Dalam Jaringan Sistem Tenaga Listrikn sederhana yang di pasok dari sumber AC, Impedansi
hubung singkat Zsc terdiri dari Tahanan (R) dan Reaktansi (X) yang di peroleh dari
penjumlahan impedansi sumber.
• Saat Jaringan Beroperasi terjadi hubung singkat antara titik A dan B, maka timbul arus
gangguan hubung singkat pada jaringan tersebut . Dalam hal ini kapasitas beban tidak
terpengaruh terhadap gangguan, yang berpengaruh adalah kapasitas sumber, impedansi
sumber dan impedansi sitem tenaga listrik menjadi impedansi hubung singkat.
Zsc=√(R²+X²
Zsc = impedansi hubung singkat (ohm, pu)
R = tahanan system (ohm, pu)
X = Reaktansi system (ohm, pu)
• Dalam sistem distribusi, reaktansi X = 2πf.L nilainya jauh lebih besar dari tahanan (R) ,
perbandingan antara R dan X atau R/X antara 0,1 s/d 0,3. Nilai R/X hampir sama dengan nilai
Cosϕ, dimana nilainya adalah :
𝑅
𝑅2+ 𝑋²
Menurut teori Fortescue, dalam system tak seimbang yang terdiri n buah pasor yang saling
berhubungan dapat diuraikan menjadi n buah system dengan pasor seimbang, ini dikatakan sebagai
komponen simetris. Jadi 3 pasor tidak seimbang dari suatu system 3 fasa dapat diuraikan menjadi 3 system
fasor seimbang, komponen komponennya sebagai berikut.
• Komponen urutan positif , terdiri dari 3 fasor yang ama besarnya dalam magnitude, dimana masing masing
terpisah satu sama lain dalam sudut fasa 120º dan mempunyai urutan fasa sama seperti pasor lainnya.
• Komponen urutan Negatif, terdiri dari 3 fasor yang ama besarnya dalam magnitude, dimana masing masing
terpisah satu sama lain dalam sudut fasa 120º dan mempunyai urutan fasa berlawanan dengan pasor
aslinya.
• Komponen Urutan Nol, terdiri dari 3 fasor yang ama besarnya dalam magnitude, dengan pergeseran fasa
nol (zero) antara fasor yang satu dengan yang lainnya.
Jika pasor aslinya adalah tegangan maka tegangan tersebut dapat di notasikan Va,Vb,Vc.
• Tegangan Urutan Postif : Va1,Vb1,Vc1
• Tegangan urutan Negatif :Va2,Vb2,Vc2
• Tegangan urutan 0 :Va0,Vb0,Vc0.
Komponen Simetris dri urutan positif, urutan negative, urutan 0 dari setiap fasanya dapat di jelaskan sbb.
• Va = V0 + V1 +V2
• Vb = V0 + a²V1 + av2
• Vc = V0 + V1 + a²V1 + a²V2
Sama dengan pada tegangan komponen komponen urutan
untu arus dapat dinyatakan :