I. TujuanPercobaan
1. Pengujian Tegangan Input Blower Terhadap Tegangan Output Generator, Kecepatan
angin dan Putaran Generator
2. Pengujian Pengisian Akumulator
3. Pengujian ke Beban
II. TeoriDasar
Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin
memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan
menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk
memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi
gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator
dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat
stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika
poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya
karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan
dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya
digunakan. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating
11
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
Generator Sinkron
Generator sinkron atau generator AC (alternating current) adalah suatu peralatan yang
berfungsi untuk mengkonversi energi mekanik (gerak) menjadi energi listrik (elektrik)
dengan perantara induksi medan magnet. Perubahan energi ini terjadi karena adanya
perubahan medan magnet pada kumparan jangkar (tempat terbangkitnya tegangan pada
generator).
Generator sinkron mempunyai arti bahwa rotor generator sinkron yang terdiri dari
belitan medan dengan suplai arus searah akan menghasilkan medan magnet yang diputar
dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan putar rotor. Dikatakan generator sinkron
karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet (medan putar)
12
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub
magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin
sinkron tidak dapat start sendiri karena kutub-kutub yang berat dan tidak dapat tiba-tiba
mengikuti kecepatan medan putar pada waktu saklar terhubung dengan jala-jala oleh sebab
itu diperlukan suatu alat bantu start (prime mover) (Pratama, 2017).
(Sumber: google.com)
Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi yang
dispulai oleh arus searah sehingga menimbulkan fluks yang besarnya tetap terhadap waktu.
Kemudian penggerak mula (prime mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera
dioperasikan sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya sesuai dengan
persamaan:
120.𝑓
𝑛= .............................................................................................. (3)
𝑝
Keterangan:
𝑓 = frekuensi (Hz)
Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor akan menginduksikan tegangan
tiga fasa pada kumparan jangkar sehingga akan menimbulkan medan putar pada stator.
Perputaran tersebut menghasilkan fluks magnetik yang berubah ubah besarnya terhadap
13
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
waktu. Adanya perubahan fluks magnetik yang melingkupi suatu kumparan akan
menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan tersebut. GGL induksi (Ea) pada
alternator akan terinduksi pada kumparan jangkar alternator bila rotor diputar disekitar stator
(Pratama, 2017).
Wind Charge controller merupakan alat yang digunakan untuk mengubah tegangan AC
3 phasa menjadi tegangan DC yang dikeluarkan oleh generator yang kemudian diolah dan
disimpan pada tempat penyimpanan (aki). Wind Charge controller berfungsi mengatur
keluaran tegangan dan arus agar selalu kostan walaupun keluaran dari generator turbin angin
tidak konstan. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah ke proses pemakaian beban dan
(Sumber:google.com)
Akumulator
elektrokimia yang reversible (dapat berkebalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang
dimaksud dengan proses elektrokimia reversible adalah di dalam baterai dapat berlangsung
14
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (pengosongan) dan sebaliknya dari tenaga
listrik menjadi tenaga kimia (pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-
elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang
berlawanan di dalam sel) (Daryanto, 2015). Oleh karena itu, dengan menggunakan aki,
diharapkan tegangan dan arus yang dihasilkan dapat disimpan sementara dan dilanjutkan
tegangan 12VDC dan kemampuan 70Ah. Berikut ini adalah gambar kondisi fisik aki yang
Gambar 4. Akumulator
(Sumber: bacabrosur.blogspot.com/)
Inverter
mengkonversikan tegangan searah (DC) ke tegangan bolak- balik (AC). Ada beberapa
topologi inverter yang ada sekarang ini, dari yang hanya menghasilkan tegangan keluaran
kotak bolak-balik (push-pull inverter) sampai yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinus
15
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
murni (tanpa harmonisa). Teknik kendali yang digunakan agar inverter mampu menghasilkan
sinyal sinusoidal, yang paling sederhana adalah dengan cara mengatur keterlambatan sudut
penyalaan inverter ditiap lengannya. Cara yang paling umum digunakan adalah dengan
modulasi lebar pulsa (PWM). Sinyal kontrol penyaklaran didapat dengan cara
segitiga). Dengan cara ini frekuensi dan tegangan fundamental mempunyai frekuensi yang
sama dengan sinyal referensi sinusoidal (Kahfi, 2017). Inverter BL-500 VA memiliki
spesifikasi masukan tegangan 10.5-15 VDC, pengaman (fuse) 40A sebanyak dua, dan
kemudian di-step up kan ke 220VAC dengan transformator step up. Penggunaan inverter ini
biasanya digunakan di PLTB dan PLTS, berikut tampak inverter pada gambar 13.
Gambar 5. Inverter
16
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
17
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
Tegangan
Kecepatan Angin Putaran Generator
Tegangan Input Output
No (m/s) (RPM)
Blower (V) Generator (Volt)
C. Kesimpulan
18
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
19
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
C. Kesimpulan
20
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
pada gambar 8
multimeter
pada gambar 9
21
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
22
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAB PEMBANGKIT DAN PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK
PENYALURAN STL
SEMESTER
TENAGA BAYU
Kecepatan Putaran
Waktu Arus Tegangan Daya
No. Angin Generator
(Menit) (A) (V) (W)
(m/s) (RPM)
1. 1 6.67 260 0.49 12.13 5.9
2. 2 6.58 258 0.50 12.09 6.0
3. 3 6.33 261 0.52 12.07 6.2
4. 4 6.17 260 0.53 12.06 6.3
5. 5 6.67 258 0.54 12.06 6.5
6. 6 6.58 260 0.54 12.05 6.5
7. 7 6.33 259 0.54 12.05 6.5
8. 8 6.17 260 0.54 12.04 6.5
9. 9 6.67 261 0.55 12.05 6.6
10. 10 6.58 259 0.55 12.05 6.6
Kecepatan Putaran
Waktu Arus Tegangan Daya
No. Angin Generator
(Menit) (A) (V) (W)
(m/s) (RPM)
1. 1 6.33 260 0,1 222,8 22,9
2. 2 6.33 258 0,1 223,5 21,6
3. 3 6.17 261 0,1 222,3 21,2
4. 4 6.67 260 0,1 222,5 20,9
5. 5 6.67 258 0,1 222,7 20,8
6. 6 6.58 260 0,1 222,8 20,7
7. 7 6.33 259 0,1 222,9 20,6
8. 8 6.33 260 0,1 222,9 20,5
9. 9 6.17 261 0,1 223 20,5
10. 10 6.17 259 0,1 223,1 20,4
C . Kesimpulan
23