Kelompok VII:
M. Ari Julianto
(141041046)
Yustara
(141041047)
Trafo arus dan trafo tegangan memiliki beban yang rendah dikarenakan daya
rangkaian semikonduktor.
Energi yang dibutuhkan dalam rangkaian pengukuran sangat rendah sehingga
memungkinkan modul relay sangat kecil.
Pada konstruksi relay statik banyak digunakan rangkaian-rangkaian logik
Unit logik perasa (sensing unit) dan unit pemroses data (processing unit),
yang pada dasarnya merupakan rangkaian pembanding (comparator) baik
Zona-1
Daerah pengamanan sebesar 80-85% dari impedansi segmen yang di proteksi (ZL1)
Zona-2
Zone-2 minimum adalah 120 % ZL1, sedangkan Zone-2 maksimun harus
menjangkau 80% jaringan didepan yang paling pendek Z2 maks = 80%(ZL1 + 80%
ZL2), tetapi tidak boleh melebihi 50% Impedansi Trafo tenaga yang ada di gardu
induk depan (GI B) seperti pada gambar 2a, karena zone-2 harus berfungsi sebagai
pengaman cadangan zone-1, baik didaerah pengamanannya maupun pada jaringan
didepannya.
Zona-3
Zone-3 minimum harus menjangkau 2 GI didepannya yang terjauh, maka Z3min =
1.2x( ZL1+ ZLx ) , tetapi tidak boleh melebihi 50% impedansi Trafo tenaga yang ada
di gardu induk depan ( GI B ). Sehingga zone-3 berfungsi juga sebagai pengaman
cadangan zone-2, baik didaerah pengamanannya maupun pada jaringan didepannya.
Zf=Vf/If
Dimana:
Zf = Impedansi (ohm)
Vf = Tegangan (Volt)
If = Arus gangguan
Relai jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang
terukur dengan impedansi setting, dengan ketentuan:
-
Bila harga impedansi ganguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai
Sehingga,
ZR = Vrelai/Irelai = ( VS VT ) / ( IS IT )
3. Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa Ke Tanah
Untuk mengukur impedansi pada saat hubung singkat satu fasa ke tanah,
tegangan yang dimasukkan ke relai adalah tegangan yang terganggu, sedangkan arus
fasa terganggu di tambah arus sisa dikali faktor kompensasi. Misalnya terjadi
gangguan hubung singkat satu fasa R ke tanah, maka pengukuran impedansi
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Tegangan pada relai: Vrelai = VR
Arus pada relai : Irelai = IR+K0.In
Arus netral : In=IR+IS+IT
Kompensasi urutan nol : K0=1/3(Z0-Z1/Z1)
Z1=VR/(IR+K0.In)
D. Karakteristik Relai Jarak
Karakteristik relai jarak merupakan penerapan langsung dari prinsip dasar
relai jarak. Karakteristik ini biasa digambarkan didalam diagram R-X. Macammacam karakteristik relai jarak adalah sebagai berikut:
Gambar 5.2. Karakteristik Mho Z1,Z2 parsial Cross-polarise Mho, Z3 Lensa geser
3. Karakteristik Reaktansi
Ciri-ciri:
Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja
Pengiriman sinyal block (carrier send) oleh relai jarak zone-3 reverse
Trip seketika oleh teleproteksi akan terjadi bila relai jarak zone-2 bekerja
kerja.
Membutuhkan sinyal PLC cukup half duplex.
Relai jarak yang dibutuhkan merk dan typenya sejenis.
Penyetelan relai jarak terdiri dari tiga daerah pengamanan, Penyetelan zone-1
dengan waktu kerja relai t1, zone-2 dengan waktu kerja relai t2, dan zone-3 waktu
kerja relai t3.
1. Penyetelan Zone-1
Dengan mempertimbangkan adanya kesalahan-kesalahan dari data saluran, CT, PT,
dan peralatan penunjang lain sebesar 10% - 20 %, zone-1 relai disetel 80 % dari
panjang saluran yang diamankan.
-
2. Penyetelan Zone-2
Prinsip peyetelan Zone-2 adalah berdasarkan pertimbanganpertimbangan sebagai
berikut:
-
3. Penyetelan zone-3
Prinsip penyetelan zone-3 adalah berdasarkan pertimbanganpertimbangan sebagai
berikut:
-
Fungsi penyetelan zone-3 reverse adalah digunakan pada saat pemilihan teleproteksi
pola blocking. Dasar peyetelan zone-3 reverse ada dua jenis :
-
5. Penyetelan Starting
Fungsi starting relai jarak adalah:
-
Starting impedansi
Zsmin = 1.25 x Zone-3
Zs max= 0.5 x kV/(CCC atau Ct x3)
DAFTAR PUSTAKA
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2010/02/karakteristik-relai-jarak-distance.html
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/09/relai-jarak-distance-relay.html
http://stdelaboratory.blogspot.co.id/2013/11/relai-differensial-dan-relai-jarak.html
https://budi54n.wordpress.com/2009/07/05/relay-jarak-distance-relay/