan menggerakkan batang magnet pada kumparan. Pada saat menggerakkan kutub utara
magnet batang ke kumparan, jumlah garis medan magnet pada kumparan akan bertambah.
Jumlah garis gaya pada kedua ujung kumparan meningkat disebut ggl induksi.
Arus dapat terjadi jika ada ggl induksi pada kedua ujung kumparan. Namun, jarum
galvanometer yang terhubung ke kumparan hanya bergerak ketika magnet bergerak masuk
dan keluar dari kumparan. Sehingga arus yang dihasilkan hanya pada saat magnet sedang
bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan maka tidak ada arus di ujung kumparan.

Istilah GGL Induksi sering kita dengar dalam metode Induksi Elektromagnetik
dengan menggerakkan batang magnet dalam kumparan. Ketika kutub utara batang magnet
digerakkan masuk kedalam kumparan, maka jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat
pada kumparan akan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis gaya pada ujung-ujung
kumparan inilah yang dinamakan Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi.
Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL Induksi.
Namun, jarum galvanometer yang dihubungkan pada kumparan hanya bergerak saat magnet
digerakkan keluar masuk kumparan. Sehingga Arus listrik hanya timbul pada saat magnet
bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, maka di ujung kumparan tidak terjadi
arus listrik.

2.4PENYEBAB TERJADINYA GGL INDUKSI

a. Kutub utara batang magnet digerakkan masuk kedalam kumparan.

b. Kutub utara batang magnet digerakkan keluar dari dalam kumparan. Ketika kutub
utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah garis-garis
gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah
garis-garis gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan

c. Kutub utara batang magnet diam di dalam kumparan


Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya
magnet di dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garis-
garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi.

2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESAR GGL


INDUKSI
a. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet.
b. Jumlah lilitan kumparan.
c. Medan magnet.

Faktor tersebut dirumuskan dalam sebuah persamaan

є = -N ( ΔΦ / Δt )

є = ggl induksi (volt)


N = jumlah lilitan (tanda negative didapatkan dari pernyataan Hukum Lenz)
ΔΦ / Δt = laju perubahan fluks magnetic

Second Right-Hand Rule


Sesuai dengan hukum Lenz maka akan timbul induksi magnet yang menantang
sumber. Arah induksi magnet (B) ini dapat digunakan untuk menentukan arah arus induksi
yakni dengan menggunkan second right-hand rule, seperti pada gambar disamping. Ibu jari
sebagai arah arus induksi, sedangkan empat hari lain sebagai arah B.

GGL Induksi Pada Penghantar yang Bergerak Dalam Medan Magnet

penghantar, empat jari lain sebagai arah induksi magnet, sedangkan telapak sebagai arah
Gaya Lorentz.

GGL Induksi Pada Generator


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada tiga metode yang dapat dilakukan untuk
melakukan induksi elektromagnetik. Salah satunya adalah dengan memutar penghantar /
kumparan pada medan magnet. Prinsip inilah yang digunakan dalam pross kerja generator.
metode ini adalah induksi magnet yang dihasilkan dari perubahan sudut. Besar GGL Induksi
dapat ditentukan dari rumus sebagai berikut:
є = N BAω

є = ggl induksi (volt)


N = jumlah lilitan
B = induksi magnet (Wb/m²)
A = luas penampang (m²)
ω = kecepatan sudut penghantar (rad/s)

GGL Induksi Pada Generator


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada tiga metode yang dapat dilakukan untuk melakukan
induksi elektromagnetik. Salah satunya adalah dengan memutar penghantar / kumparan pada
medan magnet. Prinsip inilah yang digunakan dalam pross kerja generator. metode ini adalah
induksi magnet yang dihasilkan dari perubahan sudut. Besar GGL Induksi dapat ditentukan
dari rumus sebagai berikut:

є = N BAω

є = ggl induksi (volt)


N = jumlah lilitan
B = induksi magnet (Wb/m²)
A = luas penampang (m²)
ω = kecepatan sudut penghantar (rad/s)

2.6 INDUKSI DIRI PADA SELENOIDA


Pada Elektromagnetik kita mengenal bahwa selenoida atau kumparan yang dialiri
arus listrik dapat menimbulkan sebuah medan megnet permanent lengkap degan kutubnya.
Sehingga jika terjadi perubahan arus listri yang mengaliri selenoida maka pada kumparan
juga akan terjadi perubahan fluks magnetik. Perubahan fluks magnetik inilah yang disebut
sebagai induksi diri. Oleh karena itu selenoida disebut sebagai induktor.

Besar perubahan fluks magnetik sebanding dengan perubahan arus listrik pada selenoida
tersebut, sehingga dapat dirumuskan:

є = -L ( Δi / At)

є = ggl induksi diri (volt)


Δi / Δt = perubahan kuat arus tiap satuan waktu
L = induktansi diri (henry)

Kemudian L dapat dirumuskan lebih lanjut dalam persamaan

L = ( μ N² A ) / l
μ = 4π.10 Wb/A/m
N = jumlah lilitan
A = luas penampang inductor
l = panjang inductor (m)

2.7 TRANSFORMATOR

Transformator dirancang dari dua kumparan untuk dapat menimbulkan induksi


timbal balik. Induksi timbale balik pada travo akan menimbulkan arus induksi pada
kumparan sekundernya. Kuat arus dan tegangan yang dihasilkan tergantung pada jumlah
lilitan.
Pada transformator dinyatan pada rumus berikut ini

I = Kuat Arus
V = Tegangan
N = Jumlah lilitsn

2. 8 PENERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Induksi Elektromagnetik telah digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan


manusia di segala sektor, termasuk didalamnya adalah sektor industri maritim. Berikut ini
adalah beberapa aplikasi penerapan Induksi Elektromagnetik di kehidupan sehari-hari.
Aplikasi di Industri Maritim
Pernahkah kita bertanya-tanya bagaimana kita bisa menggunakan listrik di kapal
meskipun kapal tersebut tidak mendapatkan listrik dari perusahaan pembangkit listrik seperti
PLN? Jawabannya adalah kapal tersebut menggunakan generator sebagai sumber produksi
listrik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, prinsip pengoperasian generator terdiri dari
penggunaan metode induksi elektromagnetik. Generator mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik.
Sebuah generator listrik memiliki sejumlah besar kumparan konduktif dan
ditempatkan dalam medan magnet yang sangat kuat. Kumparan ini merupakan bagian
generator yang bergerak dan disebut rotor. Sedangkan magnet disebut bagian tetap dari
generator atau disebut stator. Kemudian kumparan ini berputar dalam medan magnet dan
memotong garis gaya medan magnet sehingga terjadi gaya gerak listrik induksi. Kumparan
penghantar dihubungkan dalam suatu rangkaian tertutup sehingga gaya gerak listrik yang
diinduksi menghasilkan arus listrik.
Pernahkah kita bertanya bagaimana kita dapat menggunkan listrik di kapal, sekalipun
kapal tersebut tidak mendapatkan pasokan listrik dari perusahaan pembangkit listrik seperti
PLN? Jawabannya adalah, kapal tesebut menggunakan generator sebagai sumber penghasil
listriknya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa prinsip kerja generator adalah
menggunkan metode Induksi Elektromagnetik. Generator merubah energi kinetik menjadi
energi listrik.
Generator listrik memiliki jumlah kumparan penghantar yang banyak dan diletakkan
di medan magnet yang sangat kuat. Kumparan ini adalah bagian dari generator yang
bergerak, dan disebut sebagai rotor. Sedangkan magnet disebut sebagai bagian generator
yang diam atau disebut stator. Kemudian kumparan ini berputar di medan magnet dan
memotong garis gaya medan magnet sehingga terjadilah GGL Induksi. Kumparan penghantar
itu disambungka pada rangkaian tertutup sehingga GGL Induksi tersebut menghasilkan arus
listrik.

Aplikasi di Kehidupan Sehari-hari

Pastinya kita sering mendengar tentang alat elektronik yang bernama trafo. Trafo
digunakan sebagai alat untuk menurunkan dan menaikkan tegangan. Travo adalah alat
dengan prinsip pengoperasian trafo menggunakan Induksi Elektromagnetik. Hampir semua
perangkat elektronik memiliki komponen transformator yang terpasang di sirkuit internal
Kita pasti sudah sering mendengar peralatan elektronik bernama travo. Travo digunakan
sebagai alat untuk meurunkan (step down travo) dan menaikkan tegangan (step down travo).
Travo adalah alat dengan prinsip kerja transformater yang menggunakan Induksi
Elektromagnetik. Hampir semua peralatan elektronik memasang komponen transformator
pada rangkaian didalamnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Gaya gerak listrik yang diakibatkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnet
disebut ggl induksi, sedangkan arus yang mengalir disebut arus induksi, dan kejadiannya
disebut induksi elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya ggl
induksi, yaitu:
Laju perubahan medan magnet. Semakin cepat medan magnet berubah, semakin besar ggl
induksi yang timbul.
Jumlah lilitan Semakin banyak lilitan, semakin besar ggl induksi.
Gaya magnet Semakin kuat magnet, semakin besar ggl induksi.
Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet.Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir
dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu:
a. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka
GGL induksi yang timbul semakin besar.
b. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.
c. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang
timbul juga semakin besar.

3.2 SARAN

Saran kami tidaklah banyak, hanya saja kami meminta masukan atau kritikan yang
membangun agar pembenahan terhadap makalah kami bias terminimalisir, karena kami tau di
dalam makalah ini masi banyak kekurangan, untuk itu kami sangat memerlukan kritikan dan
saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Damari, Ari. Handayani, Sri. 2009. Fisika SMA Kelas XII. Jakarta : Depdiknas.
Physics, Prinsiple and Problems. Ohio : Glencoe Science
Wikipedia.org dan sumber internet lain.
http://www.tokoh-ilmuwan-penemu.com/2009/05/penemu-hukum-faraday.html
http://requestartikel.com/db/penerapan+induksi+elektromagnetik+dalam+kehidu
pan+sehari+hari
http://requestartikel.com/db/penerapan+magnet+dan+induksi+elektromagnetik+d
alam+kehidupan+sehari+hari
http://www.crayonpedia.org/mw/INDUKSI_ELEKTROMAGNETIK_9.2_DEW
I_GANAWATI
http://requestartikel.com/db/kegunaan+induksi+elektromagnetik+bagi+kehidupa
n+sehari+hari

Anda mungkin juga menyukai