SISTEM DISTRIBUSI
JUSMAN. S
GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI
1. JENIS GANGGUAN SISTEM DISTRIBUSI
Saluran udara tegangan menengah maupun tegangan rendah dengan kawat terbuka (SUTM dan SUTR telanjang )
merupakan saluran yang paling rawan terhadap gangguan eksternal, yaitu gangguan yang diakibatkan dari luar sistem
itu sendiri seperti :
• sentuhan pohon,
• gangguan karena binatang liar, seperti ular, monyet, burung, kelelawar dll
• gangguan karena sambaran petir
• gangguan karena kebocoran isolator, kegagalan Lightning Arrester
Gangguan karena sentuhan pohon merupakan penyebab gangguan pelayanan distribusi tenaga listrik yang paling
banyak dilaporkan diseluruh unit pelayanan PLN sebagai akibat dari banyaknya pohon pohon yang tumbuh
disekitar jaringan SUTM baik itu milik masyarakat umum maupun Dinas Pertamanan Pemerintah Kota/ Daerah
www.pln.co.id | 01
GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI
Selain itu faktor penyebab lain adalah binatang seperti burung, kelelawar dan ular dibeberapa tempat ada juga
benang layangan dilaporkan sebagai salah satu penyebab gangguan pelayanan tenaga listrik . Gangguan-gangguan
semacam ini dapat dikategorikan sebagai gangguan sesaat (temporer ) artinya gangguan ini dapat hilang dengan
sendirinya pada saat beroperasinya alat pengaman distribusi seperti penutup balik otomatis (Recloser) atau
Sectionalizer atau bahkan dapat pula gangguan ini hilang sendiri karena dahan pohon atau pohon bambu yang
terangkat kembali karena hembusan angin . Gangguan terhadap pelayanan tenaga listrik yang tidak dapat hilang
dengan sendirinya dikategorikan sebagai gangguan tetap (permanen).
Contoh- contoh gangguan yang Dari keseluruhan penyebab terjadinya gangguan pada sistem distribusi , maka
dikategorikan sebagai gangguan gangguan hubung singkat pada sistem distribusi dibagi atas :
permanen adalah seperti kawat putus, • Gangguan hubung singkat 3 fasa
gangguan kerena isolator bocor , • Gangguan hubung singkat fasa-fasa
kegagalan Lightning Arrester dan lain- • Gangguan hubung singkat 1 fasa ke tanah
lain . • Gangguan hubung singkat 2 fasa ke tanah
• Gangguan hubung singkat 3 fasa ke tanah
Ketiga jenis gangguan hubung singkat tersebut menimbulkan arus gangguan
yang besarnya berbeda satu sama lain
www.pln.co.id | 02
GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI
2. ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SISTEM DISTRIBUSI
Hampir pada setiap gangguan hubung singkat baik 3 phasa, 2 phasa ataupun 1 phasa ketanah tetap melalui suatu
nilai tahanan gangguan yang terbentuk oleh arching (R arc) ataupun oleh tahanan kontak (dahan pohon). Tetapi
dalam analisa hubung singkat perhitungan arus gangguan hubung singkat selalu dianggap bahwa tahanan
gangguan = 0 (nol) .
Dimana :
Arus gangguan hubung singkat dihitung dengan
I = Arus yang mengalir pada Impedansi Z (AMP)
menggunakan rumus HUKUM OHM yaitu :
V V = Tegangan sumber ( VOLT)
I = ------
Z = Impedansi jaringan yaitu nilai ekivalen dari seluruh
Z impedansi di dalam jaringan mulai dari sumber tegangan
sampai ke titik gangguan (OHM)
www.pln.co.id | 03
GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI
Dengan mengetahui besarnya tegangan sumber dan nilai impedansi tiap komponen jaringan serta bentuk
konfigurasinya didalam system maka besarnya arus gangguan hubung singkat dapat dihitung dengan
rumus diatas.
Lebih lanjut lagi, arus gangguan yang mengalir pada tiap komponen jaringan juga dapat dihitung dengan
bantuan rumus tersebut diatas. Yang membedakan antara gangguan hubung singkat 3 phasa , 2 phasa dan 1
phasa ke tanah adalah impedansi yang terbentuk sesuai dengan macam gangguan hubung singkat itu
sendiri, seperti ditunjukkan berikut ini :
www.pln.co.id | 04
GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI
2.1 ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3 PHASA
Pada perhitungan arus hubung singkat 3 phasa, dikenal 3 macam Impedansi yaitu :
1. Impedansi urutan positip (Z1)
2. Impedansi Urutan Negatip (Z2)
3. Impedansi Urutan Nol (Zo)
Arus gangguannya dihitung dengan menggunakan rumus :
E phasa
I f 3 phasa = ----------- ( AMP)
Z1
Dimana :
I f 3 phasa = Besar arus yang mengalir pada setiap phasa sewaktu terjadi gangguan hubung singkat di suatu titik
didalam sistem (AMP)
E phasa = Besar tegangan tiap phasa terhadap netral sistem (VOLT)
Z1 = Impedansi ekivalen urutan positip (dikatakan ekivalen karena impedansi ini mewakili seluruh
impedansi didalam sistem yang terhubung seri atau paralel mulai dari sumber sampai titik gangguan
www.pln.co.id | 05
GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI
2.2 ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 2 PHASA
www.pln.co.id |
GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI
ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 1 PHASA KE TANAH
www.pln.co.id | 06
GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI
Pada phasa A mengalir arus urutan positip, negatip dan nol tetapi pada phasa B dan C tidak ada arus
( Io , I1 dan I2 saling meniadakan ).
Arus di phasa A semuanya searah sehingga masing-masing urutan dapat dihitung dengan rumus :
E a
Io = I1 = I2 = --------------------
Z1 + Z2 + Zo
Sedangkan I 1 phasa = Io + I1 + I2 , sehingga :
3 * Ea
I 1 phasa = ----------------------
Z 1 + Z2 + Zo
www.pln.co.id | 07
TERIMA KASIH