Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS ISKANDARMUDA

FAKULTAS TEKNIK
Jalan Kampus Unida – Surien Telp. 44349 – 42098
BANDA ACEH

Kode/Mata Kuliah : ELT 413_Sistem Proteksi


Tanggal : Januari 2024
Waktu :
Sifat Ujian :
Dosen Pengampu : Syukri, ST., MT

Nama : NURLAILLI
NIM : 2022320014
Soal Ujian

1. Jelaskanlah :
a. Difinisi dari Proteksi Sistem Tenaga Listrik
Sistem perlindungan yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu
sistem/ instalasi/ peralatan tenaga listrik, seperti Gardu Induk, Gardu Hubung,
Generator, Transformator, Jaringan Transmisi, Jaringan Distribusi, Kabel dan
lain-lain, untuk melindungi sistem/ instalasi/ peralatan dari kondisi abnormal
(hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah,
asinkron, dan lain-lain) saat dioperasikan sistem.

b. Tujuan digunakannya Sistem Proteksi Sistem Tenaga Listrik


untuk melindungi sistem/ instalasi/ peralatan dari kondisi abnormal (hubung
singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron, dan
lain-lain) saat dioperasikan sistem.

c. Kwalitas dari perangkat Proteksi Sistem Tenaga Listrik


- Harus handal, dapat bekerja dengan baik dan akurat ketika terjadi
gangguan.
- Dapat di-setting dengan mudah oleh operator
- Dapat menunjukkan indikasi atau mengirim notifikasi dengan benar dan
akurat
- Tidak mengalami mal fungsi (kesalahan kerja)
- Tahan terhadap kondisi lingkungan dan cuaca di tempat pemasangan

d. Jenis-jenis relay menurut konstruksinya, sebutkan kelebihan dan


kekurangannya.
a) Relay Differential:
Mengamankan peralatan utama (Generator, Motor, transformator, dan
lain) dari gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam, antara lain
hubung singkat antara kumparan dengan kumparan atau antara kumparan
dengan tangki. Relai diferensial merupakan suatu relai yang bekerjanya
berdasarkan perbedaan arus (besaran dan sudut) yang melalui daerah
pengamanan.
Relai harus bekerja jika terjadi gangguan di daerah pengamanan, dan
tidak boleh bekerja dalam keadaan normal atau gangguan di luar daerah
pengamanan.
Relai ini merupakan unit pengaman dan mempunyai selektifitas mutlak.
Kekurangan:
- Kadang-kadang mengalami mal-function (kesalahan kerja) bila peralatan
ukur arus (CT) tidak akurat atau mengalami saturasi
- Merupakan pengaman utama, tidak berlaku sebagai pengaman Cadangan
dan tidak bisa dikoordinasikan dengan relay proteksi lain.

b) Relay Arus Lebih/ Over Current Relay (OCR)


Merupakan proteksi utama pada penyulang tegangan menengah namun
difungsikan sebagai proteksi cadangan pada trafo dan saluran transmisi
Parameter OCR/GFR umumnya adalah :
Prionsip kerja dengan cara mendeteksi besaran arus. Relay akan
bekerja bila nilai arus kerja minimum yang merupakan setelan arus
minimal yang akan mengerjakan relai terlampaui. Kecepatan waktu kerja
sesuai dengan setting waktu kerja relai atau berdasarkan karakteristik
yang telah ditentukan.
Kekurangan:
- Tidak sensitive saat terjadi gangguan yang high resistance dan jaraknya
jauh dari dari titik terpasang relay

c) Relay Jarak/ Relay Distance


Merupakan proteksi utama pada saluran transmisi tegangan tinggi dan
tegangan ekstra tinggi. Relai jarak bekerja dengan mengukur besaran
impedansi (Z) dari saluran transmisi yang merupakan perbandingan
Tegangan dan Arus. Nilai impedansi (Z) meruapakan fungsi dari jarak/
Panjang saluran transimisi. relay distance dilengkapi juga dengan
teleproteksi (TP) sebagai upaya agar proteksi bekerja selalu cepat dan
selektif didalam daerah pengamanannya.

Kekurangan:
- Harga relative mahal

2. Dijawab dengan lengkap!


a. Ganguan hubung singkat pada jaringan sistem tenaga listrik di bagi menjadi dua, sebutkan
dan jelaskan!
- Hubung singkat permanent
Hubung singkat yang disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan jaringan
instalasi tidak bisa dioperasikan Kembali sebelum penyebab gangguan dihilangkan
atau diperbaiki. Contoh : jaringan tertimpa pohon, konduktor putus, Tower roboh,
dan lain
- Hubung singkat temporer/ sementara
Huibung singkat yang disebabkan oleh gangguan sementara/ terjadi dalam waktu
cepat (gangguan tidak menetap di jaringan instalasi) dan jaringan dapat segera
dioperasikan kembali setelah hubung singkat. Contoh: sambaran petir

b. Sebutkan dan jelaskan persyaratan relay pengaman yang digunakan pada sistem proteksi
tenaga listrik?
- Sensitif : Harus mampu mendeteksi sekecil apapun ketidak normalan system sesuai
setting
- Selective: Harus mampu menentukan daerah kerjanya secara tepat/ bekerja hanya di
wilayah yang dilindungi
- Handal: Bekerja jika diperlukan dan tidak bekerja jika tidak diperlukan
- Cepat/ response cepat: Harus mampu memberikan respon cepat terhadap kondisi
ketidaknormalan sesuai dengan setting waktu kerja relay

c. Jelaskan prinsip dasar penyetelan arus jenis relay definite time?


Waktu kerjanya definite/ tetap/ tidak dipengaruhi oleh besarnya arus. Bila relay
mendeteksi nilai arus yang melebihi setting, maka waktu kerja relay akan selalu sama
(tidak tergantuing besaran arus lebih/ gangguan).

d. Berdasarkan kegunaan/tugasnya relay dibedakan menjadi dua, sebutkan dan jelaskan?


- Proteksi Utama
Bekerja dengan cepat (instant) dan selective Ketika mendeteksi kondisi tidak normal
di wilayah kerjanya.
- Proteksi Cadangan
Sebagai back-up proteksi utama. Akan bekerja bila proteksi utama gagal bekerja.
Setting waktu kerja proteksi Cadangan lebih lambat dari prorteksi utama.

e. Suatu Sistem Distribusi radial 3 phasa 20 kV dengan proteksi Rele Arus Lebih melayani
beban seperti gambar dibawah . Arus hubungan singkat pada masing-masing bus 1,2 dan 3
adalah 2000, 3000, dan 5000 Amper.
1
3 2
B3 TL32 B2 TL21

B1
10 MVA 5 MVA 3MVA
Tentukanlah :
a. Arus masing-masing saluran
- Arus di TL21 = = 86,603 𝐴

- Arus di TL32 = 86,603 A + 144,338 A = 230,94 A


Arus di Bus 2 = = 144,338 𝐴

- Arus di Pangkal Sistem = 86,603 A + 144,338 A + 288,675 A = 519,615 A


Arus di Bus 3 = = 288,675 𝐴

b. CT Ratio
CT Rasio bisa dipilih berdasarkan arus beban maksimum
- Pada Bus Bus 1 bisa dipilih rasio CT 100 : 1 A
- Pada Bus Bus 2 bisa dipilih rasio CT 150 : 1 A
- Pada Bus Bus 3 bisa dipilih rasio CT 300 : 1 A

c. Arus yang dirasakan relay


- Pada Bus 1, arus yang dirasakan relay 2000 A/ 100 = 20 A
- Pada Bus 2, arus yang dirasakan relay 3000 A/ 150 = 20 A
- Pada Bus 3, arus yang dirasakan relay 5000 A/ 300 = 16,667 A

d. Settingan rele apabila mengunakan rele karakteristik inverse

TMS = Timer multiplier setting


I= fault current/ arus gangguan (sekunder CT)
IS = Arus setting (sekunder CT)
Kita inginkan tr relay = 1,00 s pada saat merasakan gangguan
K untuk rele karakteristik inverse = 0,14
α untuk rele karakteristik inverse = 0,02

- Pada Bus 1:
Kita dapat setting arus pick-up  primer CT: 100 A, Sekunder CT: 1 A
Arus saat terjadi gangguan  primer CT: 2000 A, Sekunder CT: 20 A
Setting Relay:

No Uraian Setting Relay


1 Arus Pick Up 1A
2 TMS 0,442

- Pada Bus 2:
Kita dapat setting arus pick-up  primer CT: 150 A, Sekunder CT: 1 A
Arus saat terjadi gangguan  primer CT: 3000 A, Sekunder CT: 20 A
Setting Relay:
No Uraian Setting Relay
1 Arus Pick Up 1A
2 TMS 0,442

- Pada Bus 3:
Kita dapat setting arus pick-up  primer CT: 300 A, Sekunder CT: 1 A
Arus saat terjadi gangguan  primer CT: 5000 A, Sekunder CT: 16,667 A
Setting Relay:

No Uraian Setting Relay


1 Arus Pick Up 1A
2 TMS 0,415

Note: Dikumpulkan Pada Tgl 10 Februari 2024

# Selamat Berkerja Semoga SukSeS #

Anda mungkin juga menyukai