Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muhamad Faqih

Nim : 191010100189
Kelas : 06 Telm 001
Tugas : Rangkuman Gangguan Sistem Tenaga Listrik

Dalam suatu sistem tenaga listrik sering terjadi gangguan yang mengakibatkan

pasokan aliran listrik tidak optimal atau terganggu, seperti gangguan hubung singkat,

arus bocor atau masalah tekhnis lainnya. Dalam kualifikasinya, gangguan sistim tenaga

listrik terdiri dari:

A. Klasifikasi Gangguan Menurut Lamanya Gangguan

1. Gangguan Permanen

Gangguan ini biasanya di sebabkan oleh kerusakan peralatan atau disebabkan

oleh sesuatu yang mengganggu secara permanen, sehingga gangguan permanen ini baru

bisa hilang setelah masalah kerusakan ini diperbaiki.

2. Gangguan sesaat / temporer

gangguan yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak lama atau singkat dan bisa kembali ke
dalam keadaan normal.

B. Klasifikasi Gangguan Menurut Kesimetrisannya

Yaitu gangguan yang bersifat seimbang atau simetris berupa gangguan yang terjadi pada ketiga
phasanya dan gangguan tidak seimbang atau tidak simetris merupakan gangguan antara phasa, satu
phasa dan dua phasa ke tanah.

- Hubung singkat/short sirkuit, gangguan ini dapat menyebabkan penyaluran energi listri
terhambat. Ganguan hubung singkat terjadi dikarenakan atau disebabkan oleh kerusakan isolator
pada kabel/penghantar. Gangguan hubung singkat ini terjadi pada kondisi dalam sistem tenaga
dimana penghantar yang memiliki arus beradu atau terhubung dengan penghantar berarus lainnya
(contoh R-S, R-T, dan S-T) atau penghantar berarus dengan netral (N) atau pun tanah. Gangguan
ini bisa menimbulkan arus yang jauh lebih besar dari kondisi normalnya. Jika gangguan ini
dibiarkan berlangsung pada suatu sistim daya listrik dengan tempo waktu yang begitu lama dan
terus menerus maka akan berpengaruh besar.

Dampak yang diakibatkan oleh gangguan hubung singkat, sebagai berikut:


1. Rusaknya perlengkapan dan alat-alat listrik yang berada di dekat titik gangguan yang
disebabkan oleh arus yang tidak seimbang.
2. Berkurangnya batas kestabilan daya pada system tenaga listrik.
3. Menimbulkan ledakan-ledakan bahkan kebakaran yang membahayakan peralatan dan
manusianya itu sendiri.
4. Cascading yaitu terpecahnya seluruh daerah pelayanan sistem tenaga listrik dikarenakan
suatu rentetan Tindakan pengamanan yang berbeda-beda.

Dalam studi hubung singkat banyak metode yang di gunakan yaitu , metode matriks

admitansi bus, metode metrik impedansi bus (kedua metode ini menggunakan teori

komponen simetris) dan metode koordinat fasa. Namun untuk gangguan tiga fasa

seimbang biasanya disederhanakan dengan pendekatan per fasa.

Tujuan metode komponen simetris pada diagram satu garis sederhana saat penyelesaian
masalah gangguan tiga fasa seimbang adalah penyelesaian rangkaian yang tidak seimbang ke
sebuah rangkaian yang seimbang.

Fasor tiga fasa tak seimbang pada sistem tiga fasa bisa dipecahkan ke dalam

fasor tiga fasa seimbang sebagai berikut:

1. Komponen urutan positif, yaitu terdiri dari komponen tiga fase seimbang dengan
perangkatnya dan memiliki urutan fasa yang sesuai atau sama dengan fasor-fasor aslinya.
2. Komponen urutan negatif, yaitu 3 fasor yang memiliki kesamaan besarnya, terpisah dalam
fasa 120” satu dengan yang lainnya, pada komponen ini urutan fasa berlawanan dengan fasor
aslinya.
3. Komponen urutan nol, terdiri dari komponen tiga fasa dengan magnitude yang sama besarnya
dan pergeseran fasanya adalah 0.
Dalam menggunakan aturan komponen simetris pada penyelesaian masalah

gangguan hubung singkat bahwa ketiga pasa dari sistim disebut dengan a,b,c. Maka dari

itu urutan pasa, tegangan dan arus dalam sistim ialah abc.

Jadi, pada komponen urutan positif dari fasor tak seimbang untuk urutan fasa nya adalah
a b c, sedangkan urutan fasa dari komponen urutan negatif yaitu acb. Apabila fasor aslinya itu
tegangan, maka dapat dinyatakan dengan Va,Vb, dan Vc.

Ketiga himpunan komponen simetris yaitu komponen urutan positif dinyatakan

dengan subskrip tambahan 1, untuk komponen urutan negatif dinyatakan dengan 2, dan

komponen urutan nol dinyatakan 0.

Komponen urutan positif dari Va, Vb, dan Vc

adalah Val, Vb1, dan Vc1. Untuk urutan negatif adalah Va2, Vb2, dan Vc2, sedangkan

untuk komponen urutan nol adalah Va0, Vb0, dan Vc0 Gambar 8.1 menunjukkan tiga

himpunan kompponen simetris. Komponen simetris Arus tidak seimbang:

Komponen simetris tegangan tidak seimbang:

1. Gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah


Gangguan ini akan mengakibatkan nilai tegangan pada salah satu fasa menjadi nol karena
arus pada fasa terganggu, dan arus pada fasa lainnya menjadi nol yang diikuti dengan kenaikan
tegangan pada fasa yang lain. Pada gangguan ini dianggap fasa mengalami gangguan.

Untuk gangguan hubsing satu fase ke tanah yang tidak melewati suatu impedansi Zf, dapat
dinyatakan :

2. Gangguan hubung singkat dua fasa ke tanah

Gangguan hubung ini pada sistim distribusi umumnya terjadi ketika dua penghantar
terhubung ke tanah dan mengalami gangguan atau dua penghantar yang terhubung ke netral yang
bersumber dari sistem pentanahan tiga phasa

Pada gambar diatas, memperlihatkan gangguan yang terjadi pada sistim tenaga listrik tiga

fasa antara fasa b dan c ke tanah lewati impedansi gangguan Zf, menyatakan bahwa:
Sehingga rumus untuk perhitungan gangguan dua fasa ke tanah adalah :

3. Gangguan hubung singkat dua fasa

Gangguan ini diakibatkan putusnya penghantar fasa tengah pada distribusi atau
transmisi dengan konfigurasi tersusun yang vertikal. Selain itu bisa juga disebabkan
oleh kerusakan isolator di distribusi atau sekaligus dua fase. Penyebab lain yaitu akibat
back flashover antara tiang dan dua penghantar fasa sekaligus ketika tiang distribusi
at

4. Gangguan hubung singkat tiga fasa

Dikarenakan arus dan tegangan setiap fasa nya tetap seimbang setelah gangguan

terjadi, maka gangguan ini masuk dalam klasifikasi gangguan simetris. Sehingga bisa

dianalisa gangguannya dengan menggunakan urutan positif saja. Biasanya gangguan ini

5. Arus Bocor

Arus bocor adalah arus yang mengalir dalam instalasi listrik melalui isolasi listrik yang kurang
baik tahanannya maupun akibat kapasitans saluran untuk tegangan bola-kalik serta adanya rugi-rugi
konduktor

1. Kekuatan tahanan isolasi

Isolator adalah bahan yang tidak bisa dialiri arus listrik yang berguna untuk menyekat secara elektris dua
buah penghantar atau lebih yang berdekatan sehingga tidak terjadi kebocoran arus, isolasi berfungsi
sebagai pengaman dari arus dan tegangan listrik supaya tidak membahayakan manusia. Sedangkan bahan
isolator untuk kabel tegangan rendah biasanya memakai polyvinilchloride (PVC).

2.Kapasitas Saluran

Kapasitas saluran adalah besar atau kecilnya suatu bidang pada saluran. Saluran dari dua kawat atau lebih
apabila diberi tegangan akan bersifat seperti kapasitor, sifat kapasitif tersebut akan mengalirkan arus
listrik apabila di beri tegangan bolak balik. Kapasitansi saluran pada instalasi listrik rumah tangga rentan
akan arus bocor dikarenakan menggunakan tegangan bolak balik atau tegangan Ac.

Dalam instalasi listrik yang ideal maka tidak boleh terdapat arus bocor karena dapat
menyebabkan timbulnya pemakaian energi tambahan yang akan berpengaruh dalam hal ini dampak yang
merugikan pada pembebanan tagihan. Dengan kata lain Sebagian energi listrik terbuang percuma karena
tidak digunakan oleh beban yang terpasang pada instalasi. Dibawah ini adalah tabel contoh hasil
pengukuran arus bocor yang diambil dari beberapa rumah dengan tarif daya terpasang yang berbeda, yaitu
1300 VA, 2200 VA dan 3500 VA.

1. Analisa pengaruh arus bocor terhadap pemakaian energi listrik :

Dari tabel diatas energi listrik yang hilang akibat arus bocor bisa dihitung sebagai

berikut:

A. Daya terpasang 1300 VA

* Kapasitas daya terpasang : 1300 (Volt Ampere)

* Tegangan Kerja : 220 Volt

* Faktor Daya: 0,85

* Arus nominal yang mengalir : 1300/220 — 5,9 (dibulatkan 6 A)

B. Daya terpasang 2200 VA

* Kapasitas daya terpasang : 2200 (Volt Ampere)

* Tegangan Kerja : 220 Volt

* Faktor Daya/ power factor (pi): 0,85


Arus nominal yabg mengalir : 2200/220 — 10 Ampere

Anda mungkin juga menyukai