Tenaga Listrik terdiri dari beberapa subsistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan
Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan distribusi.
Dalam operasi sistem tenaga listrik sering terjadi gangguan – gangguan yang dapat
mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Gangguan adalah
penghalang dari suatu sistem yang sedang beroperasi atau suatu keadaan dari sistem
penyaluran tenaga listrik yang menyimpang dari kondisi normal. Suatu gangguan di dalam
peralatan listrik didefinisikan sebagai terjadinya suatu kerusakan di dalam jaringan listrik
yang menyebabkan aliran arus listrik keluar dari saluran yang seharusnya.
1
2. PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
yang menyebabkan kondisi pada sistem tenaga listrik menjadi abnormal / tidak normal.
Dapat juga didefinisikan sebagai semua kecacatan yang mengganggu aliran normal arus ke
beban.
tenaga tidak selalu disebabkan terjadinya gangguan pada sistem itu sendiri tetapi dapat juga
disebabkan adanya kerusakan pada rele, kabel kontrol atau adanya pengaruh dari luar
seperti induksi atau interferensi. Gangguan seperti ini disebut juga gangguan non-sistem.
2
2.3.GANGGUAN KESIMETRISAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
Dimana :
Titik dimana konduktor menyentuh tanah selama gangguan biasanya disertai dengan
sebuah busur (arc). Busur ini bersifat resistif, namun resistansi busur besarnya sangat
beragam. Resistansi gangguan besarnya bergantung resistansi busur serta tahanan tanah
ketika terjadi gangguan ke tanah.
1. Gangguan Simetris
Gangguan simetris merupakan gangguan dimana besar magnitude dari arus gangguan
sama pada setiap fasa.Gangguan ini terjadi pada gangguan hubung singkat tiga fasa.
3
1.1 Gambar diagram garis tunggal sederhana
Pada gambar 1.1 jika kita ingin mencari besarnya gangguan pada Ifault , maka sesuai
dengan persamaan besarnya arus gangguan hubung singkat tiga fasa adalah :
a. Impedansi urutan positif (Z1), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur
bila dialiri oleh arus urutan positif.
b. Impedansi urutan negatif (Z2), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur bila
dialiri oleh arus urutan negatif.
4
c. Impedansi urutan negatif (Z0), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur bila
dialiri oleh arus urutan nol.
2. Gangguan Asimetris
Kebanyakan gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik adalah gangguan tidak
simetris. Pada gangguan ini magnitude dari tegangan serta arus yang mengalir pada setiap
fasa berbeda.
Komponen simetris merupakan metode yang dikembangkan C.L. Fortescue pada tahun
1918. Metode ini memperlakukan tiga fasa yang tidak seimbang pada sistem tenaga listrik
seolah-olah sistem tersebut seimbang. Metode ini membuktikan bahwa sistem yang tidak
simetris dapat dijabarkan menjadi tiga buah set komponen simetris. Ketiga komponen itu
adalah :
Dan
Karena arus awal sistem sebelum terjadi gangguan adalah nol (I=0), maka arus yang
mengalir di cabang yang mengalami gangguan sehingga didapat
V1=V-I1Z1
Persamaan di atas merupakan persamaan komponen urutan positif arus dan tegangan
pada cabang yang mengalami gangguan.
b. Komponen urutan negatif (Negative Sequence Components)
5
Komponen ini terdiri dari tiga phasor yang besar magnitudenya sama dimana
masing-masing berbeda sebesar 120°. Komponen ini memiliki fasa yang berkebalikan
dengan fasa sistem. Komponen ini biasanya ditulis menggunakan indeks 2. Jika pada
kondisi normal hanya terdapat komponen urutan positif, maka komponen urutan
negatif hanya ada pada saat terjadinya gangguan. Karena tidak ada komponen urutan
negatif sebelum terjadi gangguan, maka apabila terjadi gangguan akan timbul
perubahan tegangan sebesar –V2, dan arus I2 yang mengalir dari sistem ke gangguan
adalah
Dan I2Z2
Z2 merupakan impedansi urutan negatif dan pada umumnya sama dengan impedansi urutan
positif.
c. Komponen urutan nol (Zero Sequence Components)
Komponen ini terdiri dari tiga phasor yang memiliki magnitude dan fasa yang sama.
Komponen ini biasanya ditulis menggunakan indeks 0. Persamaan untuk komponen
urutan nol saat terjadi gangguan yaitu :
Arus dan tegangan pada komponen urutan nol adalah sefasa, oleh karena itu arus urutan nol
untuk dapat mengalir di sistem memerlukan jalan balik (return connection) melalui
pentanahan netral sistem. Impedansi urutan nol umumnya tidak sama dengan impedansi
urutan positif dan tergantung dari beberapa faktor seperti jenis peralatan sistem, cara
menghubungkan belitan (bintang atau segitiga), dan cara pentanahan titik netral.
Gambar ketiga himpunan komponen simetris adalah sebagai berikut :
6
Contoh Hubung singkat simetris dan asimetris:
• Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah
Pada hubung singkat 3 fasa, gangguan termasuk gangguan simetris sehingga tidak perlu
menggunakan komponen simetris. Persamaan hubung singkat diperoleh sebagai berikut.
Va = Vf – Ia1Za1 = 0
7
• Hubung Singkat 2 fasa
Ia0 = 0;
8
3. KESIMPULAN
yang menyebabkan kondisi pada sistem tenaga listrik menjadi abnormal / tidak normal.